Anda di halaman 1dari 10

RESUME MATERI AKHLAK

( UKHUWAH DAN TASAMUH)

FATHMA ISMY SUNDANI


NIM 2102010243
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN (G)
AKHLAK
a.) Pengertian Akhlak
Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat,
perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah
sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan
sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.
Menurut istilahnya, akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam diri seorang
manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa
adanya suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti
atau kelakuan. Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan
yang baik.
Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang
berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu
Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak
adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan
perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut
harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan
perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.
Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong
oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan
pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan
sebagai keterpaksaan untuk berbuat.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Qolam ayat 4 dikatakan bahwa “Dan sesungguhnya
engkau (Muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung“. Dan dalam
sebuah haditspun dikatakan bahwa ” Aku diutus hanya untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia“. Sehingga jelas bagi umat Islam diseluruh alam berpatokan
pada akhlaknya nabi Muhammad SAW.
Akhlak terpuji yang ada dalam diri Rasulullah SAW patut kita jadikan contoh
dan suri tauladan yang baik. Ada dua sumber yang harus dijadikan sebagai
pegangan hidup yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah yang keduanyapun dijadikan
sumber akhlak islamiyah. Jika manusia telah berakhlakul karimah atau akhlak
yang baik, mulia, terpuji InsyaAllah hidupnya akan jauh lebih baik.
b.) Tujuan Akhlak
Akhlak bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai makhluk yang lebih
tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk-makhluk yang lainnya.
Menjadi suatu hal yang harus dimiliki oleh manusia agar lebih baik dalam
berhubungan baik sesama manusia apalagi kepada Allah sebagai pencipta.
Sedangkan pelajaran akhlak atau ilmu akhlak bertujuan mengetahui perbedaan-
perbedaan perangai manusia yang baik dan buruk, agar manusia dapat
memegang dengan perangai-perangai yang baik dan menjauhkan diri dari
perangai-perangai yang jahat, sehingga terciptalah tata tertib dalam pergaulan
masyarakat.
Yang hendak dikendalikan oleh akhlak ialah tindakan lahir manusia, tetapi
karena tindakan lahir itu tidak akan terjadi jika tidak didahului oleh gerak-gerik
bathin, yaitu tindakan hati, maka tindakan bathin dan gerak-gerik hati pun
termasuk lapangan yang diatur oleh akhlak manusia.
Jika setiap orang dapat menguasai tindakan bathinnya, maka dapatlah ia
menjadi orang yang berakhlak baik. Tegasnya baik-buruk itu tergantung kepada
tindakan hatinya. Dalam hadits Arba’in An Nawawi dituliskan bahwa
Rasulullah SAW bersabda yang artinya
“Dan ketahuilah bahwasannya, didalam tubuh itu ada segumpal daging yang
apabila baik, maka baik pula amalnya, dan apabila buruk, maka buruk pula
amalnya, dan ketahuilah bahwa ia adalah hati”.

c.) Macam Macam Akhlak


 Akhlak terpuji (al-akhlaaqul mahmuudah)
Yaitu perbuatan baik terhadap Allah, sesama manusia, dan makhluk-makhluk
yang lain. Berikut ini contoh akhlak terpuji :
Berbakti kepada kedua orang tua (‫)برّالوالدين‬
Menghormati tetanggga dan tamu ( F‫)اكرام الجار والضّيف‬
Berusaha menimbulkan rasa kasih sayang serta menarik simpati orang lain (
‫)كسب الموالدة واستمالة قلو ب النّاس‬
Memberikan sumbangan yang bersifat meringankan beban hidup orang-orang
yang berhak menerimanya (‫)بذل الصّدقة لمن يستحقها‬
Membantu memudahkan urusan sesama manusia bagi yang berkemampuan
(‫)تسير امر عسير على اخ عند ذى سلطان‬
 Akhlak tercela (al-akhlaaqul madzmuumah)
Yaitu, perbuatan buruk terhadap Allah, sesama manusia, dan makhluk-makhluk
yang lain. Nerikut ini contoh-contoh akhlak tercela :
Berdusta (‫)الكذب‬
Mengumpat (‫)الغيبة‬
Mengadu domba (‫)النّميمة‬
Iri hati/dengki (‫)الحسد‬
Congkak (‫)األصغر‬

d.) Akhlakul Karimah dalam Kaitannya dengan Fungsi Hidup


Akhlakul yang baik (al-akhlaqu al-mahmudah) sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari, karena dengan akhlak tersebut bisa menyeimbangkan antara antara
akhlak yang baik dengan akhlak yang buruk pada perbuatan manusia, maka
ukuran dan karakternya selalu dinamis, sulit dipecahkan.
Islam menginginkan suatu masyarakat yang berakhlak mulia. Akhlak mulia ini
sangat ditekankan karena di samping akan membawa kebahagiaan bagi
individu, juga sekaligus membawa kebahagiaan bagi masyarakat pada
umumnya. Dengan kata lain bahwa akhlak utama yang ditampilkan seseorang,
tujuannya adalah untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat
(Abudin Nata, 2000:169-170).
Allah Swt. menggambarkan dalam al-Quran tentang janji-Nya terhadap orang
yang senantiasa berakhlak baik, di antaranya Q.S. an-Nahl:97

‫انُوْ ا‬FF‫ا َك‬FF‫ ِن َم‬F‫ َرهُ ْم بِأَحْ َس‬Fْ‫ ِزيَنَّهُ ْم أَج‬Fْ‫ةً َولَنَج‬Fَ‫اةً طَيِّب‬FFَ‫ؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهُ َحي‬F َ Fُ‫ر أَوْ أُ ْنثَى َوه‬F
ْ F‫و ُم‬F ٍ F‫الِحًا ِّم ْن َذ َك‬F‫ص‬
َ ‫َم ْن َع ِم َل‬
)97:‫يَ ْع َملُوْ نَ (النحل‬
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Orang yang selalu melaksanakan akhlak mulia, mereka akan senantiasa
memperoleh kehidupan yang baik, mendapatkan pahala berlipat ganda di
akhirat dan akan dimasukkan ke dalam sorga. Dengan demikian, orang yang
berakhlak mulia akan mendapatkan keberuntungan hidup di dunia dan di
akhirat.
Kenyataan sosial membuktikan bahwa orang yang berakhlak baik akan disukai
oleh masyarakat, kesulitan dan penderitaannya akan dibantu untuk dipecahkan,
walau mereka tidak mengharapkannya. Peluang, kepercayaan dan kesempatan
datang silih berganti kepadanya.
Kenyataan juga menunjukkan bahwa orang yang banyak menyumbang,
bersedekah, berzakat, tidak akan menjadi miskin, tetapi malah bertambah
hartanya. Akhlak karimah merupakan suatu pengamalan yang bersifat ibadah di
mana seseorang dalam perilakunya dituntut untuk berbuat baik terhadap Allah
swt. dan berbuat baik terhadap manusia, juga terhadap dirinya sendiri, juga
terhadap makhluk Allah yang lainnya.

e.) Cara Untuk Menumbuhkan Akhlak Terpuji :


Dalam mewujudkan akhlak yang mulia sebagaimana sifat-sifat terpuji yang
telah dijelaskan diatas, menurut Buya Hamka ada beberapa kewajiban yang
harus ditunaikan antara lain:
 Membersihkan hati serta mensucikan hubungan dengan Allah SWT
 Memperhatikan seluruh perintah dan larangan agama
 Belajar melawan kehendak diri dan menaklukkannya kepada kehendak
Allah
 Menegakkan persaudaraan di dalam islam Menjadikan Nabi Muhammad
sebagai suri tauladan dalam setiap bertingkah laku.

UKHUWAH

a.) Islam mengenal konsep persaudaraan yang dikenal dengan ukhuwah. Secara
bahasa, ukhuwah berasal dari kata akha yang makna dasarnya berarti “memberi
perhatian”. Arti akha kemudian berkembang menjadi saudara atau kawan.
Karena adanya arti dasar "memperhatikan", maka ukhuwah dapat dimaknai
sebagai konsep yang mengajarkan bahwa setiap orang yang bersaudara
mengharuskan ada perhatian di antara mereka.
b.) Secara umum, ukhuwah dibedakan menjadi tiga, yakni Ukhuwah Islamiyah,
Ukhuwah Insaniyah, dan Ukhuwah Wathaniyah. Berikut ini adalah
penjelasannya:
 Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwwah islâmiyyah mengandung arti persaudaraan yang bersifat keislaman
atau persaudaraan antar sesama pemeluk Islam. Konsep ini mengajarkan bahwa
setiap muslim merupakan saudara bagi muslim lainnya.
Seorang muslim harus menganggap muslim lainnya sebagai saudaranya tanpa
memandang latar belakang keturunan, kebangsaan, atau pertimbangan-
pertimbangan lainnya.
 Ukhwah Wathaniyah
Wathan artinya tanah air, tempat kelahiran, tanah tumpah darah, atau kampung
halaman. Sehingga ukhuwah wathaniyah yakni saudara dalam arti sebangsa
walaupun tidak seagama atau satu suku.
Menurut M. Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Quran, untuk memantapkan
ukhuwah kebangsaan, Al-Quran menggarisbawahi bahwa perbedaan
merupakaan keniscayaan. Seperti yang tercantum dalam Surat Al-Maidah ayat
48.
“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja),
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan".
Adanya Piagam Madinah juga menjadi cerminan ukhuwah wathaniyah.
 Ukhuwah Insaniyah
Insan berarti manusia. Maka, ukhuwah insâniyah merupakan persaudaraan yang
cakupannya lebih luas, yaitu antarsesama umat manusia di seluruh dunia.
Salah satu ayat yang menjadi dasar ukhuwah insaniyah adalah surat al-Hujurat
ayat 11. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka
(yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-
wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih
baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu
sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.
Ayat ini menekankan bahwa setiap manusia hendaknya tidak saling berburuk
sangka dan membenci untuk memantapkan solidaritas kemanusiaan.
c.) 4 Asas Ukhuwah dalam Islam
1. Taaruf
Asas ini mengandung makna saling mengenal. Namun, tidak hanya terbatas
pada hal yang bersifat fisik atau identitas ringkas. Namun, mengenal lebih
dalam lagi seperti, latar belakang pendidikan, budaya. keagamaan, pemikiran,
ide-ide, cita-cita serta masalah kehidupan.
2. Tafahum
Artinya saling memahami kelebihan dan kekurangan atau pun kekuatan dan
kelemahan masing-masing. Bila ini tercapai, segala macam bentuk
kesalahpahaman dapat dihindari.
3. Ta'awun
Asas ta'awun berarti saling tolong menolong. Konsepnya bisa berupa yang kuat
menolong yang lemah atau yang dirasa mampu agar menolong yang
kekurangan. Melalui asas ini kerja sama akan tercipta dengan baik dan saling
menguntungkan sesuai fungsi dan kemampuan masing-masing.
4. Takaful
Asas yang terakhir adalah saling memberikan jaminan. Artinya sesama umat
muslim harus saling memberikan rasa aman dan terhindar dari kekhawatiran
serta kecemasan. Jaminan ini mirip dengan asas sebelumnya, misalnya ada
jaminan dari sesama saudara muslim untuk memberi pertolongan saat
menghadapi masalah.
TASAMUH
Di kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan nilai-nilai moral yang diterapkan
oleh masyarakat. Untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif, sikap
tasamuh atau toleransi sangat lah diperlukan.
a.) Pengertian Tasamuh
Tasamuh berasal dari bahasa Arab yang artinya toleransi. Toleransi dapat
berarti tenggang rasa, bermurah hati dan lapang dada.
Menurut istilah, tasamuh adalah saling menghormati dan menghargai antar
manusia dengan manusia lainnya. Dapat disimpulkan, tasamuh ialah akhlak
terpuji dalam pergaulan di mana ada rasa saling menghormati dan menghargai
antara satu dengan lainnya tetapi masih dalam batas-batas yang digariskan oleh
ajaran agama Islam.
anusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tak dapat hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain. Sikap tasamuh sangat penting diterapkan
untuk menciptakan rasa saling menghargai dan menghormati antar sesama.
Dalam kehidupan bermasyarakat, pertentangan atau perbedaan adalah hal yang
wajar, mengingat setiap manusia memiliki sifat dan pandangan yang berbeda-
beda. Perbedaan tersebut jika tak ditanggulangi dengan sikap tasamuh, maka
dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Oleh sebab itu, penerapan sikap tasamuh adalah kunci untuk menghindari
pertentangan besar di kemudian hari. Dengan menerapkan sikap tasamuh,
seseorang akan dapat menyelesaikan permasalahan dengan tenang dan kepala
dingin.
b.) Hadist Rasulullah SAW
Sebuah hadist Rasulullah SAW telah menjelaskan tentang fungsi tasamuh.
Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan
di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada
hari kiamat. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang
menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia
dan di akhirat." (HR Muslim).
Hadist tersebut menjelaskan bahwa tasamuh pada dasarnya hikmahnya akan
kembali kepada diri sendiri. Jika ingin menghilangkan kesulitan kita, maka
bantulah orang lain yang sedang mengalami kesulitan.

c.) Manfaat Tasamuh


Terdapat beberapa manfaat tasamuh, di antaranya sebagai berikut:
1. Mempererat persatuan dan kesatuan antar sesama manusia.
2. Mempermudah urusan dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Mengembangkan sikap menghargai dan menghormati serta tenggang rasa
terhadap sesama manusia.
4. Menjaga norma-norma agama, sosial dan adat istiadat.
5. Menjaga dan menghormati hak dan kewajiban orang lain.
6. Menumbuhkan sikap bertanggungjawab terhadap lingkungan masyarakat.

d.) Dalil Tentang Tasamuh


Terdapat dalil-dali Al quran dan Al Hadits tentang anjuran untuk bersikap
tasamuh.
Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 10
Artinya:
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
antara kedua sadaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat."
Hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling
dusta. Dan janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari
kesalahan, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Dan
jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara." (HR Bukhari).
e.) Contoh Tasamuh dalam Kehidupan Sehari-hari
Terdapat beberapa contoh tasamuh dalam kehidupan sehari-hari seperti
mengormati ibadah pemeluk agama lain, memberikan kebebasan kepada orang
lain untuk memeluk keyakinan sendiri, menerima perbedaan pendapat dalam
musyawarah, tidak membenci dan menyakiti orang lain yang berbeda keyakinan
dan tidak melakukan diskriminasi pada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai