Anda di halaman 1dari 26

PARTOGRAF

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
14 April 2011
Ahmad Farizan R
Kelompok 5
0918011090

Lewi Martha Furi 0918011055


Annida Nurul Haq 0918011029
 
Riska Tiarasari 0918011113
Bian Rahmadi M 0918011036

Rosdiana Elizabeth 0918011075


Debora Febrina 0918011037

Erin Imaniar 0918011002 Syahrul Hamidi N 0918011080

Intan Octaviani 0918011008 Tiffany Saqfilia P 0918011099


PARTOGRAF

lembaran form
(grafik & kode)
yg menggambarkan
berbagai parameter
u/ menilai kemajuan
persalinan
Gambaran partograf dinyatakan dengan garis tiap
parameter (vertikal) terhadap garis perjalanan waktu
(horisontal).
• untuk menilai kemajuan persalinandigunakan untuk
mendeteksi jika ada penyimpangan / masalah dari
persalinan, sehingga menjadi partus abnormal dan
memerlukan tindakan bantuan lain untuk
menyelesaikan persalinan.
PARTOGRAF WHO
• Sesuai standarisasi WHO (World Health
Organization), untuk digunakan di pelosok-pelosok
negara berkembang atau miskin, supaya mudah
digunakan oleh pelayan kesehatan di sarana terbatas.

• Jika dinilai ada masalah yang memerlukan intervensi,


dapat segera diusahakan untuk dirujuk ke pusat
kesehatan yang lebih baik.
• Dengan partograf WHO dapat dinilai kapan
diperlukan tindakan untuk menyelesaikan proses
persalinan dengan :
1) perlu/tidaknya dirujuk,
2) perlu/tidaknya induksi infus oksitosin, dan
3) perlu/tidaknya operasi sectio cesarea.
KAPAN PARTOGRAF DIISI ?
• Mereka yang masuk dalam persalinan :
1. fase laten (pembukaan < 3 cm), his teratur,
frekuensi min.2x/10’, lamanya3cm), his teratur,
frekuensi min.1x/10’, lamanya<20".

• Masuk dengan ketuban pecah spontan tanpa adanya


his :
1. bila infus oksitosin dimulai
2. bila persalinan dimulai
Partograf tidak perlu diisi bila :
• 1. Masuk dengan kala 1 akhir fase aktif pembukaan 9
cm atau lebih
2. Sectio cesarea elektif
3. Sectio cesarea darurat saat datang
4. Usia kehamilan kurang dari 34 minggu
• Masuk untuk induksi persalinan :
1. pemecahan ketuban (amniotomi) dengan atau
tanpa infus oksitosin
2. induksi medis (infus oksitosin, balon kateter atau
pemberian prostaglandin)
3. bila persalinan dimulai atau induksi dimulai atau
ketuban pecah.
Nilai suatu partograf
• meliputi :
- Pencatatan yang jelas
- Urutan waktu yang jelas
- Diagnosis suatu kemajuan persalinan yang
abnormal
- Memudahkan saat penggantian staf atau gilliran
dinas
- Untuk pendidikan
- Untuk penelitian.
Bagian-bagian partograf :
1. Identitas
2. Denyut jantung janin
3. Servikograf
4. Waktu
5. Air ketuban
6. Kontraksi per 10 menit
7. Oksitosin
8. Obat-obatan dan cairan
intravena
9. Nadi dan tekanan darah ibu
10. Urin
11. Temperatur ibu
12. Kala III.
Identitas
• Identitas meliputi :
- Tanggal – Hari pertama haid terakhir
- Gravida – Taksiran parrtus
- Para – Nomor regisster
- Abortus – Pecah ketubaan janin
- Nama
Denyut jantung janin
• Denyut jantung janin dihitung dan dicatat setiap 30
menit lalu
menghubungkan setiap titik (jumlah denyut jantung
janin dihubungkan).
• Frekuensi denyut jantung janin normal antara 120-
160 kali per menit.
Laporan dengan memberi tanda pada form grafik
sesuai frekuensi jantung pada garis waktu.
Servikograf
• Friedman membagi persalinan dalam 2 fase, yaitu :

1. Fase I (fase laten) Biasanya berlangsung selama 8-


10 jam, dimulai dari awal persalinan sampai
pembukaan serviks 3 cm.

2. Fase II (fase aktif) Fase ini dimulai dari pembukaan


serviks 3 cm
sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Waktu
• Waktu 0 dianggap pada saat pasien masuk rumah
sakit bukan pada saat
timbulnya persalinan.
Air ketuban
• Dinilai apakah selaput ketuban masih utuh atau
sudah pecah, jika sudah pecah dan keluar dinilai
warna cairan ketubannya

• Kode dengan huruf dalam lingkaran.


(u) atau (+) : selaput ketuban utuh
(-) : selaput ketuban pecah / tidak teraba
Warna cairan : jernih (J), hijau (H), merah (M)
Jika kering/tidak ada cairan : huruf (K).
Kontraksi per 10 menit
• Diperiksa dengan meraba dinding rahim di atas
umbilikus.
• Frekuensi dihitung berapa kali dalam per 10 menit,
dan berapa lama kontraksinya.
Hasilnya digambarkan pada form grafik his sesuai
garis waktu pemeriksaan.
Gambar isi kotak sesuai jumlah / frekuensi : isi
kotak dengan titik-titik untuk lama kurang dari 20
detik, dengan arsir garis untuk lama 20-40 detik,
dan dengan blok untuk lama lebih dari 40 detik.
Oksitosin
• Hal yang diperhatikan :
- Jumlah unit per 500 cc
- Jumlah tetesan per menit
Obat-obatan dan cairan intravena
• Obat-obatan / cairan yang digunakan
Dituliskan dalam kolom obat / cairan yang
digunakan sesuai garis waktu.
Nadi dan tekanan darah ibu
• Tekanan darah (dengan panah atas bawah untuk
sistolik diastolik), nadi (titik), suhu (derajat Celcius),
frekuensi pernapasan.
• Nadi diukur setiap 30 menit; tekanan darah diukur
setiap jam atau lebih
sering bila ada indikasi (edema, hipertensi).
Urin

• Yang diukur :
- Volume
- Albumin
- Glukosa
• Jika memungkinkan, untuk tujuan praktis, gunakan
kertas celup berbagai indikator (strip-test) : dapat
juga mendeteksi pH, glukosa, bilirubin, leukosit-
esterase dan sebagainya, dalam satu kali
pemeriksaan kertas yang dicelupkan.
• Daftar Pustaka
______________
Usmany DH, Manoe IMS, Manuputty J. Partograf. Bagian
Obstetri &
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,
Ujung Pandang,
1995.
• Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan
Ginekologi, dr.
I.M.S. Murah Manoe, Sp.OG., dr. Syahrul Rauf, Sp.OG., dr.
Hendrie
Usmany, Sp.OG. (editors). Bagian / SMF Obstetri dan
Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, Rumah Sakit Umum
Pusat, dr. Wahidin
Sudirohusodo, Makassar, 1999.

Anda mungkin juga menyukai