Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

HUKUM TATA NEGARA

NAMA : MURWANTO CATUR NUGROHO


NIM : 030311635

SOAL

1. Kemukakan tentang pengertian HAM dan jelaskan perbedaan antara HAM dan hak
konstitusional!
2. Jelaskan perkembangan HAM yang rekan-rekan pahami dan berdasarkan referensi!

JAWABAN

1. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah derajat atau martabat yang melekat pada setiap manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak yang pada hakikatnya ada di setiap manusia
merupakan anugerah dari Sang Pencipta, maka wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh peraturan hukum dan negara. Atas dasar inilah HAM harus diperlakukan secara sama adil
dan beradab serta berlaku untuk semua manusia tanpa membeda-bedakan berdasarkan atas
jenis kelamin, suku, ras, agama/kepercayaan, kedudukan atau jabatan. Pengertian HAM
menurut perserikatan bangsa bangsa (PBB) adalah hak yang melekat pada kemanusiaan kita
sendiri, yang tanpa hak itu kita mustahil dapat hidup sebagai manusia
Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, Pengertian HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
Dalam menjalankan hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasannya, setiap orang harus
tunduk pada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan yang layak terhadap hak-hak
dan kebebasan-kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi syarat-syarat yang adil dalam hal
kesusilaan, ketertiban dan kesejahteraan umum dalam suatu masyarakat yang demokratis.
Sedangkan pengertian HAM menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a. Austin-Ranney, Pengertian HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan dengan
jelas dalam konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.
b. A.J.M. Milne, Pengertian HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala
masa dan di segala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia.
c. John Locke, HAM adalah hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai sesuatu yang
bersifat kodrati. Ini berarti hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak bisa
dipisahkan dari hakikatnya, sehingga sifatnya suci.
d. Menurut David Beetham dan Kevin Boyle Pengertian HAM dan kebebasan-kebebasan
fundamental adalah hak hak individual yang berasal dari kebutuhan kebutuhan dan
kapasitas-kapasitas manusia.
e. C. de Rover, Pengertian HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia.
Hak tersebut bersifat universal dan dipunyaj setiap orang, kaya ataupun miskin, laki-laki
maupun perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tapi tidak pernah bisa
dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut
merupakan hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di
banyak negara di seluruh penjuru dunia. Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok
yang dibawa manusia dari lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang.
Hak asasi manusia bersifat universal dan abadi.
f. Franz Magnis- Suseno, Pengertian HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena
diberikan kepadanya oleh masyarakat. Jadi, bukan karena hukum positif yang berlaku,
melainkan berdasar pada martabatnya sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia
manusia.
g. Miriam Budiardjo membatasi pengertian hak-hak asasi manusia sebagai hak yang dipunya
manusia yang sudah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau
kehadirannya di dalam masyarakat.
h. Menurut Oemar Seno Adji yang dimaksud dengan HAM atau hak-hak asasi manusia adalah
hak yang melekat pada martabat manusia sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu
holy area.

Perbedaan antara HAM dan Hak Konstitusional


Perbedaan antara HAM dan Hak Konstitusional adalah sebagai berikut:
a. Asal muasal atau sumber hak
Hak asasi manusia berasal dari anugerah tuhan sedangkan hak konstitusional berasal dari
undang-undang dasar atau konstitusi. Hak asasi manusia akan tetap ada meskipun
konstitusi seuatu negara tidak menyebutkannya secara eksplisit. Sedangkan hak
konstitusional hanya ada bila disebut secara eksplisit dalam undang-undang dasar atau
konstitusi.
b. Awal mula berlaku
Hak asasi manusia berlaku semenjak dia lahir. Sedangkan hak konstitusional hanya akan
berlaku ketika dia menjadi warga negara atau ketika hak tersebut ada dalam undang-
undang dasar atau konstitusi.
c. Tempat berlaku hak
Hak asasi manuisa berlaku dimanapun orang itu berada. Sedangkan hak konstitusional
berbeda-beda antara negara satu dengan yang lain, karena konstitusi tiap negara berbeda-
beda.
Sebagai contohnya adalah perbedaan antara hak berpendapat dan hak memilih. Hak
berpendapat adalah hak asasi manusia dan akan selalu ada semenjak seseorang lahir dan
dimanapun dia berada. Namun hak untuk memilih adalah hak konstitusional. Seseorang hanya
boleh memilih ketika dia memenuhi syarat sebagai mana diatur dalam undang-undang,
misalnya setelah dia berusia tertentu. Hak memilih juga hanya berlaku pada negara dimana
seseorang memiliki kewarganegaraan. Sehingga seorang warga negara Indonesia tidak boleh
memilih presiden di Amerika Serikat dan begitu juga sebaliknya warga negara Amerika Serikat
tidak bisa memilih di Indonesia.
2. Sepanjang sejarah kehidupan manusia ternyata tidak semua orang memiliki penghargaan yang
sama terhadap sesamanya. Ini yang menjadi latar belakang perlunya penegakan hak asasi
manusia. Manusia dengan teganya merusak, mengganggu, mencelakakan, dan membunuh
manusia lainnya. Bangsa yang satu dengan semena-mena menguasai dan menjajah bangsa lain.
Untuk melindungi harkat dan martabat kemanusiaan yang sebenarnya sama antarumat
manusia, hak asasi manusia dibutuhkan. Berikut sejarah penegakan HAM di Indonesia.
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak
Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada
Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan
garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia,
melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya,
melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan
hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada
hak yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain.
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak
memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Negara Republik Indonesia mengakui dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara
kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan
ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
kecerdasan serta keadilan.
Masa perkembangan HAM di Indonesia adalah sebagai berikut.
 Pada masa prakemerdekaan.
Pemikiran modern tentang HAM di Indonesia baru muncul pada abad ke-19. Orang
Indonesia pertama yang secara jelas mengungkapkan pemikiran mengenai HAM adalah
Raden Ajeng Kartini. Pemikiran itu diungkapkan dalam surat-surat yang ditulisnya 40 tahun
sebelum proklamasi kemerdekaan.
 Pada masa orde lama.
Gagasan mengenai perlunya HAM selanjutnya berkembang dalam sidang BPUPKI. Tokoh
yang gigih membela agar HAM diatur secara luas dalam UUD 1945 dalam sidang itu adalah
Mohammad Hatta dan Mohammad Sukiman. Tetapi, upaya mereka kurang berhasil. Hanya
sedikit nilai-nilai HAM yang diatur dalam UUD 1945. Sementara itu, secara menyeluruh HAM
diatur dalam Konstitusi RIS dan UUDS 1950.
 Pada masa Orde Baru.
Pelanggaran HAM pada masa orde baru mencapai puncaknya. Ini terjadi terutama karena
HAM dianggap sebagai paham liberal (Barat) yang bertentangan dengan budaya timur dan
Pancasila. Karena itu, HAM hanya diakui secara sangat minimal. Komisi Hak Asasi Manusia
dibentuk pada tahun 1993. Namun, komisi tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik
karena kondisi politik. Berbagai pelanggaran HAM terus terjadi, bahkan disinyalir terjadi pula
berbagai pelanggaran HAM berat. Hal itu akhirnya mendorong munculnya gerakan reformasi
untuk mengakhiri kekuasaan orde baru.
 Pada masa reformasi.
Masalah penegakan hak asasi manusia di Indonesia telah menjadi tekad dan komitmen yang
kuat dari segenap komponen bangsa terutama pada era reformasi sekarang ini. Kemajuan
itu ditandai dengan membaiknya iklim kebebasan dan lahirnya berbagai dokumen HAM yang
lebih baik. Dokumen itu meliputi UUD 1945 hasil amendemen, Tap MPR No. XVII/MPR/1998
tentang Hak Asasi Manusia, UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU No.
26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Pada tahun 2005, pemerintah meratifikasi dua instrumen yang sangat penting dalam
penegakan HAM, yaitu Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
(ICESCR) menjadi Undang-Undang No. 11 tahun 2005, dan Kovenan Internasional tentang
Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menjadi Undang-Undang No. 12 tahun 2005.
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni:
 Undang – Undang Dasar 1945
 Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
 Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-bedakan
menjadi sebagai berikut :
 Hak – hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat,
kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.
 Hak – hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki sesuatu, hak
untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya.
 Hak – hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak
pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik.
 Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan ( rights
of legal equality).
 Hak – hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya hak untuk
memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan.
 Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural
rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan
peradilan.
 Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam Hak Asasi
Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
XVII/MPR/1998.

Referensi: http://www.berbagaireviews.com/2015/03/perkembangan-hak-asasi-manusia-
di.html

Anda mungkin juga menyukai