TUGAS PRIBADI 2

MATERI BERSTRUKTUR
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD FARHAN
 MATERI BERSTRUKTUR
STRUKTUR DUA
1.CARA MENGETAHUI ASAL MULA TERJADINYA NEGARA
ADA DUA YAITU
1. PENDEKATAN FAKTUAL, ANTARA LAIN :
1) SUATU DAERAH YANG BELUM DIHUNI OLEH
BANGSA LAIN
2) BEBERAPA DAERAH MENYATUKAN DIRI MENJADI
SATU NEGARA BARU
3) SUATU DAERAH YANG MELEPASKAN DIRI DARI
SUATU NEGARA YANG MENJAJAHNYA
4) LENYAP ATAU PECAHNYA SUATU NEGARA
MENJADI BEBERAP NEGARA BARU
2. PENDEKATAN TEORITIS YAITU :
5) TEORI KETUHANAN, MENURUT TEORI INI
NEGARA ITU LAHIR KARENA KEHENDAK TUHAN
6) TEORI PERJANJIAN, MENURUT TEORI INI NEGARA
ITU LAHIR KARENA ADANYA PERJANJIAN
1) TEORI KEDAULATAN, MENURUT TEORI INI
NEGARA ITU LAHIR KARENA KEKUASAAN YANG
KUAT MENAKLUKKAN KEKUASAAN YANG
LEMAH.
2) TEORI HUKUM ALAM, MENURUT TEORI INI
NEGARA ITU LAHIR KARENA KEHENDAK ALAM
ITU SENDIRI, SEBAB ALAM BERSIFAT ABADI
TIDAK PERNAH BERUBAH.
2. TAHAP PERKEMBANGAN LAHIRNYA SUATU NEGARA
DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA PROSES YAITU:
1. SECARA PRIMER TERJADINYA NEGARA DIMULAI DARI
MASYARAKAT HUKUM YANG SEDERHANA, KEMUDIAN
BEREVOLUSI KE TINGKAT YANG LEBIH MAJU. TAHAP
PERTUMBUHAN INI ADALAH: 1) SUKU/PERSEKUTUAN
MASYARAKAT (GENOATSCHAAFT), 2) KERAJAAN (REJK), 3)
NEGARA NASIONAL, 4) NEGARA DEMOKRASI,
2. SECARA SEKUNDER BAHWA NEGARA SEBELUMNYA
TELAH ADA. NAMUN KARENA ADA REVOLUSI, INTERVENSI,
PENAKLUKAN , TIMBULNYA NEGARA YANG
MENGANTIKANNYA DAN MENDAPAT PENGAKUAN DARI
NEGARA LAIN YANG BERSIFAT PRIMATUR, DE-FAKTO
MAUPUN DE- JURE
3. PEMBEDAAN RAKYAT BERDASARKAN HUBUNGAN
DENGAN DAERAH TERTENTU DI DALAM SUATU NEGARA
ADALAH :
1) PENDUDUK ADALAH MEREKA YANG BERTEMPAT
TINGGAL ATAU BERDOMISILI DI DALAM SUATU
WILAYAH NEGARA (MENETAP)
4. PEMBEDAAN RAKYAT BERDASARKAN HUBUNGANNYA
DENGAN PEMERINTAH NEGARANYA ADALAH SEBAGAI
BERIKUT :
1) WARGA NEGARA ADALAH MEREKA YANG
BERDASARKAN HUKUM TERTENTU MERUPAKAN
ANGGOTA DARI SUATU NEGARA
2) BUKAN WARGA NEGARA (ORANG ASING) ADALAH
MEREKA YANG BERADA PADA SUATU NEGARA
TETAPI SECARA HUKUM TIDAK MENJADI ANGGOTA
NEGARA YANG BERSANGKUTAN,
5. NEGARA YANG BARU MERDEKA MEMERLUKAN
PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN KARENA BEBERAPA
PERTIMBANGAN BERIKUT INI :
3) ADANYA KEKHAWATIRAN AKAN KELANGSUNGAN
HIDUPNYA BAIK KARENA ANCAMAN DARI DALAM
(MELALUI KUDETA) MAUPUN KARENA INTERVENSI
DARI NEGARA LAIN.
4) KETENTUAN HUKUM ALAM YANG TIDAK BISA
DIELAKKAN BAHWA SUATU NEGARA TIDAK DAPAT
BERTAHAN HIDUP TANPA BANTUAN DAN KERJA
SAMA DENGAN BANGSA LAIN.
6. BERDASARKAN CIRINYA, NILAI SOSIAL DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI DUA MACAM :
5) NILAI YANG MENDARAH DAGING YAITU NILAI YANG
TELAH MENJADI GAYA HIDUP DAN KEBIASAAN.
1) NILAI DOMINAN YAITU NILAI YANG DIANGGAP LEBIH
PENTING DARI PADA NILAI-NILAI YANG LAIN.
7. TUJUAN PEMBENTUKAN KOMNAS HAM MENURUT
KEPPRES NO. 50 TAHUN 1983 ADALAH :
2) MEMBANTU PENGEMBANGAN KONDISI YANG
KONDUSIF BAGI PELAKSANAAN HAK ASASI
MANUSIA SESUAI DENGAN PANCASILA, UUD 1945,
PIAGAM PBB SERTA DEKLARASI UNIVERSAL HAM.
3) MENINGKATKAN PERLINDUNGAN HAK ASASI
MANUSIA GUNA MENDUKUNG TERWUJUDNYA
PEMBANGUNAN NASIONAL YAITU PEMBANGUNAN
MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA DAN
PEMBANGUNAN MASYARAKAT PADA UMUMNYA.
8. ADA DUA PENDEKATAN TENTANG KETERLIBATAN
WARGA NEGARA YAITU SEBAGAI BERIKUT :
4) PENDEKATAN ELITIS, MENEGASKAN BAHWA
DEMOKRASI ADALAH SUATU METODE ADMINISTRASI
DAN PEMBUATAN KEBIJAKSANAAN.
5) PENDEKATAN PARTISIPATORI, MENEGASKAN BAHWA
DEMOKRASI MENUNTUT ADANYA TINGKAT
KETERLIBATAN YANG LEBIH TINGGI.
9.DEMOKRASI PANCASILA BERDASARKAN DUA ASPEK 1)
YAITU SEBAGAI BERIKUT :
2)
1) ASPEK MATERIAL ADALAH PRINSIP DASAR
DEMOKRASI PANCASILA HASIL BERPIKIR DAN 3)
CIPTAAN MANUSIA INDONESIA SEBAGAI BAGIAN
INTEGRAL DARI SOSIAL BUDAYA BANGSA INDONESIA.
4)
2) APEK FORMAL ADALAH PERISTIWA PROKLAMASI 17
AGUSTUS 1945 SELAIN MENDATANGKAN KEHIDUPAN
5)
KEMERDEKAAN BAGI BANGSA INDONESIA, JUGA
MENGHASILKAN KEHIDUPAN BERKONSTITUSI 6)
TERTULIS/FORMAL.
10. ADA DUA KONSEPSI (PANDANGAN) POKOK MENGENAI 7)
WILAYAH LAUTAN, YAITU SEBAGAI :
13. SECARA GARIS BESAR PAJAK ADA DUA YAITU :
3) RES NULLIUS ADAKAH KONSEPSI YANG MENYATAKAN
BAHWA LAUT ITU DAPAT DIAMBIL DAN DIMILIKI
OLEH MASING-MASING NEGARA.
4) RES COMMUNIUS ADALAH KONSEPSI YANG
BERANGGAPAN BAHWA LAUT ITU ADALAH MILIK
MASYARAKAT DUNIA SEHINGGA TIDAK DAPAT
DIAMBIL ATAU DIMILIKI OLEH MASING-MASING
NEGARA.
11. UNTUK MENINGKATKAN KEIMANAN KEPADA ALLAH
SWT, MELALUI DUA SUMBER ATAU TEORI ATAU DALIL
YAITU: •  
ALLAH SWT C. SESAMA MAKHLUK
SESAMA MANUSIA D. DIRINYA SENDIRI
KEWAJIBAN POKOK , YANG MELIPUTI KEWAJIBAN
MANUSIA UNTUK :
MENTAATI SEMUA NORMA DAN ATURAN YANG
BERLAKU
MENEGAKKAN KEBENARAN DAN KEADILAN
IKUT SERTA DALAM MEMBELA AGAMA, BANGSA DAN
NEGARA
MEMBAYAR PAJAK
1) PAJAK PEMERINTAH PUSAT ANTARA LAIN : 1)
PAJAK PENJUALAN; 2) PAJAK PERSEROAN; 3)
PAJAK PENGHASILAN; 4) PAJAK KEKAYAAN; DAN
5) BEA CUKAI
2) PAJAK PEMERINTAH DAERAH ANTARA LAIN : 1)
PAJAK BANGUNAN; 2) PAJAK TOTONAN; 3)
SUMBANGAN WAJIB KENDERAAN BERMOTOR; 4)
BEA BALIK NAMA KENDERAAN BERMOTOR ; DAN
5) IURAN TAPE, RODIO, TV DAN PLENING SEPEDA

5) DALIL NAKLI (TEORI KEWANYUAN) BERSUMBER DARI

AL-QURAN DAN AL-HADIST
14 PERANAN PAJAK BERDASARKAN UU NO. 6
TAHUN 1983 ADALAH:
1) PERWUJUDAN PENGABDIAN, KEWAJIBAN
UNTUK MEMBIAYAKAN NEGARA DAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
2) PEMERINTAH YANG BERFUNGSI DAN
BERKWWAJIBAN MELAKUKAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN.  MUTLAK, 2) TERBATAS, DAN 3) REPUBLIK
15 BERDASARKAN PASAL 10 KUHP HUKUMAN
ADA DUA YAITU;
3) HUKUMAN POKOK, MENCAKUP HUKUMAN
: A) PENJARA, B) KURUNGAN, C) DENDA,
DAN D)HUKUMAN MATI
4) HUKUMAN TAMBAHAN MELIPUTI : A)
PENCABUTAN HAK-HAK TERTENTU, B)
PENYITAAN BARANG-BARANG TERTENTU,
DAN C) PUTUSAN HAKIM.  1) PREISIDENTIL, YAITU PRESIDEN
16 BENTUK KEPUTUSAN YANG DIMABIL
DALAM SIDANG MPR ADALAH:
5) KETETAPAN MPR, YANG KEKUATAN
HUKUM MENGIKAT KE
17. BENTUK PEMERINTAHAN :
1) REPUBLIK, YAITU BENTUK
PEMERINTAHAN YANG DIJALANKAN OLEH
PRESIDEN YANG DIPILIH OLEH RAKYAT
BAIK SECARA LANGSUNG MAPUN TIDAK
LANGSUNG MELALUI PEMILU.
2) REPUBLIK TERBAGI TIGA YAITU : 1)
PARLEMENTER MANARCHI, YAITU BENTUK
PEMERINTAHAN YANG DIJALANKAN OLEH
RAJA, ATAU RATU YANG BERSIFAT TERUN
TEMURUN.
3) MONACHI TERBAGI TIGA YAITU 1)
ABSOLUT, 2) KONSTITUSIONAL, DAN 3)
PARLEMENTER
18. SISTEM PEMERINTAHAN :
BERTANGUNG JAWAB KEPADA MPR
DAN KEBINET BERTANGGUNG JAWAB
KEPADA PRESIDEN DAN KABINET
STABIL
2) PARLEMENTER, YAITU PRESIDEN DAN
2) UNSUR DEKLARATIF YAITU: A) PENGAKUAN DARI
NEGARA LAIN, DAN B) TUJUAN YANG INGIN DICAPAI.
24. PRINSIP DEMOKRASI SECARA UNIVERSAL ANTARA
20. BENTUK NEGARA: LAIN SEBAGAI BERIKUT :
1) NEGARA KESATUAN, YAITU NEGARA YANG 1) KEKUASAAN SUATU NEGARA YANG SEBENARNYA
BERSUSUN TUNGGAL, YANG KEKUASAAN UNTUK BERADA DI TANGAN RAKYAT ATAU KEDAULATAN
MENGATUR SELURUH DAERAHNYA BERADA PADA ADA DI TANGAN RAKYAT.
PEMERINTAH PUSAT.
2) MASING-MASING ORANG BEBAS BERBICARA,
2) NEGARA SERIKAT, YAITU NEGARA BERSUSUN JAMAK, MENGELUARKAN PENDAPAT, BEBAS PENDAPAT, DAN
YANG TERDIRI ATAS BEBERAPA NEGARA BAGIAN, TIDAK ADA PAKSAAN.
YANG MA SING-MASING NEGARA BAGIAN TERSEBUT
TIDAK BERDAULAT PENUH. 25. SUBJEK HUKUM YAITU PENUNTUT HAK DAN
KEWAJIBAN YAITU :
21. UNTUK MENENTUKAN KEWARGANEGARAN
MEMPUNYAI DUA AZAS YAITU : 3) ORANG PERORANGAN, DAN 2) BADAN HOKUM

3) AZAS IUS SOLI, BERDASARKAN TEMPAT LAHIR 26. SUMBER AGHT DAN CARA MENGATASINYA

4) AZAS IUS SANGUINIS, BERDASARKAN KETURUNAN  1) SUMBER (AGHT) ADALAH : 1) KOMUNISME; 2)

FASISME DAN MILITERISME; 3) LIBERALISME; DAN 4)
22. AKIBAT YANG TERJADI ATAU PENGARUH DARI KEDUA PRAGMA
AZAS KEWARGANEGARAAN INI ADALAH :
2) CARA MENGATASINYA YAITU : 1) BERPIKR
5) APATRIDE, YAITU ORANG YANG TIDAK MEMILIKI INTEGRALISTIK; 2) MEMBINA KERUKUNAN HIDUP
KEWARGANEGARAAN ANTARUMAT BERAGAMA; 3) MENINGKATKAN
KETATAN KEPADA AGAMA, MORAL DAN HUKUM;
6) BIPATRIDE, YAITU ORANG MEMPUNYAI DAN 4) MENINGKAT- KAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KEWARGANEGARAAN RANGKAP.   RASIONAL DAN KRITIS.
23. DALAM DEMOKRASI PANCASILA, MEMPUNYAI DUA • 27. PLATO MEMANDANG BENTUK PEMERINTAHAN
CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN : DARI SEGI KUALITAS ORANG YANG MEMIMPIN :
7) MUSYAWARAH MUFAKAT , DAN 2) VOTING SUARA 1) IDIAL, YAITU BENTUK PEMERINTAHAN YANG BAIK
(BERDASARKAN SUARA TERBANYAK)  KARENA MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN UMUM
A. MOBOKRASI, BENTUK PEMERINTAHAN YANG DIPIPIN OLEH ORANG-
ORANG YANG TIDAK MENGETAHUI TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN
B. OHLOKRASI, BENTUK PEMERINTAHAN YANG DIPIMPIN OLEH ORANG-
ORANG YANG BODOH ATAU BIADAP.
28. ARISTOTELES MEMANDANG BENTUK PEMERINTAHAN DARI
KUANTITAS ORANG YANG MEMIMPINNYA YAITU :
1) IDIAL BENTUK PEMERINTAHAN YANG BAIK, KARENA
MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN UMUM
1) MONAKHI, BENTUK PEMERINTAHAN YANG
DIPIMPIN OLEH SESEORANG UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
2) ARISTOTRASI, BENTUK PEMERINTAHAN YANG
DIPIMPIN OLEH BEBERAPA ORANG UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
3) POLITY, BENTUK PEMERINTAHAN YANG DIPIMPIN
OLEH ORANG BANYAK UNTUK KEPENTINGAN
UMUM
2) MEROSOT, MAKSUDNYA BENTUK PEMERINTAHAN YANG
TIDAK BAIK KARENA MENGUTAMA KAN KEPENTINGAN
PRIBADI ATAU GOLONGAN YAITU
3) TIRANY, BENTUK PEMERINTAHAN YANG DIPIMPIN OLEH
SESEORANG UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI ATAU
GOLONGAN
• OLIGARKI, BENTUK PEMERINTAHAN YANG DIPIMPIN
OLEH BEBERAPA ORANG UNTUK KEPENTINGAN
PRIBADI ATAU GOLONGAN
• DEMOKRASI, BENTUK PEMERINTAHAN YANG
DIPIMPIN OLEH ORANG BANYAK UNTUK
KEPENTINGAN PRIBADI ATAU GOLONGAN
1) GOLONGAN YANG BERDASARKAN HUBUNGAN
KEPENTINGAN/PEKERJAAN, PERKUMPULAN EKONOMI, KOPERASI,
SERIKAT KERJA, PERKUMPULAN SOSIAL, KESENIAN, DAN OLAH
RAGA.
2) GOLONGAN YANG BERDASARKAN HUBUNGAN
TUJUAN/PANDANGAN HIDUP ATAU IDEOLOGI, PARTAI POLITIK,
PERKUMPULAN AGAMA.
30. KEGIATAN-KEGIATAN POLITIK YANG DAPAT DILAKUKAN SEBAGAI
WUJUD PARTISIPASI POLITIK WARGA NEGARA ANTARA LAIN SEBAGAI
BERIKUT :
3) MEMBENTUK ORGANISASI SOSIAL POLITIK ATAU MENJADI
ANGGOTA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT YANG DAPAT
MENGONTROL MAUPUN MEMBERI INPUT TERHADAP SETIAP
KEBIJAKAN PEMERINTAH.
4) AKTIF DALAM PROSES PEMILU
5) BERGABUNG DALAM KELOMPOK-KELOMPOK KEPENTINGAN
KOMTEMPORER.
31. SISTEM KEPARTAIAN YANG ADA DI DUNIA INI TERDIRI DARI TIGA
MACAM, YAKNI :
6) SISTEM SATU PARTAI 2. SISTEM DUA PARTAI, DAN 3. SISTEM
MULTIPARTAI 
32. MANFAAT PARTAI POLITIK BAGI MASYARAKAT ANTARA LAIN SEBAGAI
BERIKUT :
7) DAPAT MEMPERLUAS PEMAHAMAN, PENGHAYATAN, DAN WAWASAN
TERHADAP MASALAH-MASALAH ATAI ISU-ISU YANG BERSIFAT
POLITIS.
8) MAMPU MENINGKATKAN KUALITAS DIRI DALAM BERPOLITIK DAN
BERBUDAYA POLITIK SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG BERLAKU.
9) LEBIH MENINGKATKAN KUALITAS KESADARAN POLITIK RAKYAT
MENUJU PERAN AKTIF DAN PARTISIPASINYA TERHADAP
PEMBANGUNAN POLITIK BANGSA SECARA KESELURUHAN.
33. DALAM MENGGUNAKAN HAK MEMILIH DAN DIPILIH,
MAKA KITA HENDAKNYA DAPAT :
1) MENGGUNAKAN HAK MEMILIH DAN DIPILIH
TERSEBUT DENGAN SEBAIK-BAIKNYA,
2) MENGHORMATI BADAN-BADAN
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN, DAN
3) MENERIMA DAN MELAKSANAKAN HASIL KEPUTUSAN
YANG TELAH DILAKUKAN SECARA DEMOKRATIS DAN
BENAR DENGAN ITIKAD BAIK DAN RASA TANGGUNG
JAWAB.
34. BADAN HUKUM TERBAGI TIGA YAITU :
4) BADAN HUKUM YANG DIBENTUK OLEH PEMERINTAH,
SEPERTI BUMN DAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI DAN
LAIN-LAIN
5) BADAN HUKUM YANG DIAKUI OLEH PEMERINTAH,
SEPERTI PT, CV, FIRMA DAN LAIN-LAIN
6) BADAN HUKUM YANG DIBOLEH OLEH PEMERINTAH,
SEPERTI YAYASAN PENDIDIKAN, YAYASAN SOSIAL
DAN LAIN-LAIN
 35. TOLERANSI TERBAGI TIGA YAITU :
7) TOLERANSI POSITIF, YAITU PENGANUTNYA DITERIMA
DAN AJARANYA DITOLAK
8) TOLERANSI NEGETIF, YAITU PENGANUT DAN
AJARANNYA DITOLAK
1) TOLERANSI EKUMENIS, YAITU PENGANUT DAN
AJARANNYA DITERIMA. 
36. SIFAT HUBUNGAN KERJASAMA TERBAGI TIGA :
2) 1. INSIDENTAL: HUBUNGAN KERJA SAMA YANG
TERJADI SEWAKTU-WAKTU TANPA ADA PERIODE
KERJA SAMA YANG BAKU.
3) 2. PERIODIK : HUBUNGAN YANG TERJADI SECARA
TERUS MENERUS DALAM JANGKA WAKTU YANG
TERATUR.
4) 3. PERMANEN : HUBUNGAN YANG DIRENCANAKAN
BERLANGSUNG TERUS MNERUS ATAU LESTARI
37. HAK ASASI ADALAH HAK-HAK DASAR YANG DIBAWA
SEJAK LAHIR YANG MERUPAKAN ANUGERAH ALLAH
SWT. MAKA HAK ASASI MANUSIA YANG PALING ASASI
ADALAH : 1) HAK HIDUP, 2) HAK KEBEBASAN,
DAN 3) HAK MILIK
38. MENURUT UUD 1945 HAK ASASI ADA TIGA YAITU HAK
SEBAGAI :
1) SEGALA BANGSA (PEMBUKAAN UUD 1945)
2) WARGA NEGARA (PASAL 26, 27, 28, 30, 31,32,33 DAN 34
UUD 1945)
3) 3. HAK SEBAGAI PENDUDUK (PASAL 29 UUD 1945)
39. SEBAB HAK ASASI TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN SECARA
MUTLAK, KARENA :
• MELANGGAR NORMA ATAU KETENTUAN YANG BERLAKU
• MENGURANGI DAN BERTENTANGAN DENGAN HAK ASASI
PIHAK LAIN
• HAK ASASI MANUSIA YANG SATU DENGAN YANG LAIN
BERBEDA   3)
40. BERDASARKAN PASAL 33 UUD 1945 ADA TIGA BADAN USAHA DI
INDONESIA
• KOPERASI
• BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS)
• BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
41. CIRI-CIRI NEGARA HUKUM ANTARA LAIN ADANYA :
• PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAK HAK ASASI
MANUSIA
• KEPASTIAN HUKUM DALAM SEGALA PERSOALAN
• PENGADILAN YANG TIDAK MEMIHAK   •
42. TRILOGI PEMBANGUNAN YAITU:
• PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN HASIL-HASINYA
• PERTUMBUHAN EKONOMI YANG CUKUP TINGGI
• STABILITAS NASIONAL YANG MANTAP DAN DINAMIS  
43. SIFAT NEGARA :
1) SIFAT MEMAKSA ARTINYA NEGARA MEMPUNYAI KEKUATAN
FISIK SECARA LEGAL. SARANA UNTUK ITU ADALAH POLISI,
TENTARA, DAN ALAT PENJAMIN HUKUM LAINNYA
2) SIFAT MONOPOLI, DALAM MENETAPKAN TUJUAN BERSAMA
MASYARAKAT.
SIFAT MENCAKUP SEMUA MAKSUDNYA SEMUA PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU UNTUK SEMUA
ORANG TAMPA KECUALI.
44. KERJA SAMA DENGAN BERBAGAI PIHAK DISEBABKAN, KARENA
ADANYA
• PERSAMAAN TUJUAN
• PERSAMAAN BAHWA YANG SATU MERUPAKAN BAGIAN DARI
YANG LAIN
• PENGAKUAN PERSAMAAN DERAJAT, HAK DAN KEWAJIBAN  
45. PENGAKUAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK CIPTAAN ALLAH
SWT MEMILIKI KESAMAAN:
TINGKAT, MARTABAT DAN KEDUDUKAN SEBAGAI MAKHLUK
TUHAN YANG BERAKAL
• WEWENANG DAN KEKUASAAN DASAR YANG MELEKAT PADA
DIRINYA
• KEHARUSAN UNTUK MELAKUKAN SESUATU BERDASARKAN
NORMA TERTENTU
46. STRATEGI PEMBANGUNAN PELAKSANAANNYA TERDIRI DARI
TIGA TAHAP YAITU
• PEMBANGUNAN JANGKA PENDEK, YANG IMPLEMENTASINYA
BERBENTUK RENCANA TAHUNAN YANG DIDUKUNG APBN
47. DALAM MENCIPTAKAN KERUKUNAN MENGALAMI HAMBATAN,
RINTANGAN DAN TANTANGAN
• KETERBATASAN KOMUNIKASI ANTAR MASYARAKAT YANG LETAKNYA
JAUH DI PEDALAMAN
• KEANEKAGARAMAN KEPENTINGAN DAN BUDAYA SERTA KESUKUAN
DAN
• BERBAGAI KETIMPANGAN DAN KESEJAHTERAAN TERUTAMA
DIBIDANG SOSIAL EKONOMI   •
48. TRIKORA:
• BUBARKAN PEMBENTUKAN NEGARA BONEKA
• KIBARKAN BENDERA MERAH PUTIH DI IRIAN BARAT
• MOBILISASI UMUM UNTUK MEMPERSATUKAN.   •
• 49. TRITURA
• BUBARKAN PKI
• TURUNKAN HARGA BARANG
• BERSIHKAN KABINET DARI UNSUR-UNSUR PKI
50. ISTILAH WAWASAN NUSANTARA PERTAMA KALI TERCANTUM DALAM UU
NO. 4 TAHUN 1960, KEMUDIAN DI TINGKAT DALAM GBHN TAHUN 1973 YANG
UNSUR-UNSURNYA ADALAH :
• KESATUAN POLITIK, KESATUAN SOSIAL BUDAYA
• KESATUAN WILAYAH, YAITU DARAT, LAUT DAN UDARA
• KESATUAN MANUSIA INDONESIA DENGAN WILAYAH YANG
DIDIAMINYA.
51. FAKTOR PENGHAMBAT PEMBANGUNAN DALAM MENYOSONG ABAD 21:
• SUASANA KETERTUTUPAN
• BUDAYA KETERGANTUNGAN PADA PEMERINTAH
• BERBAGAI SIKAP MENTAL YANG LEMAH.
52. DISIPLIN DAN TINGKATNYA ADALAH
DISIPLIN DIRI (DISIPLIN PRIBADI ATAU SWADISIPLIN), YAITU APABILA
PERATURAN-PERATURAN ATAU KETENTUAN-KETENTUAN ITU HANYA
BERLAKU BAGI DIRI SESEORANG.
• DISIPLIN SOSIAL, YAITU APABILA PERATURAN-PERATURAN ATAU
KETENTUAN-KETENTUAN ITU HARUS DIPATUHI OLEH ORANG BANYAK
ATAU WARGA SUATU KELOMPOK.
DISIPLIN NASIONAL, YAITU APABILA PERATURAN-PERATURAN ATAU
KETENTUAN-KETENTUAN ITU MERUPAKAN TATA LAKU BANGSA ATAU
NORMA KEHIUDPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA YANG HARUS
DIPATUHI OLEH SELURUH RAKYAT. 
53. PELAKSANAAN DEMOKRASI EKONOMI DI INDONESIA HARUS
DIHINDARI CIRI-CIRI NEGATIF :
• SISTEM FREE FIRGHT LIBERALISME : YANG MENUMBUHKAN
EKSPLOTASI TERHADAP MANUSIA DAN BANGSA YANG DALAM
SEJARAH INDONESIA TELAH MENIMBULKAN DAN MEMPERTAHANKAN
KELEMAHAN STRUKTUR POSISI INDONESIA.
• SISTEM ETATISME: YANG NEGARA BESERTA APARATUR EKONOMI
NEGARA BERSIFAT DOMINAN SERTA MENDESAK DAN MEMATIKAN
POTENSI DAN DAYA KREASI
• PEMUSATAN KEKUATAN EKONOMI PADA SATU KELOMPOK DALAM
BENTUK MONOPOLI YANG MERUGIKAN MASYARAKAT.
54. TIGA PRINSIP KEPEMIMPINAN PANCASILA YANG DIKEMUKAKAN OLEH
KI HAJAR DEWANTARA BAPAK PENDIDIKAN PERTAMA DI INDONESIA
ADALAH:
55. SISTEM PEMILU:
• DISTRIK: SISTEM PEMILIHAN APABILA SATU DAERAH
PEMILIHAN MEMILIH 1 ORANG WAKIL
• PROPOSIONAL: SISTEM PEMILU YANG MENGGANGAP
SELURUH WILAYAH NEGARA SEBAGAI DAERAH
PEMILIHAN
• PERWAKILAN BERIMBANG DENGAN STELSEL DAFTAR :
SISTEM PEMILU YANG DILAKSANAKAN, DIMANA SETIAP
PARTAI ATAU GOLONGAN PESERTA PEMILU
MENGAJUKAN DAFTAR NAMA CALON DENGAN URUTAN
TERTENTU. SISTEM INI YANG DIPRAKTEKKAN DI
INDONESIA.
56. DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959:
• BUBARKAN BADAN KONSTITUANTE
• KEMBALI KE UUD 1945, TIDAK BERLAKU UUDS
• PEMBENTUKAN MPRS DAN DPAS  MEMBUAT UNDANG-UNDANG
57. DALAM SIDANG PPKI PERTAMA, 18 AGUSTUS 1945, ADA
3 KEPUTUSAN YAITU:
• MENGSAHKAN UNDANG-UNDANG DASAR
• MEMILIH PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MASING-
MASING SOEKARNO DAN MOHD. HATTA
• UNTUK SEMENTARA PRESIDEN DIBANTU OLEH SEBUAH
KOMITE NASIONAL
58. SIDANG PPKI KEDUA, 19 AGUSTUS 1945 MENETAPKAN
TIGA KEPUTUSAN YAITU
• MEMBENTUK PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)
• MEMBENTUK BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) 
59. TEORI PEMISAHAN KEKUASAAN MENURUT JOHN
LOCKE ADA 3 YAITU
• LEGISLATI : KEKUASAAN YANG BERWENANG MEMBUAT
UNDANG-UNDANG
• EKSEKUTI : KEKUASAAN YAN BERWENANG
MELAKSANAKAN UU DAN DIDALAMNYA TERMASUK
KEKUASAAN MENGADILI
• FEDERATIF : KEKUASAAN YANG MELIPUTI SEGALA
TINDAKAN UNTUK MENJAGA KEAMANAN NEGARA
DALAM HUBUNGAN DENGAN NEGARA LAIN
60. TEORI PEMISAHAN KEKUASAAN MENURUT
MONTESQUIEU ADA 3 YAITU
• LEGESLATIF : KEKUASAAN YANG BERWENANG
• EKSEKUTIF : KEKUASAAN YANG BERWENANG
MENJALANKAN UU
• YUDIKATIF : KEKUASAAN YANG BERWENANG MENGUJI
DAN MENGADILI THDP PELANGGARAN UNDANG-
UNDANG
61. WAWASAN NUSANTARA MENGANDUNG TIGA UNSUR
DASAR SEBAGAI BERIKUT :
• WADAH (COUNTOUR) SEBAGAIMANA DIRUMUSKAN
DALAM PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA KEEMPAT, YAITU
62. KONDISI SOSIAL BUDAYA YANG DAPAT MENGHAMBAT
PENEGAKAN HAM ADALAH :
• STRATIFIKASI DAN STATUS SOSIAL : YAITU TINGKAT
PENDIDIKAN, USIA, PEKERJAAN, KETURUNAN DAN EKONOMI
MASYARAKAT INDONESIA YANG MULTI KOMPLEKS
(HETEROGEN).
• NORMA ADAT ATAU BUDAYA LOKAL YANG KADANG
BERTENTANGAN DENGAN HAM, TERUTAMA JIKA SUDAH
BERSINGGUNGAN DENGAN KEDUDUKAN SESEORANG, UPACARA-
UPACARA SAKRAL, PERGAULAN DAN SEBAGAINYA.
• MASIH ADANYA KONFLIK HORIZONTAL DI KALANGAN
MASYARAKAT YANG HANYA DISEBABKAN OLEH HAL-HAL
SEPELE.
63 . KOMUNIKASI DAN INFORMASI DAPAT MENGHAMBAT
PENEGAKAN HAM YAITU:
• LETAK GEOGRAFIS INDONESIA YANG LUAS DENGAN LAUT,
SUNGAI, HUTAN, DAN GUNUNG YANG MEMBATASI KOMUNIKASI
ANTARDAERAH.
• SARANA DAN PRASARANA KOMUNIKASI DAN INFORMASI YANG
BELUM TERBANGUN SECARA BAIK YANG MENCAKUP SELURUH
WILAYAH INDONESIA.
• SISTEM INFORMASI UNTUK KEPENTINGAN SOSIALISASI YANG
MASIH SANGAT TERBATAS BAIK SUMBER DAYA MANUSIANYA
MAUPUN PERANGKAT YANG DIPERLUKAN.  YANG DIPERSEPSI SEBAGAI RAHMAT DAN RIDHA ALLAH SWT
64. KEBIJAKAN PEMERINTAH DAPAT MENGHAMBAT PENEGAKAN
HAM YAITU:
• TIDAK SEMUA PENGUASA MEMILIKI KEBIJAKAN YANG SAMA
TENTANG PENTINGNYA JAMINAN HAK ASASI MANUSIA
• ADA KALANYA DEMI KEPENTINGAN STABILITAS NASIONAL,
PERSOALAN HAK ASASI MANUSIA SERING DIABAIKAN.
• PELAKSANAAN TINDAKAN PELANGGARAN OLEH OKNUM
APARAT MASIH DISKRIMINATIF, TIDAK KONSEKUEN, DAN
TINDAKAN PENYIMPANGAN BERUPA KKN.
66. NOTONAGORO MEMBAGI NILAI MENJADI TIGA :
• NILAI MATERIAL, YANG SEGALA SESUATU YANG BERGUNA BAGI
KEBUTUHAN FISIK MANUSIA. CONTOH : MAKANAN, AIR DAN
PEKAIAN
• NILAI VITAL, YAITU SEGALA SESUATU YANG BERGUNA BAGI
MANUSIA UNTUK DAPAT MENGADAKAN KEGIATAN. CONTOH :
BUKU DAN ALAT TULIS BAGI PELAJAR.
• NILAI KEROHANIAN, YAITU SEGALA SESUATU YANG BERGUNA
BAGI ROHANI (BATIN) MANUSIA. NILAI KEROHANIAN DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI EMPAT MACAM:
• NILAI KEBENARAN, YAITU NILAI YANG BERSUMBER DARI UNSUR
AKAL MANUSIA (RASIO, BUDI DAN CIPTA)
• NILAI KEINDAHAN, YAITU NILAI YANG BERSUMBER DARI UNSUR
RASA MANUSIA ( PERASAAN, ESTETIKA DAN INTUISI)
• NILAI MORAL/KEBAIKAN, YAITU NILAI YANG BERSUMBER DARI
UNSUR KEHENDAK ATAU KEMAUAN (KARSA, ETIKA)
• NILAI RELEGIUS, MERUPAKAN NILAI KETUHANAN YANG
TERTINGGI DAN MUTLAK YANG BERSUMBER DARI KEYAKINAN
MANUSIA. NILAI RELIGIUS BERFUNGSI SEBAGAI SUMBER MORAL
67. CIRI-CIRI MASYARAKAT MODERN ANTARA LAIN :
• MENGHARGAI WAKTU
• BERTANGGUNG JAWAB
• DISIPLIN, BAIK DISIPLIN PRIBADI, SOSIAL MAUPUN DISIPLIN
NASIONAL
68. CIRI-CIRI TINGGAL LANDAS ADALAH : • PANGERAN ANTASARI (KALIMANTAN) 1859

1. MANTAPNYA SESTEM NASIONAL MELIPUTI SISTEM • AGUNG MADE (LOMBOK) 1890

POLITIK,EKONOMI,SOSIAL BUDAYA DAN
PEMERATAAN KEAMANAN, • SI SIGAMANGARAJA (BATAK) 1890

2. TERCIPTANYA KUALITAS MANUSIA DAN • TEUKU UMAR (ACEH) 1890.

MASYARAKAT YANG MAJU DAN MANDIRI,

3. MANTAPNYA WAWASAN NUSANTARA, DAN

KETAHANAN NASIONAL DALAM SEGENAB ASPEK
KEHIDUPAN.
STRUKTUR EMPAT
69. PERJUANGAN DAN PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP
PENJAJAH UNTUK MENCAPAI KEMERDEKAAN YAITU: 70. FUNGSI NEGARA

• PERLAWANAN TERHADAP KEDATANGAN PORTUGIS YAITU: SULTAN • MEMELIHARA KETERTIBAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA DAN
BABULLAH DI TERNATE. MENYELESAIKAN KONPLIK YANG MUNCUL DALAM MASYARAKAT

• PERLAWANAN TERHADAP KEDATANGAN BELANDA ADA ENAM YAITU : • MENGUSAHAKAN KESEJAHTERAAN DAN KEMAKURAN RAKYATNYA

• SULTAN AGUNG ( MATARAM ), 1645
• SULTAN AGENG TIRTAYASA ( BANTEN ) 1650
• SULTAN ISKANDAR MUDA ( ACEH ) 1635
• PERTAHANAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENANGKAL SETIAP ANCAMAN
YANG DATANG DARI LUAR MAUPUN GANGGUAN DARI DALAM
• MENEGAKKAN KEADILAN YANG DILAKSANAKAN MELALUI LEMBAGA-
LEMBAGA PERADILAN  

• HASANUDDIN ( MAKASAR ) 1650
• UNTUNG SURAPATI ( JAWA TIMUR ) 1670
• IBNU ISKANDAR (MINAGKABAU )1680
• PERLAWANAN TERHADAP IMPRIALISME BELANDA PADA ABAD KE 19
ADALAH:
71. CARA BERPIKIR DAN MENTALITAS YANG PERLU DIWASPADAI YANG
MENIMBULKAN BERBAGAI KERAWANAN ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT :
• SIKAP MATERIALISME
• MENTALITAS YANG BERORIENTASI PADA KEKUATAN DA KEKERASAN
• SIKAP FORMALITIS

• PATIMURA (MALUKU) 1817 • SIKAP PRIMORDIAL

• BADARUDDIN (PALEMBANG)1819

• PANGERAN DIPONOGORO (JAWA) 1825-1830

• IMAN BONJOL (SUMATERA BARAT) 1837

• I. KETUT JELANTIK (BALI) 1850

72. SIKAP YANG PERLU DIHINDARI DALAM MEWUJUDKAN KERUKUNAN BERAGAMA
YAITU :
• FANATISME YANG BERLEBIHAN 3. MENCAMPUR ADUKKAN AJARAN
AGAMA
• ACUH TAK ACUH TERHADAP AJARAN AGAMA 4. MEMAKSA ORANG YANG TELAH
BERAGAMA  YANG MEMANG SANGAT BESAR DAN LUAS; DAN
73. TANTANGAN PEMBINAAN KERUKUNAN DALAM KEHIDUPAN DALAM KEHIDUPAN
KARENA ADANYA :
• KESENJANGAN TERUTAMA DALAM BIDANG SOSIAL EKONOMI
• PAHAM EGOISME DAN EKSTRIMISME YANG INGIN MEMAKSAKAN KEHENDAK
DENGAN KEKERASAN
• KEANEKARAGAMAN SEPERTI, KEPENTINGAN, BUDAYA, KESUKUAN, ADA
ISTIADAT, BUDAYA, BAHASA, MAUPUN AGAMA DAN KEPERCAYAAN.
• KETERBATASAN KOMUNIKASI ANTARMASYARAKAT, KHUSUSNYA YANG
BERADA DI DAERAH PEDALAMAN.
74. DALAM MENEGAKKAN KEADILAN DAN KEBENARAN 4 PRINSIP YANG PERLU
DILAKUKAN OLEH SETIAP WARGA INDONESIA, YAITU :
• MELIHAT SETIAP YANG BENAR SEBAGAI KEBENARAN YANG SESUNGGUHNYA
• MENGIKUTI KEBENARAN, BUKAN SEKEDAR MELIHAT
• MELIHAT SETIAP YANG SALAH DAN KELIRU SEBAGAI KESALAHAN DAN
KEKELIRUN, DAN
• MENJAUHKAN DIRI DAN MELURUSKAN KEKELIRUAN DAN KESALAHAN.
75. CARA-CARA UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU AGAR SESUAI DENGAN BUDAYA
NASIONAL ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT :
• MEMBINA KEBUDAYAAN NASIONAL ATAS DASAR NORMA-NORMA PANCASILA
DAN DIARAHKAN PADA PENERAPAN NILAI-NILAI LUHUR YANG
MENCERMINKAN KEPRIBADIAN BANGSA
• MENCEGAH NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA YANG BERSIFAT FEODAL DAN
KESUKUAN
• MEMILIH UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN LAIN YANG MENUNJANG KEBUDAYAAN
BANGSA INDONESIA DAN MENOLAK UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN LAIN YANG
• KELANJUTAN, PEMBANGUNAN NASIONAL SEBAAI RANGKAIAN
PEMBANGUNAN YANG BERKESINAMBUNG AN
• PENINGKATAN, PEMBANGUNAN NASIONAL HARUS MENINGKATKAN
KECERDASAN, TARAF HIDUP DAN KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA
• PERLUASAN, UNTUK MENJAWAB TANTANGAN DAN TUNTUTAN PEMBANGUNAN
• PEMBARUAN, PERKEMBANGAN DAN GEJOLAK INTERNASIONAL SERTA
MODERNISASI KEHIDUPAN BANGSA MENUNTUT SIKAP DAN UPAYA SESUAI
DENGAN TUNTUTAN ZAMAN
77. PERILAKU SESEORANG YANG BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT SELALU :
• BERDOA KEPADA ALLAH SWR
• MENSYUKURI RAHMAT DAN NIKMAT ALLAH SWT
• MENJAGA KEBERHASILAN/KESUCIAN LAHIR DAN BATIN
• BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
78. NORMA ETIKA SUMBER DAN SANKSINYA :
• NORMA AGAMA, SUMBER DARI ALLAH SANKSINYA DOSA ATAU SIKSAAN ALLAH
• NORMA KESUSILAAN,SUMBER DARI HATI NURANI MANUSIA SANKSINYA
PENYESALAN
• NORMA KESOPANAN,SUMBER DARI MASYARAKAT SANKSINYA TERSINGKIR DARI
MASYARAKAT,ATAU MENDAPAT EJEKAN/CEMOOHAN MASYARAKAT
• NORMA HUKUM, BERSUMBER DARI PEMERINTAH/PENGUASA SANKSINYA
HUKUMAN DARI PEMERINTAH ATAU PENGUASA.
79. FUNGSI LEMBAGA KEAGAMAAN YAITU :
• TEMPAT UNTUK MEMBAHAS DAN MENYELASAIKAN MASALAH YANG
MENYANGKUT KEAGAMAAN
• MEDIA PENYAMPAIAN GAGASAN YANG BERMAMFAAT BAGI PEMBANGUNAN
UMAT DAN BANGSA
• WAHANA SILATURRAHMI YANG DAPAT MENUMBUHKAN RASA PERSAUDARAAN
DAN KEKELUARGAAN
• WAHANA DIALOG ANTARA SESAMA ANGGOTA ATAU KELOMPOK AGAMA
80 . POLA HIDUP SEDERHANA ATAU POLA HIDUP SEDERHANA
• CERMAT 2. HEMAT 3. TELITI/TEPAT 4. MAMFAAT
81. CIRI HIDUP SEDERHANA YAITU :
• GEMAR MENABUNG 3. MELESTARIKAN LINGKUNGAN
• MEMIKIRKAN HARI ESOK YANG LEBIH CERAH 4. KONSISTEN
82. PEMILU YANG PERTAMA DILAKSANAKAN DI INDONESIA, 29 SEPTEMBER 1955 YANG
DIIKUTI OLEH 29 PARTAI YANG DIMENANGKAN OLEH EMPAT PARTAI YAITU:
• MASYUMI 2. PNI 3. NU (NAHDATUL ULAMA) 4. PKI
83. PARTAI POLITIK DILIHAT DARI SIKAPNYA ADA EMPAT YAITU :
• PARTAI RADIKAL, YAITU PARTAI YANG TIDAK PUAS DENGAN KEADAAN SEKARANG
DAN INGIN MERUBAHNYA SECARA CEPAT SAMPAI KEAKAR-AKARNYA
• PARTAI PROGRESIF YAITU PARTAI YANG TIDAK PUAS DENGAN KEADAAN
SEKARANG DAN INGIN MERUBAHNYA SECARA BERTAHAP ATAU PELAN-PELAN
• PARTAI KONSERVATIF YAITU PARTAI YANG PUAS DENGAN KEADAAN SEKARANG
DAN INGIN MEMPERTAHANKANNYA
• PARTAI REAKSIONER YAITU PARTAI YANG TIDAK PUAS DENGAN KEADAAN
SEKARANG DAN INGIN KEMBALI PADA KEADAAN MASA LAMPAU.
84. PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGGUNAAN DANA UNTUK
MENGHINDARI PEMBOROSAN NEGARA ADALAH:
• MENGATUR SEMUA SASARAN PEMBANGUNAN SECARA CERMAT DAN TERTIB
• BERHATI-HATI DALAM MENGGUNAKAN DANA YANG TERSEDIA SECARA EFISIEN
DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN
• TEPAT PADA SASARANNYA DALAM MENGGUNAKAN DASA SESUAI DENGAN
KEPERLUAN
• TEMPERHITUNGKAN BAHWA PENGGUNAAN DAN MEMBERIKAN MANFAAT UNTUK
MENCAPAI TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN.
85. LETAK SUATU NEGARA SANGAT BERPENGARUH DALAM MENENTUKAN WAWASAN
NASIONAL DAPAT DIBAGI DALAM EMPAT BENTUK, SEBAGAI BERIKUT :
• NEGARA TERTUTUP, YAITU NEGARA YANG DIAPIT OLEH NEGARA LAIN, NEGARA
INI TIDAK MEMILIKI PANTAI (LAND LOCKED AREA), SEPERTI NEGARA SWIS DAN
LAOS;
• NEGARA PULAU (ISLAND STATE), SPERTI SINGAPURA;
• NEGARA KEPULAUAN (ARCHIPELAGO), SEPERTI INDONESIA
86. SESTEM KEKUASAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP DEMOKRASI
PANCASILA
• OLIGARKI : SESTEM PEMERINTAHAN YANG DIJALANKAN OLEH SEGELINTIR
ORANG UNTUK ORANG BANYAK.
• ANARKI : SESTEM PEMERINTAHAN YANG KEKUASAANYATIDAK JELAS, TIDAK
ADA PERATURAN YANG BENAR DAPAT DIPATUHI
• MOBOKRASI : PEMERINTAHAN YANG DIKUASAI OLEH SEKOLOMPOK ORANG
UNTUK KEPENTINGAN RAKYAT
• DIKTATOR : KEKUASAAN YANG TERPUSAT PADA SESEORANG YANG BERKUASA
SECARA MUTLAK
87. MENURUT ARISTOTELES ADA 4 MACAM KEADILAN
• KEADILAN DISTRIBUTIF : BERDASARKAN KEMAMPUAN /TENAGA
• KEADILAN KOMUTATIF : BERDASARKAN JASA SESEORANG
• KEADILAN KODRAT ALAM : BERDASAKAN KEHENDAK TUHAN
• KEADILAN KONVENSIONAL : BERDASAKAN KEKUASAAN
88. SISI NEGATIF DARI KEMAJUAN IPTEK ITU DAPAT BERBENTUK PAHAM ATAU SIKAP :
• SEKULERSIME 2 MATERIALISME. 3. INDIVIDUALISME 4.
ELITISME/GLAMORIS/ EKLUSIF
89. FAKTOR PENDUKUNG KESIAPAN/PEMBANGUNAN MENYOSONG ABAD 21:
• SUASANA KETERBUKAAN
• PENGHARGAAN TERHADAP HASIL KARYA ORANG LAIN
• SISTEM MOBILITAS SOSIAL TERBUKA
• TINGKAT SIKAP MENTAL YANG LEMAH.
90 POKOK PIKIRAN YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN UUD 1945 • DILAKSANAKAN PEMILU UNTUK MEMILIH WAKIL-WAKIL RAKYAT

• NEGARA PERSATUAN MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN SELURUH TUMPAH • KEKUASAAN DIJALANKAN OLEH MPR
DARAH INDONESIA
• SUSUNAN DAN KEDUDUKAN ANGGOTA DPR/MPR DIATUR DENGAN UNDANG-
• NEGARA HENDAK MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT UNDANG
INDONESIA
95. SEBAB LAHIRNYA SUATU PARTAI POLITIK KARENA SAMA :
• NEGARA HENDAK MEWUJUDKAN KEDAULATAN RAKYAT
• KETURUNAN 2. KEPENTINGAN 3. CITA-CITA POLITIK, DAN 4.
• NEGARA BERDASARKAN ATAS KETUHANAN YANG MAHA ESA KEPERCAYAAN/AGAMA

91. POPOK PIKIRAN YANG TERCANTUM DALAM PENJELASAN PASAL UUD 1945 : 96. CARA BERPIKIR DAN MENTALITAS YANG PERLU DIWASPADAI.

• DASAR-DASAR KETATANEGARAAN • SIKAP MATERIALISTIS

• SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA • MENTALAITAS YANG BERORIANTASI PADA KEKUATAN DAN KEKERASAN,

• KERANGKA MEKANISME PENYELENGGARA NEGARA • SIKAP YANG FORMALISTIS

• HUBUNGAN NEGARA DENGAN PENDUDUK INDINESIA • SIKAP YANG PRIMORDIAL  

92. PERIODENISASI UUD DI INDONESIA YAITU:
• 18 AGUSTUS S/D 27 DESEMBER 1949 BERLAKU : UUD 1945
• 27 DESEMBER 1949S/D 17 AGUSTUS 1950 BERLAKU : UUD RIS (KRIS)
97. BANGSA INDONESIA BERSIFAT MAJEMUK, UNTUK ITU PERLU MENGGUNAKAN POLA
PIKIR FALSAFAH PANCASILA DARI SUDUT
• MONODUALISTIK DAN MONOPLURALISTIK 3. INTEGRALISTIK DAN
KEBERSAMAAN

• 17 AGUSTUS 1950 S/D 5 JULI 1959 BERLAKU : UUD S • KESELARASAN, KESERASIAN 4. KEKELUARGAAN. 

• 5 JULI 1959 S/D SEKARANG BERKALU : UUD 1945, YANG SUDAH MENGALAMI 98. KARAKTER ATAU KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA YANG MENONJOL ANTARA LAIN
BEBERAPA KALI AMANDEMEN YAITU : :

• TAHUN 1999 TERHADAP PASAL : • PERCAYA DAN TAKWA KEPADA ALLAH SWT

5,7,9,13,14,15,17,20,21, • MUSYAWARAH MUFAKAT

• GOTONG ROYONG DAN KEKELUARGAAN

• TAHUN 2000 TERHADAP PASAL :
18,19,20,22,25,26,27,30,35,36, • TOLERANSI DAN SALING MENGHORMATI

99. SIFAT KEDAULATAN ADA 4 YAITU :

• TAHUN 2001 TERHADAP PASAL :1,3,6,7,8,11,
17,22,23,24, • 1. PERMANEN YAITU KEDAULATAN ITU ADA APABILA NEGARA ITU MASIH ADA

• 2. ASLI YAITU KEKUASAAN ITU BUKAN DARI KEKUASAN LAIN

• TAHUN 2002 TERHADAP PASAL :2,6,8,16,23,
24,31,32,33,34,37, I, II,III AP, I, II AT • 3. BULAT YAITU KEKUASAN ITU TIDAK DAPAT DIBAGI-BAGI
100. MENURUT PASAL 10 UU NO. 14 TAHUN 1970 ADA EMPAT MACAM
PENGADILAN YAITU :
• PENGADILAN UMUM YAITU : 1) PENGADILAN NEGERI, 2) PENGADILAN
TINGGI, DAN 3) MA
• PENGADILAN AGAMA
• PENGADILAN MILITER
• PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
101. MENURUT FRIENDRIEK HERT ADA 4 UNSUR TERBENTUKNYA SUATU
BANGSA YAITU KEINGINAN UNTUK MENCAPAI KESATUAN NASIONAL YANG
TERDIRI ATAS KESATUAN SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, AGAMA,
KEBUDAYAAN, KOMUNIKASI DAN SOLIDARITAS.
• MENCAPAI KEMEROKKAAN DAN KEBEBASAN NASIONAL SEPENUHNYA.
• KEMANDIRIAN, KEUNGGULAN, INDIVIDUALITAS, KEASLIAN DENGAN
MENJUNJUNG TINGGI BAHASA NASIONAL YANG MANDIRI.
• MENONJOL (UNGGUL) DI ANTARA BANGSA-BANGSA LAIN DALAM
MENGAJAR KEHORMATAN, PENGARUH DAN PRESTASI.  •
102. FAKTOR YANG MENYEBABKAN MUNCULNYA NASIONALISME EROPA
SEBAGAI BERIKUT :
• MUNCULNYA PAHAM RASIONALISME DAN ROMANTISME
• MUNCUL PAHAM AUKURANG DAN KOSMOPALITASME
• TERJADINYA REVOLUSI PERANCIS.
• REAKSI ATAS AGRESI YANG DILAKUKAN OLEH NAPOLEON
BONAPARTE.  •
103. TERJADINYA NEGARA SECARA PRIMER YAITU :
• SUKU/PERSEKUTUAN MASYARAKAT (GENOAT SCHAAFT) AWAL
KEHIDUPAN MANUSIA DI MULAI DARI KELUARGA, TERUS
BERKEMBANG MENJADI KELOMPOK-KELOMPOK MASYARAKAT
HUKUM TERTENTU (SUHU) YANG TAKUT DENGAN ADAT DAN
KEBIASAAN YANG DISEPAKATI YANG DI PIMPIN OLEH KEPALA SUKU
UNTUK MENGATUR KEHIDUPAN BERSAMA, KEMUDIAN BERKEMBANG
• KERAJAAN (REJK), KEPALA SUHU YANG SEMULA BERKUASA DI
MASYARAKAT DULUNYA, KEMUDIAN MENGADAKAN EKSPANSI
DENGAN PENAKLUKAN KE DAERAH LAIN. MENJADI RAJA DENGAN
CAKUPAN ARLAYAH YANG LEBIH LUAS DALAM BENTUK KERAJAAN.
• NEGARA NASIONAL, PADA AWALNYA NEGARA NASIONAL DI PERINTAH
OLEH RAJA YANG OBSOLUT DENGAN SISTEM PEMERINTAHAN
TERSENPATLISASI. SEMUA RAKYAT DIPAKSA MEMATUHI
KEHENDAKNYA.
• NEGARA DEMOKRASI, DARI FASE NASIONAL, SECARA BERTAHAP
RAKYAT MEMPUNYAI KESADARAN BATIN DALAM BENTUK PERASAAN
BERBANGSAA, KARENA KEKUASAAN RAJA MUTLAK, MAKA RAKYAT
BERKEINGINAN UNTUK BERDAULAT SENDIRI, RAKYAT BERHAK
MEMILIKI PEMIMPINNYA YANG DIANGGAP DAPAT MENJADIKAN
ASPIRASI MODERN.  
104. TUJUAN NEGARA INDONESIA YAITU SEBAGAI BERIKUT :
• MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN SELURUH TUMPAH DARAH
INDONESIA
MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM
• MENCERDASRKAN KEHIDUPAN BANGSA
• IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA BERDASARKAN
KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL.
105. NILAI MEMILIKI CIRI-CIRI SEBAGAI BERIKUT :
• MERUPAKAN BENTUKAN MASYARAKAT SEBAGAI HASIL
INTERAKSI ANTARWARGA MASYARAKAT.
DISEBARKAN DIANTARA MASYARAKAT (HUKUM
BAWAAN SEJAK LAHIR)
• TERBENTU MELALUI SOSIALISASI (PROSES BELAJAR)
• MERUPAKAN MACAM-MACAM NILAI
106. CIRI MASYARAKAT POLITIK SEBAGAI BERIKUT :
• PERILAKU POLITIK SALING MEMILIKI HUBUNGAN ANTARA
• BUDAYA POLITIK MERUPAKAN SUATU SIKAP ORIENTASI YANG KHAS
WARGA NEGARA TERHADAP SISTEM POLITIK DAN ANEKA RAGAM
BAGIANNYA, DAN SIKAP TERHADAP PERANAN WARGA NEGARA YANG ADA
DI DALAM SISTEM POLITIK.
• KELOMPOK KEPENTINGAN MERUPAKAN KELOMPOK YANG BERUSAHA
MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PEMERINTAH TANPA BERKEHENDAK
MEMPEROLEH JABATAN POLITIK.
• KELOMPOK PENEKAN YAITU DALAM PANDANGAN STUART GERRY BROWN,
KELOMPOK PENEKAN MERUPAKAN KELOMPOK YANG DAPAT
MEMPENGARUHI ATAU BAHKAN MEMBENTUK KEBIJAKSANAAN
PEMERINTAH.
107 . BEBERAPA PRASYARAT GUNA MENUJU MASYARAKAT MADANI ANTARA
LAIN YAITU :
• KUALITAS SDM YANG TINGGI
• MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN POKOK SENDIRI
• SEMAKIN MANTAP MENGANDALKAN SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN
DALAM NEGERI
• MEMILIKI KEMAMPUAN DALAM BIDANG IDIOLOGI, POLITIK, SOCIAL
BUDAYA, EKONOMI DAN PERTAHANAN KEAMANAN
108. BUDIYANTO (2004) PRINSIP DEMOKRASI YANG BERLAKU SECARA
UNIVERSAL YAITU :
• KETERLIBATAN WARGANEGARA DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN POLITIK
• TINGKAT PERSAMAAN TERTENTU DIANTARA WARGA NEGARA
• TINGKAT KEBEBASAN TERTENTU YANG DIAKUI DAN DIPAKAI OLEH
WARGANEGARA
• PERHORMATAN TERHADAP SUPREMASI HUKUM
109. KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
MENGAJARKAN ADALAH :
• TIDAK MEMAKSAKAN KEHENDAK KEPADA ORANG LAIN.
• MENGUTAMAKAN MUSYAWARAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN.
110 UNSUR YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA SUATU BANGSA, YAITU
KEINGINAN :
• UNTUK MENCAPAI KESATUAN NASIONAL YANG TERDIRI ATAS KESATUAN
SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, AGAMA, KEBUDAYAAN, KOMUNIKASI, DAN
SOLIDARITAS.
• UNTUK MENCAPAI KEMERDEKAAN DAN KEBEBASAN NASIONAL
SEPENUHNYA, YAITU BEBAS DARI DOMINASI DAN CAMPUR TANGAN
BANGSA ASING TERHADAP URUSAN DALAM NEGERINYA.
• AKAN KEMANDIRIAN, KENGUNGGULAN, INDIVIDUALITAS, KEASLIAN,
ATAU KEKHASAN,
• UNTUK MENONJOL (UNGGUL) DI ANTARA BANGSA-BANGSA DALAM
MENGEJAR KEHORMATAN, PENGARUH, DAN PRESTISE.
111. MENURUT VAN VOLLEN HOVEN FUNGSI NEGARA MENCAKUP EMPAT
TUGAS POKOK:
• REGELING : MEMBUAT PERATURAN
• BESTUUR : MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN
• RECHTSPRAAK : FUNGSI MENGADILI
• POLITIE : FUNGSI MENJAMIN KETERTIBAN DAN KEAMANAN
112. MENURUT AHLI KENEGARAAN OPPENHEIMER DAN LAUTERPACHT, SUATU
NEGARA HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT BERIKUT :
• RAKYAT YANG BERSATU
• DAERAH ATAU WILAYAH ;
• PEMERINTAH YANG BERDAULAT; DAN
• PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN.
113. RANGKAIAN KEGIATAN KOMNAS HAM MELAKUKAN BERIKUT :
• MENYEBARLUASKAN WAWASAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL
MENGENAI HAK ASASI MANUSIA BAIK KEPADA MASYARAKAT INDONESIA
MAUPUN KEPADA MASYARAKAT INTERNASIONAL.
• MENGKAJI BERBAGAI INSTRUMEN PERSERIKATAN BANGSA BANGSA TENTANG • DI INDONESIA, LEMBAGA YANG BERWENANG ADALAH MPR YANG TERDIRI
HAK ASASI MANUSIA DENGAN TUJUAN MEMBERIKAN SARAN-SARAN ANGGOTA DPR DAN ANGGOTA DPD.
MENGENAI KEMUNGKINAN AKSESI DAN/ATAU RATIFIKASINYA.
117. DAMPAK NEGATIF KEMAJUAN IPTEK ADALAH:
• MEMANTAU DAN MENYELIDIKI PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA SERTA
MEMBERIKAN PENDAPAT, PERTIMBANGAN, DAN SARAN KEPADA BADAN • MERUSAK KESEIMBANGAN EKOSISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA MENGENAI PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA.
• MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA
• MENGADAKAN KERJA SAMA REGIONAL DAN INTERNASIONAL DALAM
• MEMUDARKAN IMAN KEPADA TUHAN.
RANGKA MEMAJUKAN DAN MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA.
• MENJURUS KEPADA SEKULER
114. CARA KERJA KOMISI PBB UNTUK HAK ASASI MANUSIA UNTUK SAMPAI PADA
PROSES PERADILAN HAM INTERNASIONAL ADALAH : • MANFAAT GOTONG ROYONG ADALAH
• MELAKUKAN PENGKAJIAN (STUDIES) TERHADAP PELANGGARAN-
PELANGGARAN YANG DILAKUKAN, BAIK DALAM SUATU NEGARA TERTENTU 118 DAMPAK NEGATIF KEMAJUAN IPTEK ADALAH:
MAUPUN SECARA GLOBAL.
• SELURUH TEMUAN KOMISI INI DIMUAT DALAM YEARBOOK OF HUMAN • MERUSAK KESEIMBANGAN EKOSISTEM
RIGHTS YANG DISAMPAIKAN KEPADA SIDANG UMUM PERSERIKATAN BANGSA-
BANGSA. • MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA
• SETIAP WARGA NEGARA DAN ATAU NEGARA ANGGOTA PBB BERHAK • MEMUDARKAN IMAN KEPADA TUHAN.
MENGADU KEPADA KOMISI INI.
• MENJURUS KEPADA SEKULER
• MAHKAMAH INTERNASIONAL SESUAI DENGAN TUGASNYA, SEGERA
MENINDAKLAJUTI BAIK PENGADUAN OLEH ANGGOTA MAUPUN WARGA 119. KUALITAS KEBENARAN,MELIPUTI:
NEGARA ANGGOTA PBB.
• KEBENARAN INDERA,KEBENARAN YANG PALING SEDERHANA DAN
115. JENIS-JENIS KELOMPOK KEPENTINGAN ANTARA LAIN : PERTAMA DIALAMI MANUSIA YANG DITANGKAP MELALUI PENGINDRAAN
DENGAN TIDAK DISADARI.
• KELOMPOK ANOMIK
• KEBENARAN ILMIAH,KEBENARAN YANG DIPEROLEH MELALUI
• KELOMPOK NON-ASOSIASIONAL PENGALAMAN PENGINDERAAN KEMIDIAN DIOLAH DENGAN AKAL(ILMU
• KELOMPOK INSTITUSIONAL PENGETAHUAN). KEBENARANNYA LEBIH BERSIFAT OBJEKTIF SEKALIPUN
DIBATASI RUANG DAN WAKTU.
• KELOMPOK ASOSIASONAL
• KEBENARAN FILOSOFIS, KEBENARAN YANG DIPEROLEH MELALUI
116. LEMBAGA NEGARA YANG MEMPUNYAI WEWENANG TERHADAP KETENTUAN DI PENGALAMAN PENGINDERAAN DAN ILMU PENGETAHUAN KEMUDIAN
DALAM KONSTITUSI ATAU UNDANG-UNDANG DASAR, ANTARA LAIN : DIOLAH SEACARA MENDALAM DENGAN PERENUNGAN MENGGUNAKAN
• DI INGGRIS, PARLEMENLAH YANG DIANGGAP BADAN YANG TERTINGGI. AKAL DAN NURANI,

• DI AMERIKA SERIKAT, INDIA DAN JERMAN WEWENANG TERLETAK DI TANGAN

MAHKAMAH AGUNG FEDERAL.
• DIPERANCIS, WEWENANG ADA PADA MAHKAMAH KONSTITUSI YANG TERDIRI
• SEHINGGA DIPEROLEH KEBENARAN YANG HAKIKI
DAN UNIVERSAL SIFATNYA, SEKALIPUN MASIH
JUGA TERKAIT RUANG DAN WAKTU.
• KEBENARAN REGILIUS (WAHYU) KEBENARAN
YANG BERSIFAT MUTLAK YANG BERSUMBER DARI
ALLAH SWT KEMUDIAN DIHAYATI OLEH MANUSIA
DENGAN SEGENAP ASPEK KEPRIBADIANYA
120 . PEMBINAAN PERSATUAN BANGSA INDONESIA
MELALUI BEBERAPA TAHAP SEBAGAI BERIKUT.
• PERASAAN SENASIB
• SELAMA TIGA SETENGAH ABAD RAKYAT
INDONESIA BERADA DALAM CENGKERAMAN
PENJAJAH. MEREKA DENGAN SENJATA SEADANYA
BERJUANG MENGUSIR PENJAJAH DARI
DAERAHNYA MASING-MASING. AKAN TETAPI,
UPAYA YANG DILAKUKAN MENGALAMI
KEGAGALAN.
• KEBANGKITAN NASIONAL
• KEGAGALAN PERJUANGAN BERSENJATA
TERSEBUT MENIMBULKAN KESADARAN BANGSA
INDONESIA UNTUK MERINTIS PERSATUAN DAN
MENGUBAH STRATEGI PERJUANGAN BERSENJATA
MENJADI PERJUANGAN POLITIK DENGAN
MENGGUNAKAN ORGANISASI MODERN.
KEBANGKITAN NASIONAL DIPELOPORI OLEH BUDI
• PROKLAMASI KEMERDEKAAN
• SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
YANG MULAI DIRINTIS OLEH PARA PAHLAWAN
NASIONAL DI BERBAGAI DAERAH AKHIRNYA
MENCAPAI PUNCAKNYA DENGAN
DIPROKLAMASIKANNYA KEMERDEKAAN
INDONESIA TANGGAL 17 AGUSTUS 1945.
130. CIRI-CIRI PEMERINTAHAN PARLEMENTER
ADALAH :
• KEKUASAAN LEGISLATIF (DPR/PARLEMEN) LEBIH
KUAT DARI PADA KEKUASAAN EKSEKUTIF
(PEMERINTAH = PERDANA MENTERI).
• MENTERI-MENTERI (KABINET) HARUS
MEMPERTANGGUNGJAWABKAN SEMUA
TINDAKANNYA KEPADA DPR.
• PROGRAM-PROGRAM KEBIJAKAN KABINET HARUS
DISESUAIKAN DENGAN TUJUAN POLITIK
SEBAGIAN BESAR ANGGOTA PARLEMEN.
• KEPALA NEGARA (RAJA, RATU, PANGERAN, ATAU
KAISAR) HANYA LAMBANG ATAU SIMBOL BELAKA
YANG TIDAK DAPAT DIGANGGU GUGAT.
 

STRUKTUR LIMA
122. CARA MENGATASI KERAWANAN SOSIAL ADALAH
• BERFIKIR INTERGRALISTIK
• MENINGKATKAN KEMASYARAKATAN DAN KEBUDAYAAN PANCASILA,
MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA,
• MENINGKATKAN KETAATAN PADA HUKUM,
• MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR NASIONAL DAN KRITIS,
• MENINGKATKAN PATRIOTISME DAN KESETIAKAWANAN SOSIAL.
123. BENTUK NYATA MASYARAKAT MADANI YANG MEMPUNYAI CIRI SEBEGAI BERIKUT :
• MANDARI DALAM HAL PENDANAAN
• SWADAYA DALAM KEGIATANNYA
• BERSIFAT MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DAN BERGERAK DIBIDANG SOCIAL
• TIDAK TERLIBAT DALAM PERSAINGAN POLITIK UNTUK MEREBUT KEKUASAN
• BERSIFAT INGKLUISIF DAN MENGHARGAI KERAGAMA
124. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM MENEGAKKAN HAM DAPAT DIKLASIFIKASIKAN :
1. FAKTOR KONDISI SOSIAL BUDAYA SEBAGAI BERIKUT :
• STRATIFIKASI DAN STATUS SOSIAL
• NORMA ADAT ATAU BUDAYA LOKAL
• MASIH ADANYA KONFLIK HORIZONTAL
2. FAKTOR KOMUNIKASI DAN INFORMASI, SEBAGAI BERIKUT :
• LETAK GEOGRAFIS INDONESIA YANG LUAS DENGAN LAUT, SUNGAI, HUTAN, DAN GUNUNG
YANG MEMBATASI KOMUNIKASI ANTARDAERAH
• SARANA DAN PRASARANA KOMUNIKASI DAN INFORMASI YANG BELUM TERBANGUN SECARA
BAIK YANG MENCAKUP SELURUH WILAYAH INDONESIA.
• SISTEM INFORMASI UNTUK KEPENTINGAN SOSIALISASI YANG MASIH SANGAT TERBATAS BAIK
SUMBER DAYA MANUSIANYA MAUPUN PERANGKAT YANG DIPERLUKAN
• TIDAK SEMUA PENGUASA MEMILIKI KEBIJAKAN YANG SAMA TENTANG PENTINGNYA
JAMINAN HAK ASASI MANUSIA
• ADA KALANYA DEMI KEPENTINGAN STABILITAS NASIONAL, PERSOALAN HAK ASASI MANUSIA
SERING DIABAIKAN.
• PERAN PENGAWASAN LEGISLATIF DAN KONTROL SOSIAL OLEH MASYARAKAT TERHADAP
PENERIMA SERING DIARTIKAN OLEH PENGUASA SEBAGAI TINDAKAN “PEMBANGKANGAN”.
• FAKTOR PERANGKAT PERUNDANGAN
• PEMERINTAHAN TIDAK SEGERA MERATIFIKASI HASIL-HASIL KONVENSI INTERNASIONAL
TENTANG HAK ASASI MANUSIA
• KALAUPUN ADA, PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANNYAMASIH SULIT UNTUK
DIIMPLEMENTASIKAN
4. FAKTOR APARAT DAN PENINDAKANNYA SEBAGAI BERIKUT :
• MASIH ADANYA OKNUM APARAT YANG SECARA INSTITUSI ATAU PRIBADI MENGABAI KAN
PROSEDUR KERJA YANG SESUAI DENGAN HAK ASASI MANUSIA
• TINGKAT PENDIDIKAN DAN KESEJAHTERAAN SEBAGIAN APARAT YANG DINILAI MASIH BELUM
LAYAK SERING MEMBUKA PELUANG‘ JALAN PINTAS’ UNTUK MEMPERKAYA DIRI.
• PELAKSANAAN TINDAKAN PELANGGARAN OLEH OKNUM APARAT MASIH DISKRIMINATIF,
TIDAK KONSEKUEN, DAN TINDAKAN PENYIMPANGAN BERUPA KKN.
125. UNSUR TERBENTUKNYA SUATU BANGSA YAITU DENGAN ADANYA PERSAMAAN:
• ASAL KETURUNAN 3. NASIB KESEJATERAAN
• POLA KEBUDAYAAN 4. CITA-CITA 5. TEMPAT TINGGAL
126. SIFAT DAN JIWA ANGKATAN ’45
• “PRO PATRIA” DAN “PRIMUS PATRIALIS”, YAITU SELALU BERJIWA UNTUK TANAH AIR DAN
MENDAHULUKAN KEPENTINGAN TANAH AIR;
• JIWA SOLIDARITAS ATAU KESETIAKAWANAN DARI SEMUA LAPISAN MASYARAKAT TERHADAP
PERJUANGAN KEMERDEKAAN;
• JIWA TOLERANSI ATAU TENGGANG RASA ANTARAGAMA, SUKU, GOLONGAN, DAN BANGSA;
• JIWA TANPA PAMRIH DAN BERTANGGUNG JAWAB;
• JIWA KESATRIA, KEBESARAN JIWA YANG TIDAK MENGANDUNG BALAS DENDAM, SEPERTI SIKAP
TERHADAP BEKAS KAUM KOPERATOR DAN BEKAS GEROMBOLAN BERSENJATA.
127. UNSUR DEMOKRASI PANCASILA :
• KERKESADARAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
• BERLANDASKAN BUDI PEKERTI YANG LUHUR
• BERPANGKAL KEBENARAN DAN KECINTAAN KEPADA TANAH AIR DAN
BANGSA
• KESEIMBANGAN ANTARA INDIVIDU DAN MASYARAKAT:
• 5. BERLANDASKAN TINJAUAN LAHIR BATIN
128. KETENTUAN MENGENAI BATAS LAUT
• ORDINANSI, 1939, BATAS LAUT SUATU NEGARA 3 MIL
• DEKLARASI JUANDA, 13 DESEMBER 1957, BATAS LAUT SUATU NEGARA 12
MIL
• UU NO. 4/1960, BATAS LAUT SUATU NEGARA 12 MIL
• TRAKTAT MULTI NEGARA YANG DIADAKAN DI METAGOBAY JAMAICA,
PADA TANGGAL 10 DES 1982, YANG DIIKUTI OLEH 17 NEGARA 2 ORGANISASI
KEBANGSAN MENETEPKAN EMPAT BAYAS LALUT :
• BATAS LAUT TERITORIAL YANG JARAKNYA 12 MIL
• BATAS ZONE BERSEBELAHAN JARAKNYA 24 MIL
• BATAS ZONE EKONOMI EKSKLUSIF (ZEE) JARAKNYA 200 MIL
• BATAS LAUT LANDASAN BENUA YANG JARAKNYA LEBIH DARI 200
MIL
• UU NO. 5/1983 TTG BATAS LAUT ZEE.
129. PERSETUJUAN YANG PERNAH DILAKUKAN DI INDONESIA DENGAN
NEGARA-NEGARA TERTENGGA MENGENAI GARIS BATAS LANDAS KONTINEN
ANTARA LAIN :
• PERSETUJUAN RI-MALAYSIA, TTG GARIS BATAS LANDAS KONTINEN DI
SELAT MALAKA DAN LAUT CINA SELATAN YANG DITANDATANGI DI KUALA
LUMPUR. 27 OKTOBER 1969
• PERSETUJUAN RI-THALIAN, TTG GARIS BATAS LANDAS KONTINEN DI
SELAT MALAKA (BAGIAN UTARA) DAN LAUT ANDAMAN YANG
DITANDATANGANI DI BANGKOK. 17 DESEMBER 1971
• PERSETUJUAN RI-MALAYSIA-THAILAN, TTG BATAS LANDAS KONTINEN
(BAGIAN UTARA). DITANDATANGANI DI KUALA LUMPUR, 27 DESEMBER
• PERSETUJUAN RI-AUSTRALIA TTG GARIS LANDASAN KONTINEN LAUT
TERTENTU (LAUT ARAFURU DAN DAERAH UTARA IRIAN JAYA YANG
DITANDATANGANI DI CANBERRA, 18 MEI 1971
• PERSETUJUAN RI-INDIA TTG GARIS BATAS LANDAS KONTINEN, YANG
DITANDATANGANI DI JAKARTA. 8 AGUSTUS 1974.
130. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL :
• MANUNGGAL ARTINYA ANTARA GATRA YANG TERDAPAT PADA TRIGATRA
DAN PANCAGATRA SALING BERHUBUNGAN TIMBAL BALIK SEHINGGA
MERUPAKAN SATU KESATUAN YANG BULAT DAN SERASI.
• MAWAS KE DALAM ARTINYA KETAHANAN NASIONAL TERUTAMA
DIARAHKAN UNTUK BANGSA DAN NEGARA SENDIRI DENGAN TUJUAN
MEWUJUDKAN HAKIKAT DAN SIFAT NASIONALNYA SENDIRI
• KEWIBAWAAN ARTINYA KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI PANDANGAN
YANG MANUNGGAL MEWUJUDKAN KEWIBAWAAN NASIONAL YANG
HARUS DIPERHITUNGKAN PIHAK LAIN.
• BERUBAH MENURUT WAKTU ARTINYA KETAHANAN NASIONAL ITU TIDAK
TETAP, KADANG MENINGKAT, KADANG MENURUN SESUAI SITUASI DAN
KEADAAN BANGSA ITU.
• TIDAK ADA KEKERASAN DAN ADU KEKUATAN ARTINYA KETAHANAN
NASIONAL MENG UTAMAKAN KONSULTASI DAN SALING MENGHARGAI
DALAM PERGAULAN HIDUP MANUSIA.
131. CIRI-CIRI PARTIOTISME, ANTARA LAIN ADALAH:
• CINTA TANAH AIR 4. BERJIWA PEMBAHARU
• MENEMPATKAN PERSATUAN 5. TAK KENAL MENYERAH
• RELA BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA
132. DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MELALUI MUSYAWARAH MUFAKAT
HARUS MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT:
• MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN BERSAMA
• TIDAK MEMAKSA KEHENDAK KEPADA ORANG LAIN
• MENGUTAMAKAN MUSYAWARAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
• MENERIMA DAN MELAKSANAKAN HASIL PUUSAN MUSYAWARAH
• HASIL KEPUTUSAN HARUS DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA
MORAL KEPADA ALLAH
134. SEMBER HUKUM FORMAL YAITU • MENJADI ANGGOTA DEWAN

• UNDANG-UNDANG 2 KEBIASAAN. 3 YURISPRUDENSI 4. TRAKTAT 5. • MEMINTA DAN DIPILIH DALAM PEMILU

DOKRIN
• MEMPUNYAI HAK MILIK ATAS TANAH, DAN LAIN-LAIN,
135. SUMBER TERTIB HUKUM BERDASARKAN TAP MPRS NO. XX/MPRS/1966
YAITU : 139. PRINSIP ATAU DASAR PIKIRAN TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA DI
DALAM PEMBUKAAN UUD 1945 SECARA GARIS BESAR ADALAH SEBAGAI
• PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945 BERIKUT:

• PANCASILA 4. UUD 1945 DAN • KEMERDEKAAN INDONESIA SESUNGGUHNYA ADALAH BERKAT

RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
• DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 5. SUPERSUMAR 11 MARET 1966
• KEMERDEKAAN NASIONAL MENGAYOMI KEMERDEKAAN WARGA
136. HIKMAH MEMPERINGATI HARI-HARI BESAR AGAMA UNTUK NEGARA, SEGENAP BANGSA
MENINGKATKAN :
• NEGARA MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM
• IMAN DAN TAKWA KEPADA ALLAH SWT
• NEGARA IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA BERDASARKAN
• SIKAP SALING MEMAAFKAN SATU SAMA LAIN PERDAMAIAN
• SIKAP SALING HORMAT MENGHORMATI • NEGARA KESATUAN R.I. ADALAH NEGARA HUKUM BERDASARKAN
PANCASILA
• KERJA SAMA
140. FAKTOR DOMINAN PEMBANGUNAN NASIONAL YAITU:
• PERSATUAN DAN KESATUAN
• KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL BUDAYA
137. HIKMAH MEMPERINGATI HARI-HARI BESAR NASIONAL UNTUK
MENINGKATKAN : • WILAYAH YANG BERCIRIKAN RAKYAT KEPUALAUAN DAN KELUATAN
DENGAN LINGKUNGAN DAN ALAM TROPISNYA
• SIKAP NASIONALISME
• KUALITAS MANUSIA DAN MASYARAKAT TERHADAP ILMU
• SIKAP PATRIOTISME PENGETAHUAN
• PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA • SUMBER DAYA AAM YANG BERANEKA RAGAM DAN TIDAK MERATA
PENYEBARAN FLORA DAN FAUNA
• KERJA SAMA DAN TOLERANSI

• KERUKUNAN DAN SALING HORMAT MENGHORMATI
138. BERDASARKAN UU NO. 62 TAHUN 1958, DI NEGARA R.I. ORANG ASING
TIDAK BOLEH MEMPUNYAI HAK UNTUK :
• DISIPLIN NASIONAL YANG MERUPAKAN PERWUJUDN KEPATUHAN DAN
KETAATAN KEPADA HUKUM
141. ADA LIMA MACAM KEBENARAN YAITU :
142. MASALAH POKOK YANG DIALAMI BANGSA INDONESIA TERHADAP • ALAM PEMILU TAHUN 1999)
PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN YAITU :
• KEBEBASAN PERS
• JUMLAH PENDUDUK YANG BESAR
• MELAKSANAKAN TINDAKAN HUKUM ATAS MEREKA YANG
• TNGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK TINGGI MELAKUKAN KKN

• PENYEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK MERATA • MENYELENGGARAKAN SIDANG ISTIMEWA MPR NOPEMBER 1998

• KOMPOSISI PENDUDUK YANG TIDAK SERASI

• MOBILITASI PENDUDUK YANG TIDAK SESUAI DENGAN ARUS

PEMBANGUNAN
145. VISI REFORMASI YANG DISEPAKATI PEMUDA, MAHASISWA DAN
DIAKUI SEBAGAI AGENGA REFORMASI TERUTAMA :
STRUKTUR ENAM
• DEMOKRATISASI KEHIDUPAN SOSIAL, POLITIK DAN KENEGARAAN.
143. SEMANGAT ANGKATAN ’45 ADALAH:
• TEGAKNYA SUPREMASI HUKUM
• SEMANGAT MENENTANG DOMINASI ASING DALAM SEGALA
BENTUKNYA TERUTAMA PENJAJAHAN DARI SUATU BANGSA • OTONOMI PEMERINTAH DAERAH SECARA AKTUAL
TERHADAP BANGSA LAIN;
• DWI FUNGSI ABRI DIHAPUSKAN
• SEMANGAT PENGORBANAN SEPERTI PENGORBANAN HARTA BENDA
DAN JIWA RAGA; • KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK YANG LEBIH EGALITER (SAMA
ATAUPUN SEDERAJAT)
• SEMANGAT TAHAN DERITA DAN TAHAN UJI;
• TEGAKKAN HUKUM DAN TANDAK KKN ( KORUPSI, KOLUSI DAN
• SEMANGAT KEPAHLAWANAN; NEPOTISME)

• SEMANGAT PERSATUAN DAN KESATUAN; 146. UNSUR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KEBANGSAAN
(NASIONALISME) SESEORANG
• PERCAYA PADA DIRI SENDIRI.
• PERASAAN NASIONAL 4. BAHASA NASIONAL
144. UNSUR ATAU KEBIJAKSANAAN REFORMASI :
• WATAK NASIONAL 5. AGAMA
• LENGSERNYA PRESIDEN SUHARTO PADA TANGGAL 21 MEI 1998,
• BATAS NASIONAL 6. PERALATAN NASIONAL
• KABINET REFORMASI PEMBANGUNAN VIII MENGAKOMODASI
148. CIRI-CIRI MANUSIA PEMBANGUNAN • E. MENGAJUKAN RSPBN

• BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA ALLAH • F. MEMEGANG KEKUASAAN ATAS AD, AL, ATAU AU

• BENAR DALAM PIKIRAN, BERKATA DAN PERBUATAN; • G.MENYATAKAN PERANG, DAN PERDAMAIAN DENGAN PERSETUJUAN DPR

• JUJUR DAN ADIL DALAM KEBENARAN; • H. MENGANGKAT DUTA DAN KONSUL

• MAMPU MENGENAL DAN MEMECAHKAN MASALAH; 3. DPR, LEMBAGA TINGGI NEGARA, TUGASNYA:

• PEKA TERHADAP SITUASI DAN KONDISI LINGKUNGANNYA; • A. BERSAMA SAMA PEMERINTAH MEMBENTUK UU

• MAMPU MEMILIH ALTERNATIF UNTUK MEMECAHKAN SUATU MASALAH. • B. BERSAMA-SAMA PEMERINTAH MENETAPKAN UU

149. LEMBAGA-LEMBAGA KEAGAMAAN YAITU • C. MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP PEMERINTAH ATAS PELAKSANAAN
APBN
• MUI (MAJELIS ULAMA INDONESIA) UNTUK AGAMA ISLAM;
• HAK-HAK DPR:
• PGI (PERSEKUTUAN GEREJA-GERAJA INDONESIA) UNTUK AGAMA KRISTEN;
• A. HAK INISIATIF : HAK UNTUK MENGAJUKAN RANCANGAN UU
• KWI (KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA) UNTUK AGAMA KATHOLIK;
• B. HAK AMANDEMEN : HAK UNTUK MENGADAKAN PERUBAHAN UU
• WALUBI (PERWAKILAN UMAT BUDDHA INDONESIA) UNTUK AGAMAM
BUDDHA; DAN • C. HAK ANGKET : HAK UNTUK MENYELIDIKI HAL-HAL TERTENTU

• PHDI (PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA) UNTUK AGAMA HINDU. • D. HAK BERTANYA : HAK UNTUK MENGAJUKAN PERTANYAAN SECARA
TULISAN
• MATAKIN (MAJELIS TINGGI AGAMA INDONESIA) UNTUK AGAMA KHONG HU
CU • HAK INTERPLASI : HAK UNTUK MENGAJUKAN PERTANYAAN SECARA
LISAN
150. LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN
• F. HAK BUDGET : HAK UNTUK MENETAPKAN APBN
1. MPR, SEBAGAI LEMBAGA TERTINGGI NEGARA, TUGASNYA:
• G. HAK PETISI : HAK UNTUK MENGAJUKAN USUL KEPADA PEMERINTAH
• MENETAPKAN UUD
• H. HAK IMUNITAS : HAK KEKEBALAN POLITIK/TIDAK BISA DILUNTUT
• MENETAPKAN GBHN
4. DPA, LEMBAGA TINGGI NEGARA, TUGASNYA:
• MEMILIH DAN MENGANGKAT PRESIDEN DAN WAPRES
• A. BERKEWAJIBAN MEMBERI JAWABAN ATAS PERTANYAAN PRESIDEN
• WEWENANGNYA:
151. LEMBAGA-LEMBAGA NON-DEPARTEMEN ANTARA
LAIN YAITU:
• ARSIP NASIONAL, TUGASNYA
MENYELENGGARAKAN PENGEMBANGAN DAN
PEMBINAAN SELURUH KEARSIPAN NASIONAL
UNTUK MENJAMIN PEMELIHARAAN ARSIP
SEBAGAI BAHAN PERTANGGUNGJAWABAN
NASIONAL
• BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA
(BANK), TUGASNYA: MEMBANTU PRESIDEN
DALAM MENYEMPURNAKAN, MEMELIHARA DAN
MENGEMBANGKAN ADMINISTRASI NEGARA DI
BIDANG KEPEGAWAIAN UNTUK MENJAMIN
KELANCARAN JALANNYA PEMERINTAH
• BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL (BAPENNAS), TUGASNYA:
• MEMBANTU PRESIDEN DALAM MENETAPKAN
KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SERTA PENILAIAN ATAS PELAKSANAANNYA
• BADAN URUSAN LOGISTIK (BULOG), TUGASNYA:
MELAKSANAKAN PENGENDALIAN HARGA
BERAS, GABAH, GULA, GANDUM, DAN BAHAN
POKOK LAINNYA GUNA MENJAGA KESTABILAN
HARGA BAIK BAGI PRODUSEN MAUPUN BAGI
KONSUMEN SESUAI DENGAN KEBIJAKSANAAN
• BANK INDONESIA (BI), TUGASNYA: MEMBANTU
• MEMBINA PERBENDAHARAAN DARI DATA-
DATA DASAR DAN PERPETAAN WILAYAH
NASIONAL
G. PADAN PERTAHANAN NASIONAL (BPN, TUGASNYA
MEMBANTU PRESIDEN DALAM MENGELOLA DAN
MENGEMBANGKAN ADMINISTRASI PERTANAHAN BAIK
BERDASARKAN UU POKOK AGRARIA MAUPUN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA.
152 . KEGUNAAN IBADAH AGAMA DALAM BERBAGAI
ASPEK KEHIDUPAN, ANTARA LAIN:
• MENGHINDARKAN PERMUSUHAN;
• MENINGKATKAN PERSAHABATAN DAN
KESETIAKAWANAN;
• LEBIH TERTIB DAN TERATUR MELAKSANAKAN
IBADAH AGAMA;
• TAAT DAN PATUH SERTA HORMAT KEPADA ORANG
YANG LEBIH TUA DAN PIMPINAN;
• HIDUP HEMAT DAN SUKA MENGHIBAHKAN BARANG
KEPADA YANG MEMBUTUHKAN;
• SALING NAEHAT MENASEHATI PADA JALAN YANG
BENAR DENGAN PENUH KESABARAN.
153. DARI SEKIAN BANYAK HAM YANG BERKEMBANG
DIKLASIFIKASIKAN MENJADI :
• HAK ASASI PRIBADI (PERSONAL RIGHTS) : KEBEBASAN
BERAGAMA, BERIBADAH, MENGELUARKAN PENDAPAT, DAN
KEBEBASAN BERORGANISASI/BERSERIKAT.
• HAK ASASI EKONOMI ( PROPERTY RIGHTS) : KEBEBASAN
MEMILIKI SESUATU, MEMBELI, MENJUAL SESUATU,
MENGADAKAN PERJANJIAN/KONTRAK
• HAK ASASI MENDAPATKAN PENGAYOMAN DAN PERLAKUAN
YANG SAMA DALAM KEADILAN HUKUM DAN PEMERINTAH
(RIGHTS LEGAL EQUALITY)
• HAK ASASI POLITIK (POLITICAL RIGHTS) : HAK DIAKUI DALAM
KEDUDUKAN SEBAGAI WARGA NEGARA YANG SEDERAJAT,
HAK UNTUK MEMILIH, BERORGANISASI, MENDIDIRIKAN
PARTAI POLITIK.
• HAK ASASI SOSIAL BUDAYA (SOCIAL AND CULTURE RIGHTS) :
HAK UNTUK MENDAPATKAN PENDIDIKAN, DAN PENGAJARAN,
SERTA MENGEMBANGKAN BUDAYA YANG DISUKAI
• HAK ASASI PERLAKUAN TATA CARA PERADILAN DAN
PERLINDUNGAN HUKUM ( PROCEDURAL RIGHTS), MISALNYA:
HAK MENDAPATPERLAKUAN YANG WAJAR DAN ADIL DALAM
PENGGELEDAHAN (RAZIA, PENANGKAPAN, PERADILAN, DAN
PEMBELAAN HUKUM.
STRUKTUR TUJUH
154. PIAGAM PERJUANGAN UMAT MANUSIA DALAM
MENEGAKKAN HAM YAITU :
• PIAGAMA MAGNA CHARTA, 1215, HASIL PERJUANGAN RAKYAT
INGGRIS YANG ISINYA:
• PIAGAM HABEAS CORPUS ACT, 1679 YANG ISINYA:
• A. APABILA SESEORANG DITANGKAP, MAKA HAKIM HARUS
DAPAT MENUNJUKKAN ALASAN
• B. PEMERIKSANAAN TERHADAP ORANG YANG DITANGKAP,
SELAMBAT-LAMBATNYA HARUS DILAKUKAN 2 HARI SESUDAH
PENANGKAPAN TERSEBUT.
• C. SESEORANG TIDAK BOLEH DITANGKAP DAN DITAHAN
DENGAN SEMENA-MENA KECUALI MENURUT PERATURAN
UNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU.
• PIAGAM BILL OF RIGHT 1689, YANG ISINYA:
• A. MEMBUAT UNDANG-UNDANG HARUS DENGAN
PERSETUJUAN PARLEMEN
• PEMUNGUTAN PAJAK HARUS DENGAN PERSETUJUAN
PARLEMEN
• PARLEMEN BERHAK MENGUBAH KEPUTUSAN SAJA
• PIAGAM THE DEKLARATION OF INDEPENDENCE OF AMERICA
1776, YANG ISINYA “TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA ITU
SAMA. MEREKA DIKARUNIA TUHAN DENGAN HAK-HAK YANG
SAMA PULA, HAK-HAK TERSEBUT TIDAK DAPAT DILEPASKAN
DARI MANUSIA-MANUSIA TADI, SEPERTI HAK HIDUP, HAK
KEBEBASAN DAN HAK MENGEJAR KEBAHAGIAN
• PIAGAM LA DECLARATION DESA DROIT
L`HOMME ET DUCITO, 1789 YANG ISINYA:
• A. MANUSIA DILAHIRKAN DI DUNIA DALAM
KEADAAN BEBAS DAN MEMPUNYAI HAK
YANG SAMA
• B. HAK-HAK ITU ADALAH HAK KEBEBASAN,
HAK MILIK, HAK KEAMANAN, DAN LAIN-
LAIN.
• PIAGAM THE FOUR FREEDOM OF ROOSEVELT
1941 YANG ISINYA:
• A. KEMERDEKAAN BERBICARA DAN
MENGELUARKAN PENDAPAT ( FREEDOM OF
SPEAK AND EXPRESION)
155. ASPEK DEMOKRASI PANCASILA
MENGAJARKAN PRINSIP-PRINSIP:
• PERSAMAAN,
• KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN
KEWAJIBAN,
• KEBEBASAN DAN BERTANGGUNG JAWAB,
• MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT,
• KEADILAN SOSIAL,
• PERSATUAN NASIONAL DAN
KEKELUARGAAN, DAN
• CITA-CITA NASIONAL

• KEMERDEKAAN BERAGAMA (FREEDOM OF

RELIGION)
• KEMERDEKAAN DARI KEMISKINAN
(FREEDOM OF WANT)
• KEMERDEKAAN DARI RASA TAKUT (FREEDOM
OF FEAR)
• THE UNIVERSAL DEKLARATION OF HUMAN
RIGHT 10 DESEMBER 1948, “PENGAKUAN
MAJELIS UMUM PBB TERHADAP HAK-HAK
MANUSIA YANG DIPERINGATI SEBAGAI HAK
156. NILAI POSITIF YANG SANGAT MEMBANTU KEBERHASILAN • SUSUNAN JABATAN-JABATAN
PEMBANGUNAN ADALAH:
• PENUNJUKAN MENGENAI PEJABAT-PEJABAT
• PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA YANG MAKIN KUAT
• TUGAS DAN KEWAJIBAN YANG MELEKAT PADA PEJABAT
• STABILITAS NASIONAL YANG MAKIN MANTAP
• BATAS WEWENANG DAN TUGAS SUATU JABATAN TERHADAP DAERAH
• KETAHANAN NASIONAL YANG SEMAKIN KOKOH DAN ORANG-ORANG YANG DIKUASAINYA

• WAWASAN NUSANTARA YANG MAKIN KUAT DAN MANTAP • HUBUNGAN ANTAR JABATAN

• PARTISIPASI RAKYAT YANG TINGGI DALAM PEMBANGUNAN • PENGGANTIAN JABATAN, DAN

• PELAKSANAAN PEMILU YANG BERHASIL • HUBBUNGAN ANTARA JABATAN DENGAN PEJABAT

• KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG SEMAKIN MENINGKAT 160. .TUJUH MASALAH YANG DIHADAPI NEGARA-NEGARA DI DUNIA YAITU:

157. MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI: • ANCAMAN PERKEMBANGAN TEHNOLOGI NUKLIR

• MERUPAKAN TITK TOLAK AWAL PERIKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG • BAHAYA LEDAKAN PENDUDUK 5. REGIONALISASI EKONOMI
BEBAS
• PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN 6. MIGRASI
• MERUPAKAN TONGGAK BERDIRINYA TEGAKNYA NEGARA KESATUAN INTERNASIONAL
RI
• KESENJANGAN PERTUMBUHAN UTARA SELATAN 7. PENURUNAN
• TERHAPUSNYA PENJAJAHAN DI BUMI INDONESIA KUALITAS MORAL

• BERUBAHNYA SESTIM HUKUM KOLONIAL KEPADA HUKUM NASIONAL 161. LEMBAGA TINGGI NEGARA

• MERUPAKAN JEMBATAN EMAS BAGI PERIKEHIDUPAN BANGSA DARI • 1. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
PENDERITAAN, KESENGSARAAN, KAEDAH KEBAHAGIAAN DAN
KESEJAHTERAAN • 2. DPR

• TONGGAK PEMERINTAHAN YANG BERKEDAULATAN RAKYAT • 3. DPD

• TONGGAK UNTUK DIMULAINYA PEMBANGUNAN BANGSA DAN • 4. MPR

NEGARA.
• 5. MK
158. TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RI MENURUT TAP MPR NO.
XX/MPRS/1966: • 6. MA

• UNDANG-UNDANG DASAR 4. UNDANG-UNDANG 5. PERATURAN • 7. BPK

 STRUKTUR DELAPAN • SISTEM PEREKONOMIAN NEGARA TERPENGARUH NEGARA YANG MEMBERI
BANTUAN

161. UNSUR KETAHANAN NASIONAL YAITU : • GAYA HIDUP NEGARA MENIRU NEGARA LAIN YANG TIDAK SESUAI DENGAN
KEPRIBADIAN NEGARA
• LETAK GEOGRAFIS 5. POLITIK

• KEMAMPUAN PENDUDUK 6. EKONOMI

• PENGARUH BARANG MEWAH DAPAT MERUSAK PEREKONOMIAN NEGARA.

• KEKAYAAN ALAM 7. SOSIAL BUDAYA • PERKEMBANGAN POLITIK MAUPUN DEMOKRASI MELUPAKAN DEMOKRASI
SENDIRI DAN MENIRU DEMOKRASI NEGARA LAIN.
• IDIOLOGI 8. HANKAM

162. DELAPAN JALUR PEMERATAAN YAITU: • MENGHENDAKI KEBEBASAN MUTLAK

• PEMERATAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK RAKYAT BANYAK KHUSUSNYA • KEKUASAAN DI ATAS SEGALANYA
PANGAN, SANDANG DAN PERUMAHAN
• PEMILU SEBAGAI AJANG UNTUK MELAMPIASKAN KETIDAKPUASAN KELOMPOK
• PEMERATAAN KESEMPATAN MEMPEROLEH PENDIDIKAN DAN PELAYANAN ATAU GOLONGAN
KESEHATAN
• ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI SERAP DENGAN MENGABAIKAN
• PEMERATAAN PEMBAGIAN PENDAPATAN KEPRIBADIAN NEGARA

• PEMERATAN KESEMPATAN KERJA
• PEMERATAAN KESEMPATAN BERUSAHA
• PEMERATAN KESEMPATAN BERPARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN KHUSUSNYA
BAGI GENERASI MUDA DAN KAUM WANITA
• PEMERATAAN PENYEBARAN PEMBANGUNAN DISELURUH WILAYAH TANAH AIR
• PEMERATAAN KESEMPATAN MEMPEROLEH KEADILAN
• PADA ERA GLOBALISASI, JIKA KITA KAHAL BERSAING DENGAN NEGARA LAIN,
AKAN MEMATIKAN INDUSTRI DALAM NEGERI.
164 . ASAS PEMBANGUNAN NASIONAL:
• ASAS KEIMANAN DAN KETAQWAAN TERHADAP TUHAN YME (IMTAK), BAHWA
SEGALA USAHA DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN NASIONAL DIJIWAI, DAN
DIKENDALIKAN OLEH KEIMANAN DAN KETAQWAAN TERHADAP TUHAN YME
SEBAGAI NILAI LUHUR YANG MENJADI LANDASAN SPIRITUAL, MORAL, DAN ETIKA
DALAM RANGKA PEMBANGUNAN NA SIONAL SEBAGAI PENGALAMAN PANCASILA.

• ASAS MANFAAT, BAHWA SEGALA USAHA DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

STRUKTUR SEMBILAN
163. NILAI-NILAI NEGATIF DARI ADANYA KOMUNIKASI ANTAR BANGSA ANTARA LAIN :
MEMBERIKAN MANFAAT YANG SEBESAR-BESARNYA BAGI KEMANUSIAAN,
PENINGKATAN KES EJAHTERAAN RAKYAT DAN PEMBANGUNAN PRIBADI WARGA
NEGARA SERTA MENGUTAMAKAN NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA BANGSA DAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM RANGKA PEMBANGUNAN YANG
BERKESINAMBUNGAN DAN BERKELANJUTAN.

• ASAS DEMOKRASI PANCASILA, BAHWA MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN

NASIONAL YANG MELIPUTI SELURUH KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA,
DAN BERNEGARA, DILAKUKAN DENGAN SEMANGAT KELUARGAAN YANG BERCIRI
KEBERSAMAAN, GOTONG ROYONG, PERSATUAN DAN KESATUAN MELALUI
MUSYAWARAH UNTUK MENCAPAI MUFAKAT.
• ASAS ADIL DAN MERATA, BAHWA 165. AZAS KOPERASI DI INDONESIA YAITU :
PEMBANGUNAN NASIONAL YANG
• DEMOKRASI 6. UNIVERSAL
DISELENGGARAKAN SEBAGAI USAHA
BERSAMA HARUS MERATA. DI SEMUA • KEBEBASAN 7. BERKEMBANG
LAPISAN MASYARAKAT DAN SELURUH MENURUT NALAR
WILAYAH TANAH AIR, DIMANA SETIAP
WARGA BERHAK MEMPEROLEH KESEMPATAN • OTONOMI 8. EFESIENSI
BERPERAN DAN MENIKMATI HASIL- • KEADILAN 9. BERTANGGUNG
HASILNYA SECARA ADIL DAN SESUAI JAWAB
DENGAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DAN
DARMA BAKTINYA YANG DIBERIKAN KEPADA • KEPENTINGAN TIMBAL BALIK 10. TERBUKA
BANGSA DAN NEGARA,
• ASAS KESEIMBANGAN, KESERASIAN, DAN
KESELARASAN DALAM PERIKEHIDUPAN,
BAHWA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
HARUS ADA KESEIMBANGAN ANTARA
BERBAGAI KEPENTINGAN, YAITU
KESEIMBANGAN, KESERASIAN, DAN
KESELARASAN ANTARA KEPENTINGAN
DUNIA DAN AKHIRAT.
• ASAS HUKUM, BAHWA DALAM
PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL SETIAP WARGA NEGARA HARUS
TAAT KEPADA HUKUM YANG BERINTIKAN
KEADILAN DAN BERPERAN SERTA NEGARA
166. TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL DIDASARKAN PADA NILAI-NILAI KEMANUSIA, YANG DITEMPUH DENGAN JALAN SEBAGAI BERIKUT : • HAK-HAK ASASI WARGA NEGARA DIHARGAI

• MEMPERTAHANKAN STABILITAS NASIONAL YANG SEHAT DAN DINAMIS
• MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN NEGARA YANG TANGGUH, SEHINGGA DAPAT MENGATASI KESULITAN YANG
MUNCUL
• MENUMBUHKAN SEMANGAT RAKYAT UNTUK MENERIMA PROGRAM KELUARGA BERENCANA SEBAGAI
KEBUTUHAN MEREJA
• FUNGSI DAN PERANAN LEMBAGA NEGARA MENINGKAT SESUAI DENGAN PERATURAN-PERATURAN YANG
BERLAKU
• PEMILU DAPAT DILAKSANAKAN SECARA PERIODIK BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG
BERLAKU
• ADANYA KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI SEGALA BIDANG

• MENINGKATKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI AGAR TIDAK KETINGGALAN DENGAN NEGARA LAIN • KEMANDIRIAN SUATU BANGSA MENINGKAT SEJAJAR DENGAN BANGSA LAIN.

• MENINGKATKAN DEVISA NEGARA MELALUI PENDAPATAN NONMIGAS 168. PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

• MAU MENERIMA MODAL ASING, TETAPI HANYA SEBAGAI PELENGKAP • 1. PARTISIPASI

• MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN SEBAGAI PERLUASAN KESEMPATAN • 2. PENEGAKAN HUKUM
KERJA DAN BERUSAHA, BAIK DALAM LINGKUNGAN NASIONAL MAUPUN DAERAH.
• 3. TRASNPARAN
• PENINGKATAN MUTU TENAGA KERJA MENCAKUP SIKAP MENTAL, ETOS KERJA, DAN MELALUI PENDEKATAN
KEAGAMAAN
• 4. DAYA TANGGAP

• MEMBERIKAN KESEMPATAN SEKTOR SWASTA DAN KOPERASI UNTUK BERPERAN DAN BERPARTISIPASI
• 5. BERORIENTASI KONSENSUS
DALAM PEMBANGUNAN

• 6. BERKEADILAN
• PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA UNTUK MENUNJANG KUALITAS TENAGA KERJA YANG
MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.
• 7. EFETIFITAS DAN EFISIENSI
167. NILAI POSITIF DARI ADANYA KOMUNIKASI ANTAR BANGSA ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT :
• 8. AKUNTABILITAS
• EKONOMI NEGARA DAPAT BERKEMBANG DENGAN BAIK
• 9. BERVISI STRATEGIS
• SOSIAL EKONOMI NEGARA MENINGKAT
• 10. KESALINGTERKAITAN.
• TINGKAT KEHIDUPAN NEGARA MENINGKAT

• PENDAPATAN PER KAPITA NEGARA MENJADI MAJU

• DEMOKRASI NEGARA BERKEMBANG

STRUKTUR SEBELAS
169. SEBAB HILANGNYA KEWARGANEGARAAN ANTARA
LAIN :
• KAWIN DENGAN LAKI-LAKI ASING
• PUTUSNYA PERKAWINAN WANITA ASING DENGAN PRIA
INDONESIA
• MEMPE,ROLEH KEWARGANEGARAN LAIN KARENA
KEMAUAN SENDIRI
• DIAKUI OLEH ORANG ASING SEBAGAI ANAKNYA
• DIADOPSI OLEH ORANG ASING
• DINYATAKAN HILANG OLEH MENTRI KEHAKIMAN
• MASUK DINAS MILITER NEGARA LAIN
• MENGANGKAT SUMPAH SETIA KEPADA NEGARA LAIN
• MEMPUNYAI PASPOR DARI NEGARA LAIN
• BERTEMPAT TINGGAL NEGERI SELAMA 5 TAHUN
BERTURUT-TURUT
• ANAK YANG ORANG TUANYA KEHILANGAN
KEWARGANEGARAAN INDONESIA
STRUKTUR DUABELAS
170. TANDA-TANDA GLOBALISASI PADA UMUMNYA:
• MENINGKATNYA PERDAGANGAN GLOBAL
• MENINGKATNYA ALIRAN MODAL INTERNASIONAL,
DIANTARANYA INVESTASI LANGSUNG LUAR NEGERI
• MENINGKATNYA ALIRAN DATA LINTAS BATAS, SEPERTI
PENGGUNAAN INTERNET, SATELIT KOMUNIKASI DAN
TELEPON
• ADANYA DESAKAN BERBAGAI PIHAK UNTUK
MENGADILI PARA PENJAHAT PERANG DI MAHKAMAH
KEJAHATAN INTERNASIONAL
• MENINGKATNYA PERTUKARABN BUDAYA
INTERNASIONAL
• MENYEBAR LUASNYA PAHAM MULTI KULTURALISME
DAN SEMAKIN BESARNYA AKSES INDIVIDU TERHADAP
BERBAGAI MACA BUDAYA
• MENINGKATNYA PERJALANAN DAN TURISME LINTAS
NEGARA
• MENINGKATNYA IMIGRASI TERMASUK IMIGRASI ILEGAL
• BERKEMBANGNYA INPRATRUKTUR TELEKOMUNIKASI
GLOBAL
• BERKEMBANGNYA SISTEM KEUANGAN GLOBAL
• MENINGKATNYA AKTIVITAS PEREKONOMIAN DUNIA,
YANG DIAKUI OLEH PERUSAHAAN MULTI NASIONAL
• MENINGKATNYA PERAN ORGANISASI-RGANISASI
INTERNASIONAL SEPERTI WTO, WIPO,IMF, YANG
171. TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN PEMILU DI MASA ORDE BARU:
• PENDAFTARAN PEMILIH
• PENETAPAN JUMLAH ANGGOTA YANG DIPILIH
• PENGAJUAN NAMA DAN TANDA GAMBAR OPP
• PENGAJUAN NAMA CALON ANGGOTA DPR DAN DPRD
• PENELITIAN CALON ANGGOTA DPR DAN DPRD
• PENELITI CALON ANGGOTA DPR DAN DPRD
• PENETAPAN DAFTAR CALON ANGGOTA DPR DAN DPRD
• KAMPAYE PEMILU
• PEMUNGUTAN SUARA
• PERHITUNGAN SUARA
• PENATAPAN HASIL PEMILU
• PENGAMBILAN SUMPAH/HAJI ANGGOTA DPR DAN DPRD
172. MACAM-MACAM TUJUAN :
• TUJUAN MEMBINA KERUKUNAN BERAGAMA ANTARA LAIN UNTUK :
• MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
• MENINGKATKAN STABILITAS NASIONAL YANG SEHAT DAN DINAMIS
• MEMPERCEPAT PROSES INTEGRASI BANGSA
• MEWUJUDKAN TRI KERUKUNAN
• KERUKUNAN INTER UMAT BERAGAMA
• KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
• KERUKUNAN ANTARA UMAT BERAGAMA DENGAN PEMERINTAH
• TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL ADALAH MEWUJUDKAN MASYARAKAT ADIL MAKMUR DAN MERATA BAIK MATERIL
MAUPUN SPIRURIAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD 1945
• TUJUAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KEDUA ADALAH MEWUJUDKAN BANGSA YANG MAJU DAN MANDIRI SERTA
SEJAHTERA LAHIR BATIN SEBAGAI LANDASAN BAGI TAHAP PEMBANGUNAN BERIKUTNYA MENUJU MASYARAKAT ADIL
DAN MAKMUR DALAM NEGARA KESATUAN RI BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD 1945
• TUJUAN NEGARA/NASIONAL ATAU CITA-CITA BANGSA INDONESIA
• MELINDUNGIN SEGENAP BANGSA DAN SELURUH TANAH AIR INDONESIA
• MEMAJUKAN KESEJAHETERAAN UMUM
• MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA
• IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA BERDASARKAN KEMERDEKAAN PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN
SOSIAL
• TUJUAN WAWASAN NUSANTARA :
• TUJUAN KE DALAM : MEWUJUDKAN SATU KESATUAN YANG UTUH DAN KOKOH DALAM SEMUA ASPEK KEHIDUPAN
SUATU BANGSA BAIK ASPEK ALAMIAH MAUPUN (TRI GATRA) ASPEK SOSIAL (PANCA GATRA)
• TUJUAN KE LUAR : MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN, KEBAHAGIAN, KETERTIBAN, DAN KEAMANAN UMAT MANUSIA.
• TUJUAN POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF :
• MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN BANGSA DAN MENJAGA KESELAMATAN NEGARA
• MEMPEROLEH BARANG-BARANG YANG DIPERLUKAN DARI LUAR NEGERI UNTUK MEMPERBESAR KEMAKMURAN
RAKYAT
• MENINGKATKAN PERDAMAIAN INTERNASIONAL, KARENA DALAM KEADAAN AMAN/DAMAI BANGSA INDONESIA DAPAT
MEMBANGUN DAN MEMPEROLEH SYARAT-SYARAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPERBESAR KEMAKMURAN RAKYAT
• MENINGKATKAN PERSAUDARAAN DENGAN SAGALA BANGSA SEBAGAI PELAKSANAAN CITA-CITA YANG TERSIMPUL
DALAM PANCASILA
• TUJUAN ASEAN
• MEMUPUK PENGERTIAN PERSAUDARAAN ANTAR NEGARA-NEGARA ASIA
TENGGARA
• MEMAJUKAN KERJA SAMA DIBIDANG EKONOMI
• MEMUPUK KERJA SAMA DIBIDANG SOSIAL BUDAYA
• MENINGKATKAN KERJA SAMA DIBIDANG PARIWISATA
• MANANGULANGI BERSAMA MASALAH NARKOTIKA
• MELAKSANAKAN EKSTRADISI ANTAR ANGGOTA ASEAN YANG BERARTI
SESEORANG MELANGGAR HUKUM DAN LARI KE SALAH SATU NEGARA ASEAN
HARUS DITANGKAP DAN DISERAHKAN KEMBALI KEPADA NEGARA ASALNYA
UNTUK DITINDAK.
• TUJUAN GERAKAN NON BLOK (GNB)
• MEREDAKAN KETEGANGAN ANTARA BLOK BARAT DAN BLOK TIMUR
• MENCIPTAKAN AGAR TIDAK TERJADI PERANG DUNIA TERBUKA
• MENGUSAHAKAN NEGARA-NEGARA YANG TERJAJAH UNTUK MENCAPAI
KEMERDEKAANNYA
• TUJUAN ORGANISASI KONFERENSI ISLAM (OKI)
• MEMPROMOSIKAN SOLIDARITAS NEGARA-NEGARA ISLAM DALAM
MENANGANI MASALAH-MASALAH PILITIK DAN KEAMANAN YANG DIHADAPI
OLEH NEGARA-NEGERA ISLAM
• KERJA SAMA NEGAR-NEGARA ANGOTA OKI DIBIDANG EKONOMI, SOSIAL
BUDAYA DAN IPTEK
• TUJUAN KONFERENSI ASIA AFRIKA (KAA) :
• MENGUSAHAKAN KERJASAMA ANTARA ASIA DAN AFRIKA DAN MEMBINA
HUBUNGAN ANTARA NEGARA-NEGARA ITU SEBAGAI TETANGGA YANG BAIK
DAN BERSAHABAT
• MEMBICARAKAN MASALAH EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA
• MEMBICARAKAN MASALAH KHUSUS BANGSA-BANGSA ASIA - AFRIKA ANTARA
LAIN MASALAH KOLONIALISME
• MENINJAU KEDUDUKAN NEGERA-NEGARA ASIA-AFRIKA DAN
SUMBANGANNYA PADA SUATU USAHA IKUT SERTA MEMAJUKAN PERDAMAIAN
DUNIA SERTA KERJASAMA INTERNASIONAL
• TUJUAN LIGA ARAB ADALAH UNTUK MELENYAPKAN PENGARUH BEKAS
JAJAHAN DI NEGARA MASING-MASING DAN INGIN MELEPASKAN PALESTINA
DARI JAJAHAN INGGRIS DAN MENOLAK USAHA BANGSA YAHUDI UNTUK
MEMASUKI DAERAH ITU.
• TUJUAN OPEC :
• MEMUNUHI KEBUTUHAN MINYAK DUNIA
• MENGHINDARKAN PERSAINGAN NEGERA-NEGARA PENGHASIL MINYAK BUMI
DENGAN JALAN MENGATUR PEMASARAN DAN MENETAPKAN HARGA
STANDAR YANG SERAGAM
• TUJUAN APEC :
• NEGARA MAJU MEMBANTU NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG, SEHINGGA
NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG DIPACU MAJU LEBIH CEPAT
• MENINGKATKAN PERDAGANGAN DAN INVESTASI ANTARA ANGGOTA APEC
MENUJU EKSPOR NON MIGAS DAN INVESTASI SEBAGAI PENGGERAK UTAMA
PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA-NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG
• TUJUAN MEE :
• MELUNAKKAN BEA CUKAI
• MENETAPKAN BANYAKNYA BARANG-BARANG YANG BOLEH DIIMPOR DAN DI
EKSPOR
• MELARANG ADANYA SUBSIDI PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN
• MELARANG DIADAKANNYA RETIKSI (LARANG ATAU PEMBALASAN) YANG
AKAN MENGAKIBATKAN RETAKNYA PEMASARAN BERSAMA
• TUJUAN NATO :
• MENYELESAIKAN PERSENGKETAAN SECARA DAMAI
• TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN KEKERASAN DALAM HUBUNGAN
INTERNASIONAL
• MEMUPUK KERJASAMA EKONOMI ANTAR ANGGOTA NATO
• SERANGAN TERHADAP SALAH SATU ANGGOTA NATO, BERARTI SELURUH NATO
• TUJUAN PBB :
• MEMELIHARA PERDAMAIAN DAN KEAMANAN INTERNASIONAL
• MENGEMBANGKAN HUBUNGAN ANTAR BANGSA-BANGSA
• MEKERJASAMA DALAM BIDANG EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN
KEMANUSIAAN SERTA MENGHORMATI KEMERDEKAAN HAK-HAK
AZASI MANUSIA
• MENJADIKAN PBB SEBAGAI PUSAT BAGI PENYESUAIAN DAN
TINDAKAN BANGSA-BANGSA
• 17. TUJUAN NEGARA MENURUT :
• SHANG YANG, TUJUAN NEGARA ADALAH MENGUMPULKAN
KEKUASAAN YANG SEBESAR-BESARNYA
• NICOB MACHIAVELL, SAMA DENGAN PENDAPAT YANG
DIKEMUKAKAN OLEH SYANG YANG.
• DANIE ALIGLENI, TUJUAN NEGARA ADALAH UNTUK
MENCIPTAKAN PENDAMAIAN DUNIA
• INMANUEL KANT. TUJUAN NEGRA ADALAH UNTUK
MEMBENTUK DAN MEMELIHARA HAK DAN KEMERDEKAAN
WARGA NEGARA
172. MACAM ISTILAH DAN PENGERTIANNYA :
• CAUSA PRIMA YAITU PENYEBAB UTAMA YANG TIDAK
DISEBABKAN OLEH FAKTOR LAINNYA
• TEOKRASI YAITU NEGARA AGAMA MAKSUDNYA PADA NEGARA
TERSEBUT MEMBERLAKU KAN HUKUM AGAMA
• PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP, SERING JUGA DISEBUT :
WAY OF LIFE, PANDANGAN DUNIA, PANDANGAN HIDUP, PEDOMAN
HIDUP, PETUNJUK HIDUP. DALAM HAL INI PANCASILA
DIPERGUNAKAN SEBAGAI PETUNJUK DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA.
• PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGERA REPUBLIK INDONESIA,
BERARTI PANCASILA DIPERGUNAKAN SEBAGAI DASAR
MENGATUR PEMERINTAHAN NEGARA, ATAU DENGAN KATA LAIN :
PANCASILA DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UMTUK MENGATUR
PENYELENGGARAAN NEGARA JUGA SEBAGAI ALAT PEMERSATU
BANGSA.
• PANCASILA SEBAGAI JIWA BANGSA INDONESIA BERARTI SETIAP
BANGSA MEMPUNYAI JIWANYA MASING-MASING YANG DISEBUT
“VOLKGEIST” (JIWA RAKYAT/JIWA BANGSA). PANCASILA SEBAGAI
JIWA BANGSA ADANYA/ LAHIRNYA BERSAMAAN DENGAN
ADANYA BANGSA INDONESIA, YAITU PADA ZAMAN SRIWIJAYA-
MAJAPAHIT. HAL INI DIPERKUAT OLEH MR. A.G. PRINGGODIGSDO,
YANG MENEGASKAN BAHWA TANGGAL 1 JUNI 1945 ADALAH
LAHIR ISTILAH PANCASILA, SEDANGKAN PANCASILA TELAH ADA
SEJAK DAHULU KALA BERSAMAAN DENGAN ADANYA BANGSA
INDOESIA.
• PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
MAKSUDNYA JIWA BANGSA INDOENSIA MEMPUNYAI ARTI STATIS
(TETAP TIDAK BERUBAH), DAN MEMPUNYAI ARTI DINAMIS
(BERGERAK/BERUBAH). JIWA INI KE LUAR DIWUJUDKAN DALAM
SIKAP MENTAL DAN TINGKAH LAKU SERTA AMAL PERBUATAN
BANGSA INDONESIA MEMPUNYAI CIRI-CIRI KHAS, ARTINYA
DAPAT DIBEDAKAN DENGAN BANGSA LAIN. CIRI-CIRI KHAS
INILAH, YANG DIMAKSUD DENGAN KEPRIBADIAN BANGSA
• PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA DAN TUJUAN BANGSA INDONESIA
YAITU SEBAGAI CITA-CITA DAN TUJUAN BANGSA INDONESIA PERNAH
DIUCAPKAN DALAM PIDATO PRESIDEN SOEHARTO DIDEPAN SIDANG
DPRGR PADA TANGGAL 16 AGUSTUS 1967.
• PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP YANG MEMPERSATUKAN
BANGSA INDONESIA ADALAH MERUPAKAN SARANA YANG AMPUH
SEKALI UNTUK MEMPERSATUKAN BANGSA INDONESIA. HAL INI
SUDAH SEMESTINYA, KARENA PANCASILA ADALAH FALSAFAH HIDUP
DAN KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA YANG MENGANDUNG NILAI-
NILAI DAN NORMA-NORMA YANG OLEH BANGSA INDONESIA DIYAKINI
PALING BENAR, PALING ADIL, PALING BIJAKSANA, PALING BAIK DAN
PALING SESUAI/TEPAT BAGI BANGSA INDONESIA SEHINGGA DAPAT
MEMPERSATUKAN BANGSA INDONESIA.
• PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA, MAKSUDNYA FUNGSI
PANCASILA UNTUK MEMBERIKAN ORIENTASI KE DEPAN
MENGHARUSKAN BANGSA INDONESIA SELALU MENYADARI SITUASI
KEHIDUPAN YANG SEDANG DIHADAPINYA. KEMAJUAN ILMU
PENGETAHUAN, KECANGGIHAN TEKNOLOGI DAN LAJUNYA SARANA
KOMUNIKASI MEMBUAT DUNIA SEMAKIN KECIL DAN MENGUATNYA
INTERVENSI DI KALANGAN BANGSA-BANGSA DI DUNIA. INI BERARTI
BAHWA PEMBANGUNAN NASIONAL TIDAK HANYA DITENTUKAN OLEH
FAKTOR-FAKTOR DALAM NEGERI, MELAINKAN BANYAK DIPENGARUHI
OLEH BERBAGAI FAKTOR DARI LUAR YANG SESUAI DENGAN
KEPRIBADIAN BANGSA
• KEWASPADAAN NASIONAL ADALAH SIKAP MENTAL SUATU BANGSA
YANG SELALU SIAP TIDAK LENGAH MENGHADAOI BERBAGAI
HAMBATAN TANTANGAN GANGGUAN DAN ANCAMAN BAIK YANG
DATANG DARI DALAM MAUPUN DARI LUAR YANG MENGHAMBAT
TERCAPAINYA TUJUAN NASIONAL.
• SIKAP MATERIALISTIS. SIKAP MENGHARGAI MATERI ADALAH BAIK,
AKAN TETAPI MENDEWAKAN MATERI DENGAN MENGANGGAPNYA
SEBAGAI UKRAN DASAR UNTUK MENILAI MAKNA HIDUP ADALAH
BERTENTANGAN DENGAN NILAI PANCASILA DAN MENGAKIBATKAN
MANUSIA CENDRUNG SERAKAH. HAL YANG DEMIKIAN INI
MENGAKIBATKAN SIKAPYANG TIDAKPEKA TERHADAP NILAI- NILAI
SOSIAL DAN KEMANUSIAAN TERUTAMA TERHADAP NILAI-NILAI
KETUHANAN.
• SIKAP YANG FORMALISTIS, KALAUPUN SIKAP INI NAMPAKNYA
MEMATUHI PERATURAN NAMUN PADA DASARNYA TIDAK DAPAT
MENGHARGAI MAKNA PERATURAN DAN CENDERUNG
MENYALAHGUNAKAN SIKAP INI MENJADI LEMAH DAN TIDAK KUKUH
DALAM PENDIRIAN. KONSEKWENSINYA MUDAH TERJERUMUS DALAM
KEMUNAFIKAN.
• SIKAP YANG PRIMORDIAL, SIKAP INI ADALAH SIKAP YANG SEMPIT DAN
ISOLATIF SERTA HANYA MENGGUNAKAN KEPENTINGAN ASAL USUL
KELOMPOK SEPERTI MARGA, RAS, SUKU GOLONGAN, DAERAH
MAUPUN AGAMA.
• LIBERALISME, AJARAN INI BERTITIK TOLAK DARI PAHAM
INDIVIDUALISME YANG MENDASARKAN PADA HAK DAN KEBEBASAN
INDIVIDU YANG MELEKAT PADA MANUSIA SEJAK LAHIR DAN TIDAK
DAPAT DIGANGGU GUGAT OLEH SIAPAPUN TERMASUK PENGUAS,
KECUALI DENGAN PERSETUJUANNYA.
• FASISME DAN MILITERISME, PAHAM INI TIDAK BEGITU DIKENAL
DITANAH AIRKITA, TETAPI KERAWANAN KERAWANAN YANGTERJADI
DALAM MASYARAKAT DAPATMENJADI PEKA DAN MALAHAN
MENGUDANG KEDATANGAN PRILAKU YANG MENJADI CIRI
FASISME.FASISME PADADASARNYA MEDAMBAKAN SUATUNEGARA
YANG KUAT, DENGAN PEMUSATAN KEKUASAAN YANG TUNGGAL
DENGAN MEMBANGUN ORIENTASI NASIONALISME EKSKLUSIFDENGAN
MENGANDALKAN KEKUATAN MILITERSEHINGGA MENGANGGAP
RENDAH HARKAT DAN MARTABAT BANGSA DAN MANUSIA LAIN
PAHAM INI JELASBERTENTANGAN DENGAN PANCASILA YANG
BERTUHAN, PERIKEMANUSIAAN, BERSATU BERKEDAULATAN RAKYAT
DAN ADIL
• PRAKMATISME SEBAGAI ALIRAN PERLU DI BEDAKAN DENGAN
PENGERTIAN CARA YANG PRAKMATIS CARA YANG PRAKMATISHANYA
MENGACUPADA PENGERTIAN ASPEK MAMFAAT ATUGUNA SECARA
TEKNIS SAJA. ADAPUN PRAKMATISME ADALAH SUTU PAHAM YANG
HANYA MENGHARGAI MAMFAAT ATAU GUNA SECARA PRAKTIS
SEBAGAI HASIL AKHIR, DAN BUKAN PRINSIP PRINSIP YANG
MENDASARI USAHA UNTUK MEMETIK MAMFAAT DAN MEMBERIKAN
HASIL. JADI DALAM KAITANNYA DENGAN PANCASILA MAKA
PRAKMATISME PADAAKHIRNYA ADALAH ANTI IDIOLOGI, KARNA
IDIOLOGI ADALAH TIDAK ADA MAMFAATNYA
• REFORMASI ADALAH PERUBAHAN RADIKAL UNTUK PERBAIKAN (BIDANG SOSIAL POLITIK, ATAU
AGAMA) DALAM SUATU MASYARAKAT MASYARAKAT ATAU NEGARA, BERTUJUAN UNTUK
MELAKSANAKAN AZAS-AZAS KEBANGSAAN DAN KENEGARAAN YANG SECARA FILOSOFIS,
IDOLOGIS DAN KONSTITUSIOANL HANYA TERTULIS SEBAGAI NORMA, NAMUN DALAM
AKTUALISASINYA KEPEMIMPINAN DAN PEMERINTAHAN MENYIMPANG, BAHKAN MELANGGAR
HAK ASASI MANUSIA, DAN BERTEKAT UNTUK MEMBERANTAS KORUPSI, KOLUSI DAN
NEPOTISME. REFORMASI DI INDONESIA PUNCAKNYA TAHUN 1998 DENGAN LENGSERNYA
PRESIDEN SUHARTO PADA TANGGAL 21 MEI 1998.
• SENTRALISME YAITU KEADAAN DI MANA SELURUH KEKUASAAN-PERENCANAAN, PELAKSANAAN
DAN PENGAWASAN DILAKUKAN DAN DITENTUKAN DARI PUSAT.
• KORUPSI YAITU MENYALAHGUNAKAN KEUANGAN NEGARA UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI ATAU
GOLONGAN
• KOLUSI YAITU KERJA SAMA ILLEGAL
• NEPOTISME ADALAH SUATU KONDISI HUBUNGAN DALAM PEMERINTAHAN YANG BERDASARKAN
HUBUNGAN KELUARGA, ANTARA LAIN PEMBERIAN KEDUDUKAN, JABATAN, POSISI, KEKUASAAN
MAUPUN FASILITAS DALAM PEMERINTAH BERDASARKAN HUBUNGAN KELUARGA
• DIKTATOR ADALAH MANIFESTASI SISTEM PEMERINTAHAN, DENGAN KEKUASAAN DIDIPEGANG
OLEH SATU TANGAN. PEMERINTAHAN DI SATU TANGAN INI BISA OLEH PARTAI TUNGGAL, OLEH
KELOMPOK , ATAU OLEH PERORANGAN. PEMERINTAHANYANG DIKTATOR TIDAK
MEMPERHATIKAN ASPIRASI RAKYAT JADI TIDAK PERLU KRITIK MAUPUN KONTROL.
• PENGERTIAN BANGSA MENURUT :
• ERNEST RANAN (PERANCIS), BANGSA TERBENTUK KARENA ADANYA KEINGINAN UNTUK HIDUP
BERSAMA ( HASRAT BERSATU) DENGAN PERASAAN SETIA KAWAN YANG AGUNG
• OTTO BORER (JERMAN), BANGSA ADALAH KELOMPOK MANUSIA YANG MEMPUNYAI PERSAMAAN
KARAKTERISTIK DAN ADANYA PERSAMAAN SENASIB.
• HANS KHON, BANGSA ADALAH BUAH HASIL TENAGA HIDUP MANIS DALAM TUJUAN
• BANGSA MERUPAKAN KUMPULAN MASYARAKAT YANG MEMBENTUK NEGARA.
• PENGERTIAN NEGARA :
• G. JELLINUK, NEGARA ADALAH ORGANISASI KEKUASAAN DARI KELOMPOK MANUSIA YANG
TELAH BERKEDIAMAN DI WILAYAH TERTENTU.

• ETATISME, SISTEM INI MENUNJUKKAN SUATU PEMERINTAHAN DENGAN KEKUASAAN • G. W. F. HEGEL, NEGARA ADALAH ORGANISASI KEKUASAAN YANG MUNCUL SEBAGAI SENTESIS
SEPENUHNYA ADA DI TANGAN NEGARA. NEGARALAH YANG MENGATUR SELURUH KEHIDUPAN DARI KEMERDEKAAN INDIVIDU DAN KEMERDEKAAN UNIVERSAL.
MASYARAKAT SEHINGGA KURANG MEMBERIKAN PELUANG DAN PERAN BAGI WARGA
MASYARAKAT. SISTEM INI BERTENTANGAN DENGAN UUD 1945 YANG MENJUNNUNG TINGGO
DEMOKRASI. AKIBAT KONDISI NEGARA SEPERTI INI MASYARAKAT MENJADI APATIS YANG
MENYERAHKAN SEGALANYA PADA NEGARA, DAN PADA GILIRANNYA NEGARA MENJADI SEMAKIN
LEMAH DAN RAPUH.

• SEPARATISME, SUATU SIKAP SEPARATISME ADALAH SIKAP YANG INGIN MEMISAHKAN DARI
KESATUAN NEGARA DAN BANGSA INDONESIA. HAL INI BERKEMBANG DARI SIKAP FANATISME
DAERAH, SUKU, RAS, GOLONGAN, MAUPUN AGAMA. KEADAAN YANG SEMACAM INI JELAS TIDAK
SESUAI DENGAN UUD 1945 KARENA NEGARA KITA ADALAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK YANG
BERKEDAULATAN RAKYAT, JADI TIDAK ADA PAHAM NEGARA DALAM NEGARA, PADA ERA
REFORMASI INI HARUS DIWASPADAI UPAYA-UPAYA SEPARATISME, YANG TIDAK SESUAI DENGAN
TUJUAN REFORMASI.

• MONOPOLI ADALAH PENGUASAAN ATAS PROSES DAN KEGIATAN EKONOMI DENGAN SEHALA
UNSUR-UNSURNYA DEMI KEPENTINGAN PRIBADI ATAU SEKELOMPOK ORANG. OLEH KARENA ITU
MONOPOLI TIDAK SESUAI DENGAN SEMANGAT UUD 1945 YANG MENEKANKAN ASAS
KEBERSAMAAN DAN KEKELUARGAAN, DAN REFORMASI DEWASA INI AKAN MENGEMBALIKAN
KONDISI EKONOMI DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT.

• ABSOLUTISME ADALAH SUATU SISTEM PERINTAHAN YANG MENDASARKAN PADA KEKUASAAN

ABSOLUT. ARTINYA TIDAK ADA PEMBAGIAN KEKUASAAN, JADI KEKUASAAN BERSIFAT MEMUSAT
SEHINGGA YANG BERKUASA SEKALIGUS PEMBUAT UNDANG-UNDANG SERTA PEMBUAT
KEPUTUSAN. SEHINGGA KEKUASAAN YANG DEMIKIAN INI BERSIFAT TOTALITER DAN TIDAK
SESUAI DENGAN UUD 1945 SERTA GERAKAN REFORMASI DEWASA INI, KARENA KEKUASAAN
TIDAK DI TANGAN RAKYAT. OLEH KARENA ITU DALAM REFORMASI KECENDERUNGAN
PEMERINTAHAN YANG ABSOLUT HARUS DITATA ULANG.
 • MR. KRANENBENG, NEGARA ADALAH SUATU ORGANISASI YANG TIMBUL
KARENA KEHENDAK DARI SUATU GOLONGAN ATAU BANGSA SENDIRI.
• ROGN F SAKTOR, NEGARA ADALAH ALAT (AGENCY) ATAU WEWENANG
(ANTHORITY) YANG MENGATUR ATAU MENGENDALIKAN PERSOALAN
BERSAMA ATAU NAMA MASYARAKAT.
• PROF. R. DJOKOSUTONO, NEGARA ADALAH SUATU ORGANISASI MANUSIA
YANG BERADA DI BAWAH SUATU PEMERINTAHAN YANG SAMA.
• PROF. DR. SOEHARTO, NEGARA ADALAH ORGANISASI MASYARAKAT YANG
MEMPUNYAI DAERAH TERTENTU, DIMANA KEKUASAAN NEGARA BERLAKU
SEPENUHNYA SEBAGAI SANVERIGA (KEDAULATAN).
• PENGERTIAN NILAI
• PROF. DR. NOTONOGORO MEMBAGI NILAI MENJADI TIGA YAITU :
• NILAI MATERIAL, YANG SEGALA SESUATU YANG BERGUNA BAGI KEBUTUHAN
FISIK MANUSIA. CONTOH : MAKANAN, AIR DAN PEKAIAN
• NILAI VITAL, YAITU SEGALA SESUATU YANG BERGUNA BAGI MANUSIA UNTUK
DAPAT MENGADAKAN KEGIATAN. CONTOH : BUKU DAN ALAT TULIS BAGI
PELAJAR.
• NILAI KEROHANIAN, YAITU SEGALA SESUATU YANG BERGUNA BAGI ROHANI
(BATIN) MANUSIA. NILAI KEROHANIAN DAPAT DIBEDAKAN MENJADI EMPAT
MACAM:
• NILAI KEBENARAN, YAITU NILAI YANG BERSUMBER DARI UNSUR
AKAL MANUSIA (RASIO, BUDI DAN CIPTA)
• NILAI KEINDAHAN, YAITU NILAI YANG BERSUMBER DARI UNSUR
RASA MANUSIA ( PERASAAN, ESTETIKA DAN INTUISI)
• NILAI MORAL/KEBAIKAN, YAITU NILAI YANG BERSUMBER DARI
UNSUR KEHENDAK ATAU KEMAUAN (KARSA, ETIKA)
• NILAI RELEGIUS, MERUPAKAN NILAI KETUHANAN YANG TERTINGGI
DAN MUTLAK YANG BERSUMBER DARI KEYAKINAN MANUSIA. NILAI
RELIGIUS BERFUNGSI SEBAGAI SUMBER MORAL YANG DIPERSEPSI
SEBAGAI RAHMAT DAN RIDHA TUHAN.
• KHUCKHUON, NILAI BUKANLAH KEINGINAN, TETAPI APA YANG DIINGINKAN. ARTINYA,
NILAI INI BUKAN HANYA DIHARAPKAN TETAPI DIUSAHAKAN SEBAGAI SESUATU YANG
PANTAS DAN BENAR BAGI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN.
• YONG, MERUMUSKAN NILAI-NILAI SOSIAL SEBAGAI ASUMSI-ASUMSI YANG ABSTRAK
DAN BENAR DAN PENTINGNYA SERINGKALI TIDAK DISADARI.
• GREEN, MELIHAT NILAI SOSIAL SEBAGAI KESADARAN YANG SECARA RELATIF
BERLANGSUNG DISERTAI DISERTAI EMOSI TERHADAP OBYEK DAN GAGASAN ORANG
PERORANGAN.
• WOODS, NILAI SOSIAL MERUPAKAN PETUNJUK-PETUNJUK UNUM YANG TELAH
BERLANGSUNG LAMA, YANG MENGARAHKAN TINGKAH LAKU DAN KEPUASAN DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
• B. SIMANJUNTAK, MERUMUSKAN NILAI SEBAGAI GAGASAN-GAGASAN MASYARAKAT
TENTANG SESUATU YANG BAIK.
• ROBERT M. Z. LAWANG, NILAI ADALAH GAMBARAN MENGENAI APA YANG DIINGINKAN
PANTAS, BERHARGA DAN MEMPENGARUHI PRILAKU SOSIAL YANG MEMELIKI NILAI
INI.
• AMIRUDDIN : NILAI AGAMA, SENI, ILMU DAN CINTA YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH
ASIC YAITU:
• NILAI AGAMA MEMBUAT MANUSIA MENJADI TERARAH
• NILAI SENI MEMBUAT MANUSIA MENJADI INDAH
• NILAI ILMU MEMBUAT MANUSIA MENJADI MUDAH
• NILAI CINTA MEMBUAT MANUSIA MENJADI BERGAIRAH
• 32. PENGERTIAN HUKUM ADALAH SEPERANGKAT PERATURAN YANG DIBUAT OLEH
BADAN YANG BERWENANG RESMI YANG MENGANDUNG PERINTAH DAN LARANGAN
YANG BERSIFAT MENGATUR MEMAKSA DAN MENGIKAT SERTA MEMPUNYAI SANKSI
YANG TEGAS UNTUK MENCAPAI KEADILAN. UNTUK LEBIH JELAS LAGI MENGENAI
PENGISIAN HUKUM DAPAT DI LIHAT BEBERAPA PENDAPAT PARA AHLI ANTARA LAIN :
• DRS. E. UTRECHT,SH, HUKUM ADALAH HIMPUNAN PERATURAN-PERATURAN (PERINTAH
DAN LARANGAN) YANG MENGURUS TATA TERTIB SUATU MASYARAKAT DAN KARENA
ITU HARUS DITAATI OLEH MASYARAKAT ITU.
• S.M. AMIN, SH. HUKUM ADALAH KUMPULAN PERATURAN-PERATURAN YANG TERDIRI
DARI NORMA DAN SANKSINYA ITU DI SEBUT HUKUM, TUJUAN HUKUM ITU ADALAH
MENGADAKAN KESUSILAAN DALAM PERGAULAN MANUSIA, SEHINGGA KEAMANAN
DAN KETERTIBAN TERPELIHARAN.
• J.C.T. SIMORANGKIR, SH DAN WOEJONO SATROPRANOTO, SH, HUKUM ADALAH
PERATURAN-PERATURAN YANG BERSIFAT MEMAKSA YANG MENENTUKAN TINGKAH
LAKU MANUSIA DALAM LINGKUNGAN
• MASYARAKAT YANG DI BUAT OLEH BADAN-BADAN RESMI YANG BERWAJIB.
PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN-PERATURAN TADI
MENGAKIBATKAN DIAMBILNYA TINDAKAN YAITU DENGAN HUKUMAN
TERTENTU.
• 33 NIKAH, YAITU SUATU IKRAR YANG KARENANYA MENGHALALKAN
PERGAULAN ANTARA SEORANG PRIA DAN WANITA YANG BUKAN MUHRIM
(BOLEH DINIKAHI) SEHINGGA MENIMBULKAN HAK DAN KEWAJIBAN
ANTARA KEDUANYA.
• ORDONANCE : PARATURAN, KETENTUAN, ORDONASI.
• REFERENDUM : PEMUNGUTAN SUARA RAKYAT UNTUK MEMINTA
PENDAPATNYA SETUJU ATAU TIDAK TERHADAP SALAH SATU ALTERNATIF
PILIHAN.
• SENAT : DEWA PERWAKILAN RAKYAT YANG TERTINGGI (SEPERTI DI
AMERIKA SERIKAT, PERANCIS), DEWAN PENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI,
ORGANISASI MAHASISWA TINGKAT FAKULTAS.

• 34. TALAK (PERCERAIAN), YAITU TINDAKAN YANG DAPAT DILAKSANAKAN
DALAM KEADAAN YANG SANGAT MENDESAK DAN TIDAK ADA JALAN
UNTUK MELAKUKAN PERBAIKAN.
• 35. RUJUK (KEMBALI), YAITU KEMBALI BERSATU ANTARA SUAMI INTERI
YANG TADINYA BERCERAI.
• VERTIKAL : TEGAK LURUS DARI BAWAH KE ATAS ATAU KEBALIKANNYA,
MEMBENTUK GARIS TEGAK LURUS DENGAN PERMUKAAN BUMI.
• VETO : HAK KONSTITUSIONAL PENGUASA (PEMEGANG PEMERINTAHAN)
UNTUK MENCEGAH, MENYATAKAN, MENOLAK ATAU MEMBATALKAN
KEPUTUSAN.

• 36. WARIS, YAITU HARTA BENDA ATAU SESUATU YANG DIPEROLEH • AMATIR : KEGIATAN YANG DILAKUKAN ATAS DASAR KESENANGAN DAN
SESEORANG DARI ORANG YANG TELAH MENINGGAL DUNIA. BUKAN UNTUK MEMPEROLEH NAFKAH

• WAWASAN NUSANTARA ADALAH CARA PANDANG BANGSA INDONESIA • ANTAGONISTIK : BERSIFAT (SELALU MENENTANG)
TERHADAP DIRINYA DAN LINGKUNGAN BERDASARKABN PANCASILA DAN • ARTIKULASI : SENDI; SAMBUNGAN DI ANTARA DUA BAGIAN
UUD 1945.
• AUDITIF : BERSIFAT AUDIO (SUARA)
• KETAHANAN NASIONAL ADALAH KONDISI DINAMIS SUATU BANGSA YANG
TANGGUH DAN ULET MENGANDUNG KEMAMPUAN DALAM MENGATASI • AUTHORITY : KEKUASAAN, PEMBESAR, AHLI.
BERBAGAI HAMBATAN, TANTANGAN, GANGGUAN DAN ANCAMAN BAIK
YANG DATANG DARI DALAM MAUPUN DARI LUAR YANG MENGHAMBAT • CHARATER BUILDING : MEMBANGUN KARAKTER
PENCAPAIAN TUJUAN NASIONAL.
• DEKONSTRUKSI : PEMBANGUNAN KEMBALI, PEROMBAKAN KEMBALI
• KEWASPADAAN NASIONAL ADALAH SIKAP MENTAL SUATU BANGSA YANG
• DINAMIKA : SEMANGAT, KELOMPOK GERAK, ATAU KEKUATAAN YANG
SELALU SIAP TIDAK LENGAH DALAM MENGHADAPI BERBAGAI
DIMILIKI SEKUMPULAN ORANG DI MASYARAKAT YANG DAPAT
HAMBATAN, TANTANGAN, GANGGUAN DAN ANCAMAN BAIK YANG
MENIMBULKAN PERUBAHAN DALAM TATA HIDUP MASYARAKAT YANG
DATANG DARI DALAM YANG INGIN MENGKHIANATI PANCASILA DAN UUD
BERSANGKUTAN.
1945.
• CONGRES : PERTEMUAN BESAR PARA WAKIL ORGANISASI (POLITIK,
SOSIAL, PROFESI) ATAU WAKIL-WAKIL NEGAA UNTUK MEMBICARAKAN,
MENDISKUSIKAN, DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN MENGENAI PELBAGAI
MASALAH.
• EKSES ADALAH AKIBAT
• HORIZONTAL ADALAH TERLETAK PADA GARIS ATAU BIDANG YANG
SEJAJAR DENGAN HORIZON/GARIS DATAR (MENDATAR).
• KLASIK : MEMPUNYAI NILAI ATAU MUTU YANG DIAKUI DAN MENJADI
• EKSPOS ; MEMBEBERKAN
• ELAN : SEMANGAT PERJUANGAN
• EMBARGO : LARANGAN MENYIARKAN
BERITA SEBELUM WAKTU YANG TELAH
DITENTUKAN.
• INTERFENSIONIS : CAMPUR TANGAN ATAS
URUSAN NEGERI SUATU NEGARA.
• INTERPRETATIF : BERSIFAT ADANYA KESAN,
PENDAPAT DAN PANDANGAN,
BERHUBUNGAN DENGAN ADANYA TAFSIRAN.
• INSINUATIF : BERSIFAT MENYINDIR, BERSIFAT
MEMBERI TUDUHAN SECARA TIDAK
LANGSUNG
• INTUSIONALISASI : BERSIFAT KELEMBAGAAN
• KOGNISI : KEGIATAN ATAU PROSES
MEMPEROLEH PENGETAHUAN ATAU USAHA
MENGENALI SESUATU MELALUI
PENGALAMAN SENDIRI
• KOMUNIKAN: PENERIMA PESAN DALAM
KOMUNIKASI
• KONSTRUKSI : SUSUNAN (MODEL, TATA
LETAK) SUATU BANGUNAN.
• LIBERALISASI : PROSES UNTUK
MENERAPKAN PAHAM LIBERAL DALAM
KEHIDUPAN (TATA NEGARA DAN EKONOMI).
• LIBERALISME : ALIRAN KETATANEGARAAN
DAN EKONOMI YANG MENGHENDAKI
DEMOKRASI SERTA KEBEBASAN PRIBADI
UNTUK BERUSAHA DAN BERNIAGA USAHA
PERJUANGAN MENUJU KEBEBASAN.
• OPINI : PENDAPAT, PIKIRAN, PENDIRIAN.
• PATRONASI : KEKUASAAN YANG DIMILIKI
SESEORANG UNTUK MEMBUAT PERJANJIAN
DI SUATU KONTRAK KERJA
• PROTEKTIF : BERSIFAT MELINDUNGI.
• POLITISI : POLITISKUS, PELAKU POLITIK
• PRESTISE : WIBAWA YANG BERKENAAN
DENGAN PRESTASI ATAU KEMAMPUAN
SESEORANG.
• PROTAGONIS : TOKOH UTAMA DALAM CERITA
REKAAN, PENGAJU SUATU PAHAM.
• RAZIA : PENANGKAPAN BERAMAI-RAMAI.
• REPRESIF : MENEKAN, MENGEKANG,
MENINDAS.
• REZIM : PEMERINTAH YANG BERKUASA
• RESTRIKTIF : BERSIFAT MEMBATASI, TERBATAS
• SIUPP : SURAT IZIN USAHA PENERBITAN PERS.
• SOCIAL RESPONSIBILITY ; TANGGUNG JAWAB SOSIAL.
• STEREOTIP : BERBENTUK TETAP/KONSEPSI MENGENAI
SIFAT SUATU GOLONGAN BERDASARKAN PRASANGKA
YANG SUBJEKTIF DAN TIDAK TEPAT.
• SWAKELOLA : PENGELOLAAN SENDIRI.
• AKULTURASI : PENCAMPURAN DUA KEBUDAYAAN ATAU
LEBIH YANG SALING BERTEMU DAN SALING
MEMENGARUHI.
• AKUMULASI : PENGUMPULAN, PENIMBULAN,
PENGHIMPUNAN.
• ANARKISME : AJARAN (PAHAM) YANG MENENTANG SETIAP
KEKUATAAN NEGARA.
• BIOGRAFI : RIWAYAT HIDUP SESEORANG YANG DITULIS
OLEH ORANG LAIN.
• CIVIL SOCIETY : MASAYARAKAT MADANI ATAU
BERPERADABAN, DIMANA KEHIDUPAN WARGANYA DAPAT
BERJALAN DENGAN HARMONIS DAN BERADAB
• DISORIENTASI : KEHILANGAN ADANYA UNTUK MENGENAL
LINGKUNGAN, TERUTAMA BERKENAAN DENGAN WAKTU,
TEMPAT, DAN ORANG
• DOMESTIK : BERHUBUNGAN DENGAN ATAU MENGENAI
PERMASALAHAN DALAM NEGERI.
• FLUKTUASI : BERSIFAT FLUKTUASI (GEJALA YANG
MENUNJUKKAN TURUN NAIKNYA HARGA).
• GOOD GOVERNANCE : PEMERINTAHAN YANG BAIK YANG
MAMPU MENJALANKAN FUNGSINYA SEBAGAI PENGAYOM
DAN PELAYAN MASYARAKAT.
• INVESTASI : PENANAMAN UANG ATAU MODAL SUATU
PERUSAHAAN ATAU PROYEK UNTUK TUJUAN
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN.
• KOLONI : DAERAH PENEMPATAN PENDUDUK : TANAH
JAJAHAN.
• LIBERALISASI : PROSES UNTUK MENERAPKAN PAHAM
LIBERAL (BERSIFAT BEBAS) DALAM KEHIDUPAN.
• MAFIA : PERKUMPULAN RAHASIA YANG BERGERAK DI
BIDANG KEJAHATAN.
• MANUVER : GERAKAN YANG RANGKAS DAN CEPAT DARI
PASUKAN DALAM PERANG
• MARGINALISASI : PEMBATASAN
• MODUS OPERANDI : CARA ATAU TEKNIK YANG BERCIRI
KHUSUS DARI SEORANG PENJAHAT DALAM MELAKUKAN
PERBUATAN JAHATNYA.
• MONETER : BERHUBUNGAN DENGAN UANG ATAU
KEUANGAN.
• PARADOKS : PERNYATAAN YANG SEOLAH-OLAH
BERTENTANGAN DENGAN PENDAPAT UMUM ATAU
KEBENARAN, TETAPI KENYATAANNYA MENGANDUNG
KEBENARAN.