Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DAN KERANGKA ANALISIS

(Conceptual & Analytical Framework)


MENGUKUR/MENILAI
TINGKAT “KESEHATAN”
MASYARAKAT SIPIL

Indeks Masyarakat Sipil


INDEKS MASYARAKAT SIPIL
 Adalah sebuah alat analisis untuk menilai/mengukur
“kesehatan” civil society/masyarakat sipil (MS) yang
dikembangkan oleh CIVICUS - sebuah org.nirlaba tingkat
internasional berbasis keanggotaan, terdiri dari kumpulan
OMS dan individu yg menekuni perkembangan MS di
berbagai negara sekaligus melakukan advokasi untuk
penguatan MS
 Proses pembuatan memakan waktu 2 tahun, didiskusikan dan
diperdebatkan di banyak negara oleh berbagai pakar maupun
organisasi basis, telah diuji-cobakan di 13 negara, dan
dievaluasi manfaat serta metodologinya. Saat ini dalam
proses implementasi di 62 negara, termasuk Indonesia
INDEKS MASYARAKAT SIPIL
 CIVICUS [dan Yappika] percaya bahwa MS yg “sehat” akan
memiliki peran dan kontribusi yg cukup signifikan untuk
mendorong perubahan sosial, demokrasi, keadilan,
kesetaraan dan pengembangan masyarakat (development)
 Oleh karena itu, Indeks ini dikembangkan bukan sebagai
sebuah riset/kegiatan yg menghasilkan pengetahuan semata,
namun selayaknya menjadi riset/kegiatan berorientasi aksi yg
punya dampak politis - menguatkan MS sehingga mampu
memenuhi perannya dalam governance & development
 Indeks bukanlah hasil akhir, namun lebih berfungsi sebagai
sebuah wahana komunikasi antar MS dan stakeholder
penting yg berpengaruh terhadapnya, dalam rangka
membangun visi bersama tentang masyarakat sipil yang
“sehat”, melakukan refleksi terhadap kondisi/status MS saat
ini, sekaligus merancang strategi aksi bersama agar visi
dapat dicapai
INDEKS MASYARAKAT SIPIL
 Tujuan utama dari pemanfaatan Indeks adalah:
 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kondisi/situasi
Masyarakat Sipil (MS) disebuah negara/wilayah tertentu, dengan
cara: memberikan alat yang tepat bagi MS dan stakeholder kuncinya
untuk membangun visi bersama ttg MS, menganalisis kelemahan dan
kekuatan MS saat ini, serta mengembangkan strategi untuk
mendorong perubahan yang positif
 Memberdayakan MS dan stakeholder kuncinya melalui wahana
dialog partisipatif, dan pembentukan jaringan diantara mereka
 Memperkuat kapasitas MS sehingga mampu memenuhi peran-peran
positifnya dalam governance dan development

 Beberapa tantangan pokok yg akan dihadapi:


 Mendefinisikan dan mengoperasionalkan sebuah konsep yg sumir
dan diperdebatkan
 Mencoba menganalisis MS secara utuh, sekaligus menggali relasi
yang kompleks dan perimbangan kekuatan diantara para aktornya
 Menghasilkan informasi yang relevan dg tujuan-tujuan aksi
PRINSIP-PRINSIP UTAMA
 Relevan dan dapat dimanfaatkan secara meluas
Mengakomodasi variasi kultural dalam memandang MS,
sekaligus perbedaan format dan fungsi MS di berbagai
negara
 Dapat diperbandingkan antar negara/wilayah
Perimbangan antara data/informasi yang dapat
diperbandingkan antar negara/wilayah, dengan kondisi
spesifik yang ada disebuah lokasi
 Inklusif
Mengakomodasi variasi teori-teori dan kepentingan
tentang MS (multi-displiner dalam mengembangkan
indikator, melibatkan aktor, dan memproses
pemanfaatannya)
PRINSIP-PRINSIP UTAMA
 Reflektif (atas realitas MS)
Definisi cukup luas, menampung realitas MS saat ini yang
belum tentu “ideal”
 Berorientasi pada aksi
Mengidentifikasi aspek dalam MS yang dapat “dirubah”
Menghasilkan informasi dan pengetahuan yang relevan
untuk tujuan-tujuan aksi
DEFINISI MASYARAKAT SIPIL (MS)
(menurut CIVICUS)

“sebuah arena, diluar keluarga,


negara, dan pasar, dimana orang-
orang berkelompok untuk
mendorong kepentingan bersama”
KATA KUNCI UNTUK DEFINISI MS

• Arena
 Tekanan pada pentingnya peran MS dalam memperluas ruang
publik, dimana berbagai nilai-nilai sosial dan kepentingan
masyarakat bertemu

• Perspektif fungsionalis
 sumirnya batasan - memahami peran ganda individu

• Berkelompok
 Kekuatan utama (most basic building block) MS ada pada
kemampuannya untuk membangun kesalingterhubungan dan relasi
antara satu dengan yang lain

• “Kepentingan” bersama
 Kepentingan diartikan secara luas, dapat berupa promosi nilai,
kebutuhan, identitas, norma, dan aspirasi-aspirasi lain
ARENA MS – BATASAN YG SUMIR

negara

MS
pasar keluarga
Struktur
ALAT ANALISIS •Luasnya partisipasi warga negara
Indikator : 73 •Kedalaman partisipasi warga negara
•Keragaman MS
Subdimensi: 25 •Tingkat Organisasi
Dimensi: 4 •Relasi antar MS
•Sumber daya

Lingkungan Nilai
•konteks politik •Demokrasi
•Kebebasan & hak-hak dasar •Transparansi
•konteks sosial-ekonomi •Toleransi
•Konteks sosial-kultural •Non-kekerasan
•Hukum •Kesetaraan gender
•Relasi MS dg negara •Pemberantasan kemiskinan
•Relasi MS dg pasar •Keberlanjutan Lingkungan

Dampak
•Pengaruh terhadap kebijakan publik
•Akuntabilitas sektor negara dan pasar
•Respon terhadap kepentingan sosial
•Pemberdayaan warga negara
•Pemenuhan kebutuhan sosial
LANGKAH-LANGKAH UTAMA
MELAKUKAN PENILAIAN

1.Mendefinisikan •Apa MS? (realitas)


MS •Siapa termasuk didalamnya?

Menyepakati dimensi,
2. Menyepakati sub-dimensi, dan indikator
alat analisis pengukuran (visioning)

Melakukan penilaian thd indikator


3. Melakukan
Pengolahan hasil-hasil penilaian
Penilaian
Pembuatan intan dan diagram
sub dimensi
LANGKAH-LANGKAH UTAMA
MELAKUKAN PENILAIAN
Apa makna gambar yg terbentuk?
(refleksi atas kondisi & faktor
4.Mendiskusikan penyebabnya)
hasil
Bagaimana kesimpulan kita
terhadapnya?

5. Merumuskan Apa yang penting dilakukan utk


rekomendasi memperbaiki kinerja MS?
agenda utama

Siapa yg kita anggap tepat utk


6. Memilih anggota
menyusun rencana kerja atas dasar
WG
agenda utama yg direkomendasikan
PENGALAMAN YAPPIKA
MENGIMPLEMENTASIKAN INDEKS MS
 Wahana yg amat penting untuk berdialog antar MS dan
antara MS dg stakeholder utamanya (kekayaan informasi ttg
MS dan berbagai aspek yg melingkupi MS) – menumbuhkan
pengertian, kesalingpahaman, meskipun tidak bermakna
saling melemahkan
 Meningkatkan kapasitas dari peserta dalam memahami MS
dan kondisi yang melingkupinya, sekaligus faktor-faktor apa
yang harus dirubah dalam rangka menguatkan peran positif
MS dalam perubahan sosial
 Dibeberapa tempat, interaksi lewat lokakarya Indeks
menumbuh-kembangkan kerja sama antar pihak untuk
menggulirkan agenda bersama (yang direkomendasikan
dalam lokakarya Indeks
PENGALAMAN YAPPIKA
MENGIMPLEMENTASIKAN INDEKS MS
 Variasi peserta (dalam jumlah cukup berimbang) memperkaya dan
mempertajam pembahasan
 Diskusi yang cukup kaya ketika membahas “definisi”: bagaimana
mencari kesepahaman definisi, dengan begitu banyak variasi
pengetahuan dan aliran? siapa saja yang termasuk dalam definisi
itu? partai politik? koperasi? gerombolan perampok? laskar
berbasis agama?
 Kecenderungan untuk meng-idealisasi-kan MS di saat awal
pembahasan definisi (langsung masuk ke tahap visioning)
 Perdebatan yang cukup panjang tentang “skala” dan “indeks
persepsi” yang bersifat subyektif (terutama dari kalangan
akademisi yang punya kecenderungan bersikap posivistik)
 Tingkat idealisasi dalam perumusan indikator – konsisten dalam
tingkat idealisasi
 Fungsi fasilitator: berperan ganda sebagai fasilitator proses dan
sebagai narasumber
REKOMENDASI PERBAIKAN
(HASIL REFLEKSI)
 Untuk menghindari mengundang “kawan-kawan” sendiri, atau yang
dikenal saja, disarankan untuk melakukan riset awal – memetakan
kelompok, organisasi, dan individu yang termasuk dalam kategori
masyarakat sipil (civil society mapping). Hasil riset menjadi basis bagi
penentuan peserta, sekaligus dapat menjadi pengantar yang
bermanfaat untuk dipresentasikan di awal lokakarya (conditioning)
 Memberi ruang yang lebih leluasa untuk mendiskusikan definisi dan alat
analisis (terutama bila tidak ada kepentingan perbandingan antar lokasi)
 Memberikan makna di tiap-tiap skala penilaian (0 s/d 3)
 Melengkapi fasilitator dengan berbagai teori dan konsep tentang MS
dan indeks persepsi (paham konsepsi MS dan paham metodologi
penelitian)
 Melengkapi proses dengan sesi perencanaan tersendiri, bila agenda
utama ingin didetilkan menjadi rencana aksi (Lokakarya Indeks hanya
akan menghasilkan agenda-agenda utama saja)
LANGKAH-LANGKAH PROGRAM
PEMANFAATAN IMS UTK MENINGKATKAN PERAN MS DALAM
PENGEMBANGAN KABUPATEN

Riset Seleksi Peserta dari MS


[CS mapping] dan diskusi persoalannnya

Metoda (FGD dan Wawancara)

•Nama
(75% peserta OMS)
•Seleksi peserta negara Seleksi Peserta sektor
dan swasta negara dan pasar

Pembahasan
•Definisi
Lokakarya •Alat analisa
IMS •Rencana aksi
Penilain

Anda mungkin juga menyukai