CATURDHARNA UST
Prof. Drs. H. Pardimin, M.Pd., Ph.D.
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
SEBAGAI
PERISTIWA Proklamasi kemerdekaan mengubah:
BUDAYA 1. Bangsa terjajah menjadi merdeka dan berdaulat,
2. Bangsa yang bergantung menjadi mandiri,
3. Bangsa yang diatur menjadi mengatur,
4. Merdeka berarti mampu pengatur diri sendiri dengan
menghargai kemerdekaan yang lain.
1. Persatuan Tamansiswa adalah badan perjuangan kebudayaan
dan pembangunan masyarakat yang menggunakan
pendidikan dalam arti luas sebagai sarana utama.
2. Penggunaan pendidikan sebagai sarana utama menunjukkan
bahwa pendidikan sebagai usaha kebudayaan Tamansiswa
MENGAPA menempatkan.
CATURDHA 3. Dikatakan juga bahwa sebagai usaha kebudayaan dan
RMA kemasyarakatan, setiap pelaksanaan pendidikan wajib
memelihara dan mengembangkan garis hidup yang terdapat
dalam tiap aliran kerohanian dan kemasyarakatan untuk
mendapatkan kehalusan hidup dan penghidupan menuju kea
rah adab kemanusiaan (Piagam, 2017:5).
KEBUDAYAAN
PADA SKALA Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah
usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan
NASIONAL asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-
KEGIATAN
BUDAYA DI UST Dari yang sederhana: Sadar
Antri Budaya Tinggi
Lomba Panembrama:
Lestarikan budaya lokal
OLAH-BUDAYA:
Olah-pikir
Olah-hati
Olah-seni Dari Panembrama Penelitian dan Gelat Macapat dan
Olah-bahasa sampai Sesorah Diskusi Budaya Seminar Prakongres
Bahasa Jawa
1. Proklamasi kemerdekaan RI sebagai perubahan budaya yang revolutif
dari bangsa yang terjajah menjadi perdeka, mandiri, dan
bertanggungjawab atas kehidupan bangsanya.
2. Merdeka dalam pandangan Tamansiswa berarti berhak mengatur dirinya
sendiri dengan tetap menghargai kemerdekaan sesama.
3. Pengembangan kebudayaan menjadi dharma keempat dari Caturdharma
yang merepresentasikan semangat Tamansiswa sebagai badan perjuangan
kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang menggunakan
PENUTUP pendidikan dalam arti luas sebagai sarana utama.
4. Tamansiswa menempatkan pendidikan sebagai proses budaya demi
terwujudnya masyarakat yang tertib damai, salam dan bahagia.
5. UUD 1945 dan UU No. 5/2017 mewajibkan setiap daerah (Kabupaten
dan Provinsi) merupuskan pokok-pokok pikiran kebudayaan lokal, oleh
karena itu para alumni UST berporensi ikut ambil bagian dalam proses
tersebut dan sekaligus menjadi agen pengembangan kebudayaan lokal
masing-masing.