Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu:
Zulfiqar Bhisma Putra Rozi, M.H

HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Disusun oleh
Nama : Muthi’ah Khairunnisa Sitompul
NIM : 210602110041
Kelas : Biologi B

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu dengan instansi. Hak merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era modern ini. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup
tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Dalam Undang Undang (UU) Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 1
disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia”.
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak hak yang berasal dari harkat dan martabat
yang melekat pada manusia. Hak ini sangat mendasar atau asasi (fundamental) sifatnya,
yang mutlak diperlukan agar manusia dapat berkembang sesuai dengan bakat, cita cita,
serta martabatnya. Hak ini juga dianggap universal, artinya dimiliki semua manusia tanpa
perbedaan berdasarkan bangsa, ras, agama, atau gender.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hak Azasi Manusia atau HAM?
2. Apa bedanya HAM dengan Hak yang bukan tergolong sebagai HAM?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan HAM
2. Untuk mengetahui perbedaan HAM dengan Hak selain HAM
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Hak Azasi Manusia
Istilah HAM pertama kali diperkenalkan oleh Roosevelt ketika Universal Declaration of
Human Rights dirumuskan pada tahun 1948, sebagai pengganti istilah the Rights of Man.
Dalam konstitusi Indonesia (UUD 1945) digunakan istilah hak warga negara yang oleh the
Founding Father di maksudkan sebagai pemenuhan hak asasi manusia. Namun kedua istilah
ini ( Ham dan hak serta kewajiban warga negara) dipergunakan secara resmi oleh MPR
sebagaimana tercantum dalam Amandemen kedua UUD 1945 (Bab X dan Bab X A) maupun
dalam ketetapan MPR RI Nomor : XVII/1998
Hak Asasi Manusia adalah hak yang dimiliki seluruh manusia. Hak Asasi Manusia (HAM)
adalah bahwa sebagai anugerah dari Tuhan terhadap makhluknya, hak asasi tidak boleh
dijauhkan atau dipisahkan dari eksistensi pribadi individu atau manusia tersebut. Hak asasi
tidak bisa dilepas dengan kekuasaan atau dengan hal-hal lainnya, Bila itu sampai terjadi
akan memberikan dampak kepada manusia yakni manusia akan kehilangan martabat
yang sebenarnya menjadi inti nilai kemanusiaan. Walapun demikian, bukan berarti
bahwa perwujudan hak asasi manusia dapat dilaksanakan secara mutlak karena
dapat melanggar hak asasi orang lain. Memperjuangkan hak sendiri sembari
mengabaikan hak orang lain merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Kita wajib
menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu berbatasan dengan hak-hak asasi orang
lain.
Berdasarkan ketentuan dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, sudah
dijelaskan bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak yang paling hakiki yang dimiliki oleh
manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun, oleh karena itu terhadap hak asasi
manusia negara sebagai pelindung warganya diharapkan dapat mengakomodir kepentingan
dan hak dari warga negaranya tersebut.
Hak Asasi Manusia (HAM) dipercayai memiliki nilai yang universal. Nilai universal berarti
tidak mengenal batas ruang dan waktu, nilai universal ini yang kemudian diterjemahkan
dalam berbagai produk hukum nasional diberbagai negara untuk dapat melindungi dan
menegakkan nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan nilai universal ini dikukuhkan dalam instrumen
internasional, termasuk perjanjian internasional dibidang HAM. Namun kenyataan
menunjukan bahwa nilai-nilai HAM yang universal ternyata dalam penerapannya tidak
memiliki kesamaan yang seragam. Hak dalam hak asasi manusia mempunyai kedudukan atau
derajat utama dan pertama dalam hidup bermasyarakat karena keberadaan hak asasi
hakikatnya telah dimiliki, disandang dan melekat dalam pribadi manusia sejak saat
kelahirannya. Seketika itu pula muncul kewajiban manusia lain untuk menghormatinya .
Hak Asasi Manusia mencakup banyak aspek diantaranya yaitu:
1. Hak Asasi Pribadi ( Personal Right)
2. Hak Asasi Ekonomi
3. Hak Asasi Politik
4. Hak Asasi mendapatkan perlindungan yang sama di mata hukum
5. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan
6. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan
Pemenuhan hak asasi manusia dalam suatu negara, tidak lepas dari adanya
suatu kewajiban yang timbul baik oleh suatu negara atau masyarakat dalam negara
tersebut sehingga muncul suatu keharmonisan yang berjalan secara selaras dan
seimbang antara hak dan kewajiban manusia.
Upaya perlindungan HAM penekanannya pada berbagai tindakan pencegahan
terhadap terjadinya pelanggaran HAM. Perlindungan HAM terutama melalui
pembentukan instrumen hukum dan kelembagaan HAM. Juga dapat melalui
berbagai faktor yang berkaitan dengan upaya pencegahan HAM yang dilakukan
individu maupun masyarakat dan negara. Negaralah yang memiliki tugas utama
untuk melindungi warga negaranya termasuk hak- hak asasinya. Meskipun di
Indonesia telah ada jaminan secara konstitusional maupun telah dibentuk lembaga
untuk penegakannya, tetapi belum menjamin bahwa hak asasi manusia dilaksanakan
dalam kenyataan kehidupan sehari–hari atau dalam pelaksanaan pembangunan.
Lembaga-lembaga perlindungan Hak Asasi Manusia, di indonesia pelaksaannya
upaya perlindungan HAM dilakukan oleh lembaga milik pemerintah dan lembaga
milik swasta lain yang berwenang, antara lain :
1. Kepolisian
2. Kejaksaan
3. Komnas HAM
4. Pengadilan HAM di indonesia
5. Lembaga bantuan hukum indonesia (YLBHI)
6. Biro konsultasi dan bantuan hukum perguruan tinggi
7. Komnas anak

2. Perbedaaan HAM dengan Hak lain


HAM merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dipertahankan, dan dilindungi oleh negara,  Menurut Tap MPR No XVII/1998 hak
asasi manusia tersebut meliputi hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan;
hak mengembangkan diri; hak keadilan; hak kemerdekaan; hak berkomunikasi; hak
keamanan; dan hak kesejahteraan.

Di samping memiliki HAM, sebagai bagian dari warga negara kita juga memiliki hak warga
negara. Warga negara merupakan orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara.Hak warga negara diatur dalam UU No.
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Menurut Jimly Asshiddiqie, HAM yang dapat dikategorikan sebagai hak konstitusional
warga negara adalah sebagai berikut.

1. Hak asasi manusia tertentu yang hanya berlaku sebagai hak konstitusional bagi warga
Negara Indonesia saja dan bukan bagi setiap orang yang berada di Indonesia.
Misalnya mendapatkan pendidikan dan membela negara.
2. Hak asasi manusia tertentu meskipun berlaku bagi setiap orang, tetapi dalam kasus-
kasus tertentu, kasus bagi warga negara Indonesia, berlaku keutamaan-keutamaan
tertentu. Misalnya bagi warga negara berhak mendirikan partai politik.
3. Hak warga negara untuk menduduki jabatan-jabatan yang diisi melalui prosedur
pemilihan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh rakyat. Misalnya menjadi
presiden, wakil presiden, anggota DPR, kepala daerah dan lain-lain.
4. Hak warga negara untuk diangkat dalam jabatan-jabatan tertentu. Misalnya jabatan
menjadi TNI, Polri, ASN (Aparatur Sipil Negara).
5. Hak untuk melakukan upaya hukum guna melawan atau menggugat keputusan-
keputusan warga yang dinilai merugikan hak konstitusional warga negara yang
bersangkutan. Contohnya setelah adanya keputusan kemudian mengajukan banding di
pengadilan, pengajuan kasasi ke Mahkamah Agung dan lain sebagainya.

Hak warga negara diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam pasal
27-34 yakni sebagai berikut.

1. Pasal 27 Ayat (2) berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
2. Pasal 27 Ayat (3) berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.”
3. Pasal 28 berbunyi Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
4. Pasal 29 Ayat (2) berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.”
5. Pasal 30 Ayat (1) berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
6. Pasal 31 berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”
7. Pasal 33 Ayat (1) berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.”
8. Pasal 33 Ayat (2) berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.”
9. Pasal 33 Ayat (3) berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.”
10. Pasal 33 Ayat (4) berbunyi “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.”
11. Pasal 34 Ayat (1) berbunyi “ Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara.”

Selain dalam UUD 1945, hak warga negara juga  dibahas di peraturan-peraturan lainnya yaitu
UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum,
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan yang harus dihormati,
dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara. Secara universal
pembagian hak asasi manusia adalah:
a. Hak-hak asasi pribadi
b. Hak-hak asasi ekonomi
c. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan
d. Hak-hak asasi politik
e. Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan
f. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan

Di samping memiliki HAM, sebagai bagian dari warga negara kita juga memiliki hak warga
negara. Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna
melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga negara
merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan sesuai
keistimewaan tersebut.
Antara hak azasi manusia dengan hak dan kewajiban warga negara terdapat perbedaan namun
tidak dapat dipisahkan. HAM bersumber dari kodrat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang
Maha Esa, bersifat universal dan abadi tidak tergantung kepada peraturan perundang-
undangan. Sedangkan hak dan kewajiban warga negara timbul karena adanya peraturan
perundang-undangan.
B. Saran
Sebagai mahluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM, dan jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan diinjak injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.
Hendaknya warga negara meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan HAM, hak dan
kewajibannya dengan mengacu pada seluruh peraturan perundang-undangan yang bersifat
responsif
DAFTAR PUSTAKA
Claudia, L. V. (2021, September 17). Perbedaan Hak Asasi Manusia dan Hak Warga Negara.
Retrieved from Suara.com: https://www.suara.com/news/2021/09/17/134013/perbedaan-
hak-asasi-manusia-dan-hak-warga-negara

Yuliqrso, K. K., & prajarto, N. (2005). Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, 8, 291-293.

KOMNAS HAM INDONESIA. (2014). Hak Asasi Manusia. Jurnal HAM, 11.

Yunus, N. M. (2010). SEBUAH KONTEMPLASI TENTANG KLASIFIKASI HAK ASASI MANUSIA. INSPIRASI,
62-66.

Anda mungkin juga menyukai