Anda di halaman 1dari 42

RESIN = DAMAR

Dalam tumbuhan, resin sering terdapat


bersama-sama dengan minyak, karbohidrat,
tannin, dan gom
Dibiosintesa pada dinding sel di berbagai
jaringan tumbuhan
Tempat penyimpanan : saluran atau rongga
schizolysigen atau shizogen
Merupakan hasil akhir metabolisme dari
oksidasi terpena
Sumber utama : Suku Pinaceae, Leguminosae,
Dipterocarpaceae, Burseraceae, Umbelliferae.
Resin
• Resin (damar) adalah suatu
campuran yang kompleks
yang berasal dari tumbuhan
dan insekta, berupa sekret
(eksudat), terbentuk pada
skizogen dan skozolisigen
pada batang.
• Beberapa peneliti percaya
bahwa resin tidak lain
adalah produk oksidasi dari
zat-zat terpenoid.
SIFAT FISIKA :
Pada umumnya keras,
tembus cahaya,
melebur pada pemansan,
tidak larut dalam air,
larut dalam pelarut organik
Penggolongan berdasarkan zat yang tercampur
dengan damar :
Resin : campuran kompleks dari asam damar,
alkohol damar, resinotanol, ester dan
resena
Gumresin : campuran resin dan gom
Oleoresin : campuran resin dan minyak
atsiri
Oleogum resin : campuran resin, gom dan
minyak atsiri
Balsam : campuran resin yang mengandung
asam benzoat atau asam sinamat atau
keduanya.
Lateks ( getah perca )
Asam damar ( resin acids )
Bentuk oksi, umumnya campuran asam karboksilat
dan fenol
Bentuk bebas atau ester
Larut dalam larutan alkali, biasanya berbentuk
larutan seperti sabun atau koloid
Garam dengan logam disebut resinat, beberapa
digunakan di pabrik sabun murah
Contoh asam damar :
◦ Asam abietat
◦ Asam neoabietat
◦ Asam levopimarat
Mempunyai sifat kohesif untuk merekatkan serat
kayu (pembuatan kapal)
Asam damar fenolik mempunyai efek antibiotik dan
melindungi kayu terhadap kerusakan oleh mikroba,
misalnya ferruginol
1. Resin
Asam resin
terdiri dari asam-asam oksi yang banyak jenisnya yang
biasanya mempunyai sifat gabungan dari asam-asam karboksilat
dan fenol-fenol.
Contoh :
• Asam abietat pada colophonium
• Asam kapolvat dan oksikapolvat pada Balsamum copoive
• Asam guaiakonat pada Guajac
• Asam pimarat pada Burgundy Pitch
• Asam komniforat pada Myrrha

Kegunaan :
• Digunakan untuk pembuatan ester, seperti metil, vinil, dan
gliseril ester untuk digunakan dalam pernis.
• Digunakan secara extensif dalam pembuatan logam resin
misalnya, sabun dan plastik,
• Dapat membantu dalam pertumbuhan butirat dan bakteri asam
laktat.
Alkohol damar ( resin alcohol )
Senyawa kompleks dengan BM tinggi
◦ Resinotanol : bila dengan garam besi memberikan reaksi
tannin
◦ Resinol : bila tidak memberikan reaksi tersebut
Bentuk bebas atau bentuk ester dengan asam organic
sederhana seperti : asam benzoat, asam salisilat, asam
sinamat, asam umbelat
Contoh :
Resinotanol : Aloeresinotanol - Aloe ( jadam arab )
Amoresinotanol- Ammoniacum
Peruresinotanol- Balsam peru
Resinol : Benzoresinol - benzoin ( kemenyan )
Guaiakresinol - damar guaiak
Resena : Alban dan fluavil - getah perca
Olibanoresena - olibanum
◦ Senyawa netral
◦ Tahan terhadap hidrolisis basa
2. Alkohol resinat
Resin terdiri dari alkohol-alkohol kompleks yang mempunyai BM
tinggi. Ada 2 tipe resin alkohol yaitu, Resinotannol (Resin alkohol
yang memberi reaksi tanin khusus dengan garam besi) dan
Resinol (Resin alkohol yang gagal memberikan reaksi positif
antara tanin dan garam besi)
Resinotannol yang sudah dapat diisolir adalah:
•Aloeresinotannol dari aloe
•Ammoresinotannol dan galbaresinotannol dari Ammoniacum.
•Peruresinotannol dari Balsamum peruvianum
•Siaresinotannol dan sinnaresinotannol dari Benzoin
•Toluresinotannol dari Balsamum tolutanum.

Contoh Resinol :
•Benzoresinol dari Benzoin
•Storesinol dari Storax
•Gurjuresinol dari Gurjun Balsam
•Guaiaresinol dari Resin Guaiacum
3. Resene-resene
Resene tidak membentuk garam atau ester, tidak
larut dalam larutan alkali dan tidak terhidrolisis
dengan alkali.
Contoh
•Alban dan fluavil dari Gutta perch
•Kopalresene dari Copal
•Dammarresene dari dammar drakoresene dari
Sanguis draconis.
•Oilbanoresene dari Olibanum
Sifat-sifat resin
1. Secara Fisika
• Keras
• Transparan
• Plastis
• Lembek/Leleh

2. Secara Kimia
• Campuran kompleks dari asam-asam resin, alkohol
resin, resinotannol, ester-ester dan resene-resene.
• Bebas dari zat lemak
• Mengandung sedikit oksigen dan banyak karbon
• Banyak resin, bila direbus dengan alkali
menghasilkan sabun
Cara memperoleh resin
farmaseutis
1. Ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air
Contoh : Resin dari Jalapa ipomoea dan podophyllum
2. Memisahkan minyak menguapnya dengan cara penyulingan
Contoh : colophonium dari terpentin dan resin dari copaiva
dari Balsamum copaive
3. Dengan memanasi bagian dari tanaman yang mengandung
resin
Contoh : Guaiac resin
4. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman
Contoh : Oleoresin yang kemudian diuapkan, dengan cara
ini diperoleh mastiks.
5. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil
Contoh : Copal
Penggolongan resin
1. Berdasarkan efek
terapinya
2. Berdasarkan
kandungannya
3. Berdasarkan isinya
4. Menurut TSIRCH
BERDASARKAN EFEK TERAPI
1. Farmasetis, resin yang memiliki efek
terapi
2. Nonfarmasetis, resin yang tidak memiliki
efek terapi

BERDASARKAN KANDUNGAN
3. Asam-asam resinat
4. Asam abitat dalam colopholium
5. Asam kkopaivat dalam oksikopaivat
6. Alkohol-alkohol resinat
7. Ester
8. Resene-resene : alban, luavil, dari gutta
rescha
BERDASARKAN ISINYA
1. Resin (damar), berupa zat padat, larut
dalam alkohol/pelarut-pelarut organik lainnya
dan tidak larut dalam air.
2. Resin/damar gom (gummi resin),
campuran gom dan minyak dan disebut juga
damar lendir. Contoh : Asofoetida, Myrrh
3. Oleoresin, campuran homogen dari resin
dengan minyak atsiri yang diperoleh dari
ekstraksi dengan menggunakan pelarut
organik. Contoh : Terpentin, Canada Balsam,
Cubeba
4. Balsamum, campuran resin dengan asam
sinamat atau Benzoin atau kedua-duanya atau
ester dengan minyak menguap. Contoh :
Benzoin, Peru Balsam, Styrax
5. Glukoresin, campuran antara resin dengan
glikosida. Contoh : dalam Ipomoeae, Jalapa,
BERDASARKAN TSIRCH
1. Damar Ester atau Ester Harza
• Damar benzoe, contohnya : Benzoe siam, sturax, balsamum
tolutanum, balsamum peruvianum
• Damar gom, contohnya : Asafoetida, Galbanum, Ammoniacum

2. Damar Resin atau Resin Harza


Biasa disebut dengan resin-resin saja atau poli-oksiresin.
Sebagian ada yang masih mengandung gom seperti Myrrh dan
olibanum. Contohnya : Mastiks dan Damar

3. Damar Assam Resin atau Resinosaur Harze


Diutamakan isi asam-asam resin yang terdapat bebas di dalam
damar. Contoh : Terebinthinae, Colophonium, Oleum
terebinthinae, Balsamum canadensis.

4. Damar-damar berwarna atau Farbharze


Sama sekali bukan gom, karena rresin tidak larut dalam air.
Contoh : Gummi gutti
Cara – cara produksi damar
untuk keperluan farmasi :
Ekstraksi dengan alkohol, diendapkan dengan
air
Penyulingan ( oleoresin )
Pemanasan bagian tumbuhan
Pengumpulan hasil goresan tanaman
Sumber resin
1. Rosin = Colophonium = Arpus
Sumber : Pinus palustris, Pinus sp ( Pinaceae )
Kualitas tinggi, tidak berwarna dan
bening
Produksi : penyulingan oleoresin
menghasilkan minyak terpentin dan arpus
Kandungan : anhidrida asam abietat 80 – 90%
Asam silvat, asam sapinat, asam pinarat
Penggunaan : penegang serat, plester, salep
Diuretik veteriner
Bahan untuk pabrik vernis, cat, sabun, tinta
Penutup, pelapis lantai
2. Kava / Kawa / Wati ( Irian )
Rimpang dan akar Piper methysticum
( Piperaceae )
Di Polinesia sebagai narkotik
Dikultivasi di Oceanea : bahan minuman
( untuk mabuk-mabukan )
Tumbuh lambat, akar dewasa setelah 6 tahun
Kandungan : banyak amilum
damar ( 10 – 15% ) : Yangonin,
kawain, Metistisin,
dehidrometistisin
Khasiat:  relaksan otot rangka
 antipiretik
 anestetik local
3. Ganja, marihuana, cannabis, Indian hemp,
hashish
Sumber : Cannabis sativa ( Moraceae ),
ujung berbunga betina yang dikeringkan
Ada 3 macam tipe genotip
1.Tipe obat ( resin ) :
◦ kadar THC ( tetrahidrokanabinol ) tinggi
(>1%)
a. THC 2-6% : marihuana, rokok asma
yang biasanya dicampur dengan
tembakau, efek THC : bronkhodilator
b. THC 5 – 20% : hashish, resin yang
digunakan seperti marihuana
c. THC > 50% : minyak hash
◦ tidak ada CBD ( kanabidiol )
2. Tipe hemp ( serat ) :
 kadar THC sangat rendah (< 0,3% )
 kadar CBD tinggi
3. Tipe tengah : kadar THC dan CBD tinggi
Kadar resin tertinggi di daerah tropik
Kandungan kimia kanabis :
 kanabinol – euphoria lemah
 kanabidiol - serat
 asam kanabidiolat - sedatif
 kanabikromen - sedatif
 kanabigerol
 tetrahidrokanabinol - euphoria
Mikroskopis Cannabis serbuk
OLEORESIN
Campuran homogen dari resin dan minyak
atsiri ( kadang ada sedikit gom )
Cara mendapatkan dengan menyayat
tumbuhan
Sumber :

1. Turpentin = terpentin
Sumber : Pinus palustris, P. elliottii (
Pinaceae )
Cara pengambilan : kulit dikelupas + H2SO4
50%
2.Capsicum : cayenne pepper, cabe cengek
masak dan kering
Sumber : Capsicum frustescens, C. annuum
( Solanaceae )
Kandungan : resin
Minyak atsiri
Minyak lemak
Vitamin C
Kapsaisin ( zat pedas )
Penggunaan : iritan (perangsang) pada obat
gosok ( oleoresin )
Karminatif
3.Ginger = jahe = zingiber
Sumber: Zingiber officinale ( Zingiberaceae )

Kandungan : Oleoresin berupa zingeron dan


shagaol ( zat pedas )
Minyak atsiri dengan komponen
utama seskuiterpen : bisabolen,
zingiberen, zingiberol Pati > 50%

Penggunaan : Flavor ( bau dan rasa )


Aromatik, stimulan, karminatif
Nama lain : African ginger, Jamaica ginger,
Cochin ginger
4. Balsam kanada – Canada balsam – Balsam of
Fir – Canada turpentine

◦ Sumber : Abies balsamea ( Pinaceae )


◦ Oleoresin terdapat dalam reservoir di
kulit batang
◦ Kandungan : resin  70%
Minyak atsiri dengan
komponen utama L-pinena
Penggunaan : pembuatan preparat mikroskopik
5. Copaiba – Balsam copaiba
Sumber : Copaifera sp ( Leguminosae )
Oleoresin dalam schizolysigen dalam kayu ( 1
pohon  20 – 24 L )
Penggunaan : desinfektan system saluran
urogenital
Diuretic, stimulan, ekspektoran,
pencahar
GUMRESIN
◦ Gamboge – Garcinia hanburyi ( Guttiferae )
◦ Kandungan : gom ( 15 – 20% )
Resin : asam kanbogat 65 – 75%
◦ Penggunaan : pencahar kuat ( katartik )
 
OLEOGUMRESIN
1. Myrrha – Myrrh
◦ Sumber : Commifora molmol, C. abyssinica, Commifora
sp (Burseraceae )
◦ Kandungan : minyak atsiri 2,5 – 8%
Resin 25 – 40% : asam damar,
resenol
Senyawa fenolik : asam protokatekuat,
pirokatekin Gom  60%
Penggunaan : pencegahan, stimulan, stomatikum
Mouthwashes ( astringen )
2. Asafetida – asafoetida – Gom asafoetida
◦ Sumber : Ferula asafoetida, F. rubricaulis, F.
foetida (Umbelliferae ) yang diambil rimpang
dan akar
◦ Bau tidak enak, di Inggris disebut “devil’s dung”
◦ Kandungan : minyak atsiri : isobutilpropanil
disulfida
Resin
Gom
◦ Penggunaan : pencahar, karminatif,
antispasmodic, ekspektoran
BALSAM
Balsam adalah campuran resin (damar) yang
mengandung sejumlah besar asam benzoat atau
asam sinamat atau campuran keduanya atau ester
dari asam itu.
 
1. Styrax = storax = liquid storax
◦ Storax tidak larut dalam air, larut dalam alkohol panas
◦ Sumber : Liquidambar orientalis  Levant storax
Liquidambar styraciflua  American storax
( Hamamelidaceae )
◦ Cara pengambilan :
1. Levant storax : hasil patologi karena tusukan pada
kulit batang di awal musim panas. Musim gugur kulit
batang penuh balsam, dilepas, diperas
2. American storax : balsam yang ada dalam kantung
antara kulit dan kayu, disadap
Kandungan :
◦ resinalkohol 50% : -storesin, -storesin dalam
bentuk bebas dan bergabung dengan asam
sinamat
◦ Sinamil sinamat ( styracin ) 5 – 10%
◦ Fenilpropilsinamat 10%
◦ Minyak atsiri 0,5 – 1%
◦ Asam sinamat bebas 2 – 5%
◦ Vanilin ( sedikit )
Penggunaan :
a. American storax untuk pewangi rokok di
Amerika
b. Farmasi : untuk campuran tinctur
benzoin sebagai stimulan, ekspektoran,
antiseptik
2. Peru Balsam = Peruvian Balsam = Balsam Peru
Berwarna gelap, dalam lapisan tipis tembus cahaya, bau
khas, rasa pahit dan sepet
Balsam hasil patologik karena luka pada pohon
Sumber : Myroxylon pereirae ( Leguminosae )
Cara pengambilan : keempat sisi pohon dipukul, dibakar,
dikelupas dengan meninggalkan beberapa bagian kulit.
Balsam keluar dari bagian yang terbuka
Kandungan :
1. Sinamein  60% suatu minyak aysiri dengan
kandungan utama benzilsinamat dan sedikit
benzilbenzoat
2. Resin ester 30 –38% terutama peruresinotanol,
sinamat, benzoat
3. Vanilin, asam sinamat, peruviol
Penggunaan : pelindung local, obat gosok, parasitisid
pada penyakit kulit tertentu, antiseptik, sebagai obat
dalam jarang (ekspektoran )
3. Tolu Balsam = Balsam of Tolu
Sumber : Myroxylon balsamum (
Leguminosae ), hasil patologik
Kandungan :
a. resin ester 75 – 80% dengan kandungan
utama toluresinotanol sinamat, sedikit
toluresinotanol benzoat
b. minyak atsiri 7 – 8% terutama benzilbenzoat
asam sinamat bebas 12 – 15% dan asam
benzoat 2 – 8 %
c. Vanillin
Penggunaan : dalam campuran tinc. Benzoin
kadang sebagai ekspektoran, aroma sirup,
permen karet, parfum
4. Benzoin = kemenyan
Sumber :
◦ Sumatra benzoin : Styrax benzoin, S.
paralleloneourus
◦ Siam benzoin : Styrax tonkinensis, Styrax sp
( Styraceae ), terdapat di Thailand, Laos,
Vietnam
Pohon cukup tinggi, tumbuh di Asia
Tenggara dan Indonesia terutama di
Sumatra.
Balsam hasil patologik karena
penyayatan, dikumpulkan setelah 2
bulan. Sebelum dilukai tidak mengandung
balsam, tapi banyak tannin  resinotanol
Kandungan :

1. Sumatra benzoin :

◦ asam sinamat bebas  10%


◦ asam benzoat bebas  6%
◦ ester asam sinamat dan asam benzoat
◦ 19-hidroksi-oleanolat, 6-hidroksi-oleanolat
◦ vanillin, fenilpropilsinamat, sinamilsinamat,
feniletilena
2. Siam benzoin :

◦ koniferilbenzoat 60 – 70%
◦ asam benzoat  10%
◦ triterpen siaresinol  6%
◦ Vanillin

Penggunaan : farmasi menggunakan


Sumatra benzoin untuk antiseptik,
stimulan, ekspektoran, diuretik. Dulu
sebagai sumber asam benzoat
KARET ( RUBBER ), GETAH PERCA ( GUTTA
PERCHA ), GETAH SAWO ( CHICLE )
Karet, getah perca dan getah sawo dihasilkan
dari tumbuhan dalam bentuk lateks (getah)
Lateks adalah hasil alam seperti susu yang
mengandung berbagai senyawa
Terdapat dalam tabung atau pembuluh lateks
( laticiferous vessels ) Karet, getah perca dan
getah sawo adalah senyawa poliisopren (C5H8)n
Karet : cis-1,4-poliisopren, BM tinggi
Getah perca : trans-1,4-poliisopren, BM < karet
Getah sawo : campuran cis trans-1,4-
poliisopren ( 3:7 ), BM rendah
Balata : hampir sama dengan getah perca, tapi
lebih menyerupai resin
KARET
Sumber : Apocynaceae : Alstonia sp,
Funtumia elastica
 Asclepiadaceae: Gryptostegia grandiflora
 Compositae : Parthenium argentatum
 Euphorbiaceae : Hevea brasiliensis,
Manihot glaziovii
 Moraceae : Ficus elastica, Castilla sp
Produksi karet :
Hanya dari Hevea brasiliensis : hasil banyak,
pengerjaan sederhana, waktu produktif lama,
interval penyayatan pendek
Karet murni bentuk hidrokarbon ( cis-
poliisopren ) dibuat dari getah atau
padatnya.
1. Ekstraksi dengan aseton atau alkohol
untuk menghilangkan sterol, karotenoid,
asam lemak
Sisa dilarutkan dalam eter minyak bumi,
karet terlarut
Sisa bentuk gel adalah protein dan pengotor
2. Dilarutkan dalam campuran benzen-metanol,
diendapkan secara fraksinasi dengan pendinginan.
Pengendapan pertama : senyawa nitrogen
Lebih dingin : karet murni
Karet teroksidasi tetap dalam larutan
Sifat fisika karet :
dapat direntang beberapa kali panjangnya sebelum putus, bila

dilepas kembali ke bentuk semula
pada suhu kamar berbentuk amorf yang fleksibel

ditarik  molekul memanjang  kristalisasi  keras

getah perca sebagian terkristalisasi pada suhu kamar  keras

Sifat kimia :
merupakan makromolekul olefinik

+ I2  iodida pada ikatan rangkap
+ ozon  untuk penentuan karet dalam jaringan tumbuhan 

asam levulinat
vulkanisasi : sambung silang rantai karet hidrokarbon oleh

belerang dan pereaksi lain  jaringan tiga dimensi kuat, elastis

Produk dalam perdagangan mengeras karena sambung silang


antar rantai
Ada sintetik  sedikit kurang pemakaiannya
 
GETAH PERCA = GUTTA PERCHA
Sumber : Celastraceae : Euonymus
europaeus
Sapotaceae : Palaquium gutta
( Vietnam, Indonesia )
Cara pengambilan : penyayatan melingkar
seluruh batang, jarak  20 cm dan getah
mengeras di udara terbuka
Getah perca murni keras – pada pemanasan
lembek dan elastis. Bila disimpan dalam air – di
udara jadi rapuh
Kandungan :
1. trans 1,4- poliisopren 80 – 85%
2. minyak lemak dan minyak atsiri
3. poliisopren teroksidasi : alban, fluavil

Penggunaan :
1. obat luar
2. pengganti gigi sementara
3. isolasi kabel submarin
4. penutup bola golf
5. sebagian telah diganti polimer sintetik
kecuali bola golf
GETAH SAWO = CHICLE = SAPODILLA GUM
Sumber : Acharas sapota ( Sapotaceae )
Terdapat di Amerika tropik ( Meksiko,
Guatemala, Venezuela )
Cara pengambilan : batang disadap, getah
kuning dikerok, dicuci dengan alkali
Penggunaan : penting untuk pembuatan
permen karet sekarang digunakan gula produk
sintetik seperti poliisobutilena
Di Indonesia yang diambil buahnya
Balata
Sumber : Mimusops balata ( Sapotaceae )
tanaman liar Amerika
 Selatan
Balata merupakan substitut gutta perca
Kandungan poliisopren sama hanya resin
pada balata lebih tinggi kadarnya.
sPenggunaan : pembuatan bola golf, pabrik
ikat pinggang, pabrik permen karet

Anda mungkin juga menyukai