Anda di halaman 1dari 34

Tabel Periodik

Tanti Haryati
Tabel Periodik Bentuk Panjang

Pada tahun 1895, Julius Thomson memperkenalkan model


tabel periodik. Thomson menyatakan bahwa sifat‐sifat
unsur merupakan fungsi periodik dari kenaikan nomor
atomnya.
Hal ini selaras dengan perkembangan teori atom dengan
pendekatan mekanika kuantum yang berkembang
kemudian. Tabel periodik yang diajukan oleh Thomson
dikenal dengan Tabel periodik bentuk panjang. Tabel
periodik panjang terdiri dari dua jalur horizontal dan jalur
vertikal, seperti yang ditunjukkan pada Gambar :
Jalur Horizontal

Jalur horizontal disebut periode dan terdapat 7 (tujuh)


periode yang menunjukkan tingkat energi atau kulit
dalam sebuah atom. Nomor dalam setiap kotak adalah
nomor atom merupakan jumlah elektron atau proton
yang dikandung unsur tersebut. Periode pertama
terdiri dari 2 unsur sesuai dengan jumlah elektron
pada kulit K atau 1s, sehingga unsur pertama memiliki
elektron 1s1 dan unsur kedua 1s2. Pada periode kedua
terdapat 8
unsur setara dengan kulit L (2s dan 2p). Untuk
periode ketiga atau kulit M masih terdapat 8 unsur (3s
dan 3p), karena orbital 3d belum terisi.
Pada periode ke empat kulit N, mulai terisi orbital 3d, dengan
susunan 4s, 3d dan 4p, sehingga total unsur yang ada dalam
periode ini adalah 18 unsur. Hal yang sama juga terjadi dan
periode ke lima, 4d mulai terisi, dengan konfigurasi elektron
valensinya 5s, 4d dan 5p setara dengan 18 unsur. Periode ke
enam dan ketujuh, orbital f mulai terisi dan didapat jumlah 32
unsur setara dengan elektron pada orbital s, p, d dan f.

Unsur pertama yang mulai mengisi orbital 4f pada baris bawah


pertama adalah La (Lantanium). Pada baris atau deret ini,
dimulai dari unsur lantanium berisi 14 unsur dikenal dengan
deret Lantanida, keempat belas unsur memiliki kemiripan yang
sama dan menyerupai unsur lantanium. Sedangkan, baris atau
deret bawah kedua merupakan unsur‐unsur yang mengisi orbital
5f dimulai dari unsur Ac (Actinium), dalam deret ini seluruh
unsur memiliki kemiripan sifat dengan actinium sehingga
dikenal dengan deret Actinida.
Classification of the Elements

8.2
Jalur Vertikal
Jalur vertikal disebut juga dengan golongan, dalam tabel periodik bentuk panjang
terdapat Golongan A, yang berisi Golongan IA dengan elektron valensi 1s 1 dan IIA
dengan elektron valensi 1s2, dilanjutkan dengan Golongan IIIA sampai dengan VII
A yang mengisi orbital p1sampai dengan p5, unsur‐unsur ini merupakan unsur non
logam. Untuk Golongan VIIIA dan lebih dikenal dengan Golongan 0 memiliki
elektron valensi p6 dan merupakan gas mulia, perhatikan Gambar 4.2.
Untuk menyederhanakan penggolongan unsur dapat kita lakukan
dengan memperhatikan elektron valensi yang dimiliki oleh unsur
tersebut, meliputi unsur blok s, yaitu yang memiliki elektron
valensi pada orbital s. Blok p adalah unsur yang memiliki elektron
valensi pada orbital p, blok d dengan elektron valensi pada orbital
p dan blok f yang memiliki elektron valensi pada orbital f, lihat
Gambar 4.3.
Electron Configurations of Cations and Anions
Of Representative Elements

Na [Ne]3s1 Na+ [Ne]


Atoms ___________ electrons so
Ca [Ar]4s2 Ca2+ [Ar] that cation has a noble-gas outer
electron configuration.
Al [Ne]3s23p1 Al3+ [Ne]

H 1s1 H- 1s2 or [He]


Atoms ____________
electrons so that anion F 1s22s22p5 F- 1s22s22p6 or [Ne]
has a noble-gas outer
O 1s22s22p4 O2- 1s22s22p6 or [Ne]
electron configuration.
N 1s22s22p3 N3- 1s22s22p6 or [Ne]
8.2
+1 Cations and Anions Of Representative Elements
+2

+3

-2
-3

-1
8.2
Na+: [Ne] Al3+: [Ne] F-: 1s22s22p6 or [Ne]

O2-: 1s22s22p6 or [Ne] N3-: 1s22s22p6 or [Ne]

Na+, Al3+, F-, O2-, and N3- are all ________________ with Ne

What neutral atom is isoelectronic with H- ?

__________________________________

8.2
Electron Configurations of Cations of Transition Metals

When a ___________________ is formed from an atom of a


_______________________, electrons are always removed first
from the ns orbital and then from the (n – 1)d orbitals.

Fe: [Ar]4s23d6 Mn: [Ar]4s23d5


Fe2+: [Ar]4s03d6 or [Ar]3d6 Mn2+: [Ar]4s03d5 or [Ar]3d5
Fe3+: [Ar]4s03d5 or [Ar]3d5

8.2
Hubungan Tabel Periodik dengan Konfigurasi Elektron

Elektron Valensi
Elektron valensi adalah elektron yang berada pada orbital terluar
dan elektron ini yang berperan untuk melakukan interaksi.
jumlah elektron valensi meningkat naik dari kiri kekanan,
elektron valensi pada golongan IA adalah s1, meningkat pada
golongan IIA menjadi s2, demikian pula pada golongan IIIA
meningkat menjadi s2, p1, semakin kekanan jumlah elektron
valensi bertambah. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa dalam
tabel periodik, elektron valensi meningkat jumlahnya, karena
unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom yang
mencerminkan jumlah elektron maupun jumlah proton.
Sedangkan dalam satu golongan setiap unsur memiliki elektron
valensi yang sama karena penggolongan unsur didasari atas
kesamaan jumlah elektron valensi.
ns2np6
ns1 Ground State Electron Configurations of the Elements

ns2np1

ns2np2
ns2np3

ns2np4
ns2np5
ns2

d10
d1

d5

4f
5f

8.2
Jari-Jari Atom
Jari‐jari atom adalah jarak dari inti atom sampai dengan elektron pada
kulit terluar. Hasil pengamatan dari jari‐jari atom untuk golongan IA,
IIA dan IIIA, menunjukkan bahwa dalam satu golongan dari atas ke
bawah,jari‐jari atom semakin membesar. Dalam satu periode dari kiri ke
kanan jari‐jari semakin mengecil, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.4.
Peningkatan jari‐jari atom didalam satu golongan
disebabkan meningkatnya tingkat energi dari atom
atau meningkatnya kulit. Untuk atom Li (Litium)
terletak pada kulit L, sedangkan Na (Natrium) pada
kulit M, dan atom K (Kalium) terletak pada kulit N.
Sedangkan dalam satu periode jari‐jari atom semakin
mengecil. Dalam satu periode setiap atom memiliki
tingkat energi yang sama, namun jumlah intinya
semakin membesar, karena kenaikan nomor atomnya,
sehingga daya tarik inti terhadap elektron semakin
kuat dan jari‐jari atom menjadi lebih kecil.
8.3
Atomic Radii

8.3
8.3
Cation is always ________________
than atom from which it is formed.
Anion is always _________________
than atom from which it is formed.

8.3
8.3
Energi Ionisasi
Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi terendah yang dibutuhkan
sebuah atom untuk dapat melepaskan elektron valensinya. Hasil
eksperimen untuk energi ionisasi yang dilakukan pada unsur‐unsur
golongan IA menunjukkan bahwa energi ionisasi dari logam Litium (Li)
sampai dengan Cesium (Cs) menurun. Sedangkan energi ionisasi dari
unsur‐unsur dalam satu periode, ditunjukkan pada periode ke tiga yaitu
dari unsur Boron (B) sampai dengan Flor (F) menunjukkan adanya
peningkatan. Trend peningkatan dan penurunan energi ionisasi dalam
Tabel periodik ditunjukkan pada Gambar 4.5.
Untuk unsur dalam satu golongan, semakin ke bawah jumlah kulit semakin
banyak dan elektron semakin jauh dari inti. Hal ini menyebabkan elektron
semakin mudah dilepaskan, dan dapat disimpulkan bahwa energi ionisasi dalam
satu golongan semakin kecil dari atas ke bawah.

Unsur‐unsur dalam tabel periodik disusun berdasarkan kenaikan nomor atom


sehingga jumlah elektron semakin besar dari kiri ke kanan dan semakinsulit
melepaskan karena memerlukan energi yang cukup besar. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa energi ionisasi dalam satu periode dari kiri kekanan
semakin besar.

Kemudahan sebuah elektron dilepaskan oleh sebuah unsur merupakan ciri khas
sifat logam dari sebuah unsur, sehingga sifat kelogaman sangat Dipengaruhi
oleh besar kecilnya energi ionisasi.

Dalam satu golongan, sifat kelogaman meningkat dari atas ke bawah, yang
berlawanan dengan energi ionisasinya. Demikian pula sifat kelogaman dalam
satu periode semakin kecil dari kiri kekanan, sehingga unsur ‐unsur yang berada
disebelah kanan khususnya yang memiliki orbital p bersifat sebagai non logam.
Filled n=1 shell
Filled n=2 shell

Filled n=3 shell


Filled n=4 shell
Filled n=5 shell

8.4
General Trend in First Ionization Energies
Increasing First Ionization Energy
Increasing First Ionization Energy

8.4
Afinitas Elektron
Affinitas elektron didefinisikan sebagai energi yang dibebaskan oleh s
ebuah atom untuk menerima elektron. Dengan membebaskan energi,
menunjukkan bahwa atom tersebut memiliki kecenderungan yang tinggi
untuk berubah menjadi ion negatif. Dalam satu periode, dari kiri kekanan
affinitas elektron bertambah besar. Sedangkan dalam satu golongan, dari
atas ke bawah affinitas elektron semakin berkurang.

Jika kita tinjau dari sisi atomnya, maka ada satu kemampuan suatu atom
untuk menarik elektron yang disebut dengan elektronegatifitas.
Keterkaitan antara elektronegatifitas dengan affinitas elektron adalah
sebanding, semakin besar affinitas elektron semakin besar pula
elektronegatifitasnya. Dalam satu periode dari kiri ke kanan
elektronegatifitas semakin besar, sedangkan dalam satu golongan dari atas
ke bawah, elektronegatifitasnya semakin menurun. Hasil ini ini juga
didukung oleh data seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.6.
X (g) + e- X-(g)

F (g) + e- X-(g) DH = -328 kJ/mol EA = +328 kJ/mol

O (g) + e- O-(g) DH = -141 kJ/mol EA = +141 kJ/mol

8.5
8.5
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1. Tabel periodik Mendelleyev disusun berdasarkan:
A. Kenaikan nomor atom
B. Kenaikan berat atom
C. Kenaikan jumlah elektron
D. Kenaikan jumlah proton
2. Perioda dalam Tabel periodik menunjukkan:
A. Banyaknya kulit dalam atom
B. Banyaknya orbital dalam atom
C. Besarnya muatan inti
D. Banyaknya proton dalam atom
3. Golongan dalam tabel periodik menunjukkan:
A. Banyaknya elektron dalam atom
B. Banyaknya elektron pada kulit terluar
C. Banyaknya proton dalam inti atom
D. Banyaknya neutron dalam inti atom
4. Tabel periodik bentuk panjang unsur‐unsur transisi terletak
diantara:
A. Golongan IIB dan IB B. Golongan IIA dan IIIB
C. Golongan IIIA dan IV A D. Golongan II A dan IIIA
5. Unsur dengan konfigurasi elektron 3d10 4s2 4p4, terletak
pada perioda:
A. Perioda kelima B. Perioda ketiga
C. Perioda keempat D. Perioda kedua
6. Affinitas elektron didefinisikan sebagai:
A. Jumlah elektron pada kulit terluar
B. Energi yang dibebaskan bila atom menerima elektron
C. Jumlah kulit pada suatu atom
D. Energi yang diperlukan untuk melepas elektron
7. Dari ketiga unsur A, B dan C dengan nomor atom masing‐
masing 16, 17 dan 18 dapat kita simpulkan:
A. Elektron valensi C paling besar
B. Affinitas elektron C paling kecil
C. Elektron valensi ketiga unsur sama
D. Affinitas elektron A lebih besar
8. Unsur‐unsur dalam golongan IIIA, memiliki elektron valensi
A. ns2
B. ns2 np5
C. ns2 np1
D. ns2 np3

9. Dalam satu golongan dari atas ke bawah maka:


A. Elektron valensi naik B. Affinitas elektron bertambah
C. Elektronegatifitas bertambah D. Elektron valensi tetap

10. Dari unsur Li, Na, Rb dan Cs, yang mempunyai jari ‐jari
atom
terbesar
A. Li B. Rb
C. Cs D. Na
1. Pasangan unsur manakah yang tidak menunjukkan
kemiripan sifat?
a. Li, Na
b. Li, Mg
c. Be, Al
d. Fe, Co
e. Be, B
2. Pasangan nomor atom manakah yang dimiliki unsur-
unsur yang kedua-duanya adalah unsur blok-p
f. 4, 8
g. 6, 12
h. 7, 5
i. 8, 20
j. 9, 19
3. afinitas elektron unsur X adalah hubungannya dengan
proses (A). X2 (g) + 2e  2X- (g) (B). X (g) + e  X- (g)
(C). 1/2X2 (g) + e  X- (g) 4 (D). X- (g) + e  X2- (g) 5
(E). X2 (g) + 2e  X- (aq)
4. Tiap atom dari unsur tertentu mempunyai 9 elektron.
Suatu unsur lain dengan sifat-sifat yang mirip dengan
sifat-sifat unsur tersebut mempunyai atom-atom dengan
jumlah elektron sebanyak
a. 11 b. 17 c. 19 d. 27 e. 32
5. Manakah diantara unsur-unsur berikut yang berupa
logam, nonlogam dan metaloid : As, Xe, Fe, Li, B, Cl, Ba,
P, I, Si?
6. Berdasarkan letaknya dalam tabel periodik, pilihlah
atom yang memiliki jari-jari atom lebih besar pada
masing-masing pasangan berikut : a. Na, Cs b. Be, Ba
c. N, Sb d. F, Br e. Ne, Xe

Anda mungkin juga menyukai