BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN (Umum & Khusus)
MANFAAT PENELITIAN
KETERBATASAN PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS &
DEFINISI OPERASIONAL
BAB IV METODE PENELITIAN
Design penelitian
Waktu & Tempat penelitian
Populasi & sampel
Jenis & cara pengumpulan data
Pengolahan & analisis data
RENCANA KEGIATAN
RENCANA ANGGARAN / BIAYA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Kuesioner)
JUDUL
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN (Umum & Khusus)
MANFAAT PENELITIAN
KETERBATASAN PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS &
DEFINISI OPERASIONAL
PENELITIAN :
Upaya memahami & memecahkan masalah
secara ilmiah, sistematis & logis
Ilmiah: kebenaran pengetahuan
berdasarkan fakta empiris
Sistematis: menurut aturan tertentu
Logis: sesuai dengan penalaran
TAHAP PERSIAPAN (PERENCANAAN)
TAHAP PELAKSANAAN
(PENGUMPULAN DATA)
TAHAP PENGOLAHAN & ANALISIS
DATA
TAHAP PENULISAN HASIL
PENELITIAN (LAPORAN)
Merupakan kalimat yg
menggambarkan variabel2 yg diteliti
Hrs dpt mengungkapkan masalah &
ruang lingkup penelitian
Pencerminan dr tujuan penelitian
Akurat, Ringkas & Jelas
Tdk menggunakan singkatan, kecuali
yg telah baku
Perlu dicantumkan, bila
Peneliti ingin mengajukan yg khas pd
tempat penelitian, & tdk mewakili
tempat lain
Sampel di tempat penelitian tdk
mewakili populasi pd umumnya
LATAR BELAKANG
MASALAH
Menguraikan :
1) Fakta2
2) Pengalaman2
3) Hasil penelitian org lain
4) Teori2 yg melatarbelakangi
masalah yg diteliti
LATAR BELAKANG
MASALAH
Mencakup :
1) Pembenaran (Justifikasi)
Mengapa masalah tsb perlu diteliti
2) Pernyataan alternatif pemecahan
masalah & alternatif yg dipilih utk
memecahkan masalah
Tujuan Penelitian
untuk menjawab & menyelesaikan masalah
yg akan diteliti yg ditetapkan sebelumnya.
indikasi ke arah mana atau data
(informasi) apa yg akan dicari
Tujuan Umum (ultimate objective)
Dinyatakan secara kategoris apakah tujuan akhir
penelitian yg hendak dilaksanakan.
Merupakan aspek yg lebih luas / tujuan jangka panjang
Uraian tujuan secara garis besar
1. Nominal
- kategorisasi / pengelompokkan
- ada perbedaan
- tidak ada penjenjangan
Contoh : Jenis kelamin, suku bangsa
2. Ordinal
- kategorisasi / pengelompokkan
- ada penjenjangan tp tdk sama
Contoh :
Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, D3, S1)
3. Interval
- ada penjenjangan
- tidak ada nilai absolut
Contoh : IQ
4. Rasio
- ada penjenjangan
- ada nilai absolut
Contoh : Berat badan, tinggi badan
HIPOTESIS
Merupakan jawaban sementara atas perta-
nyaan penelitian, yg kebenarannya hrs diuji
secara empiris
Contoh :
· Semakin besar nilai A maka akan semakin
besar pula nilai B
· Ada hubungan antara perubahan nilai P
dengan nilai Q
Definisi yg diberikan kpd satu variabel dg cara
memberikan arti atau men-spesifikasi-kan kegiatan.
Memberikan suatu keterangan yg bersifat
operasional yg diperlukan utk mengukur satu
variabel.
Memberikan pengertian pd variabel shg dpt
diobservasi atau diukur.
Variabel penelitian hrs diberikan definisi
operasional agar :
· Spesifik (tdk berinterpretasi ganda)
· Terukur (observable atau measureable)
C C C
1 2 3
1 2 3
Definition
• The situation in which the effect of two processes are
not separated
• A situation in which a measure of the effect of an
exposure and risk is distorted because of the
association of exposure with other factor(s) which
influence the outcome under study
Confoundi
ng
1. An independent risk for outcome, not a
consequence of the outcome
Sew
33 923 956 52 898 950
a
Milik
send 48 1722 1770 29 678 707
iri
Tota
81 2645 2726 81 1576 1657
l
A B A B A B A B
C C C C
1 2 3 4
1 2
asupan Kurang
kolesterol konsumsi
tinggi buah
Konsumsi
merokok PJK alkohol MI
tinggi
3
4
Fibrinogen aspirin
Is there an association between
risk factor X and disease Y ?
Yes
Yes Confounded or spurious
Is it due to confounding or bias ?
association
No
No interaction
merokok PJK
A B
C asupan kolesterol
tinggi
1. The interdependent operation of two or more
causes to produce or prevent an effect.
Biological interaction is the interdependent
operation of two or more causes to produce,
prevent or control disease.
2. Differences in the effect of one or more factors
according to the level of the remaining factors
Deskriptif Studi Prevalensi
Desain Eksperimen
Penelitian - Uji Klinis
- Quasi Experiment
Analitik
Observasi
- Cross-sectional
- Kasus Kontrol
- Kohort
Studi yg meneliti sekaligus suatu faktor pajanan
(exposure) dan sebuah penyakit / masalah
kesehatan tanpa arah dimensi penyelidikan
tertentu (non-directional dimention)
YA A B A+B
TIDAKPrevalens dapat dihitung
Rasio C D
dengan C+D
membagi
prevalens efek pada kelompok dengan faktor risiko
dengan prevalens efek pada kelompok tanpa faktor
risiko
A C
Rasio Prevalens (RP) = :
(A+B) (C+D)
Prevalence Odds Ratio (POR)
YA A B A+B
TIDAK
Prevalens Odds terkenaCefek pd Dkelompok
C +dg
D risiko
dibandingkan dgn Prevalens Odds terkena efek pd
kelompok tanpa risiko
A C AD
POR = : =
B D BC
Interpretasi Nilai PR dan POR
Prevalensi penyakit pd
kelp dg faktor risiko
RP = 1
sama dg prev pd kelp
tanpa faktor risiko
Faktor yg diteliti (faktor
RP > 1 risiko) merupakan faktor
penyebab
Faktor yg diteliti (faktor
risiko) merupakan faktor
RP < 1
protektif (pencegah
1. Mengidentifikasi variabel-variabel
penelitian dan megidentifikasi faktor
risiko dan efek
2. Menetapkan subjek penelitian
3. Melakukan observasi atau pengukuran
variabel-variabel
4. Melakukan analisis korelasi dengan
membandingkan proporsi antar kelompok
Menggambarkan status/masalah kesehatan.
Memperkirakan kebutuhan pelayanan kesehatan kesehatan
(utk perencanaan kesehatan)
Formulasi hipotesis (skrining hipotesis) baru
Lebih feasible, nyaman & hemat waktu
Cukup valid utk melihat pengaruh suatu faktor risiko dgn
penyakit tertentu bila faktor risiko yg diteliti lebih jelas
terjadinya mendahului penyakit
Biasanya diambil dr suatu “study population” yg lebih besar,
maka dimungkinkan utk melakukan generalisasi hasil studi
Memungkinkan penggunaan populasi dari
masyarakat umum
Relatif murah, mudah dan hasil cepat
diperoleh
Dapat meneliti banyak variabel sekaligus
Tidak terancam lost to follow up
Dapat menjadi pedoman/dasar untuk
penelitian kohort atau eksperimen
Tdk dpt mengatur risiko (risk) atau rate
penyakit yg sesungguhnya
Kemenduaan temporal (temporal ambiguity),
khususnya pd data exposure yg paling terkini
Dpt rentan thd kesalahan pengukuran krn
informasi yg digali retrospektif berdasarkan
ingatan atau catatan
Status penyakit bisa mempengaruhi seleksi
subjek (bias seleksi)
Sering tdk bisa membedakan faktor risiko
(prediktor terjadinya penyakit) & faktor
prognosis (mempengaruhi perjalanan
penyakit
Tdk efisien utk meneliti penyakit yg
prevalensinya rendah (penyakit yg jarang,
sangat fatal, atau singkat durasinya)
Proporsi pajanan pd kasus prevalence tdk
sama dg proporsi pajanan pd kasus incidence
Sulit utk menentukan hub sebab akibat
Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek
dengan masa sakit yg panjang
Dibutuhkan subyek yang besar terutama bila
variabel yang diukur banyak
Tidak menggambarkan perjalanan penyakit,
insiden maupun prognosis
Tidak praktis utj meneliti kasus yang jarang
Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan efek
paling lemah
Membandingkan klp yg menderita penyakit (kasus) dg
klp yg tidak menderita penyakit (kontrol), dg meneliti
faktor risiko / penyebabnya.
Faktor
Risiko Retrospektif
Terpapar Kasus
Tidak Terpapar (Subjek dg peny.)
Terpapar Kontrol
Tidak Terpapar (Subjek tanpa peny.)
KASUS KONTROL
Hipotesis
Ada peny.
Faktor Risiko (+)
Tidak ada peny.
Ada penyakit
Faktor Risiko (-)
Tidak ada peny.
TAHAP-TAHAP STUDI KOHORT
1. Menetapkan pertanyaan penelitian &
hipotesis
2. Menetapkan kohort
3. Memilih kelompok kontrol
4. Mengidentifikasi variabel penelitian
5. Mengamati timbulnya efek
6. Menganalisis hasil
EFEK
FAKTOR
RISIKO YA TIDAK JUMLAH
YA A B A+B
TIDAK C D C+D
RISIKO Insidens efek pd kelp dg ft risiko
RELATIF (RR) =
Insidens efek pd kelp tanpa ft risiko
A / (A+B)
RR =
C / (C+D)
Interpretasi Nilai RR
Faktor risiko tidak ada
RR = 1 pengaruhnya thd efek
(bebas/netral)
Faktor yg diteliti (faktor
RR > 1 risiko) merupakan faktor
penyebab
Faktor yg diteliti (faktor
risiko) merupakan faktor
RR < 1
protektif (pencegah
terjadinya efek)
Desain terbaik dlm menentukan insidens
& perjalanan penyakit
Dpt menentukan kasus yg fatal /
progresif
Dpt meneliti beberapa efek sekaligus dr
suatu faktor risiko tertentu
Dpt meneliti berbagai masalah kesehatan
yg makin meningkat
Memerlukan waktu yg lama & biaya mahal
Seringkali rumit
Kurang efisien utk meneliti kasus yg jarang
terjadi
Terancam terjadinya drop out atau terjadinya
perubahan intensitas pajanan
Dpt menimbulkan maslh etika, krn membiarkan
subjek terpajan faktor yg dicurigai sebago faktor
risiko
Memberikan perlakuan/intervensi pd subjek
penelitian
Kelompok
Efek ?
Perlakuan
SUBJEK
PENELITIAN
R
Kelompok
Efek ?
Kontrol
R = Randomisasi
RANCANGAN EKSPERIMEN
Perlakua
Sesuda
Sebelum n/
Sampel h/
/ Pretest Intervens
Posttest
i
Kelompo
k
Perlakua
T0 X T1
n/
Intervens
i
Kelompo T0
TAHAP-TAHAP EKSPERIMEN
1. Menetapkan pert penelitian & hipotesis
2. Menetapkan uji klinis/intervensi
3. Menetapkan subjek penelitian
4. Mengukur variabel data dasar
5. Melakukan randomisasi
6. Mengukur variabel efek
7. Menganalisis hasil
Bias dpt dikontrol
Kriteria inklusi, perlakuan & outcome
telah ditentukan lebih dahulu
Jumlah perlakuan & kontrol sebanding
Intervensi dr luar tdk banyak berpengaruh
Biaya relatif mahal & desain lbh
kompleks
Paling sering dihadapkan pd masalah
etika, krn biasanya hanya memberikan
perlakuan kpd klp perlakuan tp tdk pd
klp kontrol
Kadang-kadang sangat tidak praktis
Kapan & lamanya penelitian dilaksanakan
TINGKAT TINGK
AT Z Z
KEPERCA
KESAL (1 arah) (2 arah)
YAAN AHAN
99% 0,01 2,236 2,576
2 Cr 43 50
….. ….. … …
VARIABEL
UJI
INDEPENDEN DEPENDEN STATISTIK
Kai Kuadrat
Nominal Nominal Fisher Exact
Test
Nominal Interval/Ra
T-test
(dikotom) sio
Nominal
Interval/Ra
(> 2 ANOVA
sio
katagori)
HASIL &
PEMBAHASAN
HASIL
• Hasil ditampilkan berdasarkan
variabel2 yg diteliti
• Hasil penelitian yg ditampilkan
biasanya didahului dengan Analisis
Univariat kemudian Analisis Bivariat
PEMBAHASAN
• Uraian yg membahas hasil penelitian
yg ditemukan
• Hasil penelitian dibahas & diuji scr
sistematis dlm hubungannya dg :
- pengujian hipootesis
- perbandingannya dg hasil penelitian
lain, apakah memperkuat,
berlawanan atau sama sekali baru
PEMBAHASAN
• Perlu dukungan ilmiah dari kepustakaan
atau referensi yg lain
JURNAL/MAJALAH
Penulis Artikel . Tahun. “Judul Artikel”. dalam
Judul Jurnal/majalah. Volume. Halaman
PEMILIHAN WEB SITE / SITUS PD
INTERNET
WHO: www.who.int atau www.who.org
DEPKES: www.depkes.go.id
PENULISAN:
Penulis.Tahun. Judul Artikel. dikutip dari
nama website. Tanggal download artikel
tersebut.
Cumulative Incidence is used in this study
because cumulative incidence provides an
estimate of individual probability of
developing a disease during a specified period
of time (Hennekens and Buring, 1987).