Anda di halaman 1dari 10

HASIL ANALISA

LENGKUNG
DEBIT
INDONESIA
OUTLINE

Latar Belakang

Hasil Analisa Lengkung

Kesimpulan

Saran
LATAR  Salah satu data hidrologi yang
METODE
sering dibutuhkan adalah Data
BELAKANG Debit. Metode analisa Lengkung Debit
menggunakan cara gabungan antara
 Data Debit yang baik grafis dan analitis.
▸ Perencanaan pembangunan dan dihasilkan dari Data MA yang Lengkung Debit dibuat secara grafis
operasional infrastruktur SDA perlu data baik dan Lengkung Debit yaitu dengan cara pengeplotan pasangan
hidrologi yang akurat yang baik. data MA dengan Debit pengukuran (Q),
▸ Akurasi data sangat dipengaruhi oleh 5  Lengkung Debit yang baik, kemudian hasil pembacaan per sepuluh
faktor yaitu: sentimeter dianalisa secara analitis.
dihasilkan dari Data
1. Kondisi peralatan yang Pengukuran Debit dari MA Hasil analisa Lengkung Debit
rendah sampai MA tinggi, dan dikelompokkan menjadi 4 kategori:
digunakan/yang dipasang di
lapangan. didukung data luas penampang Kategori 1: Lengkung dapat ditarik
serta kecepatan aliran untuk sampai MA maksimum.
2. Manusia yang mengoperasikan perpanjangan Lengkung.
(Operator) sebagai ujung tombak. Kategori 2: Lengkung dapat ditarik
sampa MA tertentu.
3. Metode/tata cara yang digunakan.
Kategori 3: Lengkung dapat ditarik
4. Ketersediaan dana OP yang cukup. atau tidak tergantung dari tambahan
data dan hasil klarifikasi dengan
5. Kerapatan Jaringan Pos Hidrologi. pengelola.
Kategori 4: Lengkung tidak dapat
ditarik karena kondisi data yang
sangat menyebar dan meragukan.
HASIL ANALISA LENGKUNG DEBIT INDONESIA
BBWS/ BWS Data A&V Hasil Analisa Lengkung
Pos Ada Pengukuran
Debit 16% 1% K1
Ada
600 538 K2
Tidak ada 35%
43% K3
500 84%
K4
400 333
300 21%
200
PSDA Hasil Analisa Lengkung
100
Data A&V
0 K1
Pos Ada Pengukuran Debit 2% 1%
Ada K2
39% 35%
BBWS?BWS PSDA Tidak ada K3
K4
98%
25%

16000 Jumlah Data pengukuran


14287
14000

12000

10000
Jumlah Pos

8000 6913 BBWS/BWS


6000 PSDA

4000
1698
2000 1211 853 1008 1159 918 1049 1010 1163 1366 1014 1292 1322
872
275 21
0
≤ 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
PUBLIKASI Jumlah Pos Publikasi Lengkung

BWS SUMATERA I 0
LENGKUNG BWS SUMATERA II
BWS SUMATERA III 3
19

PSDA BWS SUMATERA V


BWS SUMATERA VI 1
3

BWS SUMATERA VII 18


BBWS SUMATERA VIII 0
BBWS MESUJI SEKAMPUNG 1
Tahun 2015 BBWS/ BWS BWS SUMATERA IV 0
BBWS C3 (CIUJUNG-CIDURIAN-CIDANAU) 1
99 pos BBWS CILIWUNG - CISADANE 13
BBWS CITARUM 12
Tahun 2015 BBWS CIMANUK-CISANGGARUNG
BBWS CITADUY
4
8
Tahun 2016 122 pos BBWS PEMALI-JUANA
BBWS BENGAWAN SOLO
5
9
BBWS SERAYU OPAK 0 Jumlah Pos Publikasi
Bertambah 11 pos BBWS BRANTAS 1
BWS BALI-PENIDA 0
Tahun 2016 BWS NT I 0
BWS NT II 0
TOTAL Bertambah 67 pos BWS KALIMANTAN I 0
BWS KALIMANTAN II 7
110 pos BWS KALIMANTAN III 0
BWS KALIMANTAN IV 0
TOTAL BWS SULAWESI I
BWS SULAWESI II 8
29

BWS SULAWESI III 0


189 pos
BWS SULAWESI IV 10
BBWS POMPENGAN-JENEBERANG 37
BWS MALUKU 0
BWS MALUKU UTARA 0
BWS PAPUA 0
BWS PAPUA BARAT 0

0 5 10 15 20 25 30 35 40
PUBLIKASI VOL. 1 PUBLIKASI VOL. 2
(185+36=221 pos) (78+36=114 pos)

KESIMPULAN

PUBLIKASI
LENGKUNG
INDONESIA PUBLIKASI PUBLIKASI
REVISI
VOL. 1 VOL. 2
Tahun 2015 (36 pos)
(185 pos) (78 pos)
221 pos
Tahun 2016
Berttambah
78 pos

TOTAL
299 pos
SARAN
▸ Berdasarkan hasil analisa Lengkung maka diperlukan beberapa saran sbb:
1. Perlu pengukuran debit pada MA tinggi
2. Perlu resume pengukuran (H2) sesuai standar, dilengkapi Kartu Pengukuran
3. Perlu penampang melintang sungai sampai MA banjir yang pernah terjadi.
4. Bila pengukuran banjir tidak dapat dilakukan, maka perlu pasangan data MA, slope dan nilai
n Manning untuk beberapa kondisi MA yg berbeda
5. Perlu informasi jenis material dasar sungai
6. Perlu informasi jenis alat & metode yg digunakan
7. Perlu gambar sket lokasi pengukuran
8. Perlu foto lokasi ter-update
9. Perlu informasi lain terkait lokasi pos (nilai zerro flow, perubahan nol peiskal, perubahan
lokasi, dll)
TARGET
PUBLIKASI 2017
Jumlah pos yang lengkung nya terpublikasi
bertambah
THANK
YOU...
Back

Anda mungkin juga menyukai