Anda di halaman 1dari 30

EMULSI FARMASI

Dr.apt.TPH Simorangkir Drs. MSi


CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pengertian emulsi
Bentuk emulsi dalam sediaan
farmasi
Teori emulsifikasi
Stabilisasi karena penurunan
tegangan muka
Stabilisasi karena Electric double
layer
Stabilisasi karena film antarmuka
Tipe Dispersi

Fase Kontinyu

    Padat Cair Gas

  Padat Glass Sol Asap


  (chocolate) (partikel sangat
Fase halus)
Terdispersi Cair   Emulsion Aerosol
(milk) (spray cooking
oil)
Gas Solid foam Foam not possible
(ice cream) (beer)
Emulsi pada
makanan

Berapakah proporsi air dan minyak pada produk


berikut ini ?

Jenis makanan Air (%) Minyak (%)


Margarine 16 80
Butter 16 81
Mayonnaise 39.9 33.4
Sausage 44.6 31.2
Chocolate fudge 9.7 8.5
KEUNTUNGAN
• Meningkatkan bioavailibilitas obat
• Controlled rate drug release
• Memberikan perlindungan terhadap obat
yang rentan terhadap oksidasi dan
hidrolisis
• Menutupi rasa yang tidak enak
• Sebagai topikal: membersihkan, pembawa
air ( pelembut yang excellent) ke kulit
LAIN-LAIN
• Viskositas, penampilan dan tingkat lemak
dari emulsi kosmetik atau dermatologi
dapat dikontrol
• Emulsi parenteral, karena tetesan harus
dipertahankan stabil dengan ukuran < 1 µ
untuk mencegah emboli, dan ini adalah
pekerjaan sulit
DEFINISI EMULSI
• Sistem heterogen dengan dispersi tetesan
cairan satu dalam cairan lain dengan ukuran >
0,1µ. Kedua cairan tidak bercampur, tidak
berreaksi, akan membentuk sistem yang secara
termodinamika tidak stabil
• Bahan yg terdispersi sbg globul/droplet: fase
internal, fase terdispers, fase diskontinu
• Fase cair yang lain:fase eksternal, fase kontinu,
medium pendispers
TIPE EMULSI
• Penting karena laju pelepasan obat topikal
bergantung pada tipe emulsi
• Perubahan tipe emulsi oral akan
mengubah rasa di mulut, flavor atau
absorpsi obat
• Perubahan tipe emulsi akan mengubah
pengaruh emulsi terhadap wadah tertentu
misalnya botol polyolefin
• Emulsi o/w : oral, topikal---washable, less oily, pada penggunaan
pada kulit air akan menguap shg zat yang terlarut dalam air
akan semakin pekat shg timbul gradien konsentrasi yang cukup
besar antara sediaan dgn stratum korneum ----meningkatkan
absorpsi perkutan
• Emulsi w/o : topikal
• Multiple emulsion : w/o/w, o/w/o---dapat terbentuk pada suhu
• inversi
Nonvolatile water miscible cosolvent--- propilen glikol : untuk
• meminimalkan pengendapan obat dan meningkatkan bioavailibilitas
Cream o/w : nonoklusif --- tidak mendepositkan film lipid kontinu
• yang kedap air
Formula krim yg dibuat dgn benar dapat mendeposit lipid dan
moisturizer lain pada dan ke dalam stratum corneum shg dapat
memulihkan kembali kemampuan jaringan untuk menghidrasi
• ---artinya sediaan ini mengandung sifat emolien
Cream w/o : digunakan secara topikal untuk emoliensi.
Konsistensinya bervariasi bergantung dari komponen yang terdapat
• dalam fase minyak dan fase air dan campuran emulsifier
Oily cream mengandung w/o emulsifier (adeps lanae, ester asam
lemak dari sorbitan, atau garam dari asam lemak dengan logam
• divalent spt Ca.
Cream w/o lebih disukai utk ointment karena lebih mudah menyebar,
kurang berlemak dan penguapan dari kulit meringankan jaringan
METODE MENENTUKAN TIPE EMULSI

Uji Observasi Komentar


Dilution test Dengan fase eksternal Untuk emulsi cair saja
Dye test Water-soluble mewarnai o/w saja Akan gagal jika digunakan
dan sebaliknya; gunakan emulsifier ionik
observasi mikroskopik
CoCl2/kertas Kertas saring+CoCl2 biru akan Akan gagal jika emulsi tidak
saring merubah pink jika digunakan stabil/pecah dengan adanya
emulsi o/w elektrolit
Fluoresens Minyak berfluoresens dibawah Tidak selalu dapat
UV, o/w tidak berfluoresens, w/o diaplikasikan
berfluoresens
Emulsi o/w menghantar listrik Akan gagal dalam emulsi o/
Conductivity
karena ada spesies ionik w yang menggunakan
dalamair emulsifier nonionik
INVERSI EMULSI
• O/w w/o atau sebaliknya
• Secara teoritis jika fase internal >74% akan terjadi
inversi, walaupun secara praktis tidak demikian. Emulsi
stabil dapat mencapai fase terdispers > 74%
• Inversi fase terjadi pada ratio fase internal yang lebih
kecil
• Inversi fase bergantung pada konsentrasi emulsifier,
konsentrasi emulsifier lebih tinggi akan memungkinkan
lebih banyak inkorporasi fase internal sebelum terjadi
inversi
• Inversi bisa terjadi jika suhu berubah selama pendingin-
an emulsi. Emulsi yang terbentuk dengan cara seperti ini
akan stabil dan mengandung fase internal yang
terdispersi dengan halus. Emulsi yang terjadi karena
pendinginan emulsi dengan cepat di bawah suhu
inversinya ini akan berbeda dari emulsifikasi normal
dengan inversi, yang mengubah ratio fase misalnya
dengan penambahan air ke dalam emulsi w/o agar
terbentuk emulsi o/w
Diaduk kuat

Koalesense

Energi minimum Kenaikan Energi Permukaan bebas sistem


(Sistem Menjadi Tidak Stabil)

Agar terbentuk emulsi stabil harus ditambah zat ketiga yang disebut Emulsifier
Sehingga jika berada pada antarmuka akan mencegah koalesens globul
Material ini : surfaktan, gum, clay yang fungsinya akan menstabilkan emulsi
Walaupun penurunan tegangan antarmuka akan menurunkan energi bebas
antarmuka yang dihasilkan pada dispersi, peran emulsifier sebagai barrier
antarmuka adalah paling penting. Jika konsentrasi tinggi surfaktan berada pada
antarmuka membentuk film rigid, maka film tersebut akan bertindak sebagai
bar mekanik mencegah flokulasi maupun koalesens globul.
LANJUTAN
• Pada emulsi stabil molekul • Film antarmuka dapat
surfaktan benar2 closely menghasilkan gaya listrik tolak
packed into the rigid film menolak antara globul yang
mendekat
• Jika dianggap bhw polimer dan • Pada konsentrasi rendah,
solid halus tidak efisien emulsifier ionik akan teradsorpsi
menurunkan tegangan sbg surfaktan monolayer dan
antarmuka, mereka dapat terbentuk-lah electric double layer
menjadi barrier antarmuka sekeliling globul yang bermuatan.
excel-lent yang menghalangi Jika konsen-trasi counter ion
koalesens shg digunakan sbg rendah, ketebalan electric
emulsifier doub.layer akan besar, gaya
repulsive aktif menyebabkan
• Emulsifiers non ionik dan gum globul saling menolak jika
menstabilkan emulsi dengan mendekat
cara mekanisme film • Potensial yang dihasilkan ini
antarmuka menghasilkan tolakmenolak globul
sehingga menghindari terjadinya
• MICELLES koalesens --- ζ potensial bisa
diukur dengan mobilitas
elektroforetik partikel
• Emulsi paling stabil adalah yang
mempunyai ζ potensial tinggi
Klasifikasi emulsifiers
• Surfaktan sintetis: anionik (sulfonat, lauryl
SO4 ),kationik (amonium),nonionik (ester
sorbitan/gliserol)
• Emulsifier natural: lanolin, beeswax, lecithin,
accacia, putih telor,
• Basis absorpsi
• Solid terdispersi halus
SELEKSI EMULSIFIER ZAT TAMBAHAN LAIN
• Sistem HLB • Koloid pelindung
• Solubilisasi • Pengawet
• Antioksidan
JENIS EMULSI
• Emulsi Dermatologi
• Emulsi Oral
• Emulsi Parenteral
Suatu emulsi minyak dalam air dapat dibagi menjadi tiga
fase: fase minyak, wilayah antarmuka, dan fase air

Wilayah
antarmuka

 r
Fase minyak

Fase air
Stabilisasi emulsi dengan emulsifier

 Tegangan antar muka


 Interaksi ionik
 Partikel halus
 Makromolekul
Tegangan antarmuka

Dalam bentuk Antarmuka cair- Ketika terbentuk


curah cair emulsi
Tegangan antarmuka
Yang sejenis cenderung menjadi satu

 Dua fase yang tidak bisa


bercampur akan
menimbulkan antarmuka
 Molekul-molekul dari fase
yang sama saling tarik
menarik lebih kuat dari pada
dengan molekul dari fase
yang berbeda
 Berarti kesatuan fase yang
sama cenderung
dipertahankan
Destabilisasi
Emulsi
Sistem emulsi dapat di-destabilisasi
melalui mekanisme berikut:

 Creaming
 Flocculation
 Coalescence
 Ostwald Ripening
Creaming
 Selama penyimpanan, adanya perbedaan densitas
antara minyak dan air, terdapat kecenderungan fase
minyak untuk terkonsentrasi di atas sistem emulsi
Polydisperse vs Monodisperse
Creaming
 Bila ada perbedaan densitas, maka
dua fase dalam emulsi cenderung
akan memisah
 Minyak lebih kecil densitasnya (~
0.8) dibandingkan dengan air (1.0 )
 Buoyancy force (Hukum
Archimedes)
 Friction force (Hukum Stokes)
 Gerakan dari droplet <1 mm/hari,
tidak terjadi creaming
Flocculation
 Flocculation diartikan sebagai proses dimana
dua atau lebih droplet saling menempel tanpa
kehilangan identitas
Flocculation vs Coalescence
Coalescence
 Coalescence merupakan proses ketika dua atau
lebih droplet bergabung dan membentuk
droplet yang lebih besar
Ostwald Ripening
 Ostwald ripening terjadi pada emulsi dimana droplet
bertabrakan dengan yang lain dan membentuk
droplet yang lebih besar dan yang lebih kecil
 Droplet berukuran kecil cenderung menjadi makin
kecil

Anda mungkin juga menyukai