Anda di halaman 1dari 16

Konservasi Massa dari Control Volume dan Laju Keseimbangan

Massa

Buku ini disusun untuk memeenuhi penugasan Termodinamika I

Dosen Pengampu: Ir. Eflita Yohana, M.T., Ph.D.

Disusun Oleh:

Kelompok 10

Aryo Akhtar Palistianto (21050120140181)

Jembar Ripada (21050120140061)

Muhammad Rafi Pratama (21050120140157)

Muhammad Rohmatullah (21050120140091)

Rabiul Tsani Arrasy (21050120140054)

Yusuf Hamdhany (21050120120017)

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan YME. Karena atas berkat
dan rahmat serta karunia-Nya kelompok 10 dapat menyelesaikan pengerjaan buku
ini. Shalawat serta salam juga semoga tercurah limpahkan kepada nabi besar kita
Nabi Muhammad SAW.

Buku yang berjudul “Konservasi Massa dari Control Volume dan Laju
Keseimbangan Massa” ini disusun untuk memenuhi salah satu penugasan Mata
Kuliah Termodinamika I.

Ucapan terimakasih juga diberikan kepada pihak-pihak yang mendukung


adanya penyusunan buku ini, terkhusus kepada Ibu Ir. Eflita Yohana M.T., Ph.D.
selaku dosen pengampu mata kuliah Termodinamika 1 yang telah memberikan
materi dan memberikan ilmu selama dalam perkuliahan.

Kami menyadari dalam penyusunan buku ini masih terdapat banyak


kekurangan. Oleh karen itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan dalam penyusunan buku selanjutnya.

Semarang, 09 November 2021

Kelompok 10

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ..............................................................................................................i


Daftar Isi ....................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan........................................................................................................1
Bab II Pembahasan .......................................................................................................2
2.1 Pengertian Konservasi Massa ........................................................................2
2.2 Prinsip Konservasi Massa..............................................................................2
2.3 Control Volume..............................................................................................2
2.4 Bagian-Bagian dari Control Volume ..............................................................3
2.5 Prinsip Kekekalan Massa ..............................................................................3
2.6 Closed System .................................................................................................3
2.7 Analisis Control Volume dengan Konservasi Massa .....................................4
2.8 Mass Flow Rate (Laju Aliran Massa) ............................................................5
2.9 Bentuk Kesetimbangan Laju Aliran Massa ..................................................7
Bab III Penutup ............................................................................................................8
3.1 Contoh soal.....................................................................................................8
Bab IV Kesimpulan dan Saran ................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 13

ii
Bab I Pendahuluan
Termodinamika merupakan bagian dari cabang Fisika yang Namanya
Termofisika (Thermal Physics). Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara energi dan kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya
mempelajari besaran-besaran yang berskala besar (makroskopis) dari sistem yang
dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Besaran-besaran yang berskala kecil
(mikroskopis) dipelajari dalam Teori Kinetik Gas (Kinetic Theory of Gas) atau
Fisika Statistik (Statistical Physics).

Termodinamika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan


kaitanantara besaran fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di
bawahpengaruh kalor. Besaran fisis ini disebut koordinat makroskopis sistem.
Kaitan atau rumus yang menjelaskan hubungan antar besaran fisis diperoleh dari
eksperimen dan kemudian dapat digunakan untuk meramalkan perilaku zat di
bawah pengaruh kalor. Jadi, Termodinamika merupakan ilmu yang berlandaskan
pada hasil-hasil eksperimen.

Dalam termodinamika sistem akan dideskripsikan dengan sejumlah besaran


fisis yang menggambarkan keadaan sistem (disebut sebagai besaran keadaan).
Keadaan sistem yang ditinjau dalam termodinamika adalah keadaan makroskopik
yang dapat berupa keadaan rerata dari partikel-partikel dalam sistem atau berupa
keadaan kesuluruhan (total) partikel-partikel dalam sistem. Contoh keadaan
makroskopik tersebut adalah temperatur T, jumlah partikel N, volume V, energi
dalam U, tekanan p, dan lainnya. Sebaliknya besaran mikroskopik, yang bukan
merupakan besaran termodinamika, misalnya adalah posisi masing-masing partikel
⃑𝑟𝑖 , kecepatan masing-masing partikel ⃑𝑣⃑𝑖 , energi kinetik masing-masing partikel Eki
dan sebagainya. Besaran-besaran makroskopik tadi dikelompokkan menjadi dua
jenis, yang sebanding dengan jumlah partikel dan yang tidak bergantung pada
jumlah partikel. Besaran yang sebanding dengan jumlah partikel disebut sebagai
besaran.

1
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Konservasi Massa
Konservasi adalah salah satu prinsip mendasar mengenai
keberlanjutan suatu proses seperti suatu energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan tapi dapat berubah ke bentuk lainnya. Jadi, konservasi massa
dalam control volume berarti massa dalam sistem control volume boleh
keluar masuk atau berubah akan tetapi volume yang ada di dalam sistem
control volume konstan. Ontoh konservasi massa yaitu Tabung las berisi
CO2 (100g) yang mana terdiri dari O2 (50 g) dan C(50 g) akan habis
seiring penggunaanya ,akan tetapi v tabung las konstan.

2.2 Prinsip Konservasi Massa


1. Prinsip konservasi massa ini adalah merupakan prinsip dasar di alam.
Kita sangat terbiasa dengan prinsip ini dan tidak sulit untuk
memahaminya.
2. Contoh yang umum di dalam reaksi kimia, 18 kg air mempunyai
perbandingan massa yang tetap yang terdiri dari 16 kg oksigen dan 2 kg
hidrogen.
3. Massa dan energi dapat dirubah ke bentuk lain. Menurut rumus Einstein
yang terkenal. E= mc2.
4. Persamaan Einstein di atas menunjukkan bahwa massa sistem akan
berubah bila energi sistem berubah.

2.3 Control Volume


1. Dalam mekanika kontinum dan termodinamika, atau volume atur adalah
abstraksi matematis yang digunakan dalam proses pembuatan model
matematis dari proses fisik.
2. Dalam kerangka acuan inersia, control volume adalah volume fiktif yang
tetap di ruang angkasa atau bergerak dengan kecepatan aliran konstan
yang melaluinya kontinum (gas, cair atau padat) mengalir. Permukaan
yang menutupi volume control disebut sebagai permukaan control
(Control surface).

2
2.4 Bagian-Bagian dari Control Volume
1. Control surface merupakan batasan dari control volume. Control surface
terdiri dari 3 yaitu:
a. Boundary yang artinya (batas) maksudnya yang menjadi sekat antara
sistem dan sekitarnya yaitu (surroundings)
b. Real boundary sendiri artinya (batas rill) contohnya: Gelas yang
berisi cairan tertutup dari tiga sisi. Massa cairan yang disimpan dalam
gelas tidak dapat keluar dari ketiga sisi.
c. Imaginary boundary (batas imaginer) contohnya adalah pada gelas di
lapisan atas cairan nya itu terbuka. yang bisa disebut batas imajiner.
2. Steady: Dimana pada sistem terbuka sifat-sifat dapat berubah posisinya
dari titik ke titik, tetapi besaran sifat tersebut tetap selama proses (tidak
berubah lagi terhadap waktu). Tidak ada perubahan besaran sifat
terhadap waktu di dalam volume control yang Dimana massa dan volume
konstannya.
3. Uniform: tidak ada perubahan lokasinya.

2.5 Prinsip Kekekalan Massa


Hukum kekekalan massa adalah suatu hukum yang menyatakan
massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai
macam proses di dalam sistem tersebut atau dengan kata lain dalam sistem
tertutup massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (konstan).

𝑑𝑀𝑐𝑣
= 𝑚̇ 𝑖 − 𝑚̇ 𝑒
𝑑𝑡
2.6 Closed System
Sistem tertutup adalah sistem termodinamika yang di dalamnya
terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup

3
di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan
lingkungan.

2.7 Analisis Control Volume dengan Konservasi Massa

Analisis Control Volume tersebut menggunakan Closed system dimana


massa nya tetap.

Pada waktu t:

𝑀𝑠 (𝑡) = 𝑀𝑐𝑣 (𝑡) + 𝑚𝑖

Pada waktu 𝑡 + ∆𝑡

𝑀𝑠 (𝑡 + ∆𝑡) = 𝑀𝑐𝑣 ((𝑡 + ∆𝑡)) + 𝑚𝑒

Karena system ini adalah closed system maka nilai Ms nya sama

𝑀𝑠 (𝑡) = 𝑀𝑠 (𝑡 + ∆𝑡)

𝑀𝑐𝑣 (𝑡) + 𝑚𝑖 = 𝑀𝑐𝑣 ((𝑡 + ∆𝑡)) + 𝑚𝑒

𝑀𝑐𝑣 (𝑡) + 𝑚𝑖 = 𝑀𝑐𝑣 (𝑡 + ∆𝑡) + 𝑚𝑒

𝑀𝑐𝑣 (𝑡 + ∆𝑡) − 𝑀𝑐𝑣 (𝑡) = 𝑚𝑖 − 𝑚𝑒

4
Untuk mendapatkan time rate quantities, maka kedua ruas dibagi ∆𝑡

𝑀𝑐𝑣 (𝑡 + ∆𝑡) − 𝑀𝑐𝑣 (𝑡) 𝑚𝑖 − 𝑚𝑒


=
∆𝑡 ∆𝑡

Saat ∆𝑡 → 0, sistem tertutup dan volume control batas bertepatan

𝑀𝑐𝑣 (𝑡 + ∆𝑡) − 𝑀𝑐𝑣 (𝑡)


lim = 𝑚̇ 𝑖 − 𝑚̇ 𝑒
∆𝑡→0 ∆𝑡

𝑑𝑀𝑐𝑣
= 𝑚̇ 𝑖 − 𝑚̇ 𝑒
𝑑𝑡

Jika Inlet dan Exits pada system lebih dari dua maka

𝑑𝑀𝑐𝑣 Note:
= ∑ 𝑚̇ 𝑖 − ∑ 𝑚̇ 𝑒
𝑑𝑡
𝑖 𝑒
𝑚̇ adalah laju aliran massa
𝑚̇ 𝑖 tidak harus sama dengan
𝑚̇ 𝑒 karena 𝑀𝑐𝑣 (𝑡)tidak harus
sama dengan 𝑀𝑐𝑣 (𝑡 + ∆𝑡)

2.8 Mass Flow Rate (Laju Aliran Massa)


Laju Aliran Massa (Mass Flow Rate) Adalah jumlah massa yang
melalui suatu penampang tiap satu satuan waktu

Gambar 4.2

Pada Gambar 4.2 ekspresi untuk laju aliran massa materi yang
masuk atau keluar dari volume atur dapat diperoleh dalam hal sifat lokal
dengan mempertimbangkan sejumlah kecil materi yang mengalir dengan
kecepatan V yang melintasi area inkremental dA dalam interval waktu ∆t,

5
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 karena bagian dari batas
volume atur yang melaluinya aliran massa tidak selalu dalam keadaan
diam, kecepatan yang ditunjukkan pada gambar dipahami sebagai
kecepatan relatif terhadap daerah dA. Kecepatan dapat diuraikan menjadi
komponen-komponen normal dan bersinggungan dengan bidang yang
mengandung dA. Dalam perkembangan berikut, Vn menunjukkan
komponen kecepatan relative normal terhadap dA dalam arah aliran.
Volume materi yang melintasi dA selama selang waktu ∆t ditunjukkan
pada Gambar 4.2 adalah silinder miring dengan volume sama dengan
produk dari luas alasnya dA dan ketinggiannya Vn∆t. Dikalikan dengan
densitas p memberikan jumlah massa yang melintasi dA sepanjang waktu
∆𝑡.

Maka Jumlah total massa dirumuskan :

Dan pada laju massa sesaat , pada rumus jumlah total massa dibagi
dengan ∆𝑡.Maka laju massa sesaat dirumuskan :

Ketika ini terintegrasi di atas area A yang dilalui massa, ekspresi untuk
laju aliran massa dirumuskan sebagai berikut :

6
2.9 Bentuk Kesetimbangan Laju Aliran Massa
a. Laju aliran massa untuk aliran 1 dimensi:
1. Arah aliran tegak lurus terhadap batas (boundary) sistem saat massa
masuk atau keluar volume atur.
2. Nilai V T v seragam (uniform) terhadap posisi pada setiap jalur masuk
atau keluar.

One dimensional flow


b. Kondisi steady state
Steady state adalah Tidak ada perubahan massa terhadap waktu jadinya

𝑑𝑀𝑐𝑣
=0
𝑑𝑡

c. Kondisi Integral

Dimana integrasi melebihi volume pada waktu t. Dengan Persamaan. 4.3


dan 4.7, keseimbangan laju massa Persamaan 4.2 dapat ditulis sebagai:

7
Bab III Penutup
3.1 Contoh soal
1. Sebuah feedwater heater beroperasi pada kondisi steady memiliki 2 inlet
dan 1 exit. Pada inlet 1, uap air masuk pada tekanan p 1 = 7 bar, T1 = 200C
dengan laju aliran massa 40 kg/s. pada inlet 2, air pada p2 = 7 bar, T2 = 40C
masuk melalui luasan A2 = 25 cm2. cair jenuh pada 7 bar keluar melalui exit
3 dengan laju aliran volume 0.06 m3/s. tentukan laju aliran massa pada inlet
2 dan exit (kg/h) dan kecepatan pada inlet 2 (m/s)

Diketahui: A₂ = 25 cm² p₃ = 7 bar

T₂ = 40 °C (AV)₃ = 0.06 m³/s

p₂ = 7 bar

T₁ = 200 °C

p₁ = 7 bar

𝑚̇₁= 40 kg/s

Ditanyakan: laju aliran massa pada inlet 2 dan exit (kg/h) dan kecepatan
pada inlet 2 (m/s)

Jawab:

dmcv 0 = 𝑚̇₁ + 𝑚̇₂ − 𝑚̇₃


𝑑𝑡

ṁ₂= ṁ₃ − ṁ₁

(AV)₃
ṁ₃ = v₃

Dimana v₃ adalah volume spesifik di saat exit dan one-dimensional


flownya di assumsikan dari table A-3 oleh karena itu v₃ = 1.108 x 10⁻³
m³ /kg, Maka:

0.06 m³/s
ṁ₃ = = 54.15 kg/s
1.108 x 10⁻³ m³ /kg

8
Maka Laju aliran massa pada inlet 2 adalah

𝑚̇₂= 𝑚̇₃ − 𝑚̇₁

= 54.15 − 40 = 14.15 kg/s

𝐴₂𝑣₂
Untuk one-dimensional flow di 2, 𝑚̇₂ = sehingga
𝑣₂

𝑚̇ ₂𝑣₂
v₂ = 𝐴₂

Pada State 2 adalah cairan terkompresi. Volume spesifik pada


keadaan ini dapat diperkirakan dengan v₂≈ vf

(T₂) (Persamaan 3.11) dari table A-2 di 40 °C, 𝑣₂ = 1.0078 x 10⁻³ m³


/kg

Maka

(14.15 𝑘𝑔/𝑠)(1.0078 𝑥 10−3 𝑚 3/𝑘𝑔 104 𝑐𝑚²


V₂ = 25 𝑐𝑚² 1𝑚²

= 5.7 m/s

2. Air mengalir dari atas suatu tangki terbuka pada laju aliran massa konstan 7
kg/s. Air keluar melalui sebuah pipa dekat pada bagian dasar tangki dengan
laju aliran massa 1.4L, dimana L merupakan ketinggian air (m). Luas dasar
tangki 0.2 m2 dan massa jenis air 1000 kg/m3. Jika kondisi awal tangki
kosong, plot variasi ketinggian air dengan waktu
Diketahui: A = 3 ft 2 = 0.2 m2

𝜌 = 1000 kg/m3

𝑚̇𝑒 = 1.4 L

𝑚̇𝑖 = 30 lb/s = 7 kg/s

Ditanyakan: Jika kondisi awal tangki kosong, plot variasi ketinggian air
dengan waktu

9
Jawab:

dmcv
= 𝑚̇𝑖 − 𝑚̇𝑒
𝑑𝑡

Massa air yang terkandung dalam tong pada waktu t

𝑚𝑐𝑣 (𝑡) = 𝜌𝐴𝐿(𝑡)

dmcv
Masukan rumus 𝑚𝑐𝑣 (𝑡) ke dalam persamaan 𝑑𝑡

d(𝜌𝐴𝐿)
= 7 − 1.4𝐿
𝑑𝑡

dL 1.4𝐿 7
+ = 𝜌𝐴
𝑑𝑡 𝜌𝐴

yang merupakan orde pertama, persamaan diferensial biasa dengan


koefisien konstan

−1.4𝑡
𝐿 = 5 + 𝐶𝑒𝑥𝑝 (− )
𝜌𝐴

dimana C adalah konstanta integrasi. Solusinya dapat diverifikasi dengan


substitusi ke dalam persamaan diferensial.

Untuk mengevaluasi C, gunakan kondisi awal: pada t = 0, L = 0. Dengan


demikian, C = -5.0, dan solusinya dapat ditulis sebagai

1.4𝑡
𝐿 = 5 [1 − exp (− )]
𝜌𝐴

1.4𝑡
𝐿 = 5 [1 − exp (− (1000)(0.2))]

𝐿 = 5[1 − exp(−𝑜. 𝑜𝑜7𝑡)]

10
Dari grafik, kita melihat bahwa pada awalnya ketinggian cairan meningkat
dengan cepat dan kemudian mendatar. Setelah sekitar 100 detik, ketinggian
tetap hampir konstan dengan waktu. Pada titik ini, laju aliran air ke dalam
tong hampir sama dengan laju aliran keluar dari barel.

11
Bab IV Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Konservasi massa dalam control volume berarti massa dalam sistem
control volume boleh keluar masuk atau berubah akan tetapi volume yang
ada di dalam sistem control volume konstan. control volume adalah volume
fiktif yang tetap di ruang angkasa atau bergerak dengan kecepatan aliran
konstan yang melaluinya kontinum (gas, cair atau padat) mengalir.Dalam
sistem control volume terdapat perubahan massa dan energi ,akan tetapi
volume dalam sistem akan tetap konstan.Control surface merupakan
Batasan dari control volume. Control surface terdiri dari 3 yaitu Boundary,
Real boundary, Imaginary boundary. Sementara itu, Laju Aliran
Massa(Mass Flow Rate) Adalah jumlah massa yang melalui suatu
penampang tiap satu satuan waktu.Bentuk laju kesetimbangan massa
memiliki karakteristik Arah aliran tegak lurus terhadap batas dan semua
sifat intensif adalah seragam atau uniform.

12
Daftar Pustaka
Ahern J.E., 1980, “The Exergy Method of Energy Systems Analysis“, Wiley,
New York.

Bannister R.L. and Silvestri, G.J., 1989, “The Evolution of Central Station
Steam Turbines“, Mechanical Engineering, pp.70-78.

Bejan A., 1988, “Advanced Engineering Thermodynamics“, Wiley, New


York.

Black W.Z. and Hartley, J.G., 1985, “Thermodynamics “, Harper & Row,
New York.

Cengel Y.A. & Boles M.A., “Thermodynamics an Engineering Aproach “,


Second Edition, McGraw-Hill Inc, New York.

Djodihardjo H., 1985, “Dasar-Dasar Termodinamika “, PT Gramedia,


Jakarta.

Giles R.V. dan Soemitro, H.W., 1993, Mekanika Fluida dan Hidraulika “,
Edisi Kedua (SI Metrik), Erlangga, Jakarta.

Howel J.R. and Buckius, R.O., 1987, “Fundamental of Engineering“,


McGrw-Hill, New York.

Jones J.B. and Hawkins, G.A., 1986, “Engineering Thermodynamics“, 2nd


ed., Weley, New York.

Karlekar B.V., 1983, “Thermodynamics for Engineering“, Prentice-Hall,


Engewood Cliffs, New York.

Rifklin J., 1980, “Entropy“, The Viking Press “, New York.

Shapiro A.H., 1953, “The Dynamics and Thermodynamics of Compresible


Fluid Flow“, Vol.1, Ronald Press Company, New York.

Van Wylen G.J. and Sonntag, R.E., 1985, “Fundamentals of Classical


Thermodynamics“, 3rd ed., Wiley, New York.

13

Anda mungkin juga menyukai