Anda di halaman 1dari 9

Pembuatan aseton

Aseton digunakan pada industri selulosa asetat, cat, serat, plastic, karet, kosmetik,
dan perekat.

 Kebutuhan aseton semakin tinggi


 Kebutuhan aseton di Indonesia keseluruhan dipenuhi dengan import
 Aseton di impor dari cina, korea selatan, singapur, afrika selatan.
 Berdasarkan kemenperin tidak ada industri pembuatan aseton di Indonesia
 Indonesia tidak melakukan ekspor aseton.
 Oleh karena itu dibuat pabrik aseton di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan
industri.

Data impor aseton (BPS,2016)

Tahun Jumlah (ton/tahun)


2010 1284
2011 1670
2012 1775
2013 1550
2014 1475
2015 1566

2400
f(x) = NaN x + NaN
R² = 0
2200
aseton (ton/thn)

2000
1800
Series2
1600
Linear (Series2)
1400
1200
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
tahun

Pabrik aseton diperkirakan bisa berproduksi secara normal pada tahun 2020.
y1 = 44,4x-87764
= 44,4(2020) – 87764
= 1924 ton
y2 = 44,4x-87764
= 44,4(2015)-87764
=1702 ton
y 1− y 2
Rata – rata = ÷y
selisih tahun 2
1924−1702
= ÷1702
5
= 0,026
= 2,6%
Sehingga rata-rata peningkatan kebutuhan aseton di Indonesia yaitu sebesar
2,6%. Maka, pada tahun 2020 diperkirakan kebutuhan aseton mencapai 1924
ton/tahun.
Data impor aseton (BPS,2016)

Tahun Jumlah (ton/tahun)


2010 15408
2011 20403
2012 21303
2013 18611
2014 17711
2015 18801

f(x) = NaN
12 x + NaN
R² = 0
10

8
aseton(ton/thn)

6
Series2
4 Linear (Series2)
2

0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
tahun

y1 = 499,4x-985888
= 499,4(2020) – 985888
= 22.900 ton
y2 = 499,4x-985888
= 499,4(2015)-985888
=20.403 ton
y 1− y 2
Rata – rata = ÷y
selisih tahun 2
22900−20403
= ÷20403
5
= 0,024
= 2,4 %
Sehingga rata-rata peningkatan kebutuhan aseton di Indonesia yaitu sebesar
2,4%. Maka, pada tahun 2020 diperkirakan kebutuhan aseton mencapai
22.900 ton/tahun.
Bahan baku
1. Propilen
Bahan baku propilen bisa di dapatkan dari PT Chandra Asri
Petrochemical yang memproduksi sebesar 320.000 ton/tahun
(www.chandra-asri.com , 14 Maret 2016)
2. Isopropil alkohol
Bahan baku isopropyl alcohol yang telah diproduksi di Indonesia,
dibuktikan dengan adanya data isopropyl alcohol yang di ekspor.

Tahun Jumlah (kg/tahun)


2009 8.515
2010 182
2011 1.431
2012 515
1013 11.233
2014 18.527
2015 18.751
BPS, 2016
Selain itu, isopropyl juga dapat di impor dari negara Jepang, Singapura,
Amerika Serikat, Cina, Korea Selatan, Taiwan.

Produsen/pabrik aseton di luar Negeri (Amerika)

a. Proses Pembuatan Aseton

Pada dasarnya, proses produksi aseton yang umum digunakan terdiri dari empat
jenis. Keempat proses tersebut adalah

1.Proses Cumene Hydroperoxide


Pada proses cumene hydroperoxide, mula-mula cumene dioksidasi menjadi
cumene hydroperoxide dengan udara atmosfer atau udara kaya oksigen dalam satu
atau beberapa oksidator. Temperatur yang digunakan adalah antara 80–130oC dengan
tekanan 620 kPa, serta dengan penambahan Na2CO3. Pada umumnya, proses oksidasi
ini dijalankan dalam tiga atau empat reaktor yang dipasang secara seri.

Reaksi:

Hasil dari oksidasi ini pada reaktor pertama mengandung 9-12% cumene
hydroperoxide, pada reaktor kedua 15–20%, pada reaktor ketiga 24–29% dan pada
reaktor keempat 32-39%. Selanjutnya, produk reaktor keempat diuapkan hingga
konsentrasi cumene hydroperoxide menjadi 75–85%. Kemudian dengan penambahan
asam, reaksi pembelahan cumene hydroperoxide akan terjadi membentuk suatu
campuran yang terdiri dari phenol, aseton dan berbagai produk lain, seperti
cumylphenols, acetophenols, dimethylphenylcarbinol, α-methylstyrene, dan
hidroxyaseton. Campuran ini kemudian dinetralkan dengan menambahkan larutan
natrium phenoxide atau basa yang lain atau dengan resin penukaran ion (ion
exchanger resin).

Selanjutnya, campuran dipisahkan dan crude acetone diperoleh dengan cara


distilasi. Penambahan satu atau dua kolom distilasi perlu dilakukan untuk
mendapatkan kemurnian yang diinginkan. Jika digunakan dua kolom, menara
pertama berfungsi untuk memisahkan pengotor seperti asetaldehyde dan
propionaldehyde, sedangkan menara kedua untuk memisahkan fraksi-fraksi berat
yang  sebagaian besar terdiri dari air. Aseton diperoleh sebagai hasil atas pada
menara kedua.

3. Proses Dehidrogenasi Isopropil Alkohol


Alesan : - Kemurnian tinggi, aseton sebagai produk utama
- Proses dehidrogenasi isopropyl alcohol tidak memerlukan unit pemisahan O2
dari udara sebelum diumpankan ke dalam reactor
- Dengan jumlah isopropyl alkkohol yg sama, konversi pada proses
dehidrogenasi lebih besar sehingga hasil aseton yg diperoleh lebih banyak
- Pada proses oksidasi timbul masalah terjadinya korosi sehinggga dapat
mengganggu jalannya proses, sedangkan pada proses dehidrogenasi, hal
tersebut dapar dikurangi
Pada pembuatan aseton dengan proses dehidrogenasi katalitik
isopropanol (isopropil alkohol) digunakan katalis kombinasi ZnO dan ZrO dalam
prosesnya.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah sebagai berikut:

(CH3)2CHOH ——> (CH3) 2CO + H2

Reaksi ini terjadi pada fase gas dengan temperatur diatas 350 oC dan tekanan
lebih kurang 2 bar. Sebelum dialirkan kedalam reaktor, isopropanol terlebih dahulu
diuapkan. Produk keluar reaktor adalah aseton sebagai produk utama, gas hidrogen,
isopropil alkohol, air dan propene. Pemisahan aseton dari gas hidrogen dilakukan
dengan kondensasi, karena gas hidrogen bersifat noncondensable. Selanjutnya aseton
dimurnikan dengan cara distilasi.

Adapun katalis lain yang digunakan bisa bermacam-macam. Diantaranya


adalah Cu, Zn, Pb, Cr, maupun oksida-oksidanya. Produk samping utama dari reaksi
ini adalah propylene.

Reaksi:

(CH3)2CHOH ——>  CH3CH=CH2 + H2O

4. Proses Oksidasi Isopropil Alkohol


Pada pembuatan isopropil alkohol dengan proses ini, isopropil alkohol
dicampur dengan udara dan digunakan sebagai umpan reaktor yang beroperasi ada
temperatur 400–600oC. Reaksi dapat berjalan dengan baik dengan mengunakan
katalis seperti halnya pada proses dehidrogenasi isopropil alkohol.

Reaksi:

(CH3)2CHOH +1/2 O2 —–> (CH3)2CO + H2O

Reaksi ini sangat eksothermis (180 kJ atau 43 kkal/mol pada temperatur


25oC), untuk itulah diperlukan pengontrolan suhu yang cermat untuk mencegah
turunnya yield yang dihasilkan. Reaktor dirancang agar hasil reaksi dapat langsung
didinginkan untuk mendapatkan konversi yang baik. Proses ini jarang digunakan
bila dibandingkan dengan proses dehidrogenasi isopropil alkohol.
4. Fermentasi dari Karbohidrat
Fermentasi cormeal atau molasses dengan genus clostridium menghasilkan
suatu campuran yang terdiri dari 1-butanol, aseton, dan etanol dengan konsentrasi
keseluruhan 2%. Produk yang diperoleh dipisahkan dengan steam distilasi dan
selanjutnya difraksionasikan.
Diagram Alir
Berikut diagram alir proses pembuatan aseton dari isopropil alkohol
(Joseph A. Shaeiwitz dan Richard Turton, 1999) :

Gambar 2.2. Proses diagram alir untuk pembuatan aseton


dari isopropil alkohol

Tabel 2.2. Spesifikasi alat

Anda mungkin juga menyukai