Anda di halaman 1dari 19

Latar Belakang

Karya ilmiah menjadi sesuatu yang tak asing bagi mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya aktivitas mahasiswa yang tidak terlepas dari karya ilmiah.
Karya ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan menerapkan
konvensi ilmiah. Karya ilmiah ditulis dengan logika berpikir dan gaya bahasa yang
sistematis(Suyono, dkk 2016:1).
gaya bahasa sistematis adalah gaya bahasa yang menggunakan
kalimat efektif dalam memaparkan setiap informasi pada karya
ilmiah. Dengan digunakannya kalimat efektif didalam
menyajikan karya ilmiah maka informasi yang ingin
disampaikan oleh penulis melalui karya ilmiah menjadi mudah
dimengerti dan tidak berbelit-belit. Penyampaian menggunakan
kalimat efektif juga membuat struktur kalimat menjadi singkat,
padat, dan jelas.

Oleh karena itu peggunaan kalimat efektif memiliki urgensi


yang sangat besar didalam menulis karya ilmiah.
Rumusan Masalah Tujuan
1. Bagaimana penggunaan kalimat 1. Mengetahui bagaimana penggunaan
efektif pada karya ilmah? kalimat efektif pada karya ilmiah
2. Apa itu kalimat efektif? 2. Mengetahui apa itu kalimat efektif
3. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif? 3. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif
4. Bagaimana unsur kalimat efektif? 4. Mengetahui unsur kalimat efektif
5. Bagaimana jenis kalimat? 5. Mengetahui jenis kalimat
PEMBAHASAN 03
01
Unsur Kalimat
Pengertian Efektif
KALIMAT
EFEKTIF
02
Ciri-Ciri Kallimat
Efektif 04 Jenis Kalimat
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai kalimat yang disusun berdasarkan
kaidah–kaidah yang berlaku dan mudah ditangkap serta dipahami.

kalimat efektif harus mampu menciptakan kesepahaman antara penulis dan


pembaca atau antara pembicara dan pendengar.Tidak cukup hanya dimengerti,
namun perlu memperhatikan kaidah-kaidah atau bahasanya.

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif


Kelugasan Ketepatan Kehematan

Kecermatan Kepaduan Kelogisan


1. Kelugasan
●Kelugasan dalam kalimat efektif menyaratkan bahwa informasi yang akan
disampaikan dalam kalimat tersebut ialah inti topik dari kalimat yang tidak berbelit-belit,
dan disampaikan secara sederhana..
Contoh:
Terus meningkatnya permintaan terhadap produk kertas, mau tidak mau
memaksa industri kertas menambah produksinya dan lebih meningkatkan mutu
kertas itu sendiri.

Terus meningkatnya permintaan terhadap produk kertas memaksa


industri kertas menambah produksi dan meningkatkan mutunya.
2. Ketepatan
●Ketepatan dalam kalimat efektif menyaratkan bahwa informasi yang akan
disampaikan dalam kalimat efektif harus tepat sasaran sesuai dengan tujuan kalimat.
Kalimat yang tepat tidak akan menimbulkan keambiguan, yaitu maknanya lebih dari satu,
menjadi kabur, atau bahkan meragukan. (Sasangka, 2014:58)

Contoh:
Guru diberhentikan dengan tidak hormat karena terus-menerus melalaikan
kewajiban dalam menjalankan tugas pekerjaan selama satu bulan atau lebih.

Guru diberhentikan dengan tidak hormat karena melalaikan kewajiban


secara terus menerus dalam menjalankan tugas pekerjaan selama satu
bulan atau lebih
3. Kehematan 4. Kecermatan
kehematan dalam kalimat efektif adalah Kecermatan dalam kalimat efektif
menghindari penggunan kata, frase, atau dimaksudkan sebagai kalimat yang tidak
bentuk lain yang tidak perlu, sejauh tidak menimbulkan pengertian ganda dan tepat
menyalahi kaidah tata bahasa dan tidak dalam pilihan kata
mengubah makna. (Parto, 2017:248)
Contoh:
Contoh:
Agar supaya lulus dalam ujian, kamu Saya suka melihat pertunjukan
harus belajar lebih giat. wayang kulit.

Agar lulus dalam ujian, kamu harus belajar Saya suka menonton pertunjukan
lebih giat wayang kulit
5. Kepaduan
●Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja
transitif dan objek.
Contoh:
Mahasiswa harus menyadari akan pentingnya perpustakaan.

Mahasiswa harus menyadari pentingnya perpustakaan.


●Bila ingin mempertahankan kata akan, hendaknya predikat kalimat itu diubah
menjadi bentuk pasif sehinga menjadi seperti berikut ini.

Mahasiswa harus sadar akan pentingnya perpustakaan.


6. Kelogisan
●Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat
diterima oleh akal dan sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh:
Waktu dan tempat kami persilakan.

Kalimat tersebut akan menjadi logis kalau diubah menjadi seperti di bawah
ini.

Kepada Bapak Nur Sodikin dipersilakan.


C. Unsur Kalimat Efektif
● Subjek (S): Bagian dari kalimat yang menunjukkan pelaku yang dapat berupa orang, tempat,
benda atau sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.

● Predikat (P) : Bagian kalimat yang menunjukkan apa yang dilakukan oleh subyek, biasanya
berupa kata kerja

● Obyek (O) : Bagian kalimat yang melengkapi predikat (P) untuk menunjukkan hal atau benda
yang menjadi sasaran.

● Keterangan (Ket): Kalimat yang menunjukkan tujuan cara, waktu, tempat, atau sebab-akibat.
Biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi atau kata hubung.
Contoh:
Ayah (S) + sedang menikmati (P) + pisang goreng (O) + di teras rumah (K)
= Ayah sedang menimati pisang goreng di teras rumah.
D
Jenis Kalimat
Kalimat bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi kalimat
simpleks, kompleks, majemuk, dan majemuk campuran.

(Sasangka, 2014:43)
1. Kalimat Simpleks
• Kalimat simpleks yang lazim disebut dengan kalimat tunggal adalah kalimat yang
hanya terdiri atas satu klausa atau satu struktur predikat.
• Satu klausa biasanya berupa satu informasi.
• Satu informasi itu biasanya ditandai oleh kehadiran satu fungsi predikat.

Satu struktur predikat di dalam kalimat dapat berupa:


1. Subjek dan predikat (S-P) 4. Subjek, predikat, objek, dan pelengkap (S-P-O-
Contoh: Orang itu guru kami. Pel)
Contoh: Sulaeman mengajari anaknya
2. Subjek, predikat, dan objek (S-P- melukis.
O)
Contoh: Kartini sedang membuat surat 5. Subjek, predikat, dan keterangan (S-P-K).
jawaban. Contoh: Kami berangkat pukul 7.

3. Subjek, predikat, dan pelengkap


(S-P-Pel)
Contoh: Kepakaran Teguh diakui
2. Kalimat Kompleks
• Kalimat kompleks yang lazim disebut kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat
yang terdiri atas klausa utama dan klausa subordinatif.
• Klausa utama dan klausa subordinatif dipisahkan oleh konjungsi antarklausa atau
kata hubung
Contoh:
1. Supriyati tetap berangkat meskipun hari telah gelap.
S P konj S P

2. Ketika hujan turun, Hermawan masih berada di atas bus.


Konj S P S P K

• Hubungan antarkedua klausa dalam kalimat kompleks ini ditandai dengan penggunaan
konjungsi subordinatif diantaranya: sejak, ketika, meskipun, supaya, dan lain-lain.
3. Kalimat Majemuk
• Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa utama atau lebih yang dapat
berdiri sendiri sebagai kalimat yang lepas.
• klausa yang satu bukan merupakan pengembangan dari salah satu fungsi yang ada dalam
klausa itu.
• Hubungan antara klausa yang satu dan yang lain dalam kalimat ini menyatakan hubungan
koordinatif.
• Jenis-jenis konjungsi koordinatif:
1. Dan: penanda penambahan
2. Atau: penanda pemilihan
3. Melainkan: penanda perlawanan
4. Padahal: penanda pertentangan
5. Sedangkan: penanda pertentangan
6. Serta: penanda pendampingan
7. Tetapi: penanda perlawanan
8. Dan/atau: penanda jumlah atau pilihan
Contoh :
 Yanto membaca stilistika dan istrinya membuatkan susu jahe.
klausa pertama konj klausa kedua

 Giyarti memesan bakso, tetapi suaminya memesan sate sapi.


klausa pertama konj klausa kedua
 Gandung sedang belajar atau malah tidur di kamar depan.
klausa pertama konj klausa kedua

 Peserta dilarang makan atau minum serta dilarang bergurau.


klausa pertama konj klausa kedua

 Adikku bekerja di Medan, sedangkan kakakku bekerja di Yogya


klausa pertama konj klausa kedua
4. Kalimat Majemuk Kompleks
• Kalimat majemuk kompleks adalah kalimat yang terdiri atas tiga klausa atau
lebih.
• Dua di antara klausa dalam kalimat majemuk ini merupakan klausa utama,
sedangkan klausa yang lain merupakan klausa subordinatif yang berfungsi
sebagai pemerluas salah satu atau kedua fungsi dalam klausa utama
• . Kompleksnya kalimat majemuk ini ditandai dengan perluasan salah satu atau
lebih unsur (fungsi) dalam kalimat

Contoh:
 Ayah sedang melukis dan adik sedang belajar Ketika kebakaran itu terjadi.
Klausa utama 1 klausa utama 2 klausa subordinatif
KESIMPULAN
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah – kaidah yang
berlaku, mudah ditangkap, dipahami dan menciptakan kepahaman antara penulis
dan pembaca atau pembicara dan pendengar.
2. Ciri kalimat efektif yaitu kelugasan, ketepatan, kehematan, kecermatan, kepaduan
dan kelogisan.
3. Unsur dalam kalimat efektif yaitu subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap
(Pel), dan keterangan (Ket).
4. Jenis kalimat bahasa Indonesia meliputi kalimat simpleks, kalimat kompleks,
kalimat majemuk, dan kalimat majemuk kompleks.
Sekian
dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai