Anda di halaman 1dari 45

FISIOLOGI

KULIT

dr. Laksmi Duarsa, Sp.KK


CIRI-CIRI KULIT
• Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh
lingkungan.
• Organ terberat dan terbesar dari tubuh.
• Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh,
• Pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 –
1,9 meter persegi.
CIRI-CIRI KULIT
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda
• Lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel
berasal dari ectoderm.
• Lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau
korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat
FUNGSI PROTEKSI
• Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap
gangguan fisik maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan,
tarikan
• Gangguan kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan (lisol, karbol,
asam, atau basa kuat lainnya)
• Gangguan panas atau dingin
• Gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet,
• Gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus.
FUNGSI PROTEKSI
• Gangguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya
bantalan lemak subkutis, tebalnya lapisan kulit, dan serabut
penunjang yang berfungsi sebagai pelindung bagian luar tubuh.
• Gangguan sinar UV diatasi oleh sel melanin yang menyerap
sebagian sinar tersebut.
FUNGSI PROTEKSI
Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea.
 Mencegah kulit dan rambut dari kekeringan
 Mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh
bakteri di permukaan kulit.
 Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat,
akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH yang
mampu menghambat pertumbuhan mikroba
FUNGSI PROTEKSI
Pigmen melanin
 Melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya.
 Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen
melanin ke sel-sel di sekitarnya.
 Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar
matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik.
 Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin, maka
dapat timbul keganasan.
FUNGSI PROTEKSI
Sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif.
 Sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap
mikroba.
 Sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang
masuk melewati keratin dan sel Langerhans
FUNGSI PROTEKSI
Proses keratinisasi merupakan sawar mekanis karena sel-sel
tanduk melepaskan diri secara teratur dan diganti oleh sel
muda di bawahnya.
Sawar kulit berfungsi ganda yaitu mencegah keluar atau
masuknya zat yang berada di luar ke dalam tubuh atau dari
dalam ke luar tubuh
FUNGSI PROTEKSI
Keratin
Melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat
kimia.
Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun
rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit
FUNGSI PROTEKSI
Fungsi sawar kulit terutama berada di sel-sel epidermis dan
kemampuan kulit sebagai sawar berbeda pada satu tempat kulit
dengan tempat kulit lainnya bergantung pada kondisi epidermis
di tempat tersebut
FUNGSI PROTEKSI
Skrotum adalah kulit dengan sawar paling rendah sehingga
paling permeabel, disusul oleh kulit wajah dan punggung
tangan.
Sebaliknya telapak tangan dan telapak kaki adalah daerah kulit
yang paling baik sawarnya sehingga hampir tidak dapat dilalui
komponen apapun
FUNGSI ABSORPSI
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun
benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih
mungkin diserap kulit, begitu pula zat yang larut dalam minyak
(larut-lipid) seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan
tertentu, oksigen dan karbon dioksida.
Permeabilitas kulit terhadap gas CO2 atau O2 mengungkapkan
kemungkinan kulit mempunyai peran dalam fungsi respirasi
FUNGSI ABSORPSI
Beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4,
dan merkuri.
Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti
kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan
melepaskan antihistamin di tempat peradangan
FUNGSI ABSORPSI
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh
 tebal tipisnya kulit,
 hidrasi,
 kelembaban udara,
 metabolisme dan
 jenis vehikulum zata yang menempel di kulit.
Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar
atau saluran keluar rambut
FUNGSI EKSKRESI
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua
kelenjar eksokrinnya yaitu
 Kelenjar sebasea dan
 Kelenjar keringat
KELENJAR SEBASEA
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada
folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai
sebum menuju lumen.
Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili
berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum
dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit
KELENJAR SEBASEA
Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida,
kolesterol, protein, dan elektrolig.
Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri,
melumasi dan memproteksi keratin
FUNGSI EKSKRESI
Kelenjar lemak pada fetus, atas pengaruh hormon
androgen dari ibunya, akan menghasilkan sebum untuk
melindungi kulitnya terhadap cairan amnion yang pada
waktu lahir disebut vernix caseosa.
Sebum yang diproduksi kelenjar kulit melindungi kulit
dengan cara meminyaki kulit dan menahan penguapan
yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering
KELENJAR KERINGAT
Mengeluarkan air dan panas,
Merupakan sarana untuk mengekskresikan garam,
karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan
protein yaitu amoniak dan urea.
Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar
keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin
KELENJAR KERINGAT MEROKRIN (Ekrin)
Terdapat di daerah telapak tangan dan kaki.
Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik,
dan sampah metabolisme.
Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah
 mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air
dan elektrolit
 melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit
perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin,
sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik
FUNGSI PENGINDRA (Sensori)
mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Badan Ruffini yang terletak di dermis dan subkutis, menerima
rangsangan dingin
rangsangan panas diperankan oleh badan Krausse.
Badan taktil Meissner yang terletak di papil dermis dan Badan Merkel-
Renvier yang terletak di epidermis menerima rangsang rabaan
tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis
Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah erotik
Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)
Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur
perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat,
insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal.
Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi
pembuluh darah kulit.
Kulit melakukan peran ini dengan cara
•mengeluarkan keringat dan
•mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit.
Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)
Pada temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh
darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur
dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim
sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit.
Pada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit
akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan
panas
Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)
Mekanisme termoregulasi ini diatur oleh sistem saraf
simpatis yang mengeluarkan zat perantara asetilkolin.
Dinding pembuluh darah kulit pada bayi belum berfungsi
secara sempurna sehingga mekanisme termoregulasi
belum berjalan dengan baik.
Fungsi Pembentukan Pigmen
Warna pada kulit dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
 pigmentasi epidermis dan
 sirkulasi kapiler yang ada di lapisan dermis.
Pigmentasi epidermis dipengaruhi oleh dua pigmen, yaitu
 karoten dan melanin
Karoten
merupakan pigmen merah-jingga yang berakumulasi di
epidermis.
Paling banyak terdapat di stratum korneum pada orang
berkulit terang, juga di jaringan lemak pada lapisan dermis
dan subkutis
Karoten
Perubahan warna yang diakibatkan oleh karoten paling
terlihat pada orang berkulit pucat, sedangkan pada orang
berkulit gelap sulit terlihat.
Karoten dapat dikonversi menjadi vitamin A yang
diperlukan untuk pemeliharaan epitel dan sintesis
fotoreseptor di mata
Melanin
merupakan pigmen kuning-coklat, atau hitam yang
diproduksi oleh melanosit.
Melanosit sendiri berada di antara sel-sel basal dan
memiliki juluran ke sel-sel di atasnya.
Perbandingan jumlah melanosit dan sel basal bervariasi,
mulai dari 1:20 sampai 1:4
Melanin
Badan Golgi melanosit membentuk melanin dari tyrosin
dengan bantuan Cu dan oksigen, lalu mengemasnya
menjadi vesikel-vesikel melanosom.
Melanosom ini akan dihantarkan melalui juluran melanosit
dan mewarnai sel-sel keratin di atasnya sampai didegradasi
oleh lisosom
Melanin
Jumlah melanosit baik pada orang kulit hitam maupun kulit
putih adalah sama, yang berbeda adalah aktivitas dan
produksi pigmennya (melanosit).
Pada orang kulit pucat transfer melanosom hanya sebatas
stratum spinosum, sedangkan pada orang berkulit gelap
melanosom dapat dihantarkan hingga ke stratum
granulosum
Melanin
Pajanan sinar matahari mempengaruhi produksi melanin.
Bila pajanan bertambah, produksi melanin akan
meningkat.
Warna kulit
Sirkulasi darah yang ada di dalam pembuluh kapiler pada
dermis juga berperan dalam menentukan warna kulit.
Hemoglobin yang fungsinya untuk mengangkut oksigen
adalah bersifat pigmen.
Ketika berikatan dengan oksigen, hemoglobin akan
berwarna merah terang sehingga memberikan pewarnaan
merah pada pembuluh kapiler
Warna kulit
Ketika pembuluh-pembuluh tersebut mengalami dilatasi,
maka warna merah pada kulit akan semakin jelas.
Contohnya jika saat suhu tubuh sedang tinggi, maka
pembuluh darah akan melebar untuk melepaskan panas
dan pada saat yang sama akan menimbulkan citra merah
pada kulit tersebut.
Sebaliknya ketika suplai darah berkurang (misalnya pada
gagal jantung) maka kulit akan berubah relatif pucat akibat
penyempitan pembuluh kapiler
Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis)
Pigmen disebarkan ke dalam lapisan atas sel epidermis
melalui tangan-tangan yang mirip kaki cumi-cumi pada
melanosit.
Ke arah dermis, pigmen disebar melalui melanofag.
Selain oleh pigmen, warna kulit dibentuk pula oleh
 tebal tipisnya kulit,
 Hb-reduksi,
 Hb-oksidasi, dan
 Karoten
Fungsi Keratinisasi
Lapisan epidermis kulit orang dewasa mempunyai tiga
jenis sel utama:
 keratinosit,
 melanosit dan
 sel Langerhans
Proses keratinisasi
Proses keratinisasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
berlangsung selama hari.
Proses ini berlangsung terus-menerus dan berguna untuk
fungsi rehabilitasi kulit agar selalu dapat melaksanakan
fungsinya secara baik.
Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu,
sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, dan kering
Proses keratinisasi sel basal yang kuboid

bermitosis ke atas berubah bentuk lebih poligonal yaitu sel spinosum,

terangkat lebih ke atas menjadi lebih gepeng, dan bergranula menjadi sel
granulosum.

sel tersebut terangkat ke atas lebih gepeng, dan granula serta intinya
hilang menjadi sel spinosum

akhirnya sampai di permukaan kulit menjadi sel yang mati,

protoplasmanya mengering menjadi keras, gepeng, tanpa inti yang


disebut sel tanduk

sel tanduk secara kontinu lepas dari permukaan kulit dan diganti oleh sel
yang terletak di bawahnya
Keratinisasi
Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu
protein fibrous insoluble yang membentuk barier terluar
kulit yang berfungsi:
 Mengusir mikroorganisme patogen.
 Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
 Unsur utama yang mengeraskan rambut dan kuku
Fungsi Produksi Vitamin D
kulit dapat membuat vitamin D dari bahan baku 7-
dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.
Bantuan ensim-ensim yang berasal dari hepar dan ginjal
akan membantu pengaktifannya dan hasil akhirnya berupa
calcitriol yang merupakan bentuk aktif vitamin D
Fungsi Produksi Vitamin D
Calcitriol merupakan hormon yang membantu absorbsi
kalsium dalam makanan dari GIT kedalam darah.
Namun produksi ini masih lebih rendah dari kebutuhan
tubuh akan vitamin D sehingga diperlukan tambahan
vitamin D dari luar melalui makanan
Fungsi Ekspresi Emosi
Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas
menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk
memetakan emosi yang terdapat dalam jiwa manusia.
Kegembiraan dapat dinyatakan oleh otot kulit muka yang
relaksasi dan tersenyum
Fungsi Ekspresi Emosi
ketakutan sebabkan kontriksi pembuluh darah kapiler kulit
sehingga kulit menjadi pucat
rasa erotik oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit
yang melebar sehingga kulit tampak semakin merah,
berminyak, dan menyebarkan bau khas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai