DISUSUN OLEH:
Disusun oleh :
Disetujui oleh,
Pembimbing
Dari tabel di atas dibuat grafik hubungan antara tahun dengan data
kebutuhan eskpor Linear Alkylbenzene Sulfonic Acid
20000.00
18000.00
16000.00
14000.00
12000.00
10000.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Dari tabel diatas dibuat grafik hubungan antara tahun dengan data impor
Linear Alkylbenzene Sulfonic Acid.
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sasaran pasar dari produk Linear Alkylbenzene Sulfonic Acid ini adalah
pabrik-pabrik detergen khususnya yang ada di dalam negeri seperti PT.
Unilever, PT. Wings, dsb. Apabila kebutuhan dalam negeri telah mencukupi
maka akan dilakukan ekspor ke negara- negara tetangga seperti Singapura,
Malaysia, Thailand, Filipina, dsb. sehingga nantinya dapat meningkatkan
perekonomian negara.
1.3.Penentuan Lokasi Pabrik
Pabrik Linear Alkylbenzene Sulfonic Acid direncanakan akan dibangun di
Kawasan Industri Cilegon, Banten. Adapun pertimbangan pemilihan tempat
tersebut, yaitu sebagai berikut :
a. Ketersedian Bahan Baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan
baku sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar dan biaya transportasi
dapat diminimalisir. Ketersediaan bahan baku untuk pembuatan produk relatif
mudah karena bahan baku Linear Alkylbenzene Sulfonate tidak perlu impor,
melainkan dapat diperoleh dari produsen yan berada di Indonesia yaitu PT.
Unggul Indah Cahaya yang berada di kawasan industri Cilegon, Banten dan
bahan baku Oleum 20% dapat diperoleh dari PT. Indonesian Acids Industry
yang berada di Bekasi. Sedangkan NaOH 48% yang diperoleh dari PT.
Asahimas, Banten.
b. Utilitas
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik, air dan bahan bakar adalah
faktor penunjang yang paling penting. Tenaga listrik tersebut didapat dari
PLTU PT Krakatau Daya Listrik dan tenaga listrik sendiri. Pembangkit listrik
utama untuk pabrik adalah menggunakan generator diesel yang bahan bakarnya
diperoleh dari Pertamina. Lokasi pabrik dekat dengan sungai Grogol dimana
sungai tersebut merupakan sungai terbesar yang dibutuhkan untuk sistem
utilitas, maka keperluan air (air proses, air pendingin/penghasil steam,
perumahan dan lain-lain) dapat diperoleh dengan mudah.
c. Letak Pasar
Produk pabrik ini merupakan bahan baku pembuatan detergen, sehingga
dapat dipasarkan ke pabrik Unilever, KOA, Wings dan lain-lain yang banyak
terletak dipulau Jawa. Pemasaran mudah dijangkau karena tersedianya sarana
trasnportasi yang memadai baik jalur darat maupun jalur laut dan
pemasarannya diharapkan tidak hanya di dalam negeri melainkan dapat juga
untuk diekspor.
d. Transportasi
Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan
darat maupun laut. Pendirian pabrik di kawasan industri cilegon dilakukan
dengan pertimbangan kemudahan sarana transportasi darat dan laut yang
mudah dijangkau karena Cilegon berada dalam jalur transportasi Merak-Jakarta
yang merupakan pintu gerbang pulau Jawa dan Sumatera, sehingga transportasi
darat dari sumber bahan baku dan pasar tidak lagi menjadi masalah. Dengan
ketersediaan sarana tersebut akan menjamin kelangsungan produksi pabrik.
Bandara Soekarno-Hatta juga dapat dijangkau dengan mudah, sehingga
semakin mempermudah pengiriman produk.
e. Tenaga kerja
Tenaga kerja dapat dengan mudah diperoleh di kawasan industri Cilegon
karena dari tahun ke tahun tenaga kerja semakin meningkat. Begitu juga
dengan tingkat sarjana Indonesia serta tenaga kerja lokal yang berkualitas.
Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para pencari
kerja.
f. Keadaan Geografis dan Iklim
Daerah Cilegon, Banten merupakan suatu daerah yang terletak di daerah
kawasan industri. Daerah Cilegon dan sekitarnya telah direncanakan oleh
pemerintah sebagai salah satu pusat pengembangan wilayah produksi industri.
Temperatur udara normal daerah tersebut sekitar 22-30oC, sehingga operasi
pabrik dapat berjalan dengan lancar. Bencana alam seperti gempa bumi dan
tanah longsor jarang terjadi sehingga operasi pabrik dapat berjalan lancar.
Dari ketiga uraian proses sulfonasi diatas, maka dipilih proses yang
ketiga, yaitu proses sulfonasi yang menggunakan Oleum 20%.
Alasan pemilihan proses tersebut anatara lain :
1. Menghasilkan produk samping berupa H2SO4 yang dapat dijual
dipasaran
2. Hidrokarbon yang dapat disulfonasi sebesar 96%
3. Kondisi operasi berlangsung pada suhu rendah dan tekanan
atmosferis, sehingga penanganannya mudah dan energi yang
dibutuhin kecil.
Berat Molekul
Bahan Harga ($/kg)
(kg/kgmol)
C18H30 246 0.88
H2SO4 98 0.110
SO3 80 0.264
Oleum 20% 178 0.154
C18H30SO3 326 1.87
(Aries and Newton.,1955 dan Kirk and Othmer.,1981)
Perhitungan potensial ekonomi setiap proses dapat dihitung menggunakan
rumus berikut:
Nilai ekonomi potensial = (harga produk – harga reaktan)/mol produk
Perhitungan potensial ekonomi setiap proses yaitu sebagai berikut :
1. Reaksi Sulfonasi dengan Sulfur Trioxide (SO3)
EP = (harga C18H30SO3 x BM C18H30SO3 ) - [(harga C18H30 x BM C18H30)+
(harga SO3 x BM SO3)]/1
= (1.87 x 326) – [(0.88 x 246)+( 0.264 x 80) = $372,02
2. Reaksi Sulfonasi dengan Oleum 20% (H2SO4SO3)
EP = [(harga C18H30SO3 x BM C18H30SO3) + (harga H2SO4 x BM H2SO4)] –
[(harga C18H30 x BM C18H30) + ( harga Oleum 20% x BM Oleum 20%)
= [(1.87 x 326) + (0.110 x 98)] – [(0.88 x 246)+( 0.154 x 178)]/1=
$376,508
3. Reaksi Sulfonasi dengan Sulfuric Acid (H2SO4)
EP = (harga C18H30SO3 x BM C18H30SO3) – [(harga C18H30 x BM C18H30)+
(harga H2SO4 x BM H2SO4)]
= (1.87 x 326) – [(0.88 x 246)+(0.110 x 98)] = $382,36
1.4.3. Pemilihan Proses
Berikut merupakan tabel matriks proses pembuatan Linear Alkylbenzene Sulfonic
Acid dari berbagai proses.
Tabel 1.6. Matriks Pemilihan Proses
Total 18 22 24
bintang
Keterangan :
* Kurang baik
**Baik
***Sangat Baik
Dalam pemilihan proses produksi Linear Alkylbenzene Sulfonic Acid selain dipilih
proses yang mudah secara teknis juga menghasilkan keuntungan yang lebih banyak. Oleh
karena itu, dipilihkan proses produksi menggunakan “Reaksi Sulfonasi dengan Asam Sulfat
(H2SO4)”. Reaksi berjalan pada suhu 54oC serta tekanan 1 atm dengan waktu reaksi kurang
lebih selama 60 menit.
1.5. Tinjauan Termodinamika
1.5.1. Energi Gibbs (ΔG)
Energi Gibbs (ΔG) bertujuan untuk menentukan suatu reaksi berjalan
spontan atau tidak pada kondisi tertentu. Berikut merupakan data 11elati gibbs
(ΔG) dari proses produksi :
Tabel 1.7. Data Energi Gibbs (ΔG)
Reaksi : 540C
C18H30 (l) + H2SO4 (l) C18H30SO3H (l) + H2O (l)
1 atm
298
ΔH C 12 H 26= ∫ C p . dT
327
2,0305 2 2 5,0981.10−3
ΔHC12H26 = 84,485 (298-327) + (298 -327 ) -
2 3
5,2186.10−6 298
(2983-3273) +
4
(2984-3274) |
¿ 327
ΔHC12H26 = -11079,6180 kJ/kgmol
298
ΔH H 2 SO 4= ∫ C p . dT
327
7,0337.10−1 1,3856.10−3
ΔHH2SO4 = 26.004 (298-327) + (2982-3272) -
2 3
1,6942.10−6 298
(2983-3273) +
4
(2984-3274) |
¿ 327
ΔHH2SO4 = -4704,1397 kJ/kgmol
Enthalpy Produk
327
ΔH C 18 H 30= ∫ C p . dT
298
2,0826 2,084,5475.10−3
ΔHC18H30 = 202,922 (327-298) + (3272-2982) -
2 3
4,2038. 10−6 327
(3273-2983) +
4
(3274-2984)|¿ 298
327
ΔH C 12 H 26= ∫ C p . dT
298
2,0305 5,0981.10−3
ΔHC12H26 = 84,485 (327-298) + (3272-2982) -
2 3
5,2186.10−6 327
(3273-2983) +
4
(3274-2984) |
¿ 298
ΔHC12H26 = 11079,6180 kJ/kgmol
327
ΔH H 2 SO 4= ∫ C p . dT
298
7,0337.10−1 2 2 1,3856.10−3
ΔHH2SO4 = 26.004 (298-327) + (298 -327 ) -
2 3
1,6942.10−6 298
(2983-3273)
4
+(2984-3274)
¿ 327 |
ΔHH2SO4 = 4704,1397 kJ/kgmol
298
ΔH C 18 H 30 SO 4 =∫ C p . dT
327
ΔH C 7,0337.10−1 1,3856.10−3
18 H 30 SO 3
= 178,432 (298-327) + (2982-3272) -
2 3
1,6942.10 −6
327
(3273-2983) +
4
(3274-2984)
¿ 298 |
ΔH C H SO = 22104,5358 kJ/kgmol
18 30 3
327
ΔH H 2 O= ∫ C p . dT
298
=
(∫
298
)
Cp .dT produk + ΔH 298 + ΔH reaktan
Sehingga,
ΔGf 0327 = -8.314 kJ/kmol.K x 327 K x ln (7,264 x 1010)
= -67990,824 kJ/kmol
Jika nilai ΔGf < 0 kJ/kmol, maka dapat dikatakan bahwa reaksi berjalan
spontan. Dari hasil perhitungan diperoleh ΔGf0327= - 67990,824 kJ/kmol
yang berarti reaksi sulfonasi linear alkylbenzene sulfonic acid pada T =
54oC dan P = 1 atm berjalan spontan. Serta harga konstanta
kesetimbangan K (k1/k2) relative besar, maka harga k2 lebih kecil
dibanding k1, sehingga harga k2 dapat diabaikan dan reaksi dianggap
berjalan satu arah (irreversible).
−r AB =k x C 1.59 0,72
503 x C AB