Anda di halaman 1dari 10

DINAMIKA PANCASILA

MENURUT SEJARAH

Disusun oleh :
M. Adilya Rahman - 162110101234
M. Fajeril Falaach - 16210101151
APA ITU PANCASILA ?

Pancasila terdiri dari dua kata yaitu “Panca” dan “Sila”. Panca
yang berarti “lima” dan Sila yang berarti “dasar”. Dengan demikian
Pancasila mempunyai artian “lima dasar”.
Pancasila adalah Dasar ideologi negara Bangsa Indonesia yang
berperan dalam membangun atau mengokohkan jiwa berbangsa dan
bernegara bagi rakyat Indonesia khususnya anak muda penerus
bangsa.
Sejarah Lahirnya Pancasila

Sejarah ini berawal dari janji manis Jepang terhadap bangsa Indonesia
berupa janji kemerdekaan melalui Perdana Mentri Kaiso yang diberikan pada
tanggal 7 September 1944. Pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji
kemerdekaan tanpa syarat pada rakyat Indonesia yang dituangkan dalam
Maklumat Guinseikan ( Pembesar Tertingi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang
di Jawa dan Madura ) dan pada saat itu terbentuknya BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indnesia) yang berfungsi untuk
menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan oleh
Pemerintah Jepang untuk dapt dipertimbangkan bagi Kemerdekaan Indonesia
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan panitia kecil, dengan para
anggota BPUPKI yang hasilnya adalah terbentuknya panitia kecil atau panitia
sembilan Penyelidik Usul-usul atau perumus Dasar Negara.
Panitia kecil yang beranggotakan sembilan ini pada saat itu juga membuat
sidang yang berhasil merumuskan calon mukadimah Hukum Dasar, yang biasa
disebut dengan “Piagam Jakarta”.
Dinamika Pancasila dalam Sejarah

 Pra Proklamasi

Pada masa ini sistem demokrasi Indonesia menganut Sistem Kabinet


Parlemen yang menganut sistem multi partai. Pada masa ini partai politik
cenderung selalu mentaati Pancasila sebagai Dasar Negara. Namun pada akhir
tahun 1954 Pancasila mengalami masa penurunan kejayaan dimana Presiden
Soekarno menerapkan sisitem Demokrasi terpilih. Hingga pada tahun 1965
partai komunis berusaha melakukan pemberontakan, yang pada akhirnya
Presiden Soekarno memberikan wewenang kepada Jendaral Soeharto pada 11
Maret 1965 (SUPERSEMAR). Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto ini
pancasila menjadi core-values yang akhirnya menodai nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila.
 Era Orde Lama

Pada orde ini pancasila lebih dianggap sebagai ide gagasan dan
konsep yang dijadikan pegangan seluruh aspek kehidupan. Pada orde ini
Ideologi Pancasila juga masih didominasi oleh kehebatan dan karisma
pidato Bung Karno yang akan diterima oleh masyarakat sebagai harga mati
bagi Ideologi Bangsa. Namun dibalik itu semua, masih banyak paham yang
tidak sesuai dengan Ir.Soekarno, seperti para komunis yang tidak
menghendaki bahwa Ir. Soekarno menghendaki persatuan diantara umat
beragama,golongan dan ideologi termasuk komunis dibawah satu poin besar
bernama Pancasila (Doktrin Manipol/USDEK). Akibat banyaknya
pertentangan dan carut-marutnya dunia politik, maka Ir. Soekarno
dilengserkan sebagai Presiden Indonesia melalui sidang MPRS.
 Era Orde Baru

Pada awal pemerintahan Presiden Soeharto, beliau mempertegas


bahwa pancasila bukan sekedar semboyan yang dikumandangkan dan
dasar falsafah yang hanya di keramatkan dalam naskah UUD
1945,melainkan pancasila harus diamalkan.
Pada tahun 1998 Majelis Permusyawaratan Rakyat mengeluarkan
ketetapan tentang pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P4).
Akan tetapi sebagian masyarakat Indonesia telah menyalahgunakan nilai-
nilai Pancasila dan terjadi banyak terjadi KKN, hingga mengalami krisis di
bidang ekonomi.
 Era Reformasi

Pada era ini pancasila digunakan sebagai alat Legitimasi politik yang ditandai
dengan munculnya ekonomi nasional sebagai Gerakan Masyarakat yang dipelopori oleh
Mahasiswa, cendikiawan dan masyarakat sebagai gerakan moral politik dan sering
terjadinya konflik-konflik horisontal dan vertikal secara masif yang pada akhirnya
melemahkan sandi-sandi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Semakin pudarnya pancasila membuat Azyumardi Azra menggagas perlunya
rejuvenasi Pancasila sebagai faktor integratif dan salah satu fundamen identitas
nasional pada tahun 2004.
Penetapan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah
sesuai dengan pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 alenia ke-4 . Hal tersebut berkolerasi bahwa Undang-Undang ini
penekanannya terletak pada kedudukan pancasila sebagai Dasar Negara dan
menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu seluruh komponen bangsa harus secara Imperatif kategoris
menghayati dan melaksanakan Pancasila baik sebagai Dasar Negara maupun
sebagai Pandangan hidup Bangsa dengan berpedoman kepada nilai-nilai
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan secara konsisten
mentaati ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal UUD 1945.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai