Anda di halaman 1dari 41

SISTEM PENGENDALIAN

INTERN PEMERINTAH (SPIP)


Sejarah Perkembangan SPI di Sektor Korporat

Bennett (1930) AICPA (1949) CAP (1958) – AICPA


(1973)

• Lbh dr internal check


Accounting &
Arti Sempit • Rencana organisasi,
Administrative
Internal check • Metode dan
Control
• upaya koordinasi

• Perlindungan aset • Perlindungan aset


Deteksi • Keandalan data akuntansi • Keandalan data akuntansi
penyimpangan/ • Efisiensi operasi • Efisiensi operasi
fraud • Ketaatan • Ketaatan

ICPA = AMERICAN INSTITUTE OF CPA; CAP=THE COMITEE OF AUDTING PROCEDURE 2


Sejarah Perkembangan SPI di Sektor Korporat

AICPA (1988) - SAS 55 COSO (1992) – GAO


2001

• Lingkungan Pengendalian
• Sistem Akuntansi Proses yg
dipengaruhi
• Prosedur Pengendalian
manusia

• Perlindungan aset
• Keandalan data akuntansi •Efektivitas & Efisiensi
• Deteksi fraud •Keandalan LapKeu
•Ketaatan

SAS=STATEMENT OF AUDITING STD; COSO=COMITEE OF SPONSORING ORGANIZATION OF THE TREADWAY COMISSION 3


GAO = GOV OF ACC OFFICE
Perkembangan SPI
Di Indonesia
4
PERKEMBANGAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DI INDONESIA

1. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan


Pengawasan dan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengawasan Melekat, Keputusan Menteri PAN No. 30 Tahun
1994 tentang petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat yang
diperbaharui dengan Keputusan Menteri PAN No. KEP/46/M.PAN/2004:
Unsur-unsur Waskat adalah :

1. Pengorganisasian 5. Prosedur
2. Personil 6. Pencatatan
3. Kebijakan 7. Pelaporan
4. Perencanaan 8. Reviu intern

2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

5
DASAR HUKUM SPIP
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku


Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan
pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan
berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan
akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Pasal 56 ayat (4) : hal yang sama utk Kepala SKPD

Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan


kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah
mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian
Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
6
6
NOMOR 8 TAHUN 2006
TENTANG
PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI
7 PEMERINTAH

BAB VII
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
 
Pasal 25
(1)Laporan Keuangan tahunan Kementerian Negara/
Lembaga/ pemerintah daerah/ Satuan Kerja Perangkat
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 disertai
dengan pernyataan tanggung jawab yang ditandatangani
oleh menteri/ pimpinan lembaga/ gubernur/ bupati/
walikota/ kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah.
PP No. 8 Tahun 2006
Tentang
PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI
8
PEMERINTAH

Pasal 26
(1) Pernyataan tanggung jawab sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 memuat pernyataan bahwa pengelolaan
APBN/APBD telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi
keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan SAP.
(2)Bentuk dan isi dari pernyataan tanggung jawab
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai
dengan Lampiran VI
LAMPIRAN VI-A
PP NOMOR 8 TAHUN 2006
 
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MENTERI/PIMPINAN
LEMBAGA/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA/KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT
9
DAERAH
 
Pernyataan Tanggung Jawab
 
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah/Satuan Kerja
Perangkat Daerah ... Tahun Anggaran ... sebagaimana terlampir adalah merupakan
tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian


intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran
dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
 
 
............., .......................
Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati Walikota/Kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah .....,
 
(..............................................)
10
 UU 15/2004:

Tiap tahun BPKRI


memberikan Opini atas Sistem
Pengendalian Intern
Kementerian/Lembaga/ Pemda.
11
Inpres 4 Tahun 2011
 Mempercepat penyelenggaraan SPIP untuk
terwujudnya pelaksanaan IP yg efisien & efektif,
pelaporan keu yg dapat diandalkan, pengelolaan aset
negara yg tertib & akuntabel, serta ketaatan thd
peraturan perundangan-undangan.
 Mengintensifkan peran APIP di lingkungan masing2
dlm memberikan keyakinan yg memadai atas
terselenggaranya SPIP, memberikan peringatan
dini dan meningkatkan efektifitas manajemen
risiko, serta meningkatkan kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi IP.
DEFINISI SPIP

Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral


pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.

Pasal 1 angka 1 PP 60/2008


12
• Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang
selanjutnya disingkat SPIP, adalah Sistem Pengendalian
Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di
lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
• Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan
yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan
sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam
mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

Pasal 1 angka 1 PP 60/2008 13


TUJUAN SPIP
1. Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif,
efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga,
gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian
atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
2. Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan dengan
berpedoman pada SPIP sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah ini.
3. SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertujuan untuk
memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Pasal 2 ayat (1) s/d (3) PP 60/2008
14
PENGUATAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN SPIP

1. Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan


bupati/walikota bertanggung jawab atas efektivitas
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di
lingkungan masing-masing.
2. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem
Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan pengawasan intern atas
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara;
dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Pasal 47 ayat (1) dan (2) PP 60/2008


15
BENTUK PENGAWASAN INTERN

1. Audit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2) terdiri


atas:
a. audit kinerja; dan
b. audit dengan tujuan tertentu.
2. Audit kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan audit atas pengelolaan keuangan negara dan
pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang terdiri
atas aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas.
3. Audit dengan tujuan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b mencakup audit yang tidak termasuk dalam audit
kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal 48 ayat (1) dan (2) PP 60/2008


16
BENTUK PENGAWASAN INTERN

1. Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 47 ayat (2) huruf a dilakukan oleh aparat
pengawasan intern pemerintah.
2. Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melakukan pengawasan
intern melalui:
a. audit;
b. reviu;
c. evaluasi;
d. pemantauan; dan
e. kegiatan pengawasan lainnya

Pasal 48 ayat (1) dan (2) PP 60/2008


17
SPI DI INDONESIA ???
1. Pengorganisasian 5. Prosedur
WASKAT 2. Kebijakan 6. Pencatatan
INPRES 15/83
KEP/46/M.PAN/ 3. Personil 7. Pelaporan
2004 4. Perencanaan 8. Reviu intern

SPIP 1.Lingkungan Pengendalian


PP 60 th 2008
2.Penilaian Risiko
3.Kegiatan Pengendalian
UU no 1 th 2004
Keu. Neg 4.Infokom
(58) SPI DIATUR PP
(55, 56) Pernyataan
5.Pemantauan
PA telah
melaksanakan SPI
DEFINISI SPIP
19 PP 60/2008

Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang


integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
apa tercapainya
siapatujuan organisasi
mengapa melaluiDimanakegiatanKapan
yang How
• Proses • Pimpinan • Capai • Tindakan • Terus • integral
efektif dan efisien,
• pegawai keandalan
tujuan pelaporan keuangan,
• Kegiatan menerus
pengamanan aset negara, dan ketaatan
• 3e, aman,
LK
terhadap peraturan perundang-undangan.• Unit
memadai, • Entitas
taat
aturan
UNSUR SPIP (PP 60 2008)
UNSUR SPIP (PP 60 2008)
SUBUNSUR Ps. 4

Lingkungan
SPIP Pengendalian
8 Lingkungan Pengendalian

Ps. 13
Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Analisis Risiko

Ps. 18

SPIP Kegiatan
11 Kegiatan Pengendalian
Pengendalian
Ps. 41

Informasi & Sarana Komunikasi


Komunikasi Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah
Intern
Ps. 43 Tindak Lanjut 22
Keterkaitan Unsur-unsur SPIP

LINGKUNGAN PENGENDALIAN Penilaian Risiko

Kegiatan ..
Pengendalian
3. Kepe-
5. Struktur
1. Integritas mimpinan
Org.
& Nilai Etika kondusif 7. Peran APIP
6. Wewenang
2. Komitmen 4. Kebijakan 8. Hubungan INFOKOM
dan
kompeten dan Kerja
Tanggung
si Praktik
jawab
SDM

Pemantauan
Identifikasi

Tujuan
Risiko Instansi
Analisis
Pemerintah

Respon / Kelola ..

11 Sub Unsur
Kegiatan Pengendalian ..

24
Pengertian Kegiatan Pengendalian
25
tindakan yang diperlukan
untuk mengatasi risiko
serta penetapan dan
pelaksanaan kebijakan
dan prosedur untuk
memastikan bahwa
tindakan mengatasi risiko
telah dilaksanakan secara
efektif (penj pp 3c)
Kegiatan Pengendalian

a. reviu atas kinerja c. pengendalian atas


b. pembinaan sumber
Instansi Pemerintah pengelolaan sistem
daya manusia;
yang bersangkutan;  informasi;

e. penetapan dan reviu


d. pengendalian fisik
atas indikator dan f. pemisahan fungsi;
atas aset;
ukuran kinerja;

h. pencatatan yang
g. otorisasi atas i. pembatasan akses
akurat dan tepat waktu
transaksi dan kejadian atas sumber daya dan
atas transaksi dan
yang penting; pencatatannya;
kejadian;

j. akuntabilitas k. dokumentasi yang baik atas


terhadap sumber daya Sistem Pengendalian Intern serta
dan pencatatannya; dan transaksi dan kejadian penting.
Kegiatan Pengendalian

1. .pembinaan SDM 10. akuntabilitas terhadap


7.
7. pengendalian
pengendalian fisik
fisik atas
atas asset
asset
2. pemisahan fungs 5. penetapan dan reviu atas sumber daya dan
indikator dan ukuran kinerj 8.
8. pengendalian
pengendalian atas
atas pencatatannya
3. pencatatan yang akurat dan pengelolaan sistem informasi;
tepat waktu atas transaksi dan 6. Reviu atas kinerja Instansi 11 dokumentasi yang baik atas
kejadian Pemerintah yang 9. pembatasan akses atas Sistem Pengendalian Intern
bersangkutan;  sumber
sumber daya
daya dan
dan serta transaksi dan kejadian
4. otorisasi atas transaksi dan pencatatannya;
pencatatannya; penting.
kejadian yang penting;
Parameter bahwa Kegiatan PengendalianTelah Diterapkan

28

a.
b. d.
Keg. c.
Pegawai dan Atas
Pengend. Yg Pengawas
atasan penyimpanga
diatur di mereviu
memahami n diambil
pedoman sdh kegiatan
tujuan keg. tindakan dg
diterapkan dg pengendalian
pengend. tepat.
tepat
Infokom

pimpinan Instansi Pemerintah harus


sekurang-kurangnya:
a. menyediakan dan memanfaatkan berbagai
bentuk dan sarana komunikasi; dan

b. mengelola, mengembangkan, dan memperbarui


sistem informasi secara terus menerus.
Pemantauan
Pasal 44 
• kegiatan pengelolaan rutin, supervisi,
Pemantauan pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan
lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas
berkelanjutan

• Melalui penilaian sendiri, reviu, dan pengujian


Pasal 45 efektivitas Sistem Pengendalian Intern.
• dilakukan oleh APIP atau pihak eksternal
Evaluasi terpisah pemerintah
• menggunakan daftar uji pengendalian

Ps 46
• harus segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai
Tindak lanjut rekomendasi dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil
hasil audit dan reviu audit dan reviu lainnya yang ditetapkan
lainnya
TAHAPAN
IMPLEMENTASI SPIP
SIKLUS PENYELENGGARAAN
SPIP
Statement of
Resposibility
R T P
Secara umum, RTP meliputi:
• pernyataan tujuan dan sasaran unit kerja dan tingkatan kegiatan
yang terkonfirmasi,
• rencana penguatan lingkungan pengendalian,
• peta risiko yang dihadapi dalam pencapaian tujuan dan sasaran,
• rencana penguatan struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi
untuk mengendalikan risiko,
• rencana pengkomunikasian informasi keseluruhan unsur
pengendalian termasuk hasil penguatannya, dan
• rencana pemantauan keseluruhan unsur pengendalian termasuk
hasil penguatannya.

RTP antara lain memuat jadwal pelaksanaan kegiatan, waktu yang


dibutuhkan, penyediaan dana/anggaran, SDM, metode yang akan
digunakan, sarana dan prasarana, serta peralatan yang diperlukan
guna penerapan SPIP yang direncanakan, dan pihak-pihak terkait
TAHAPAN PENYUSUNAN RTP

Persiapan Pelaksanaan Pelaporan

Survei Penjelasan konsep


Pendahuluan penyusunan RTP

Menyusun Penyusunan Profil


Finalisasi RTP
Program Kerja Risiko
1-3
Pembahasan Penyusunan RTP
Program Kerja
4-5

Hasil yang diharapkan: Dokumen RTP


- menumbuhkan komitmen terhadap penyelenggaraan SPIP,
- tertanam pemahaman dan persamaan persepsi akan arti
pentingnya SPIP.
- Pimpinan dan seluruh jajaran akan dapat memahami arti
penting SPIP
jika mereka mendapat pencerahan tentang SPIP melalui
berbagai cara dan media.
- menimbulkan kebutuhan terhadap sistem pengendalian
yang andal.

TAHAP PERSIAPAN
Agenda
 Tahap Persiapan
 Penyusunan Rencana Kerja
 Pembahasan Rencana Kerja
LANGKAH KERJA
 Menyusun Peraturan/Kebijakan Penyelenggaraan
SPIP
 Membentuk Satuan Tugas (Satgas)
Penyelenggaraan SPIP
 Memberikan Pendidikan dan Pelatihan
Penyelenggaraan SPIP
 Melakukan Sosialisasi SPIP
Penyusunan Program Kerja Penilaian Sendiri

Sistem pengendalian intern telah terbangun pada setiap instasni


pemerintah, dengan tingkat penerapan yang berbeda. Untuk
itu perlu dilakukan penilaian atas sistem pengendalian yang
ada untuk mengetahui sampai sejauh mana sistem
pengendalian telah dibangun dalam rangka mengamankan
pencapaian tujuan organisasi dari berbagai risiko yang ada.

Agar lebih terarah

Perlu disusun Program kerja penilaian


sendiri atas sistem pengendalian yang ada
ISI PROGRAM KERJA
 Tujuan penilaian
 Area/ruang lingkup penilaian sistem pengendalian
 Langkah kerja
 Pihak-pihak yang akan dilibatkan
 Peran dan tanggung jawab pegawai peserta kegiatan
 Waktu pelaksanaan
 Peran Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
(APIP)
Penyusunan RTP

Mengenali Mengevaluasi
Membahas Celah
pengendalian yang Pengendalian yang
Pengendalian
ada/ terpasang ada/ terpasang

5
Infrastruktur
Pengendalian yeng Membahas Infokom RTP
dibutuhkan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai