Studi Kasus Wawasan

Kebangsaan
Penggantian Mesin Honda Civic Tanpa
Izin
Kelompok 6

Bagus Ardjuna Gusti Maulana Ilham

Calvin Mahendra Leonardo Jalusius Rama
Elang Lyra Bayuh M Imamuddiin Syukrillah
Aji Felicia R
Sefrian Imam
Filbert Mangala Baskoro Tegar
01
Sulianto Ramadhan
 PT Honda Prospect Motor (HPM), selaku agen pemegang merek
Honda di Indonesia dituntut oleh salah satu konsumennya.
Kejadian bermula pada Rabu, 23 November 2017.
Honda Civic Turbo milik Eko Agus Sistiaji mengalami gangguan
pada mesin yang menyebabkan mati total.
Aji membawa mobilnya ke bengkel Honda namun tidak
Uraian Kasus
diberikan kejelasan informasi mengenai penyebab kerusakan.
Alih-alih menjelaskan penyebab kerusakan mesin, pihak Honda
justru mengganti komponen mesin tanpa persetujuan Aji.
Setelah penggantian mesin tersebut, mobil milik Aji
semakin memiliki banyak masalah selama penggunaannya.

02
 03

Pada 27 Desember 2017, Aji akhirnya baru dapat duduk bersama melakukan menute
of meeting (MoM) dengan pihak HPM untuk menyampaikan keluhannya. Namun,
sampai saat itu Aji juga belum mendapatkan alasan penggantian mesin mobil
miliknya.
Pada Sabtu, 27 Januari 2017 pihak Honda mengambil mobil milik Aji untuk diperiksa
kembali dan setelah itu Aji diberikan sebuah mobil pengganti Honda BR-V.

Setelah semua masalah yang terjadi pada mobilnya, Aji bersama kuasa hukumnya,
David Tobing, melayangkan gugatan kepada pihak Honda pada Kamis, 1 Februari 2018
ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Sajian Fakta

Pihak yang terlibat yaitu Eko Agus Sistiaji sebagai pemilik mobil, PT Honda Prospect
Motor (HPM) sebagai agen pemegang merek, dan PT Triwarga Dian Sakti sebagai dealer.

Kerusakan yang menyebabkan mesin mobil mati total kemungkinan besar disebabkan
oleh overheat.

Gugatan dilayangkan pada Kamis, 1 Februari 2018 dengan nomor

69/Pdt.G/2018/PNJkt.Ut.

Isi gugatannya menuntut untuk mengganti mobil dengan unit baru dan membayar
kerugian.

04
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Asas dari wawasan kebangsaan yang diangkat pada kasus ini adalah keadilan dan
kejujuran terhadap sesama.

Landasan hukum dalam kasus ini adalah pada UU No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. Pasal-pasal yang berkaitan yaitu pasal 4, pasal 7,dan pasal 19.

05
Dengan kajian fakta yang ada kami menemukan bahwa PT.
HPM melanggar UU No.8 Tahun 1999, sebagai berikut:

1. Pasal 4a 7. Pasal 7b

2. Pasal 4b 8. Pasal 7c

3. Pasal 4c 9. Pasal 7f
10. Pasal 19 ayat 1 ANALISIS DATA,
4. Pasal 4d
FAKTA, DAN TEORI
5. Pasal 4g 11. Pasal 19 ayat 2

6. Pasal 4h 12. Pasal 19 ayat 3

07
 10

Solusi
Lebih mementingkan kepentingan bersama dibanding kepentingan masing-
masing. Memberikan wawasan kebangsaan kepada generasi mudanya sedini
mungkin.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga turut andil dalam menangani
hal ini.
Para pendidik harus memutar otak mereka agar para generasi mudanya memiliki
wawasan kebangsaan agar dimasa depan dapat memimpin negri dengan baik dan
dapat menjadikan teknologi bangsa tidak kalah bersaing dengan negara negara
maju di benua eropa.
 11

Relevansi Kasus dengan Tema

Sikap pihak Honda yang tidak memberikan informasi yang detail mengenai kondisi kerusakan
mobil tentu merugikan pemilik mobil ditambah lagi dengan tanpa persetujuan pemilik,
mengganti mesin mobil, hal ini tidak sesuai dengan asas wawasan nusantara yakni asas
kejujuran, dimana pihak Honda seakan-akan melakukan pemaksaan penggantian mesin mobil.

Saat pemilik mobil meminta penggantian dengan unit baru dengan dasar mobil yang dipakainya
belum satu tahun, tetapi mesin sudah diganti dan mengurangi kenyamanan dan keamanan
berkendara, pihak Honda menolak permintaan tersebut, hal ini tidak sesuai dengan asas
keadilan yang menjelaskan bahwa seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama
dalam mendapatkan keadilan dan tidak boleh merugikan pihak tertentu maupun
mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan.
Terima
Kasih