Anda di halaman 1dari 48

KELOMPO

K7
Who’s
watching?

Verrel Timotius Fadilla AzhariLaila Kristina Hendrawan


(3335170095) (3335190048) (3335190105)
MANAGE
REPORT
Kinetika
Kimia
Episode 1: Laju Reaksi
Kinetika kimia adalah bagian ilmu kimia
fisika yang mempelajari laju reaksi
kimia, faktor - faktor yang
mempengaruhinya serta penjelasan
hubungannya terhadap mekanisme
reaksi.

▶ Play 🛈 More Info


Konsep Laju Reaksi
Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat
pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin
banyak.

Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi


atau laju terbentuknya produk.

Laju Reaksi– Kinetika Kimia


Laju atau Kecepatan
Adalah suatu perubahan dengan satuan waktu terdapat pada
penyebut.

Laju Reaksi (V)


Adalah perubahan konsentrasi terhadap waktu yg diperlukan
untuk perubahan tersebut atau kecepatan berkurangnya pereaksi
atau bertambahnya produk reaksi dinyatakan dalalm molar/detik
(mol.L−1.s−1 ).

Laju Reaksi – Kinetika Kimia


Faktor yang Mempengaruhi Laju
Reaksi
1. Luas Permukaan: Semakin besar luas permukaan, semakin cepat laju
reaksi. Semakin kecil luas permukaan, semakin lambat laju reaksi.

2. Konsentrasi Pereaksi: Semakin besar konsentrasi, semakin cepat laju


reaksi. Semakin kecil konsentrasi semakin lambat laju reaksi.

3. Tekanan: Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan


memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi,

4. Suhu: Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju reaksi. Semakin rendah
suhu, semakin lambat laju reaksi. 5. Katalis: Zat yang dapat mempercapat
laju reaksi.

Laju Reaksi – Kinetika Kimia


Hukum laju reaksi (The Rate Law)
Hukum laju reaksi (The Rate Law) menunjukkan korelasi antara laju reaksi
(v) terhadap konstanta laju reaksi (k) dan konsentrasi reaktan yang
dipangkatkan dengan bilangan tertentu (orde reaksi). Hukum laju
reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
aA + bB  ——->  cC + dD
Persamaan laju :
v  =  k [A]x [B]y
Keterangan :
k= Tetapan Jenis Reaksi
x= Orde Reaksi terhadap pereaksi A
y= Orde Reaksi terhadap pereaksi B

Laju Reaksi – Kinetika Kimia


Orde Reaksi
Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju
reaksi.
a. Orde nol Reaksi dinyatakn berorde nol terhadap salah satu
pereaksinya apabila perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak
mempengaruhi laju reaksi.

Laju Reaksi – Kinetika Kimia


b. Orde satu, Suatu reaksi dikatakan
berorde satu terhadap salah satu
pereaksinya jika laju reaksi berbanding
lurus dengan konsentrasi pereaksi itu.

c. Orde dua, Suatu reaksi dikatakan


berorde dua terhadap salah satu
pereaksi jika laju reaksi merupakan
pangkat dua dari konsentrasi pereaksi
itu.

Laju Reaksi – Kinetika Kimia


Kinetika
Kimia
Episode 2: Tumbukan

Teori tumbukan menyatakan bahwa


partikel-partikel reaktan harus saling
bertumbukan untuk bereaksi.

▶ Play 🛈 More Info


Teori Tumbukan
Teori tumbukan menyatakan bahwa partikel-partikel reaktan harus saling
bertumbukan untuk bereaksi. Tumbukan antar partikel reaktan yang berhasil
menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif.

Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan untuk


bertumbukan efektif disebut energi aktivasi (Ea)

Tumbukan – Kinetika Kimia


Energi Aktivasi
Energi aktivasi (Ea), yaitu jumlah energi minimum yang diperlukan untuk
memulai suatu reaksi kimia. Saat molekul bertumbukan, terbentuk
spesi kompleks teraktifkan (keadaan transisi), yaitu spesi yang terbentuk
sementara sebagai hasil tumbukan antarmolekul sebelum pembentukan
produk.

A  +  B         ——>         AB*          ——>       C  +  D


reaktan                      keadaan transisi produk

Tumbukan – Kinetika Kimia


Energi Aktivasi
Energi aktivasi (Ea), yaitu jumlah energi minimum yang diperlukan untuk
memulai suatu reaksi kimia. Saat molekul bertumbukan, terbentuk
spesi kompleks teraktifkan (keadaan transisi), yaitu spesi yang terbentuk
sementara sebagai hasil tumbukan antarmolekul sebelum pembentukan
produk.

A  +  B         ——>         AB*          ——>       C  +  D


reaktan                      keadaan transisi produk

Tumbukan – Kinetika Kimia


Konstanta Laju Reaksi
Konstanta laju reaksi (k) bergantung pada temperatur (T) reaksi dan
besarnya energi aktivasi (Ea). Hubungan k, T, dan Ea dapat dinyatakan
dalam persamaan Arrhenius sebagai berikut :

k  =  A e –Ea / RT atau       ln k  =  ln A  –   Ea / R.T

k  =  konstanta laju reaksi


Ea =  energi aktivasi (kJ/mol)
T  =  temperatur mutlak (K)
R  =  konstanta gas ideal (8,314 J/mol.K)
e =  bilangan pokok logaritma natural (ln)
A  =  konstanta frekuensi tumbukan (faktor frekuensi)

Tumbukan – Kinetika Kimia


Hubungan antara teori tumbukan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

• Pengaruh konsentrasi dan luas permukaan Semakin besar konsentrasi,


semakin besar pula frekuensi tumbukan.
• Pengaruh suhu Semakin tinggi suhu, semakin banyak molekul yang
mencapai energi pengaktifan.
• Pengaruh katalis Katalis menurunkan energi pengaktifan.

Tumbukan – Kinetika Kimia


Teori Pembentukan Zat Antara yang Aktif
(Eyring)
Eyring dalam memformulasikan laju reaksi dengan menggunakan beberapa
hipotesa berikut:
• Reaksi berawal dari tumbukan antara molekul-molekul pereaksi
• Tumbukan tersebut terlebih dahulu menghasilkan molekul-molekul
teraktifkan atau molekul transisi sebelum membentuk produk
• Walaupun secara keseluruhan reaksi bukan reversibel tetapi anntara
pereaksi dan molekuul teraktifkan terjadi keseimbangan
• Pengedali reaksi adalah reaksi dekomposisi molekul teraktifkan menjadi
hasil

Tumbukan – Kinetika Kimia


Kinetika
Kimia
Episode 3: Neraca Mol
Pada system aliran, ada aliran massa
masuk dan keluar ke dan dari
system/reactor.

▶ Play 🛈 More Info


Neraca Mol pada Sistem Aliran
Pada system aliran, ada aliran massa masuk
dan keluar ke dan dari system/reactor. Pada
system aliran, reactor yang digunakan ada 2
macam yaitu :

1. Reactor Alir Bentuk Tangki Berpengaduk


( ATP), atau Mixed Flow Reactor (MFR), atau
Continous Stired Tank Reactor (CSTR)
2. Reactor Alir bentuk Pipa (RAP) atau Plug
FlowR eactor (PFR)

Neraca Mol – Kinetika Kimia


Apabila reaksi berlangsung di dalam reaktor alir tangki berpengaduk
(MFR) atau (CSTR) berarti ada pengadukkan.
Karena ada pengadukan dan dianggap pengadukan tersebut
sempurna maka laju zat j karena reaksi kimia (-r j) bukan fungsi
kedudukan atau laju pembentukan zat j karena reaksikimia pada seluruh
tempat reaktor sama besar.

Persamaan umum neraca mol pada CSTR menjadi :

Neraca Mol – Kinetika Kimia


Karena pada reaktor alir (MR /CSTR dan R AP/PR ) ada aliran massa
masuk dan aliran massa keluar atau dikenaldengansistem terbuka, maka
akan tercapai keadaan tunak (steady-state) berartitidak ada akumulasi
sehinggapersamaan umum menjadi :

Neraca Mol – Kinetika Kimia


Termodinamika
Reaksi Kimia
Episode 1: Termodinamika
Termodinamika reaksi menjelaskan
tentang perubahan panas (dan betuk-
bentuk energi lainnya) yang menyertai
reaksi kimia

▶ Play 🛈 More Info


Sistem dan Lingkungan
• Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat
perhatian dalam mempelajari perubahan energi selama proses
berlangsung
• Lingkungan segala sesuatu diluar sistem dan dapat
mempengaruhi sistem
• Batas sistem merupakan pemisah antara sistem dengan
lingkungan

Termodinamika – Termodinamika Reaksi Kimia


Berdasarakan interaksi dengan lingkungan, sistem dibedakan
menjadi:
1. Sistem terbuka
2. Sistem tertutup
3. Sistem terisolasi

Termodinamika – Termodinamika Reaksi Kimia


Reaksi Eksoterm dan Endoterm
1. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang pada saat berlangsung
disertai panas (melepas kalor). Panas reaksi ditulis dengan tanda
negatif. Pada reaksi eksoterm, energi potensial reaktan lebih
tinggi dari energi potensial produk.

2. Reaksi endoterm adalah reaksi yang pada saat berlangsung


membutuhkan panas (menerima kalor). Panas reaksi ditulis
dengan tanda positif. Pada reaksi endoterm, energi potensial
reaktan lebih rendah dari energi potensial produk.

Termodinamika – Termodinamika Reaksi Kimia


Termodinamika
Reaksi
Episode 2: Entalpi dan Entropi

Dua faktor yang dapat menetukan


kespontanan reaksi yaitu entalpi dan
entropi

▶ Play 🛈 More Info


Hukum - hukum Termodinamika
Hukum I termodinamika : “energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan”
Hukum I termodinamika menyatakan hukum kekekalan masa
dan energi
Secara matematis dapat dirumuskan:
1. Sistem terjadi perubahan energi, maka besar energi dapat
ditentukan oleh:
a. Energi panas yang diserap (q)
b. Kerja yang dilakukan sistem (w)

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Hukum - hukum Termodinamika
Hukum I termodinamika : “energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan”
Hukum I termodinamika menyatakan hukum kekekalan masa
dan energi
Secara matematis dapat dirumuskan:
1. Sistem terjadi perubahan energi, maka besar energi dapat
ditentukan oleh:
a. Energi panas yang diserap (q)
b. Kerja yang dilakukan sistem (w)

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Untuk sistem yang menyerap panas maka nilai q = positif
Untuk sistem yang melepaspanas maka nilai q = negatif
Untuk sistem yang melakukan kerja terhadap lingkungan maka
nilai w = positif
Untuk sistem yang menerima kerja dari lingkungan maka nilai w
= negatif
Energi sistem akan naik apabila q(+) dan w(-)
Energi sistem akan turun apabila q(-) dan w(+)
Maka berlaku:

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


•2.  Sistem terjadi perubahan volume pda tekanan tetap maka:

 
Sehingga

Dimana P = tekanan, ΔV = perubahan volume

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Hukum - hukum Termodinamika
Hukum II termodinamika :”setiap perubahan spontan akan
disertai dengan penngkatan entropi alam semsesta”

Hukum III termodinamika: “entropi kristal sempurna adalah nol


pada suhu nol mutlak”

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Kespontanan Suatu Reaksi
• Proses spontan merupakan proses yang dapat berlangsung dengan
sendirinya tanpa pengaruh dari luar, contohnya seperti panas yang
selalu mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah, gas mengalir dari
tekanan tnggi ketekanan rendah dan sebagainya.

• Proses tak spontan merupakan proses yang tidak dapat berlangsung


tanpa pengaruh dari luar, contohnya air tidak dapat mengalir dari
tempat rendah ketempat tinggi tanpa pengaruh luar

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Kespontanan suatu reaksi dapat ditentukan dengan mempelajari
thermodinamika

Dua faktor yang dapat menetukan kespontanan reaksi yaitu


entalphi dan entropi

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Entalpi
•Merupakan
  energi yang diserap atau dilepaskan ketiak
perubahan berlangsung dalam tekanan tetap. Perubahan
entalpi dapat dihitung dengan selisih antara zat-zat hasil
dikurangi entalpi zat-zat reaktan, yang dirumuskan:

ΔH : perubahan entalpi
Hh : entalpi hasil reaksi
Hr : entalpi zat reaktan

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Besarnya perubahan entalpi sama dengan besarnya panas
rekasi, tetapi dengan tanda berlawanan. Untuk reaksi eksoterm
ΔH bernilai negatif dan untuk reaksi endoterm ΔH bernilai
positif. Untuk reaksi tertentu seperti rekasi dalam larutan atau
rekasi gas yang tidak mengalami perubahan koefisien antara
sebelum dan sesudah reaksi dapat ditentukan dengan
kalorimeter

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Jenis – jenis perubahan entalpi
1. Perubahan enthalpi pembentukan (ΔHf)
2. Perubahan entalpi penguraian (ΔHd)
3. Perubahan entalpi pembakaran (ΔHc)
4. Perubahan entalpi netralisasi (ΔHnet)

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Hukum Hess
Bunyi hukum Hess:
“kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung apakah reaksi
tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa tahap”
Hukum hess menyatakan bentuk lain dari hukum kekekalan
energi

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Entropi
Merupakan suatu ukuran “ketidakteraturan” atau tingkat
kebebasan sistem. Keadaaan tidak teratur lebih disukai
daripada keadaaan teratur dan dapat menjadikan suatu reaksi
dapat berlangsung spontan walaupun endoterm

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Perubahan entropi dalam suatu sistem (ΔSsis)
Merupakan perubahan entropi untuk reaksi yang terjadi dalam 1
atm dan 25ºC
Contoh:
aA + bB cC + dD
Δsºrxn = ∑nSº (produk) - ∑mSº (reaktan)

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Ketika gas-gas dihasilkan maka:
- Jika reaksi mengahsilkan gas lebih banyak dibandingkan
yang dipergunakan, ΔS > 0
- Jika jumlah total molekul gas berkurang, ΔS < 0
- Jika tidak ada perubahan bersih dalam jumlah total molekul
gas, maka Δso bisa positif atau negatif tetapi ΔS nilainya akan
kecil

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Perubahan entropi dalam lingkungan (ΔSling)
- Proses eksotermik
ΔSling > 0

- Proses endotermik
ΔSling < 0

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Energi bebas
Energi Bebas Gibbs (G) dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan
energi system
Pada temperatur dan tekanan konstan, ΔG adalah sama dengan
ΔG = ΔH – TΔS
Tanda ΔG menunjukan dimana suatu reaksi akan berlangsung spontan
(+ ) tidak spontan
(0) pada kesetimbangan
(-) spontan

Kita dapat menghitung nilai ΔG dari nilai – nilai ΔH dan ΔS pada temperatur pada
tekanan konstan

Entalpi dan Entropi – Termodinamika Reaksi


Pemeriksaan Penunjang – Bell’s Palsy

Anda mungkin juga menyukai