Anda di halaman 1dari 31

SEMINAR

PENELITIAN
Optimasi Fermentasi pada Pembuatan Bioetanol dari
Ubi Jalar Putih

Oleh :
Chisya Ayu Puspitaweni 121180029
Maya Puspitasari 121180137
Latar Belakang

Kandungan glukosa yang


tinggi
Rumusan Masalah

• Pada penelitian ini digunakan pati yang berasal dari ubi jalar putih yang memiliki
karbohidrat yang paling banyak dibandingkan dengan ubi jalar lainnya.
• Penelitian pemanfaat ubi jalar putih menjadi bioetanol telah dilakukan oleh penelitian
sebelumnya dengan yield 16,17% menggunakan Saccharomyces cerevisiae.
• Namun demikian, masih diperlukan optimasi variasi agar diperoleh yield yang lebih
tinggi. Diduga dengan adanya optimasi konsentrasi urea dan kadar pH akan
dihasilkan yield yang lebih tinggi.
Tujuan Penelitian
1. Mencari waktu optimal fermentasi
2. Mengoptimasi ubi jalar putih dengan variasi
konsentrasi urea dan kadar pH menggunakan
Metode Respon Permukaan
3. Mencari profil konsumsi glukosa dalam proses
fermentasi.
Tinjauan Pustaka
Ubi Jalar Putih
Tabel 1. Kandungan zat makanan ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan ubi jalar
ungu dalam 100 gram
Pati
Bioetanol
Hidrolisis Pati
Fermentasi
Kadar
Gula

Suhu Udara

FERMENTOR

Kadar
Nutrisi
pH

Waktu
Kurva Pertumbuhan Mikroorganisme
Metode Respon
Permukaan
Metodologi Penelitian
Keterangan:
• Botol berisi fermentasi
• Sumbat karet Mengapa Memilih
• Selang yang Kuno?
• Botol berisi aquadest

Rangkaian Alat Fermentasi


Keterangan:
• Pendingin balik
• Termometer
Mengapa Memilih
• Labu leher tiga
yang Kuno?
• Magnetic stirrer
• Hotplate
• Sumber listrik

Rangkaian Alat Hidrolisis


Keterangan:
• Labu distilasi
• Pendingin balik
• Termometer
Mengapa Memilih
• Kaki tiga
yang Kuno?
• Hotplate
• Erlenmeyer
• Statif
• Waterbath
Rangkaian Alat Distilasi
Bahan
Diagram Alir

Pretreatment

Hidrolisis

Fermentasi

Analisis Data
Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Yield Bioetanol


Pada penelitian ini digunakan variasi waktu fermentasi yaitu 2, 3,
4, 5, dan 6 hari.

Tabel 3. Hasil penelitian kadar etanol setelah fermentasi


Gambar 2. Hubungan waktu fermentasi terhadap yield etanol
• Hasil yield optimum dicapai pada hari keempat sebesar 9,2%
• Hari kelima dan keenam mengalami penurunan kadar etanol
Pengaruh Kadar pH dan Konsentrasi Urea Terhadap
Yield Bioetanol

Tabel 4. Hasil kadar etanol dengan pengaruh kadar pH dan konsentrasi urea
Gambar 3. Plot permukaan kadar pH vs KonsentrasiUrea terhadap Kadar Etanol
• Hasil optimum kadar etanol sebesar 18% didapatkan dengan konsentrasi urea 60
mg/ml dan kadar pH 4,5.
• Penambahan urea yang berlebihan akan menyebabkan denaturasi
protein sel Saccharomces cerevisiae dan dapat menghambat
pertumbuhan yeast sehingga konsentrasi etanol yang dihasilkan
akan semakin menurun.
• Ketika pH ditingkatkan maka laju pertumbuhan akan menurun
dan berhenti
• Saccharomyces cerevisiae mulai optimum mencerna nutrient
pada perlakuan pH kisaran 4- 4,5.
Tabel 5. Estimasi Koefisien Regresi dari Metode Respon Permukaan

• Penambahan urea mempengaruhi secara signifikan terhadap kadar


etanol yang dihasilkan (P<0,05)
• Kadar pH sangat signifikan (P<0,05) terhadap yield yang diperoleh
• Eksperimen kedua ini menunjukkan bahwa gabungan kedua variabel
(pH dan urea) tidak saling mempengaruhi secara signifikan selama
proses fermentasi (P>0,05)
Optimasi Kadar Etanol Sebagai Fungsi pH dan Konsentrasi
Urea

Persamaan polynomial orde dua untuk menyatakan hasil kadar etanol:


Pengurangan Kadar Glukosa Terhadap Waktu
Fermentasi

Gambar 4. Hubungan kadar glukosa terhadap waktu fermentasi


• Semakin lama waktu fermentasi maka kadar glukosa mengalami
penurunan.
• Pada hari pertama dan kedua kadar glukosa mengalami
penurunan sebesar 13,43 gram/ml menjadi 13,30 gram/ml
• Hari kedua hingga keempat mikroba berada di fase eksponensial
sehingga penurunan kadar glukosa cukup besar yaitu dari 13,30
gram/ml menjadi 11,87 gram/ml.
Kesimpulan

• Semakin lama waktu fermentasi akan meningkatkan kadar etanol yang


didapatkan, waktu optimal fermentasi pada hari keempat. Sedangkan
pada hari ke 5 dan 6 mengalami penurunan kadar etanol.
• Penambahan urea yang memiliki hasil terbaik sebesar 60 mg/ml dengan
kadar pH 4,5 menghasilkan kadar etanol sebesar 18%.
• Penurunan glukosa yang terjadi pada hari pertama tidak besar dimana
mikroba Saccharomyces cerevisiae berada di dalam fasa lag sedangkan
hari kedua dan keempat mikroba Saccharomyces cerevisiae berada di
fasa eksponensial sehingga penurunan kadar glukosa cukup besar.
Saran

Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan khamir jenis


kultur murni agar menghasilkan kadar etanol yang tinggi.
Dokumentasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai