Anda di halaman 1dari 27

PSAK 68 (PENGUKURAN

NILAI WAJAR )
SEMINAR AKUTANSI KEUANGAN (A2)
Hello!
We're from Group 6

Nadya Dwi Permata Nadia Ferima Nabella Rinaldi


1810531021 1810531057 2010536041
CONTENTS

5. Nilai Wajar pada Saat


1. Tujuan Pengakuan Awal
2. Ruang Lingkup
6. Teknik Penilaian

3. Pengukuran
7. Hirarki Nilai Wajar
4. Penerapan non Aset
Keuangan 8. Pengungkapan
Nilai Wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran :

Menetapkan Mensyaratkan
Mendefinisi pernyataan pengungkapan
suatu mengenai
kan nilai
tujuan wajar
kerangka
pengukuran
pengukuran
nilai wajar.
nilai wajar
Ruang Lingkup
Pengungkapan yang disyaratkan dalam Pernyataan ini
Persyaratan pengukuran dan pengungkapan
tidak disyaratkan untuk hal sebagai berikut:
dalam Pernyataan ini tidak diterapkan untuk hal
sebagai berikut :
( a ) aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai
dengan PSAK 24 : Imbalan Kerja
( a ) transaksi pembayaran berbasis saham dalam
ruang lingkup PSAK 53 : Pembayaran Berbasis
( b ) investasi program manfaat purnakarya yang diukur
Saham
pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 18 Akuntansi dan
Pelaporan Program Mangiat Purnakarya
( b ) transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30 :
Sewa
( c ) aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar
dikurangi biaya pelepasan sesuai dengan PSAK 48 :
( c ) pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan
Perawan Nilai Aset .
dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai
wajar , seperti nilai realisai neto ( net realisable
value ) dalam PSAK 14 : Persediaan atau nilai
pukai ( value in ase ) dalam PSAK 48 :
Penurunan Nilai Aset
PENGUKURAN

Aset atau liabilitas yang diukur Entitas mengukur nilal wajar suatu aset
pada nilai wajar dapat terdiri dari atau Liabilitas menggunakan asumsi
aset atau liabilitas yang berdiri yang akan digunakan pelaku pasar ketika
sendiri dan sekelompok aset , menentukan harga aset atau liabilitas
sekelompok liabilitas atau tersebut , dengan asumsi bahwa pelaku
sekelompok aset dan liabilitas. Aset & Liabilitas pasar bertindak dalam kepentingan
ekonomik terbaiknya .

Transaksi
Nilai wajar adalah harga yang
Pengukuran nilai wajar akan diterima untuk menjual
mengasumsikan bahwa aset atau Pelaku Pasar suatu aset atau harga yang akan
libilitas dipertukarkan dalam dibayar untuk mengalihkan
transaksi teratur antara pelaku suatu biabilitas dalam transaksi
pasar untuk menjual aset atau teratur di pasar utama pada
mengalihkan liabilitas pada Harga tanggal pengukuran dalam
tanggal pengukuran dalam kondisi kondisi pasar saat Ini ( yaitu
pasar saat ini . harga keluar )
Penerapan pada Aset Nonkeuangan
Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan

g u n a a n kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat

Peng n
ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan

g g i d a tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada

tertin u k
pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut

k u n t dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya .

terbai Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan


Aset memperhitungkan penggunaan aset yang

e u an g a n secara fisik dimungkinkan ( physically possible )


Nonk secara hukum diizinkan ( legally permissible )
layak secara keuangan ( Financially feasible ).
Penerapan pada Aset Nonkeuangan

Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan menetapkan

en i l a i an premis penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar


P
Premis
aset , sebagai berikut :

tu k A s et  Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat


un n
memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar melalui
u an g a penggunaan aset tersebut dalam kombinasi dengan aset lain
Nonke sebagai satu kelompok atau dalam kombinasi dengan aset
dan liabilitas lain.
 Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat
menyediakan nilai maksimum kepada pelaku pasar secara
tesendiri . Jika penggunaan tertinggi dan terbaik aset adalah
untuk digunakan secara tersendiri, maka nilai wajar aset
adalah harga yang akan diterima dalam transaksi saat ini
untuk menjual aset tersebut kepada pelaku pasar yang akan
menggunakan aset tersebut secara tersendiri.
Penerapan pada liabilitas dan Instrumen
ekuitas Milik entitas Sendiri

Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas keuangan atau


liabilitas nonkenangan , atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri
( contohnya kepemilikan saham yang diterbitkan sebagai pembayaran dalam
P r i n s ip kombinasi bisnis ) dialihkan kepada pelaku pasar pada tanggal pengukuran .
Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri
umum mengasumsikan hal sebagai berikut :
 Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima
pengalihan ( transferee ) akan disyaratkan untuk memenuhi kewajiban
tersebut . Liabilitas tidak akan diselesaikan dengan pihak lawan atau
diakhiri pada tanggal pengukuran
 Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku
pasar yang menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung
jawab yang terkait dengan instrumen tersebut . Instrumen tersebut tidak
akan dibatalkan atau diakhiri pada tanggal pengukuran .
liabilitas dan Instrumen ekuitas yang
Dimiliki Pihak lain sebagai Aset

Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrument ekuitas milik entitas sendiri yang
identik atau serupa tidak tersedia dan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik
dimiliki pihak lain sebagai aset , entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas dari
perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang
identik sebagai aset pada tanggal pengukuran .
Dalam kasus tersebut , entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai berikut :

 Menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk liabilitas atau instrumen ekuitas
yang identik yang dimiliki pihak lain sebagai aset, jika harga tersebut tersedia. 
 Jika harga tersebut tidak tersedia, maka menggunakan input lain yang dapat diobservasi,
 Jika harga yang dapat diobservasi dalam seperti yang disebutkan diatas  tidak tersedia, maka
menggunakan teknik penyediaan lain, seperti: pendekatan penghasilan dan pendekatan pasar
liabilitas dan Instrumen ekuitas yang
tidak Dimiliki Pihak lain sebagai Aset
Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang
identik atau serupa tidak tersedia dan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik
tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajur liabilitas atau instrumen ekuitas
menggunakan teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau telah
menerbitkan klaim atas ekuitas .
Sebagai contoh, ketika menerapkan teknik nilai kini entitas dapat memperhitungkan salah satu dari hal
sebagai berikut :
 arus kas keluar masa depan yang diperkirakan akan dikeluarkan pelaku pasar dalam memenuhi
kewajiban, termasuk kompensasi yang disyaratkan pelaku pasar untuk mengambil alih kewajiban
tersebut
 jumlah yang akan diterima pelaku pasar untuk melakukan atau menerbitkan liabilitas atau instrumen
ekuitas yang identik, menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan
harga liabilitas atau instrumen ekuitas yang identik di pasar utama untuk menerbitkan liabilitas atau
instrumen ekuitas dengan menggunakan persyaratan kontraktual yang sama.
Nilai wajar liabilitas mecerminkan dampak risiko
wanprestasi (non-performance risk). risiko wanprestasi

risiko
adalah risiko dimana entitas tidak dapat memenuhi

a s i (n o n suatu kewajiban. Saat  menghitung  nilai wajar


an p re st liabilitas, entitas memperhatikan dampak risiko
w a n ce kreditnya dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi
perfo rm kemungkinan bahwa kewajiban tidak akan terpenuhi. 
risk).  Dampak tersebut dapat berbeda bergantung pada
liabilitasnya, sebagai contoh:
 apakah liabilitas merupakan kewajiban untuk
menyerahkan kas atau kewajiban untuk
menyerahkan barang atau jasa.
 persyaratan peningkatan kualitas kredit terkait
dengan liabilitas, jika ada.
Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau
Ekuitas Milik Entitas Sendiri

Ketika mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri, entitas
tidak memasukkan input yang terpisah atau menyesuaikan dengan input lain yang terkait
dengan keberadaan pembatasan yang mencegah pengalihan liabilitas atau instrumen
ekuitas milik entitas sendiri tersebut. Dampak yang mencegah terjadinya liabilitas atas
instrumen ekuitas milik entitas sendiri secara implisit atau eksplisit tercakup dalam input
lain terhadap pengukuran nilai wajar.

Liabilitas keuanga dengan fitur dapat ditarik kembali


sewaktu-waktu

Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali


sewaktu-waktu (demand feature) adalah tidak kurang dari jumlah yang
terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama
jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar, contohnya giro.
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau
Risiko Kredit Pihak Lawan
Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur
netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, maka entitas diizinkan untuk menerapkan
pengecualian, Pengecualian tersebut mengizinkan entitas untuk mengukur nilai wajar kelompok
aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual pada
posisi net long (yaitu aset) untuk risiko eksposur tertentu atau dibayar untuk mengalihkan pada
posisi net short (yaitu liabilitas) untuk risiko eksposur tertentu dalam transaksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran dalam kondisi pasar saat ini. Entitas turunan yang boleh
menggunakan pengecualian tersebut yaitu :
 Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur neto entitas
terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap resiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai
dengan manajemen risiko  atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi
 menyediakan informasi atas dasar tersebut mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas
keuangan kepada anggota manajemen entitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7:
pengungkapan pihak-pihak berelasi
 disyaratkan atau telah ditentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan
tersebut pada nilai wajar dalam laporan keuangan pada setiap akhir periode pelaporan.
Eksposur terhadap Risiko Pasar
Ketika menggunakan pengecualian untuk mengukur nilai wajar kelompok aset dan
liabilitas keuangan yang dikelola berdasarkan eksposur neto entitas terhadap risiko pasar
tertentu, maka entitas perlu menerapkan harga dalam bid-ask spread yang
merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut pada  eksposur neto entitas terhadap
risiko pasar tersebut. Entitas harus memastikan bahwa risiko pasar dimana entitas
terekspos dalam kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut secara
substansial adalah sama. 
Eksposur terhadap Risiko Kredit
Pihak Lawan Tertentu

Ketika menggunakan pengecualian untuk mengukur nilai lawan


kelompok keuangan dan liabilitas keuangan yang dilakukan dengan
pihak lawan tertentu, maka harus memperhitungkan dampak eksposur
netonya terhadap risiko kredit pihak lawan atau eksposur neto pihak
lawan terhadap risiko entitas dalam pengukuran nilai wajar ketika
pelaku pasar akan mempertimbangkan segala sesuatu yang ada saat
ini yang mengurangi eksposur risiko jika terjadi gagal bayar.
Harga transaksi adalah semua harga yang dibayar untuk
memperoleh aset atau harga yang diterima untuk mengambil

i w a ja r alih liabilitas. Sebaliknya, nilai wajar aset atau liabilitas

Nila adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau

d a S a a t harga yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas (harga


pa keluar). Dalam banyak kasus harga transaksi akan sama

a k u a n dengan nilai wajar. Ketika menentukan apakah  nilai wajar


Peng pada pengakuan awal sama dengan harga transaksi,

Awal
perhitungan memperhitungkan faktor yang spesifik atas
transaksi dan aset atau liabilitas tersebut.  Jika Pernyataan lain
mensyaratkan entitas untuk mengukur aset atau liabilitas
awalnya pada nilai wajar dan harga transaksi yang berbeda
dari nilai wajar, maka entitas harus mengakui keuntungan 
atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi, dinyatakan
dalam Pernyataan tersebut.
Teknik Penilaian
Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana
data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input
yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat
diobservasi. Tujuannya adalah untuk mengestimasi harga saat transaksi atau mengalihkan
liabilitas akan terjadi antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran dalam kondisi pasar saat
ini. Ada tiga pendekatan yang dapat dipakai yaitu:

Pendekatan pasar Pendekatan penghasilan Pendekatan biaya


(market approach) (income approach) (cost approach)
menggunakan harga dan mengkonversi jumlah masa depan mencerminkan jumlah
informasi relevan lain (contohnya arus kas atau penghasilan yang akan dibutuhkan
yang dihasilkan oleh dan beban) ke suatu jumlah tunggal saat ini untuk
transaksi pasar yang saat ini (didiskontokan). Ketika menggantikan kapasitas
melibatkan aset, liabilitas, pendekatan penghasilan digunakan, manfaat (service
atau kelompok aset dan pengukuran nilai wajar mencerminkan capacity) aset (sering
liabilitas yang identik atau harapan pasar saat ini mengenai
sebanding (yaitu serupa),
disebut sebagai biaya
jumlah masa depan tersebut pengganti saat ini).
seperti bisnis.
Prinsip Umum Teknik Penilaian

● Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar


memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan
meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
● Entitas memilih input yang konsisten dengan karakteristik aset atau
liabilitas yang akan diperhitungkan pelaku pasar dalam transaksi untuk aset
atau liabilitas tersebut

18
Input Berdasarkan Harga Bid and Ask
● Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga bid dan harga ask
(contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid–ask spread yang paling
merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut digunakan untuk mengukur nilai
wajar terlepas dari dimana input tersebut dikategorikan dalam hirarki nilai wajar (yaitu
Level 1, 2, atau 3).
● Penggunaan bid ask spread untuk posisi aset dan liabilitas diizinkan tetapi tidak
disyaratkan.
● Pernyataan ini tidak menghalangi penggunaan harga nilai tengah pasar (mid market
pricing) atau konvensi penentuan harga lain yang digunakan pelaku pasar sebagai
panduan praktis untuk mengukur nlai wajar dalam bid ask spread.

19
Hirarki Nilai Wajar 20

Apakah ada harga kuotasian


Yes dalam pasar aktif untuk aset No
atau liabilitas yang identik
(Level 1)
Gunakan nilai wajar Apakah ada input selain
pengukuran dengan Level 1 harga kuotasioan yang
Harus digunakan tanpa dapat diobservasi*
No
penyesuaian Yes

Gunakan input selain Gunakan input yang


* Maksimumkan input yang dapat Harga kuotasian yang bukan berdasarkan
diobservasi, termasuk informasi pasar dapat diobservasi baik harga pasar yang
dan informasi publik lainnya

Input yang tidak dapat diobservasi secara langsung atau tidak dapat diobservasi.
diantaranya data entitas (anggaran, langsung, pengukuan ‡ Level 3
proyeksi), harus disesuaikan jika
pelaku pasar menggunakan asumsi Level 2 20
berbeda 20
Input Level 1
● Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
● Harga kuotasian di pasar aktif menyediakan bukti yang paling andal dari nilai wajar dan
digunakan tanpa penyesuaian.
● Penekanan pada Level 1 adalah untuk menentukan kedua hal sebagai berikut:
a. pasar utama untuk aset atau liabilitas atau, jika tidak terdapat pasar utama, pasar yang paling
menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut; dan
b. apakah entitas dapat melakukan transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut pada harga di
pasar tersebut pada tanggal pengukuran.
● Entitas tidak membuat penyesuaian terhadap input Level 1 kecuali dalam beberapa keadaan
sebagai berikut:
a. tidak dapat diakses untuk setiap aset atau liabilitas tersebut secara individual
b. harga kuotasian di pasar aktif tidak merepresentasikan nilai wajar pada tanggal pengukuran.
c. aset di pasar aktif dan harga tersebut perlu untuk disesuaikan untuk faktor yang spesifik
terhadap item atau aset tersebut

21
Input Level 2
● Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
● Jika aset atau liabilitas memiliki persyaratan (kontraktual) yang spesifik, input Level 2 harus dapat
diobservasi untuk keseluruhan jangka waktu yang substansial dari aset atau liabilitas tersebut.
a. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang serupa di pasar aktif.
b. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak
aktif.
c. input selain dari harga kuotasian yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, sebagai
contoh: suku bunga dan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi pada interval kuotasi yang
umum; volatilitas yang tersirat; dan credit spreads.
d. input yang diperkuat pasar (market-corroborated inputs).
● Penyesuaian terhadap input Level 2 akan beragam, tergantung pada faktor yang spesifik atas aset atau
liabilitas. Faktor tersebut termasuk hal sebagai berikut:
a. kondisi atau lokasi aset;
b. tingkat dimana input terkait dengan item yang sebanding dengan aset atau liabilitas
c. volume atau level aktivitas di pasar dimana input dapat diamati.

22
Input Level 3
● Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas.
● Input yang tidak dapat diobservasi digunakan untuk mengukur nilai wajar
sejauh input yang dapat diobservasi yang relevan tidak tersedia,
● Asumsi mengenai risiko termasuk risiko yang inheren dalam teknik
penilaian tertentu yang digunakan untuk mengukur nilai wajar (seperti
model penentuan harga) dan risiko yang inheren dalam input untuk teknik
penilaian.
● Entitas dapat mengembangkan input yang tidak dapat diobservasi
menggunakan informasi terbaik yang tersedia

23
Pengungkapan
● Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan
keuangannya untuk menilai kedua hal sebagai berikut:
a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang (recurring) atau
tidak berulang (non-recurring) dalam laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal,
teknik penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut.

b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak dapat
diobservasi yang signifikan (Level 3), dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau
penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut.

24
Pengungkapan
Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan seluruh hal
sebagai berikut:
a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengungkapan;
b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap persyaratan;
c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu dilaksanakan; dan
d. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi tambahan untuk
mengevaluasi informasi kuantitatif yang diungkapkan.

25
Pengungkapan
Untuk memenuhi tujuan pengungkapan entitas mengungkapakan informasi berikut:
a. Alasan pengkuruan nilai wajar berulang dan tidak berulang
b. Level hirarki nilai wajar
c. Jumlah perpindahan antar hirarki nilai wajar 1 dan 2, alasan dan kebijakan
akuntansinya.
d. Untuk level 2 dan 3, deskripsi teknik penilaian dan input dalam pengukuran.
e. Level 3, rekonsiliasi saldo awal dan akhir, perubahan selama periode, keuntungan
kerugian yagn direalisasi dan belum direalisasi.
f. Jika penggunaan teringgi dan terbaik aset non keuangan berbeda dari
penggunaannya, fakta tersebut harus diungkapkan.

26
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai