Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang masih membutuhkan

pembangunan-pembangunan di berbagai sektor sehingga dapat meningkatkan

perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Meningkatkan

pembangunan di sektor industri maka sama artinya dengan pengurangan bahan

impor. Pengguna bahan kimia meningkat karena banyak produk yang menggunakan

bahan kimia. Hal ini menyebabkan pembangunan indsutri kimia meningkat

sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Deterjen merupakan campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk

membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.

Penggunaan deterjen sangat luas baik di industri maupun untuk keperluan rumah

tangga. Menurut Grayson, berdasarkan rumus struktur kimianya, detergen

golongan Sulfonate dibedakan menjadi dua jenis yaitu jenis rantai bercabang

sebagai contoh Alkyl Benzene Sulfonate (ABS), dan jenis rantai lurus Linear

Alkylbenzene Sulfonate (LAS). (Lynn,2005)

Hasil penelitian menunjukkan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) memiliki

dampak yang buruk terhadap lingkungan yakni sulit diuraikan oleh

mikroorganisme. Sehingga sisa limbah dari rumah tangga menjadi limbah yang

berbahaya dan mengancam stabilitas lingkungan hidup. Penggunaan deterjen


dengan bahan ABS telah diralarang secara resmi oleh beberapa negara dan

diperkenal kan senyawa kimia baru yaitu Linier Alkyl Sulfonate (LAS). Senyawa

LAS relatif lebih ramah lingkungan.

Dodecylbenzene Sulfonic Acid termasuk dalam LAS memiliki rumus

molekul C18H30O3S. Proses pembuatan Dodecylbenzene Sulfonic Acid melalui

proses sulfonasi menggunakan bahan baku Dodecylbenzene dan Oleum

(H2SO4.SO3). Hasil proses sulfonasi ini masih berupa produk asam yaitu

Dodecylbenzene Sulfonic Acid yang merupakan hasil dari pra rancangan pabrik ini.

B. Prospek Pasar

1. Data Ekspor-Impor

Kebutuhan Dodecylbenzene Sulfonic Acid sebagai zat intermediet dalam

pembuatan deterjen meningkat setiap tahunnya. Kebutuhan Dodecylbenzene

Sulfonic Acid masih sangat banyak sehingga Indonesia masih melakukan impor

bahan tersebut. Berikut data impor Dodecylbenzene Sulfonic Acid dari Badan Pusat

Statistik di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2015.

Tabel 1. Data Impor Dodecylbenzene Sulfonic Acid Indonesia

Tahun Tahun ke dari 2010 Kebutuhan (ton/tahun)

2010 1 5787,412

2011 2 6996,334

2012 3 8768,231

2013 4 11582,531
2014 5 11329,541

2015 6 16355,209

(Sumber : Badan Pusat Statistik)

Dari table diatas maka dapat dibuat grafik perkiraan jumlah kebutuhan

Dodecylbenzene Sulfonic Acid tiap tahun.

18000
16000
y = 1961.51x - 3937405.55
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 1. Grafik kebutuhan Dodecylbenzene Sulfonic Acid

Dengan melihat data diatas, maka dari itu, jika pabrik direncanakan berdiri

pada tahun 2026 perkiraan kapasitas dapat dihitung dengan persamaan regresi

linear sebagai berikut:

Dari gambar 1 diperoleh persamaan regresi linear yaitu

Y = 1961,51 x – 3937405,55

Dimana : Y = jumlah kebutuhan (ton)

X = tahun ke – n

Jadi kebutuhan Dodecylbenzene Sulfonic Acid pada 10 tahun mendatang

tahun 2026 adalah


Y = 1961,51 x – 3937405,55

= 1961,51 (2026) – 3937405,55

= 36613,71 ton/tahun

Tabel 2. Data Kapasitas Pabrik Dodecylbenzene Sulfonic Acid


Kapasitas

Perusahaan Negara Produksi

(Ton/Tahun)

Credit International Co.,Ltd China 36000

New India Detergents Limited India 120000

Pt. Sinar Antjol Indonesia 24000

Srayee Corporation (Private) Limited Pakistan 264000

Ducgiang Chemical And Detergent Powder Jsc Vietnam 12000

Dari data tersebut dapat di perkirakan jumlah kebutuhan Dodecylbenzene

Sulfonic Acid pada tahun 2026 belum mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri.

Sampai saat ini Indonesia masih mengimpor Dodecylbenzene Sulfonic Acid dari

beberapa Negara lain seperti China dan India untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Sedangkan di Indonesia perusahaan yang memproduksi Dodecylbenzene Sulfonic

Acid adalah PT Sinar Antjol yang mempunyai kapasitas 24.000 ton/tahun. Dari data

tersebut terlihat bahwa kapasitas pabrik Dodecylbenzene Sulfonic Acid pada tahun
2026 minimal yang di produksi sebesar 36613,71 ton/tahun. Maka pada pra

rancangan pabrik direncanakan kapasitas pabrik sebesar 50.000 ton/tahun

2. Sasaran Pasar

Pabrik Dodecylbenzene Sulfonic Acid di Indonesia masih sedikit, sehingga

seluruh kebutuhan Dodecylbenzene Sulfonic Acid masih diimpor dari China dan

India.

Tujuan utama dari pendirian pabrik Dodecylbenzene Sulfonic Acid ini adalah

untuk memenuhi ketersediaan bahan baku di Indonesia sehingga dapat menekan

impor bahan baku dari negara lain dan mengekspor kelebihan produksi

dodecylbenzene sulfonic acid yang di butuhkan di dalam negeri.

C. Tinjauan Pustaka

a. Surfaktan

Surfaktan atau surface active agent adalah bahan permukaan aktif yang dapat

menaikkan atau menurunkan tegangan permukaan. Tegangan permukaan adalah

gaya dalam dyne yang bekerja pada permukaan sepanjang 1 cm dan dinyatakan

dalam dyne/cm, atau energi yang diperlukan untuk memperbesar permukaan atau

antarmuka sebesar 1 cm2 dan dinyatakan dalam erg/cm2.

Surfaktan merupakan molekul amphipatic atau amphiphilic yang mengandung

gugus polar hidrofilik (suka air) dan lipofilik (suka minyak) dalam satu molekul

yang sama. Secara umum kegunaan surfaktan adalah untuk menurunkan tegangan

permukaan, tegangan antarmuka, meningkatkan kestabilan partikel yang terdispersi

dan mengontrol jenis formasi emulsi, yaitu misalnya oil in water (O/W) atau water
in oil (W/O). Selain itu, surfaktan biasa digunakan pada deterjen, kosmetik, farmasi

makanan, tekstil, plastik dan lain-lain.

Terdapat empat jenis surfaktan yaitu surfaktan anionik, surfaktan kationik,

surfaktan nonionik, dan surfaktan amfoterik. Surfaktan anionik adalah surfaktan

yang terikat anion pada bagian alkilnya atau merupakan senyawa yang

hidrofobiknya (misalnya RCOO-Na, R adalah fatty hydrophobe) bermuatan negatif.

Contoh dari surfaktan anion adalah garam alkana sulfonat, garam olefin sulfonat.

Sedangkan surfaktan kationik adalah surfaktan yang terikat kation pada bagian

alkilnya atau merupakan senyawa yang gugus antar muka hidrofobiknya

(hydrofobic surface-active) bermuatan positif. Contoh dari surfaktan kationik yaitu

garam alkil trimethil amonium, garam dialkil-dimethil amonium, garam alkil

dimethil benzil amonium.

Jenis surfaktan yang ketiga yaitu surfaktan nonionik. Surfaktan nonionik

adalah surfaktan yang tidak bermuatan atau tidak terjadi ionisasi molekul. Contoh

surfaktan nonionik adalah ester gliserin, ester sorbitan, ester sukrosa, polietilena

alkil amina, glukamina, alkil poliglukosida, mono alkohol amina, dialkanol amina

dan alkil amina oksida. Jenis surfaktan terakhir yaitu surfaktan amfoterik. Surfaktan

amfoterik adalah surfaktan yang mengandung gugus anionik dan kationik, dimana

muatannya bergantung kepada pH, pada pH tinggi dapat menunjukkan sifat anionik

dan pada pH rendah dapat menunjukkan sifat kationik (Kent, 2007). Contoh dari

surfaktan amfoterik adalah asam amino, betain dan fosfobetain.

Berikut mekanisme kerja surfaktan pada deterjen yaitu diawali dengan

terbentuknya misel dengan ujung hidrofil berikatan hidrogen dengan air sedangkan
ujung hidrofobnya tertolak oleh air. Ketika deterjen berdekatan dengan noda

(mengandung unsur C dan H) maka ujung hidrofob akan menarik noda dari kain

dan membentu misel baru. Pada mekanisme kerja surfaktan terjadi interaksi antara

ekorhidrofolik dan hidrofobik dari surfaktan.

b. Dodecylbenzene Sulfonic Acid

Dodecylbenzene sulfonic acid merupakan turunan dari Linear Alkyl Sulfonate

(LAS) yang memiliki rumus molekul C12H30SO3. Senyawa ini termasuk dalam

jenis surfaktan anionik yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan

deterjen. Dodecylbenzene sulfonic acid terbentuk dengan mereaksikan SO3 dengan

molekul organik (alkyl benzene) melalui proses sulfonasi. Senyawa SO3 yang

digunakan dapat berasal dari beberapa sumber yaitu H2SO4, oleum, pure gas SO3,

chlorosulfonic acid, dan sulfamic acid. Berikut gambar proses sulfonasi :

Reaksi sulfonasi berlangsung eksotermis dan memiliki tingkat korosifitas yang

tidak terlalu tinggi. Untuk menjaga suhu operasi maka dibutuhkan coil atau jacket

agar tidak terjadi hot spot. Reaksi sulfonasi dapat dilakukan dalam rekator maupun

reaktor kontinyu. Rekasi sulfonasi kontinyu biasanya digunakan pada beberapa

proses industri. Sedangkan pada reaksi sulfonasi dengan batch operation secara
komersil paling banyak digunakan. Operasi secara kontinyu memungkinkan

apabila,

 Komponen organik (benzene atau naphthalene) bersifat volatil,

 Kecepatan reaksinya tinggi

 Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar ( contoh : pabrik deterjen,

alkylaryl sulfonates).

E. Proses Produksi

a. Tinjauan Berbagai Proses

Beberapa proses dalsam pembuatan Dodecylbenzene Sulfonate Acid

sebagai berikut :

1) Proses sulfonasi dengan menggunakan SO3 sebagai reagen.

Reaksi:

C18H30(l) + SO3(g) C18H29SO3H(l)

Proses produksi Dodecylbenzene Sulfonate Acid secara kontinyu

dapat dilakukan dalam reaktor multitube dengan mereaksikan

Dodecylbenzene dalam fase cair dan SO3 dalam fase gas. Reaksi

berlangsung pada suhu 45-60 oC dan tekanan atmospheric. Pada proses

sulfonasi secara kontinyu dengan mengunkan SO3 digunakan udara

kering sebagai diluen, dengan konsentrasi SO3 didalam udara kering

sebesar 3,5 – 5,0%. Perbandingan mol SO3 : Dodecylbenzene adalah

1,02:1,0. Konversi yang dapat dicapai sebesar 98.5-99%. Reaksi sangat

eksotermis maka diperlukan media pendingin (Kirk Othmer, 5th Ed).


2) Proses sulfonasi dengan menggunakan Oleum (SO3.H2SO4)

sebagai reagen.

Reaksi :

2C18H30(l)+ H2SO4.SO3(l) 2C18H29SO3H(l)+ H2O(l)

Proses sulfonasi Dodecylbenzene dengan reagen Oleum 20%

dijalankan secara kontinyu pada suhu 55OC dan tekanan atmospheric.

Hasil reaksi menghasilkan Dodecylbenzene Sulfonate Acid dengan

warna yang terang. Perbandingan mol Oleum: Dodecylbenzene adalah

3,0 :1,0. Konversi yang dapat dicapai dengan proses ini adalah 98,4%.

Karena reaksi bersifat eksotermis maka diperlukan media pendingin

(Kirk Othmer, 5th Ed).

b. Pemilihan Proses

Pemilihan proses dilakukan dengan meninjau tiap proses dari sisi

Ekonomi Potensial dan Teknik.

1) Berdasarkan Ekonomi Potensial

Dari berbagai proses tersebut sebagai dasar dibagian penentuan

proses.

Tabel 3. Harga Bahan Baku dan Produk


MR Harga
Bahan
(kg/kgmol) ($/kg)

C18H30 246 1.8

SO3 80 0.2
H2SO4.SO3 178 0.18

C18H29SO3H 326 1.6

(𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢)


𝐸𝑃 =
𝑀𝑜𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

Reaksi 1

C18H30(l)+ SO3(g) C18H29SO3H(l)

326𝐾𝑔 $1.6 246𝐾𝑔 $1.8 80𝐾𝑔 $0.2


{(𝐾𝑔𝑚𝑜𝑙 × ) − (𝐾𝑔𝑚𝑜𝑙 × + 𝐾𝑔𝑚𝑜𝑙 × )}
𝐾𝑔 𝐾𝑔 𝐾𝑔
𝐸𝑃 =
𝑀𝑜𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

$62.8
𝐸𝑃 =
𝐾𝑔𝑚𝑜𝑙 C18H29SO3H
Reaksi 2

2C18H30(l)+ H2SO4.SO3(l) 2 C18H29SO3H(l) + H2O(l)

326𝐾𝑔 $1.6 246𝐾𝑔 $1.8 178𝐾𝑔 $0.18


{(2 × 𝐾𝑔𝑚𝑜𝑙 × ) − (2 × 𝐾𝑔𝑚𝑜𝑙 × + 𝐾𝑔𝑚𝑜𝑙 × )}
𝐾𝑔 𝐾𝑔 𝐾𝑔
𝐸𝑃 =
𝑀𝑜𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

$125.56
𝐸𝑃 =
𝐾𝑔𝑚𝑜𝑙 C18H29SO3H

2) Berdasarkan Teknik

Tabel 4. Matriks Pemilihan Proses

Reaksi Sulfonasi Reaksi Sulfonasi


No Keadaan Dodecylbenzene Dodecylbenzene
dengan SO3 dengan Oleum

Cair-Gas Cair-Cair
1 Fasa
* ***
RAP RATB
2 Reaktor
** ***
T= 45-60 ºC T= 55 ºC
Kondisi
3 P= 1 atm P= 1 atm
Operasi
*** ***
Eksotermis Eksotermis
4 Tipe reaksi
** ***
98.5-99% 98.4%
5 Konversi
*** ***
$62.8 /kgmol $125.56/kgmol
Potensial
6
Ekonomi ** ***
- H2O
7 Hasil samping
*** **
Total Bintang 16 20

Keterangan:

Sangat Baik : ***

Baik : **

Kurang Baik :*

Dalam pemilihan proses pra-rancangan pabrik Dodecylbenzene

Solfonate Acid dipilih proses yang paling mudah untuk memperoleh

keuntungan yang banyak, yaitu proses Sulfonasi Dodecylbenzene dengan

Oleum. Proses ini berlangsung pada suhu 55 oC dan tekanan Atmosferic

dengan konversi yang dapat dicapai sebesar 98,4% . Selain itu proses ini

memiliki potensial ekonomi yang tinggi, potensial ekonomi yang tinggi

menghasilkan keuntungan yang besar.

c. Tinjauan Termodinamika
Reaksi Dodecylbenzene Sulfonic Acid :

T = 55
2C18H30(l) + H2SO4.SO3(l) O
C 2C18H30SO3(l) + H2O(l)
P = 1 atm

55oC ∆𝐻𝑟 55oC

∆𝐻𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 ∆𝐻𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

25oC ∆𝐻𝑟° 25oC


Terdapat dua jenis reaksi berdasarkan termokimia yaitu reaksi eksotermis dan reaksi

endotermis. Untuk mengetahui apakah reaksi tersebut berlangsung eksotermis atau

endotermis dapat dicek dengan menggunakan panas pembentukan reaksi

(∆Hreaksi).

∆𝐻𝑟° = Σenergi ikatan reaktan – Σenergi ikatan produk

Berikut data tabel energi ikatan dalam satuan kJ/mol.

Tabel 5. Energi Ikatan

Ikatan Energi Ikatan (kJ/mol)

C–H 414

C–C 347

C=C 611

C–S 259

S=O 323

O–H 464

S–O 469

∆𝐻𝑟 ° = 𝑛 Σenergi ikatan reaktan – n Σenergi ikatan produk

𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐼𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛

= 2[30(𝐶 − 𝐻) + 15(𝐶 − 𝐶) + 3(𝐶 = 𝐶)] + [3(𝑆 = 𝑂)]

+ 2(𝑆 = 𝑂) + 2(𝑆 − 𝑂) + 2(𝑂 − 𝐻)]


𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐼𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

= 2[29(𝐶 − 𝐻) + (𝑂 − 𝐻) + (𝑆 − 𝑂) + 2(𝑆 = 𝑂) + 15(𝐶 − 𝐶)

+ 3(𝐶 = 𝐶) + (𝐶 − 𝑆)] + [2(𝑂 − 𝐻)]

∆𝐻𝑟 ° = [2(1833 + 5205 + 12420) + (969) + (646 + 938 + 928)]

− [2(12006 + 464 + 469 + 646 + 5205 + 1833 + 259)

+ (928)]

= -295 kJ/mol

Tabel 6. Kapasitas Panas (Cp) Fungsi Suhu

Senyawa Cp (J/mol.K)

C18H30 202,922 + 2,0826 T - 4,5473.10-3 T2 + 4,2038.10-6 T3

H2SO4 26,004 + 7,033.10-1 T – 1,3856.10-3 T2 + 1,0342.10-6 T3

C18H30SO3 178,42 + 3,667 T – 7,974.10-3 T2 + 7,1017.10-6 T3

H2O 92,053 – 3,9953.10-2 T – 2,1103.10-4 T2 + 5,3469.10-7 T3

∆Hr(T) = ∑ ∆H

= ∆Hreaktan + ∆Hr⁰ + ∆Hproduk

298 298
∆𝐻𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 = ∫ Cp C12 H30 dT + ∫ Cp H2 SO4 dT
328 328

298
= ∫328 (202,922 + 2,0826 T – 4,5473.10-3 T2 + 4,2038.10-6 T3) dT +
298
∫328 (26,004 + 7,033.10-1 T – 1,3856.10-3 T2 + 1,0342.10-6 T3) dT

= [202,922 + 2,0826 (298-328) – 4,5473.10-3 (2982-3282) + 4,2038.10-6

(2983-3283)] + [ 26,004 + 7,033.10-1 (298-328) – 1,3856.10-3 (2982-

3282) + 1,0342.10-6 (2983-3283)]

= 210,549 J/mol

298 298
∆𝐻𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 = ∫ Cp C18 H30 SO3 dT + ∫ Cp H2 O dT
328 328

298
= ∫328 ( 178,42 + 3,667 T – 7,974.10-3 T2 + 7,1017.10-6 T3) dT +

298
∫328 (92,053 – 3,9953.10-2 T – 2,1103.10-4 T2 + 5,3469.10-7 T3)dT

= [178,42 + 3,667 (298-328) – 7,974.10-3 (2982-3282) + 7,1017.10-6

(2983-3283)] + [ 92,053 - 3,9953.10-2 (298-328) – 2,1103.10-4 (2982-

3282) + 5,3469.10-7 (2983-3283)]

= 247,9933 J/mol

∆Hr(T) = ∆Hreaktan + ∆Hr⁰ + ∆Hproduk

= 210,549 + (-295000) + 247,9933 J/mol

= -294541,458 J/mol

= -294,5415 kJ/mol

Dari perhitungan didapat ΔHr = -294,5415 kJ/mol dan tanda minus menunjukkan

bahwa reaksi berlangsung eksotermis.


Menghitung energi Gibss pembentukan Dodecylbenzene Sulfonic Acid

[C18H30SO3]

Reaksi Dodecylbenzene Sulfonic Acid :

2C18H30(l) + H2SO4.SO3(l) 2C18H30SO3(l) + H2O(l)

Energi Gibbs (ΔGo)

ΔGo= Σ ΔGoproduk - Σ ΔGoreaktan

Tabel 7. Atomic Group Contributions to Estimate ΔG298


ΔG

CH2 8,42

CH3 -43,96

C 54,05

CH 11,30

S 33,12

O -250,83

OH -189,20

(Perry Chemical Handbook ed. 7th)

Energi Gibbs (ΔGo298) dengan pendekatan Metode Joback :

ΔGo298 = 53,88 + ∑nt=1 Nt ∆G


Keterangan :

n = number of different atomic groups contained in the molecul

Nt = number of atomic groups i contained in the molecul

∆G = numeric value of atomic group i obtained from Tabel 7.

C18H30SO3 (ΔGo298) = 53,88 + [11(8,42) + (-43,96) + 2(54,05) + 4(11,30) +

33,12 + 2(-250,83) + (-189,20)]

= -401,9 kJ/mol

C18H30 (ΔGo298) = 53,88 + [11(8,42) + (-43,96) + 54,05 + 5(11,30)]

= 213,09 kJ/mol

H2SO4 (ΔGo298) = 53,88 + [(33,12) + 2(-250,83) + 2(-189,20)]

= -793,06 kJ/mol

Dari buku Perry didapat data SO3(l) (ΔGo298) :

SO3 (ΔGo298) = -88,28 kcal/ mol = -369,3631 kJ/mol

H2O (ΔGo298) = -56,6899 kcal/mol = -237,1903 kJ/mol

Sehingga energi gibbs pada keadaan standar dapat dicari dengan rumus sebagai

berikut.

ΔGo298= Σ ΔGoproduk - Σ ΔGoreaktan


= (2x-401,9+(-237,1903))–(2x213,09+(-369,3631)+(-793,06))

kJ/mol

= -304,748 kJ/mol

Maka diperoleh kesetimbangan reaksi kimia :

−ΔGo298
K = exp 𝑅𝑇

−(−304,748)𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
= exp 𝑘𝐽 = 2,62655E+53
0,008314 298 𝐾
𝑚𝑜𝑙𝐾

Menghitung Energi Gibbs pada suhu reaksi 328 K :

ΔGo= -RT ln K

= - (8,314 J/mol K) x (328 K) x ln 2,62655E+53

= -335427,3289 J/mol = -335,4273 kJ/mol

Berdasarkan nilai ΔGo :

ΔGo < -40 : sangat spontan

-40 < ΔGo < 0 : spontan

0 <ΔGo <40 : tidak spontan

Berdasarkan perhitungan Energi Gibbs pada suhu 328 K dapat dilihat -335,4273

kJ/mol termasuk dalam reaksi yang sangat spontan.

d. Tinjauan Kinetika

Kinetika berhubungan erat dengan kecepatan reaksi kimia. Konsentrasi, suhu,

dan tekanan dapat mempengaruhi konstanta kecepatan reaksi maupun kecepatan

reaksi. Nilai k dan kecepatan reaksi dapat dicari dengan persamaan Arrhenius

maupun berdasarkan persaamaan hasil penelitian orang (jurnal).


Persamaan Arrhenius :

−𝐸𝑎
k = 𝐴 exp( 𝑅𝑇 )

dimana :

k = konstanta kecepatan reaksi

A = faktor tumbukan

Ea = energi aktivasi

T = suhu

R = tetapan gas

Berdasarkan jurnal (Chemical and Materials Engineering, 2016) didapat persamaan

laju reaksi dan konstanta reaksi :

5207
k = 2,2172𝑥103 exp(− )
𝑅𝑇

−5207
= 2,2172𝑥103 exp ( 𝐽 ) = 328,5111 (L/mol)1.33.s
8,314 328𝐾
𝑚𝑜𝑙𝐾

-rDB = k. CSO31.59 . CDB0.74 ........................(orde 2.33)

e. Pemilihan Reaktor

Reaksi untuk menghasilkan dodecylbenzene sulfonic acid memerlukan bahan

baku dodecylbenzene dan oleum pada fase cair - cair melalui proses sulfonasi.

Sehingga untuk mereaksikan bahan baku tersebut digunakan reaktor alir tangki

berpengaduk (RATB) yang memiliki kondisi operasi suhu 55oC dan tekanan 1 atm.
Reaksi ini berlangsung eksotermis sehingga reaktor dilengkapi dengan jaket sebagai

pendingin untuk mempertahankan suhu reaktor pada kondisi operasinya.

f. Utilitas

Dalam menjalankan proses produksi maka maka diperlukan utilitas yaitu air,

steam, listrik dan udara tekan.

Pabrik rencana akan didirikan di daerah kawasan industri Cilegon dimana

kebutuhan utilitas air diperoleh dari Sungai Cidanau yang pada umumnya digunakan

oleh pabrik-pabrik sekitarnya sebagai sumber air. Kebutuhan listrik untuk

menjalankan proses pabrik berasal dari PLN dan unit generator listrik yang

dibangun sendiri oleh pabrik. Bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan

generator adalah bahan bakar minyak solar dan bahan bakar boiler diperoleh dari

pertamina. Utilitas lainnya yaitu udara tekan yang diambil dari udara sekitar untuk

diproses terlebih dahulu lalu dimanfaatkan sebagai controller untuk alat – alat pabrik

yang memerlukan otomasi.


2. Bahan Baku, Bahan Pembantu, dan Produk

a. Spesifikasi bahan

1. Oleum 20% (PT. Indonesian Acid Industry)

Keterangan

Rumus molekul H2SO4.SO3

Berat molekul 178,14 g/mol

Fase Cair

Warna Tidak berwarna sampai sedikit putih

Titik didih 141oC (286 F)

Titik beku 1,7oC (35 F)

Densitas 1,925 g/ml (25oC)

Solubility Larut dalam air

Kemurnian 80% Sulfuric acid dan 20% sulfur trioxide

Corrosivity Sangat korosif

Suhu penyimpanan < 104 F (< 40oC)

Kapasitas panas 26,004 + 7,0337.10-1 T – 1,3856.10-3 T2 +

(J/mol.K) 1,0342.10-6 T3
2. Dodecylbenzene ( PT. Unggul Indah Cahaya tbk )

Keterangan

Rumus molekul C18H30

Rumus bangun

Berat molekul 246.43 g/mole

Fase Cair

Warna Tidak berwarna

Titik didih 288 oC

Titik leleh -7 oC

Titik nyala 124 oC

Spg 0.86 (20oC)

Viskositas 5-10 cps (20 oC)

Tekanan uap 0.01 mmHg (20 oC)

Solubility Tidak larut dalam air

Kapasitas panas 202,922 + 2,0826 T - 4,5473.10-3 T2 +

(J/mol.K) 4,2038.10-6 T3

Kemurnian 98% dodecylbenzene (impurities : 2% 2-

phenylisomer)
3. Dodecylbenzene Sulfonic Acid (SNI)

Keterangan

Rumus molekul C18H30O3S

Rumus bangun

Berat molekul 326.49 g/mole

Fase Cair

Warna Cokelat

Titik didih 315 oC

Titik leleh 10 oC

Titik nyala 149 oC

Densitas 1,06 g/ml (20 oC)

Solubility water, alcohol, glycol ethers, glycols, esters,

ketones, aromatic and aliphatic hydrocarbons:

soluble

Viskositas 1500-2000 mPa.s

Kemurnian 96% Dodecylbenzene Sulfonic Acid

(Impurities : 1,75% free oil, 1,25% sulphate,

1% water)
Kapasitas panas 178,42 + 3,667 T – 7,974.10-3 T2 + 7,1017.10-
6
(J/mol.K) T3

4. Air (Othmer, 1998)

Keterangan

Rumus molekul H2O

Rumus bangun

Berat molekul 18 kg/kgmol

Fase Cair

Warna Tidak berwarna

Titik didih 100 oC

Titik leleh 0 oC

Titik kritis 410,3 oC

Tekanan kritis 220,5 bar

Densitas 0,998 kg/lt

Kapasitas 92,053 – 3,9953.10-2 T – 2,1103.10-4 T2 +

panas(J/mol.K) 5,3469.10-7 T3
b. Pengadaan dan Transportasi

Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan produksi suatu

pabrik sehingga penyediaan bahan baku sangat diprioritaskan. Dalam hal ini bahan

baku yang digunakan adalah dodecylbenzene dan oleum 20%.

1. Dodecylbenzene dibeli dari PT. Unggul Indah Cahaya tbk dan diangkut

menggunakan truk.

2. Oleum diperoleh dari PT. Indonesian Acid Industry dan diangkut

menggunakan truk dari Pulo Gadung menuju Cilegon.

3. Kebutuhan air didapatkan dari Sungai Cidanau kemudian digunakan untuk

kebutuhan pabrik.

c. Kemasan

Dodecylbenzene Sulfonic Acid dalam fase cair disimpan dalam tangki

vertikal beralas datar dengan tutup konis dan dipasarkan dengan menggunakan

drum.

d. Penyimpanan

1. Penyimpanan dodecylbenzene pada suhu 30oC dan tekanan 1 atm untuk dan

disimpan dalam tangki silinder vertikal.

2. Penyimpanan asam sulfat pada suhu 30ºC dan tekanan 1 atm dan disimpan

dalam tangki slinder vertikal.


BAB II

DESKRIPSI PROSES

A. Diagram Alir Proses

H2O
H2SO4.SO3 H2O
T-01
C18H30
1 atm
30 OC C18H29 SO3H
R-01 H2SO4
1 atm Mixer
55 OC 1 atm
T-02
1 atm
O H2O
30 C C18H30
H2O C18H30
C18H30 C18H29 SO3H
H 2O
C18H29 SO3H H2SO4
C18H30
C18H30
T-03 C18H29 SO3H
1 atm MD Dekanter
O
30 C

H2O
H2SO4

B. Uraian Proses Singkat

Proses pembuatan Dodecyl Benzenesulfonate Acid dari Dodecylbenzene dan

H2SO4.SO3 berlangsung dalam reaktor tangki berpengaduk, tanpa bantuan katalis

pada kondisi tekanan 1 atm, suhu 55oC. Cairan keluar reaktor kemudian dialirkan

menuju mixer bersamaan dengan penambahan H2O untuk membentuk larutan yang

bertujuan melarutkan H2SO4. Larutan keluar mixer kemudian dialirkan menuju

decanter untuk dipisahkan dari asam sulfat. Hasil atas decanter merupakan larutan

Dodecylbenzene Sulfonate Acid,Dodecylbenzene dan . Hasil bawah decanter


berupa air dan asam sulfat. Hasil atas selanjutnya diumpankan ke dalam menara

destilasi untuk menaikan kemurnian Dodecylbenzene Sulfonate Acid dengan

memisakan Dodecylbenzene dan H2O berdasarkan perbedaan titik didinya. Hasil

bawah menera desitalisi merupakan lartan Dodecylbenzene Sulfonate Acid yang

selanjutnya dipompa menuju tangki penyimpanan.

C. Rencana Peralatan yang Digunakan

1. Reaktor : RATB

Fungsi : mereaksikan Dodecylbenzene dengan Oleum 20% untuk

menghasilkan produk Dodecylbenzene Sulfonate Acid.

2. Mixer

Fungsi : Penambahan H2O pada larutan keluar reaktor yang bertujuan untuk

melarutkan H2SO4 sisa.

3. Decanter

Fungsi : memisahkan Dodecylbenzene, Dodecylbenzene Sulfonate Acid

dari H2O dan H2SO4berdasarkan berat jenis

4. Menara Destilasi

Fungsi : memisahkan Dodecylbenzene Sulfonate Acid dari Dodecylbenzene

dan H2O

5. Tangki Penyimpanan

Fungsi : menyimpan bahan baku dan produk


D. Pemilihan Lokasi

Lokasi pabrik sangat menentukan dalam kelangsungan berdirinya pabrik

maupun dalam persaingan selanjutnya. Pemilihan lokasi pabrik yang tepat dan

ekonomis dipengaruhi oleh banyak faktor. Lokasi yang dipilih untuk pabrik

dodecylbenzene sulfonic acid ini adalah kawasan industri Cilegon Banten Jl. Raya

Merak.

Dengan pertimbangan yaitu:

1. Pengadaan bahan baku

Bahan baku dodecylbenzene berasal dari PT Unggul Indah Cahaya tbk

yang memproduksi 270.000 MT/tahun dan oleum diperoleh dari PT Indonesia

Acids Industry 82.500 ton/tahun. Pemenuhan bahan baku dekat dengan lokasi

pabrik sehingga mudah dengan pengangkutannya.

2. Sarana pendukung utilitas

Sarana pendukung utilitas yang digunakan berdasarkan:

a) Tenaga listik

Listrik yang digunakan untuk produksi berasal dari perusahaan

listik Negara dan unit generator listrik yang dibangun didalam pabrik.

Kebutuhan listrik didalam pabrik antara lain:

- Menggerakkan peralatan elektronik

- Sumber tenaga alat proses yang menggunakan listrik

- Sumber tenaga alat utilitas

- Penerangan dalam pabrik


b) Air

Kebutuhan pabrik akan air dipenuhi dari Sungai Cidanau

sehingga kebutuhan air dapat diperoleh dari salah satu sumber air

tersebut. Penyediaan air dalam pabrik diperlukan untuk air proses, air

pendingin, perumahan dan perkantoran, dan servis.

c) Bahan bakar

Bahan bakar yang diperlukan oleh pabrik diperoleh dari

perusahaan pengolahan minyak negara yang berada disekitar kawasan

industri Cilegon. Bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan

menggerakkan generator dengan bahan bakar minyak solar dan bahan

bakar boiler.

3. Kebutuhan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang berpendidikan menengah ataupun kejuruan dapat

diperoleh dari daerah kota Cilegon sedangkan tenaga kerja ahli dapat diperoleh

dari daerah terdekat atau dari daerah lain. Disamping itu lokasi pabrik mudah

dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroperasi secara permanen pada

daerah lokasi pabrik.

4. Pemasaran

Daerah Cilegon dipandang cukup starategis untuk arus lalu lintas, begitu

pula dekat dengan kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan sekitarnya yang

dekat dengan area pertanian, dan juga dekat dengan pelabuhan merak banten

sehingga mempercepat pemasaran produk.


Peta daerah Cilegon

Gambar 2. Lokasi kota Cilegon

Gambar 3. Lokasi Pabrik Dodecylbenzene Sulfonic Acid


DAFTAR PUSTAKA

Amous, J. M., 2016, “Kinetic Study on Dodecylbenzene Sulfonation in a Mised


Batch Reactor”, Saudi Arabia : Jurnal Chemical Enginerring, Vol 33-38

Badan Pusat Statistik (BPS),diakses dari http://www.bps.go.id/ diakses pada


tanggal 31 Oktober 2016:19.20 WIB

Carlson, E. J., 1958, “Sulfonation with Sulfur Trioxedw”, Saudi Arabia : Jurnal
Chemical Enginerring, Vol 50

Engpedia. “Sulphonation –Sulfonation – Definition , Uses & Its Application”.


Enggpedia.com. http://www.enggpedia.com/chemical-engineering-
encyclopedia/dictionary/chemical-processes/1789-sulphonation-definition-
uses-application (diakses pada 3 Februari 2017)

Groggins, P.H., 1958, ”Unit Process in Organic Chemistry”,5th ed.,McGraw Hill


Book Company, Kogakusha.

Kirk, R.E., and Othmer, D.F,, 1981, ”Encyclopedia of Chemical Engineering


Technology”, John Wiley and Sons Inc., New York

Online Global Trade, 2016, diakses dari www.alibaba.com diakses pada tanggal 1
November 2016 21.00 WIB.
Perry, R.H., and Chilton, C.H., ”Chemical Engineering’s Handbook” 3rd ed.,
McGraw Hill Book Kogakusha, Tokyo

The essential chemical industry online. “Surfactants”

Essentialchemicalindustry.org.http://www.essentialchemicalindustry.org/m

aterials-and-applications/surfactants.html (diakses pada 2 Februari 2017)

Yaws, C.L.,1999,”Chemical Properties Handbook”, McGraw-Hill Book


Co.Inc.,New York.

Anda mungkin juga menyukai