0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan43 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis nyeri kepala, termasuk definisi, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa, dan penanganannya. Jenis nyeri kepala yang dijelaskan antara lain migren, tension headache, cluster headache, neuralgia trigeminal, dan neuralgia glossofaringeal.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis nyeri kepala, termasuk definisi, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa, dan penanganannya. Jenis nyeri kepala yang dijelaskan antara lain migren, tension headache, cluster headache, neuralgia trigeminal, dan neuralgia glossofaringeal.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis nyeri kepala, termasuk definisi, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa, dan penanganannya. Jenis nyeri kepala yang dijelaskan antara lain migren, tension headache, cluster headache, neuralgia trigeminal, dan neuralgia glossofaringeal.
SMF Saraf RSUD Abdul Moeloek Definisi Nyeri atau rasa tidak menyenangkan pada daerah atas kepala memanjang dari orbita sampai daerah belakang kepala (area oksipital dan sebagian daerah tengkuk).
Struktur peka nyeri di kepala A. Intrakranial Duramater yang melingkupi dasar anterior dan posterior fossa Nervus cranial V, VII, IX dan X Circle of Willis Arteri meningeal Vena-vena besar di otak & dura Parenkim otak BUKAN struktur peka nyeri Struktur peka nyeri di kepala B. Ekstrakranial Otot-otot kepala dan leher Nervus Cervical 1,2 dan 3 Kulit, jaringan subkutan Mukosa sinus paranasal Gigi Arteri karotis eksterna & cabangnya Mechanism of Headache Traction on or dilatation of the intracranial arteries Distention of extracranial arteries Traction on or displacement of the large intracranial veins or dural envelope Compression, traction or inflammation of the cranial and spinal nerves Spasm, inflammation & trauma to cranial & cervical muscle Mechanism of Headache Dissease of the tissues of the scalp , face, eye, nose, ear and neck Meningeal irritation and raised intracranial pressure The role of neurotransmitter : - serotonin (5HT) - the endogenous pain control mechanism - GABA Klasifikasi Nyeri Kepala 1. Nyeri Kepala Primer 90% Bersifat kambuhan dan jinak Tidak ada lesi organik yang mendasari 2. Nyeri Kepala Sekunder (Simptomatik) Merupakan gejala dari penyakit yg mendasari Atasi underlying disease Penyebab Kemungkinan mekanisme Penyebab intrakranial Lesi desak ruang (tumor, aneurisma, abses) Proses meningeal (meningitis) Penurunan tekanan udara (setelah lumbal pungsi) Stimulasi langsung struktur peka nyeri (pembuluh darah, bagian dari meninges) karena traksi, distensi atau dilatasi Penyebab ekstrakranial Penyakit pada mata, sinus, telinga, mulut, gigi, vertebra servikal, otot-otot kepala dan leher, inflamasi arteri kranial Stimulasi langsung struktur peka nyeri; nyeri rujukan; kemungkinan refleks kontraksi otot dan spasme vaskuler Penyebab Umum Hipertensi arterial Dilatasi arteri ekstra dan intrakranial Nyeri kepala terkait penyebab spesifik Evaluasi pasien nyeri kepala Onset Lokasi Frekuensi , durasi, intensitas, progresifitas Sifat nyeri Kondisi yang memperberat atau mengurangi nyeri Gejala/simptom lain yang berkaitan Riwayat keluarga dan sos-ek Riwayat nyeri kepala sebelumnya
Perhatian khusus Onset nyeri kepala baru pd usia > 50 thn Onset mendadak Onset subakut & menjadi progresif dlm bbrp hari atau minggu Nyeri kepala terkait demam, nausea, vomitus yg tdk bisa dijelaskan adanya penyakit sistemis
Perhatian khusus Nyeri kepala terkait tanda atau simptom neurologi fokal seperti udem papil, perubahan kesadaran, kognisi atau kaku kuduk Tidak jelas etiologinya Nyeri kepala onset baru pada pasien dengan kanker atau imunodefisiensi Kriteria Diagnosis Migren tanpa Aura 2 dari 4 karakteristik grup A 1 dari 2 karakteristik grup B Terjadi sekurang-kurangnya 5 kali serangan Grup A: 1. Nyeri kepala unilateral 2. Berdenyut 3. Nyeri sedang atau berat & dpt menghambat aktivitas 4. Diperberat oleh aktivitas fisik rutin Grup B: 1. Terdapat nausea dan atau vomitus 2. Terdapat fotofobia dan fonofobia
Kriteria Diagnosis Migren dengan Aura Memenuhi diagnosis migren tanpa aura dan memenuhi 3 dari 4 karakteristik berikut : 1. Satu atau lebih simptom aura reversibel 2. Sekurang2nya 1 simptom terjadi bertahap (> 4 menit) atau 2 /lebih simptom terjadi dalam suatu rangkaian 3. Tidak ada simptom aura tunggal yg berakhir > 60 menit 4. Nyeri kepala mengikuti aura dlm 60 menit. Minimal 2 kali serangan
Aura dapat berupa : 1. Gangguan visual yang reversibel Positif : cahaya yg berkedip-kedip, bintik- bintik atau garis-garis Negatif : hilangnya penglihatan 2. Gangguan sensoris yg reversibel Positif : pins atau needle Negatif : hilang rasa atau kebas MIGRAINE PATHOPHYSIOLOGY VASOCONTRICTION (AURA) & VASODILATATION (HEADACHE) CORTICAL SPREADING DEPRESSION ACTIVATION OF THE TRIGEMINO-VASCULAR SYSTEM SEROTONIN (5-HT) : VESSELS, PLATELET, NEURON AMINERGIC BRAINSTEM NUCLEI - MIGRAINE GENERATOR - CORTICAL HYPEREXITABILITY N. O. MIGRAINE TRIGGERS, i.e. : HORMONAL FLUCTUATION, EMOTION, FATIGUE, FASTING, METEOROLOGIGAL CHANGES, DIETARY FACTORS Penanganan Migren 1) Langkah Umum : Menghindari pencetus : perubahan pola tidur, makanan, stres, cahaya terang, kelap kelip, perubahan cuaca, terlambat makan, suara bising 2) Terapi Abortif Spesifik Non Spesifik 3) Terapi preventif
Penanganan Migren Terapi Abortif Non Spesifik : NSAID Terapi Abortif Spesifik : Ergotamin, Triptan Terapi preventif: Ca channel blockers, blockers, Anti Epileptik, Tricyclic Antidepressan
Penanganan Migren (cont..) Terapi Preventif Indikasi terapi preventif : Serangan berulang yang mengganggu aktifitas Nyeri kepala yang sering Ada kontraindikasi terhadap terapi akut Kegagalan terapi atau over use Efek samping yang berat pada terapi akut Formula Prevensi Migren : Start low go slow. Efek klinik tercapai setelah 2-3 bln Teratur mamakai obat, diskusi efek samping Evaluasi : Headache Diary Peduli kelainan lain yang diderita & hati-hati interaksi obat
Tension Headache Nyeri kepala tegang, nyeri kepala kontraksi otot Nyeri bilateral, predominan oksipital- nukhal, temporal atau frontal Terjadi akibat kontraksi menetap otot skelet kulit kepala, wajah, leher dan bahu Berkaitan dengan cemas, stres dan depresi Wanita > pria; middle-age
Kriteria Diagnosis Episodic Tension Headache Mengalami 10-15 serangan / bulan Durasi 30 menit 7 hari Memenuhi 2 dari 4 karakteristik berikut : 1. Rasa tertekan atau terikat 2. Intensitas ringan sedang , dpt menghambat aktivitas tp tidak membatalkannya 3. Lokasi bilateral 4. Tdk diperberat aktivitas fisik rutin Memenuhi kriteria : 1. Tanpa nausea atau vomitus 2. Tanpa fotofobia & fonofobia tp mgkn salah satu ada. Kriteria Diagnosis Chronic Tension Type Headache
Kriteria diagnostik = Episodik > 15 serangan / bulan telah berlangsung minimal 6 bulan Nausea mungkin dapat terjadi Terapi Tension Type Headache 1. Terapi Farmakologis 2. Terapi Behaviour : stress management, konseling, kognitif behaviour terapi 3. Pengobatan Fisik : Latihan postur & posisi Massage, ultrasound, manual terapi, TENS
Terapi farmakologis TTH 1. Akut : Aspirin, Acetaminophen, NSAID tidak boleh > 2 hari/minggu 2. Akut & kronik a) Anti Depresan Trisiklik : amitriptilin 25 150 mg/hari b) Anti ansietas Golongan benzodiazepin & butalbutal. Pria > Wanita Bersifat kumat-kumatan Nyeri periorbital, unilateral, dirasakan sangat berat Disertai dengan injeksi konjunctiva, air mata nrocos, kelopak mata membengkak, hidung tersumbat, keluar ingus, berkeringat pada dahi dan wajah, miosis dan ptosis Nyeri Kepala Cluster PATHOPHYSIOLOGY OF THE CLUSTER HEADACHE PAROXYSMAL PARASYMPATHETIC DISCHARGE OF THE GREATER SUPERFICIAL PETROSAL NERVE & SPHENOPALATINE GANGLION SWELLING OF THE ARTERIAL WALL OF THE INTERNAL CAROTID ARTERY HISTAMINE RELEASE HYPOTHALAMIC MECHANISM Terapi Nyeri Kepala Cluster Akut Terapi Nyeri Kepala Cluster Akut Terapi Nyeri Kepala Cluster Kronik Neuralgia Trigeminal
Nyeri terbatas di daerah inervasi n. trigeminus (N.V) sesisi. Sangat jarang terjadi bilateral dan dalam waktu yg bersamaan Faktor presipitasi : stimulus sensorik ex : rabaan, cukur kumis atau janggut, mengunyah, menelan, bicara Patofisologi Iritasi kronik pd serabut saraf N V mnyebabkan gangguan atau berkurangnya inhibisi segmental & munculnya ectopic action potential Low treshold mechanoceptive interneuron di nukleus ralis N.V menjadi aktif scr paroksismal Bila paroxysmal discharge cukup kuat akan mengaktifkan wide dynamic range motion di nukleus kaudalis timbul serangan neuralgia Patofisologi Normal : neuron WDR aktif bila ada stimulus noksius Iritasi kronik & ectopic discharge menyebabkan penurunan nilai ambang WDR sensitivitas meningkat sensitisasi sentral Penurunan nilai ambang WDR neuron peka rangsangan non noksius menyebabkan serangan neuralgia Klasifikasi 1. Neuralgia trigeminal idiopatik (Tic Doloreux) kausa tdk diketahui 2. Neuralgia trigeminal simptomatik ( 2%) - Lesi sentral Kausa : tumor, AVM di cerebellopontine angle - Lesi perifer Kausa : neurinoma akustik, kolesteatoma, trauma fasial dll
Neuralgia Glossofaringeal Nyeri sepintas, tiba-tiba, berat, tajam, di daerah telinga, dasar lidah, fosa tonsilaris atau di sudut rahang bawah Sering disertai aritmia jantung dan sinkope Etiologi : kompresi N.IX oleh arteri di daerahnya keluarnya N.IX dari medula oblongata; sklerosis multipel Timbulnya nyeri spontan Presipitasi : menelan, bicara Terapi Farmakoterapi = Neuralgia trigeminal Anestesi lokal atau blok saraf Operasi : dekompresi, reseksi tergantung penyebab yg ditemukan