8. Sonia (4001200046)
Kerangka Acuan Pembangunan Jembatan
Kerangka acuan ini berisi tentang studi Kasus Pengaruh Adanya JembatanKerangka
acuan ini berisi tentang studi Kasus Pengaruh Adanya Jembatan Suramadu Terhadap
Masyarakat di Kawasan Kec.Labang, Kab.BangkalanSuramadu Terhadap Masyarakat di
Kawasan Kec.Labang, Kab.Bangkalan Madura. Jembatan Suramadu yang merupakan
Jembatan terpanjang di indonesia untuk saat ini memiliki panjang sebesar 5.438' meter
dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat jalur dua arah
selebar 3.5meter dengan dua jalur darurat selebar 2.75 meter. Jembatan ini juga
menyediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar Jembatan.
Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), Jembatan
penghubung (approach bridge), dan Jembatan utama (main bridge). Perkiraan biaya
yang dihabiskan untuk pembangunan Jembatan ini adalah sekitar 4.5 triliun rupiah.
Study Kelayakan
Studi kelayakan dilakukan untuk mengetahui dapat berhasil atau
tidaknya pembangunan Jembatan Suramadu jika proyek ini
dilaksanakan. Atau seberapa besar layaknya suatu pembangunan ini
untuk dilaksanakan. Studi kelayakan juga dilakukan untuk menentukan
wilayah yang tepat untuk dijadikan lokasi pembangunan agar
pembangunan Jembatan Suramadu dapat bermanfaat semaksimal
mungkin bagi masyarakat sekitar. Biasanya proses analisis studi
kelayakan dilakukan pada tahap awal sebelum perencanaan, sehingga
dapat diketahui gambaran dan tingkat risiko yang kemungkinan akan
terjadi jika proyek tersebut dilaksanakan ke depan sehingga dari
analisis tersebut dapat dilakukan suatu pengambilan keputusan.
Identifikasi Dampak
Identifikasi dampak terhadap pembangunan Jembatan Suramadu ditinjau dari berbalik atau
tidak berbaliknya dampak yang mungkin ditimbulkan dari pembangunan tersebut. Adanya
pembangunan Jembatan Suramadu yang awalnya memiliki banyak dampak negatif namun
dengan setelah berdirinya Jembatan Suramadu memberikan beberapa dampak positif sehingga
dampak negatifnya dipulihkan, seperti bertambahnya Income perkapita rata - rata per tahun di
Bangkalan sebanyak 93.63% hal ini dikarenakan semakin lancarnya transportasi yang dapat
meningkatkan kegiatan ekonomi. namun ada juga dampak yang tidak berbalik menguntungkan
atau tidak dapat dipulihkan, seperti jumlah penumpang kapal ferry yang akan tetap tidak
mengalami kenaikan kecuali di waktu - waktu tertentu setelah adanya Jembatan Suramadu.
Menurunnya pendapatan industri Jasa Penyeberangan di Selat Madura yang ditandai dengan
menurunnya jumlah penumpang ferry secara drastis mencapai hingga 40%. dampak negative
yang mungkin ditimbulkan harus di minimalisir dan diberikan solusinya sebaik mungkin. Agar
pembangunan tetap berjalan dengan baik tanpa menimbulkan dampak negative.
Rona Lingkungan Awal
(Environmental Setting)
Kondisi lingkungan awal merupakan kondisi alami yang sudah ada di suatu wilayah sebelum adanya
pembangunan di wilayah tersebut. Kondisi lingkungan awal yang ada di wilayah Kab.Bangkalan sebelum
adanya Jembatan Suramadu dapat dilihat dari dua aspek sebagai berikut :
a. Sosial ekonomi Kondisi perekonomian khususnya pendapatan daerah kabupaten Bangkalan sebelum adanya
jembatan Suramadu menunjukkan angka yang positif. Setiap tahun terjadi peningkatan sebesar 5 - 6 persen.
Kondisi sosial ekonomi juga berkaitan dengan pendapatan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada
hasil laut yakni sebagai nelayan.
b. Sosial Budaya Sebelum adanya Jembatan Suramadu keadaan sosial budaya Masyarakat khsusnya di sisi
Madura sangatlah primitif, hal ini disebabkan sulitnya akses transportasi untuk menuju kota besar seperti
Surabaya. Sedangkan tranportasi itu sendiri merupakan urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya
bagi masyarakat yang mendiami suatu wilayah.
Prediksi Dampak Assessment Dampak
a. Jumalah manusia yang terkena dampak
a. Perubahan bentuk lahan
b. Luas pesebaran dampak
b. Penurunan kualitas air laut
c. Intensitas dan lamanya dampak
c. Penurunan kualitras udara bersih
berlangsung
e. Kumulatif dampak
Mitigasi Dampak
1. Komponen Biogeofisik :
Komponen Biogeofisik
1 Perubahan bentuk lahan √
2 Penurunan Kualitas Air Laut √ √
2. Ketenangan Masyarakat √ √
Evaluasi Dampak Potensial
Macam-macam dampak potensial yang ditimbulkan dari pembangunan Jembatan Suramadu. Berikut adalah hasil
evaluasi dari masing-masing dampak potensial berdasarkan 3 komponen
a. Komponen Biogeofisik
• Perubahan bentuk lahan
• Penurunan kualitas air laut
• Biota aquatic
• Penurunan kualitas udara bersih
Tahap Prakonstruksi
1. Survei lokasi untuk Lokasi yang Terbangunnya a. Datang secara Wilayah kaki 6 bulan sebelum Instansi
kelayakan wilayah yang digunakan jembatan yang langsung ke tempat Suramadu baik di infrastruktur pelaksana yaitu
tepat digunakan untuk sebagian tepat untuk dapat lokasi yang akan bagian Surabaya dimulai Perwakilan
pembangunan kecilrbesarnya mempermudah dibangunnya maupun Kec. Kementrian
yang lahannya akan b. Tidaj terjadi menutup atau secara Labang Kab. Pekerjaan Umum
terkena dampak kesalahpahama terbuka Bangkalan Balai Besar
c. Pemberian hak
ganti aset lahan
yang akan
digunakan
sebagai
pembangunan
jembatan
3. Kesempatan kerja dan Merekrut tenaga Menambah a. Mengutamakan Wilayah kaki 6 bulan sebelum a. Instansi
peluang berusaha kerja untuk dapat lapangan penduduk setempat Suramadu baik infrastruktur pelaksana
bekerja di usaha- pekerjaan seperti dalam perekrutan di bagian dimulai yaitu
usaha mikro usaha mikro dari b. Memberikan Surabaya Perwakilan
tersebut masyarakat sekitar pengarahan kepada maupun Kec. Kementrian
calon pekerja Labung Kab. Pekerjaan
c. Memberikan Bangkalan Umum Balai
bantuan moal Besar
terlebih dahulu Pelaksanaan
untuk membuka Jalan
usaha kecil-kecilan Nasional V
b. Instansi
Pengawas
yaitu Kepala
Desa
Tahap Konstruksi
1.
Perubahan Pembukaan Tidak Menghindari Disepanjang Dari saat tahap a. Instansi pelaksana yaitu
bentuk lahan lahan sebagai menimbulkan penebangan jalan akses konstruksi Perwakilan Kementrian
jalan akses kerusakan lahan pohon menuju hingga pasca Pekerjaan Umum Balai Besar
menuju sembarangan Jembatan konstruksi Pelaksanaan Jalan Nasional V
Jembatan Suramadu b. Instransi Pengawan yaitu Dinas
Suramadu dari atah Kab. Perhubungan
Bangkalan
2. Penurunan Materialrbahan Tidak Pendekatan teknologi Disepanjang lokasi Dari saat tahap a. Instansi pelaksana yaitu
kualitas air bangunan yang menyebabkan dan penerapan standar yang akan konstruksi hingga Perwakilan Kementrian
3. Penurunan Pada saat Tidak dapat Penerapan standar K3 Lokasi di sepanjang Secara periode a. Instansi pelaksana yaitu
kualitas udara pembangunan menimbulkan harus diberlakukan pembangunan disesuiakan dengan Perwakilan Kementrian
bersih jembatan yang pencermaran debu, karena menyangkut jembatan Suramadu kebutuhan supaya Pekerjaan Umum Balai Besar
bersumber dari dan bahan material keselamatan pekerja dilaksanakan terlaksana seoptimal Pelaksanaan Jalan Nasional V
bahan dan bahan bangunan, mungkin b. Instansi pengawasan yaitu
kesehatan Kantor LH
masyarakat dan c. Instansi penerima Laporan
Pelaksanaan Jalan
Nasional V
b. Instansi pengawasan
yaitu Kantor LH dan
Dinas Pertanian,
Perikanan serta
Kehutanan
c. Instansi penerima
laporan yaitu Kantor
LH
5. Operasi Dari dalam Cepat Karena ranjau tersebut Di sepanjang lokasi Dilaksanakan a. Instansi pelaksana yaitu
pembersihan perairan terlaksanannya berada dalam perairan yang akan sampai ranjau Perwakilan Kementrian
ranjau bersumber dari pembangunan dan seharusnya dibangunnya tersebut benar- Pekerjaan Umum Balai
akibat perang memakai alat berat jembatan benar tidak ada Besar Pelaksanaan Jalan
dunia z untuk mengambil Suramadu supaya Nasional V
ranjau tersebut terlaksananya b. Instansi pengawasan : KPLP
pembangunan
yang
berkelanjutan
6. Gangguan lalu Mobilisasi perairan Tidak terjadi a. Estimasi waktu saat Dilakukan di Dilaksanaakan a. Instansi pelaksana yaitu
lintas di laut kerancuan di laut mobilisasi peralatan sepanjang rute pada saat atau Perwakilan Kementrian
antara kapal-kapal b. Menggunakan tanda mobilisasi selama mobilisasi Pekerjaan Umum Balai Besar
warning pada saat pembangunan berlangsung Pelaksanaan Jalan Nasional V
terdapat proyek
yaitu sedang
berlangsung
7. Gangguan Mobilisasi perairan Kesehatan akan Melakukan Wilayah kaki Tahap pada saat pasca a. Instansi pelaksana
kesehatan masyarakat pengelolaan air Suramadu dan konstruksi yaitu Perwakilan
meningkat limbah sampah lokasi Kementrian
dan kualitas udara pembangunan Pekerjaan Umum
Balai Besar
Pelaksanaan Jalan
Nasional V
b. Instansi pengawas
yaitu Dinas
Kesehatan dan
Kantor LH
c. Instansi penerima
laporan yaitu Kantor
LH
Tahap Pasca Konstruksi
Pembersihan bahan Kegiatan Terciptaan kesehatan, Pembersihan Di sekitar wilayah Pasca operasi a. Instansi pelaksana yaitu Perwakilan
dan material pembangunan dan dan debu-debu tidak dilakukan dengan pembangunan jembatan pembangunan Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar
pembangunan pengangkatan bertebaran sehingga menggunakan alat Suramadu Pelaksanaan Jalan Nasional V
material bangunan tidak mengganggu yang memadai b. Instansi pengawasan yaitu Dinas
pernafasan untuk Kesehatan, Kantor LH, serta DISHUB
membersihkan c. Instansi penerima laporan yaitu Kantor LH
dari material
bangunan
Pembayaran upah Sebagai balas jasa Dapat terjaganya Diberi upah Di sekitar wilayah Pasca operasi a. Instansi pelaksana yaitu Perwakilan
para pekerja. terhadap kesejahteraan serta dengan pembangunan jembatan pembangunan. Kementrian Pekerjaan Umum Balai Besar
No. Jenis Dampak Indikator r Sumber Metode Lokasi Pantau Waktu dan Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Pengumpula Frekuensi
n Analisis
Data
1. Survei lokasi Lokasi yang Lokasu yang Melakukan Di sepanjang Dilakukan Perwakilan Kepala DISHUB
untuk kelayakan sesuai untuk digunakan pemetaan lokasi proyek berkali-kali Kementrian Desa Kec. Kab.
wilayah yang peengembanga sebagian terhadap pengembangan sebelum Pekerja Labang, Bangkalan
tepat digunakan n proyek kecilrbesarn lokasi yang jembatan dilakukan Umum Kab.
untuk ya untuk digunakan Suramadu pembangun Balai Besar Bangakalan
pembangunan dijadikan untuk an Pelaksanaa -Madura
jalan akses pengembang n Jalan
merupakan an proyek Nasional V
mili warga
sekitar
2. Melakukan Mendapatkan izin Pembebasan a. Mengirim Daerah Dilakukan Perwakilan Kepala Desa a. Kepala
permohonan izin pembebasan dan perizinan kan surat permukaan sampai benar- Kementrian Kec. Labang, Desa
kepada masyarakat lahan untuk terhapa permoho sekitar lokasi benar Pekerja Kab. Kec.
setempat dijadikan jalan masyarakat nan proyek mendapatkan Umum Balai Bangakalan- Labang
akses yang dibangun izin Besar Madura b. DISHUB
pengemb
angan
proyek
kepada
masyarak
at
3. Kesempatan kerja a. Proporsi Perekrutan Melakukan Di wilayah Di wilayah Kementrian Kepala Desa a. Dinas
dan peluang pekerja bagi tenaga kerja wawancara permukaan dalam v kali Pekerja Kec. Labang, Tenaga
berusaha tenaga lokal untuk terhadap masyarakat tahap masa Umum Balai Kab. Kerja
b. Terbukanya pembanguna masyarakat sekitar proyek prakonstruksi Besar Bangakalan- dan
lapangan n jembatan yang Pelaksanaan Madura Sosial
No. Jenis Dampak Indikator r Sumber Dampak Metode Lokasi Pantau Waktu dan Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Pengumpulan Frekuensi
Analisis Data
1. Kualitas udara Parameter udara a. Pembuatan Mendeskripsikan a. Di sepanjang Dilaksanakan a. Perwakilan a. DinKes Instansi
yang dipantau langsung dengan jalan akses pada saat Kementrian Kab. pengawas
adalah Nz, Oz, COz jembatan membandingkan menuju pembangunan Pekerja Bangakal yaitu DinKes,
dan TSP Suramadu baku mutu udara jembatan jembatan Umum Balai an dan Kantor LH,
yang jatuh jembatan muka dibangunnya hingga Kementrian Pekerja Energi Kab. dan Surabaya
ke perairan Suramadu pada perairan jembatan selesainya Umum Balai Besar Bangakalan dan
b. Dilihat dari saat memasang b. Wawancara Suramadu pembangunan Pelaksanaan Jalan Surabaya
kekeruhan tiang-tiang di dengan jembatan Nasional V b. Instansi
airnya dalam laut penduduk b. Instansi penggawas pengawas yaitu
3. Gangguan Dilihat dari biota Disebabkan oleh Survei pengamatan Di sepanjang Pada saat a. Instansi pelaksana a. Instansi pelaksana Instansi
biota air yang mendominasi masuknya pada lapangan perairan lokasi pembangunan yaitu Perwakilan yaitu Perwakilan pelaksana yaiut
material yang secara langsung yang akan jembatan hingga Kementrian Pekerja Kementrian Pekerja Perwakilan
dapat mencemari dibangunnya terselesaikannya Umum Balai Besar Umum Balai Kementrian
perairan tersebut jembatan pembangunan Pelaksanaan Jalan Pelaksaan Jalan Pekerjaan
Nasional V dan
Instansi
4. Operasi Terdapat Dari dalam Dengan survei Di sepanjang Dilaksanakan a. Instansi pelaksana a. Instansi pelaksana a. Instansi pelaksana
pembersihan beberapa perairan pengamatan lokasi yang sampai ranjau yaitu Perwakilan yaitu Perwakilan yaitu Perwakilan
ranjau ranjau akibat bersumber lapangan akan tersebut benar- Kementrian Pekerja Kementrian Kementrian
perang dunia dari akibat karena ranjau dibangunnya benar tidak ada Umum Balai Besar Pekerja Umum Pekerja Umum
ke-z perang dunia tersebut berada jembatan supaya Pelaksanaan Jalan Balai Besar Balai Besar
ke-z dalam perairan Suramadu terlaksanya Nasional V Pelaksaan Jalan Pelaksaan Jalan
mengambil
ranjau tersebut
5. Gangguan lalu Lokasi, jumlah Mobilisasi Survei Dilakukan di Saat mobilisasi a. Instansi pelaksana a. Instansi pelaksana a. Instansi pelaksana
lintas laut dan jenis peralatan dan pengamatan sepanjang jalur peralatan dan yaitu Perwakilan yaitu Perwakilan yaitu Perwakilan
potensi konflik materila lapangan secara jalan mobilisasi material Kementrian Pekerja Kementrian Pekerja Kementrian Pekerja
kendaraan pada langsung berlangsung Umum Balai Besar Umum Balai Besar Umum Balai Besar
permukaan tiang-tiang yang tersebut secara jembatan Suramadu perkuartal Perwakilan Perwakilan Perwakilan
perairan dibangun di dalam langsung Kementrian Kementrian Kementrian
perairan Pekerja Umum Pekerja Umum Pekerja Umum
an
No. Jenis Indikator r Sumber Dampak Metode Lokasi Pantau Waktu dan Pelaksana Pengawas Pelaporan
Timbul
1. Pembersih Tidak Kegiatan Melakukan Di Dilakukan berkali- a. Perwakilan a. Kepala Desa Kec. a. DISHUB Kab. Bangakalan
an bahan menyebabkan pembangunan dan kegiatan bersih- sepanjang kali sampai Kementrian Labang, Kab. b. DinKes
dan pencemaran pengangkatan bersih di sekitar lokasi benar-benar Pekerja Umum Bangakalan, c. BLH Kab. Bangakalan
material pada lingkungan material bangunan lokasi proyek tercipta Balai Besar Madura d. Kepala Desa Kec. Labang,
pembangu pembangun lingkungan bersih Pelaksanaan b. DinKes Kab. Bangkalan
nan an jembatan Jalan Nasional V c. BLH Kab.
an upah para pekerja terhadap sesuai perjanjian terhadap para personal sampai Kementrian Pekerja Labang, Kab. Kab. Bangkalan, Madura
para dengan memberi keikutsertaan dalam yang sudah ada pekerja urusan selesai Umum Balai Besar Bangkalan, Madura b. Perwakilan Kementrian
pekerja hasil pendapatan pembangunan pembangunan Pelaksanaan Jalan b. Dinas Pengelola Pekerja Umum Balai
jembatan Suramadu jembatan Nasional V dan Keuangan Aset Besar Pelaksanaan Jalan
TERIMAKASIH