Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR

PSIKOLOGI
(KSL 4103)
BY: ROSDIANA BINTI SHAHARUM
MOTIVASI
• Motivasi seringkali diertikan dengan istilah
dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk
berbuat.
• Motif tersebut merupakan suatu driving force
yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-
laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai
tujuan tertentu.
• Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia
selalu di mulai dengan motivasi (niat).
• Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad,
1987) motivasi adalah pemberian atau
penimbulan motif, dapat pula diartikan
hal atau keadaan menjadi motif.
• Sedangkan menurut Mitchell (dalam
Winardi, 2002) motivasi mewakili proses-
proses psikologikal, yang menyebabkan
timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya
kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang
diarahkan ke tujuan tertentu.
• Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi,
2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang
bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu,
yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan
persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan
tertentu.
• Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan
bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus
merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal
tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah
laku (motivating states), tingkah laku yang di
dorong oleh keadaan tersebut (motivated
behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku
tersebut (goals or ends of such behavior). 
• McDonald (dalam Soemanto, 1987)
mendefinisikan motivasi sebagai
perubahan tenaga di dalam diri seseorang
yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-
reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan
masalah kompleks dalam organisasi, karena
kebutuhan dan keinginan setiap anggota
organisasi berbeza satu dengan yang lainnya.
Hal ini berbeda kerana setiap anggota suatu
organisasi adalah unik secara biologi mahupun
psikologis, dan berkembang atas dasar proses
belajar yang berbeza (Suprihanto dkk, 2003).
• Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan
motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang
ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-
reaksi pencapaian tujuan. Kerana kelakuan
manusia itu selalu bertujuan, kita dapat
menyimpulkan bahawa perubahan tenaga yang
memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai
tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
• Secara kesimpulannya motivasi adalah energi aktif yang
menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri
sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan
juga emosi, sehingga mendorong individu untuk
bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya
tujuan, atau keinginan yang harus terpuaskan.
TEORI MOTIVASI
• Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam
hati seseorang untuk melakukan atau mencapai
sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan
sebagai rencana atau keinginan untuk menuju
kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup.
Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses
untuk tercapainya suatu tujuan.
• Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan
ekstrinsic.
• Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala
sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang
termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan
dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan
karena rangsangan lain seperti status ataupun
uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan
hobinya.
• Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala
elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di
pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang
membuat seorang termotivasi seperti status
ataupun kompensasi.
TEORI MOTIVASI
HERZBERG (1966)
• Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis
faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan
menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
• Faktor higiene memotivasi seseorang
untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antara
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan
faktor motivator memotivasi seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement,
pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
TEORI MOTIVASI
DOUGLAS McGREGOR
• Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori
X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x
empat pengandaian yag dipegang manajer
• karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya
tidak menyukai kerja
• karyawan tidak menyukai kerja mereka harus
diawasi atau diancam dengan hukuman untuk
mencapai tujuan.
• Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
• Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas
semua faktor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontra dengan pandangan negative ini
mengenai kodrat manusia ada empat
teori Y :
• Karyawan dapat memandang kerjasama
dengan sewajarnya seperti istirahat dan
bermain.
• Orang akan menjalankan pengarahan diri dan
pengawasan diri jika mereka komit pada
sasaran.
• Rata-rata orang akan menerima tanggung
jawab.
• Kemampuan untuk mengambil keputusan
inovatif.
TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
• Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of
motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan
melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya, sekalipun
hasil dari pekerjaan itu sangat diinginkan.
• Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang
ditentukan oleh tiga komponen, iaitu:

i. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas


ii. Instrumentalis, iaitu penilaian tentang apa yang akan
terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas
(keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
iii. Valensi, iaitu respon terhadap outcome seperti perasaan
posistif, netral, atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha
menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan, motivasi
rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang
diharapkan.
Achievement Theory
Mc Clelland (1961)

• Ada tiga hal penting yang menjadi


KEUTAMAAN manusia, iaitu:
• • Need for achievement (keperluan)
• • Need for afiliation (keperluan gabungan)
• • Need for Power (dorongan untuk mengatur)
Clayton Alderfer ERG
• Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi
ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia
akan keberadaan (exsistence), hubungan
(relatedness), dan pertumbuhan (growth).
• Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow.
• Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika
keperluan yang lebih tinggi tidak atau belum
dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada
gerak yang fleksibel dari memenuhi keperluan
dari semasa ke semasa.

Anda mungkin juga menyukai