Anda di halaman 1dari 17

AS SA‫ع ل ي مك‬ ‫س ال م‬IK

‫ ال‬UM
LAMU’ALA

P E N D I D I K A N M U LT I K U LT U R A L
NILAI - NILAI PAI DALAM
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
TEMA

OLEH :

SALSABILLA FIRDALIA 18110170


A N I S A N U R A LV I A N I 18110038
M UC H AM M A D I S M A’ I L FA NA NI 18110069
PETA KONSEP
P E N G E RT I A N N I L A I PA I
NILAI adalah sesuatu yang
berbentuk abstrak, yang bernilai
mensifati dan disifatkan terhadap
sesuatu hal yang ciri-cirinya dapat
dilihat dari prilaku seseorang, P E N D A PAT L A I N
memiliki hubungan yang berkaitan Nilai adalah suatu pola normatif
dengan fakta, tindakan, norma, yang menentukan tingkah laku yang
moral dan keyakinan. diinginkan bagi suatu sistem yang
Menurut Muhmidayeli, berkaitan dengan lingkungan sekitar
pengertian NILAI adalah gambaran dan tidak membedakan fungsi -
sesuatu yang indah, yang fungsi tersebut bagian - bagiannya.
mempesona, menakjubkan, yang
membuat kita bahagia dan senang
serta merupakan sesuatu yang
menjadikan seseorang ingin
memiliki,
NILAI yang terdapat dunia ini tentu
mengandung nilai - nilai yang telah diberikan oleh Allah
P E N G E RT I A N
SWT. Terhadap ciptaannya. Yang dapat menentukan NILAI DALAM
apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak, ISLAM
tergantung kepada manusianya sebagai mu’abbid,
khalifah fil ardh maupun ‘immarah fil ardh.
HAKIKAT NILAI DALAM ISLAM
H A K I K AT N I LA I D A LA M I SA L M I T U M E R U PA K A N
S U ATU YA N G D A PAT M EN D ATA N G K A N M A N FA AT
BA G I K EH I D U PA N M A N U SI A , A L A M , S ERTA
D IJ A BA R K A N D E N G A N L U A S D A LA M K O N TE K S
I S LA M

Menurut pendapat kaum idealis, nilai agama yang pada posisi


tertinggi, karena menurut mereka nilai - nilai ini akan membantu
kita untuk merealisasikan tujuan yang tertinggi, menyatukan
susunan nilai spiritual. (Muhmidayeli, 2013)

Catatan : Penempatan posisi nilai yang tertinggi adalah dari Tuhan, juga dianut oleh kaum filosis
idealis tentang adanya hirarki nilai.
MACAM - MACAM NILAI PAI
DALAM PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
PERDAMAIAN
PERSAUDARAAN
SALING MENGENAL
PERSAMAAN DRAJAT
NILAI PAI DALAM PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL MENURUT PARA AHLI :
Memurut Aly, yang menyebutkan adanya
nilai-nilai Islam multikultural dalam al-Qur’an
dan Hadis yang diklasifikasikan menjadi tiga
bagian nilai yaitu: 1) demokrasi, kesetaraan, dan
keadilan; 2) kemanusiaan, kebersamaan, dan
kedamaian; serta 3) sikap sosial, yaitu:
pengakuan, penerimaan, dan penghargaan Menurut Z Baidhawy, menyebutkan nilai-nilai
kepada orang lain. multikultural perspektif Islam meliputi: belajar hidup
dalam perbedaan, saling percaya, saling pengertian,
saling menghargai, terbuka dalam berpikir, apresiasi
dan interdependensi resolusi konflik dan rekonsiliasi
nirkekerasan.
Menurut Suryana, nilai nilai pendidikan
multikultural berupa demokratis dalam sebuah
keadilan, kemanusiaan, pandangan adanya
pluralisme dan Toleransi.
DALAM BENTUK
LARANGAN
SEBAGAI UMAT MANUSIA AGAR
TIDAK MENGOLOK OLOK,
MENGEJEK, PANGGIL MEMANGGIL
DENGAN GELAR BURUK,
BERPRASANGKA BURUK, MENCARI-
CARI KEBURUKAN, DAN
MENGGUNJING
IMPLEMENTASI NILAI - NILAI MULTIKULTURALISME
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Mengintregasikan unsur-unsur sosial seperti perbedaan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
organisasi OSIS, Karang Taruna dan lain sebagainya.
2. Mengembangkan budaya nasional yang bersumber dari budaya daerah.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa antar unsur sosial.
4. Mengembangkan wawasan kebangsaan meletakkan landasan tentang HAM.
5. Membangun sikap antar toleransi.

Menumbuhkan sikap toleransi jangan, harus menghindari beberapa sikap :

6. Fanatisme berlebihan
7. Mencampuradukan ajaran suatu ajaran/kepercayaan dengan agama/kepercayaan lain.
8. Mencampuri urusan internal agama/kepercayaan lain.
FAKTOR PENDUKUNG DAN
PENGHAMBAT
PENGIMPLEMENTASIAN
FAKTOR PENDUKUNG
1. Adanya landasan theologis dari al-qur’an maupun hadits terhadap nilai-nilai
multikulturalisme.
2. Nilai-nilai multikulturalisme telah lama dikenalkan dan diajarkan di lembaga pendidikan
Islam.
3. Rakyat Indonesia telah memiliki sejarah yang panjang mengenai pluralisme dan
multikulturalisme, karena Indonesia dikenal sebagai negara religius dan multikultur

FAKTOR PENGHAMBAT
4. Terbentuknya (FKUB) Forum Kerukunan Umat Beragaman untuk memecahkan kebekuan
komunikasi dan kerjasama antar umat beragama.
1. Masih terbangunnya pikiran yang keliru dalam memahami aliran-aliran dalam ajaran agama
2. Masih maraknya konflik antar umat beragama.
3. Lebih menonjolkan semangat Keikaan daripada Kebinekaan dalam kehidupan berbangsa.
4. Belum tertanam bahwa menganggap agama, kelompok/suku yang satu “Lebih Baik”dari
yang lain adalah pandangan yang sempit.
QuOtEs

DIMANAPUN MANUSIA HIDUP PASTI TERDAPAT


NILAI - NILAI YANG HARUS DIPATUHI DALAM
KEHIDUPAN
Terima Kasih !
Jangan Lupa
LIKE, COMMENT, SHARE dan SUBSCRIBE
Channel Youtube
SMAEL FUNUNU
Wassalamu’alaikum Wr .. Wb ..
Referensi :
Aly, A. (2015). Studi Deskriptif Tentang Nilai-Nilai Multikultural Dalam Pendidikan Di Pondok Pesantren Modern
Islam Assalaam. Jurnal Ilmiah Pesantren.
Baidhawy, Z. (2005). Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta: Erlangga.
Rusdiana, H., & Suryana, Y. (2015). Pendidikan Multikultural Suatu Upaya Pemguatan Jati Diri bangsa Konsep
Prinsip Implementasi. Bandung: IKAPI.

Anda mungkin juga menyukai