NIM : 18110094
Ayat ini menjelaskan bahwa setiap umat manusia memiliki kiblat yang
berbeda-beda untuk beribadah. Kiblat umat Islam adalah Ka’bah, tetapi pada awalnya
adalah di Baitul Maqdis. Namun, karena mendapat olokan dari kaum Yahudi, Allah
memerintahkan Rasulullah untuk beribibadah menghadap ke Ka’bah yang ada di
Masjidil Haram.
Ayat ini menjelaskan tentang pahala seorang laki-laki dan perempuan Muslim
itu sama dan melakukan amal shalih itu harus selalu disertai dengan keimanan. Allah
tidak membedakan orang yang berimana dan beramal shalih baik laki-laki maupun
perempuan. Kemudian, Allah juga berjanji akan memberikan balasan kehidupan yang
sejahtera dan lebih baik dari pada amal kebaikan yang dilakukan oleh umatNya yang
disertai dengan keimanan dalam hati.
Yang dimaksud dengan kehidupan yang sejahtera adalah dimana jiwa merasa
tenang dan damai karena merasakan kezatnya iman dan nikmatnya keyakinan.
Hatinya tenteram, ikhlas menerima takdir yang diberikan oleh Allah tanpa rasa
mengeluh sedikit pun. Dan di akhirat nanti akan memeproleh kehidupan yang lebih
baik lagi kerena kebijaksanaan dan amal shalaih yang diperbuat selama masih di
dunia.
Dalam hadis ini dijelaskan tentang perintah untuk bertaubat sebelum ajal
menjemput. Karena, tidak ada yang mengetahui usia manusia kecuali Allah saja.
Meninggal bisa terjadi kapan pun dan dimana pun, baik tua maupun muda.
Selanjutnya, hadis ini juga mengandung perintah untuk selalu beramal shalih sebelum
melakukan kesibukan dan perintah untuk rajin dalam menyambung silaturrahim serta
memperbanyak sedekah baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.dan
Allah akan memudahkan rezeki dan kehidupan mereka.
Setiap Muslim sebenarnya tidak suka melakukan perbuatan yang dilarang oleh
Allah, namu karena ketidak mampuan dalam menghadapi godaan dari syaitan mereka
akan terjerumus ke perbuatan berdosa. Sebagai seorang Muslim, hendaknya selalu
menginstrospeksi diri dan meninta maaf kepada Allah serta diikuti dengan taubat.