Nelayan 11.75
tersebut berada di area pesisir karangsari, yaitu warga
Peternak 0.38 masyarakat yang berjumlah 24 KK dengan aktivitas
Pedagang 62.88 berjualan makanan ringan di pesisir dengan membuka tenda-
Pengrajin/industri kecil 0.11
tenda, menyewakan tenda dan tikar bagi pengunjung, papan
PNS 6.50
seluncur, banana boat dan aktivitas pantai lainnya. Aktivitas
Buruh Tani 8.29
warga tersebut terkoordinir dan mendapat pembinaan dari
Petani 8.99
0 10 20 30 40 50 60 70
instansi terkait dan merupakan bagian dari pengembangan
Prosentase (%) aktivitas usaha di area wisata pantai.
Persepsi Masyarakat terhadap Proyek
• Untuk mengetahui pemahaman warga disekitar Tapak Proyek Pembangunan Dermaga Laut di pesisir pantai
Karangsari Kelurahan Palabuhanratu, hal tersebut ditanyakan langsung kepada warga yang bermukim dan
beraktivitas disekitar lokasi kegiatan, dari hasil wawancara tersebut diperoleh gambaran bahwa sebagain besar warga
mengetahui kegiatan yang akan dialakukan oleh pemrakarsa. Tabel berikut menunjukkan sebanyak 34 orang
responden mengetahui aktivitas Pembangunan Dermaga Laut sedangkan sebanyak 3 orang responden tidak
mengetahuinya.
• Dalam wawancara dengan responden , ditanyakan juga pemahaman mengenai manfaat dari pembangunan Dermaga
Laut, diperoleh pernyataan sebanyak 17 orang responden mengatakan YA mengetahui manfaat Kegiatan
Pembangunan Dermaga Laut sesuai dengan tingkat pemahamannya masing-masing, yaitu akan menjadikan
pelayanan lebih baik lagi bagi pengembangan area teluk palabuhanratu. Sedangkan selebihnya sebanyak 20 orang
TIDAK mengetahui manfaat yang akan diperoleh dengan kegiatan ini.
• Sedangkan berdasarkan kepemilikan lahan dilokasi tapak proyek, diperoleh gambaran dari responden bahwa dilokasi
Tapak Proyek tidak ada Lahan masyarakat lainnya. Sebanyak 37 orang responden atau setara dengan 100 %
menyatakan tidak ada lahan masyarakat lainnya yang terpakai oleh kegiatan pembangunan Dermaga Laut.
Pemahaman Terhadap Resiko
Dari hasil wawancara yang dilakukan disekitar tapak proyek, diperoleh gambaran bahwa
pembangunan Dermaga Laut membuat beberapa kekhawatiran responden. Terutama berkenaan
dengan aktivitas wisata pantai dan kegiatan penunjangnya. Sebanyak 35,14 % beranggapan
pembangunan dermaga laut akan mengakibatkan kunjungan wisata di Pantai Karangsari menjadi
berkurang, sebanyak 21,62 % beranggapan kunjungan terhadap hotel akan berkurang, selebihnya
mengganggap timbulan sampah dari aktivitas Dermaga Laut . Gambar berikut menunjukkan
Prosentase Pendapat Warga Tentang Pemahaman dari Remenjadi meningkat 18,92 %. Kemacetan
Lalu-lintas 10,81 %, Konflik sosial di area Dermaga Laut 5,41 %. Gambar berikut menunjukkan
kekhawatiran responden terhadap rencana pembangunan dermaga laut di pantai Karangsari.
Harapan Terhadap Kesempatan Kerja
• Harapan warga yang terbesar dari rencana kegiatan pembangunan Dermaga Laut adalah terbukanya kesempatan
kerja pada Tahap Pra Konstruksi, Tahap Konstruksi dan Tahap Operasional Dermaga Laut.
• Selain itu berharap pula terbukanya kesempatan berusaha bagi responden disekitar tapak proyek. Dari hasil
wawancara diperoleh pernyataan bahwa pemrakarsa agar memprioritaskan tenaga kerja setempat. Berikut harapan
warga dengan adanya Rencana Pembangunan Dermaga Laut.
• Jenis pekerjaan yang diminati responden adalah sebagai buruh bangunan sebesar 16,22%, sebagai kontraktor
13,51%, sopir dan satpam masing-masing 10,81% dan operator alat berat 8,11%. Sedangkan peluang usaha yang
diharapkan adalah buka warung makan 24,32 % dan jual kerajinan khas palabuhanratu 16,22 %.
Kesehatan Masyarakat
• Jumlah tenaga kesehatan di masing-masing Desa/Kelurahan tidaklah merata, berdasarkan kecamatan Palabuhanratu
Dalam Angka Tahun 2011 diperoleh gambaran jumlah tenaga kesehatan di Kelurahan Palabuhanratu terbilang cukup
lengkap yang terdiri dari Dokter Umum, Dokter Gigi, Mantri/Perawat, Bidan dan Dukun Bayi Terlatih. Sedangkan
Desa Cibodas hanya mempunyai 6 Tenaga Kesehatan. Tabel berikut menunjukkan Tenaga Kesehatan Menurut
Desa/Kelurahan di Kecamatan Palabuhanratu sampai dengan tahun 2011.
• Sarana kesehatan menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Palabuhanratu terdiri dari Poliklinik, Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, RSUD Palabuhanratu, Tempat Praktek Dokter dan Posyandu. Kelurahan Palabuhanratu
mempunyai sarana kesehatan lebih lengkap bila dibandingkan dengan Desa lainnya di Kecamatan Palabihanratu, di
Kelurahan ini terdapat Puskesmas, RSUD, Tempat Praktek Dokter dan Posyandu sebanyak 35 lokasi. Tabel berikut
menunjukkan Sarana Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Palabuhanratu sampai dengan tahun 2011.
• Berdasarkan data hasil dari laporan puskesmas palabuhanratu yang melakukan program IS (Inspeksi Sanitasi) yang
membina 1 Kelurahan dan 3 Desa yakni kelurahan palabuhanratu, Desa Citepus, Desa Cibodas dan Desa Buniwangi,
memiliki presentasi keseluruhan rumah sehat sebesar 79,7 dari jumlah sampel yang dilakukan sebesar 1268 rumah,
dari total rumah sebesar 16271.
Hasil Konsultasi Publik
• Berdasarkan surat dari masyarakat, LSM, OKP dan Ormas Palabuhanratu tanggal 8 Januari 2014 (Laskar Merah Putih
MAC Palabuhanratu, Pemuda Pancasila PAC Palabuhanratu dan DPC HNSI Kabupaten Sukabumi) kepada Kepala
Dinas Perhubungan Jawa Barat terdapat pernyataan permintaan lokasi pembangunan tidak dilokasi wisata tersebut
yaitu Pantai Kidang Kencana disebabkan hal-hal berikut:
• Pantai Kidang Kencana adalah pantai yang selama ini digunakan oleh masyarakat dan para wisatawan baik lokal
maupun luar negeri sebagai area bermain, satu-satunya yang ombaknya aman untuk digunakan diwilayah tersebut
• Ada ombak yang selama ini digunakan untuk permainan surfingyang diminati wisatawan
• Dikhawatirkan dengan dibangunnya Pelabuhan regional tersebut fenomena keindahan alam akan hilang yang pada
saat ini dikenal indah, aman dan nyaman dikunjungi wisatawan, dikhawatirkan terjadi kekumuhan akibat dari aktifitas
Pelabuhan regional tersebut
Lanjutan
• Pada tanggal 4 Maret 2014 dilaksanakan silaturahmi dengan masyarakat Palabuhanratu dengan menghasilkan jalan
tengah berupa klarifikasi dan penarikan surat penolakan lokasi pembangunan dermaga pelabuhan regional pada
tanggal 5 Maret 2013, dengan pernyataan “kami Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia
(DPC HNSI) Kabupaten Sukabumi MENDUKUNG rencana Pembangunan Dermaga Pelabuhan Regional dan
secara otomatis menarik Surat Keberatan Bersama LSM, ORMAS, OKP atas rencana Pembangunan Dermaga
Regional di Pesisir Pantai Kidang Kencana – Karangsari Palabuhanratu”.
• Pada tanggal 25 Maret 2014 Bupati Sukabumi mengadakan acara Pembahasan Persiapan Pembangunan Pelabuhan
Regional Karangsari di Palabuhanratu. Dari undangan yang diundang semuanya menyatakan dukungannya untuk
ditindaklanjuti pada tahap Pembangunan Dermaga Regional Karangsari di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
(Lampiran).
• Pada tanggal 17 April 2014 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mengadakan acara Audiensi
Pembahasan Pembangunan Dermaga Regional Karangsari di Palabuhanratu. Dari undangan yang diundang
menyatakan “senantiasa mendukung Pembangunan Pelabuhan Regional Karangsari Palabuhanratu dengan harapan
kami selalu dilibatkan dalam hal kegiatan pembangunan ataupun operasionalnya pelabuhan nanti”