Anda di halaman 1dari 4

Bagian-baggian pesawat rontgen frekwensi tinggi

1.Cara kerja rangkaian power supply.

•Tegangan bolak balik frekwensi 50 Hz dari PLN disearahkan dan difilter dengan
kondensator menjadi tegangan searah sebesar:220 V X V2 X 2 = 622 Volt.Untuk
tegangan 3 phase rangkaiannya seperti pada gambar sebelah kiri dan besarnya
tegangan searah :380 V X V2 = 575 Volt.

2.RANGKAIAN INVERTER

•Untuk Membuat agar oscilasi tidak teredam maka perlu diberikan tegangan DC
secara periodik untuk mengatasi hilangnya energi.

•Dengan prinsip tersebut , saklar S diganti Thyristor dan dirangkai

CARA KERJA INVERTER.

•1. Th1 berpasangan dengan Th2, bekerja bergan-tian dengan Th3 yang
berpasangan dengan Th4.

•2. Pada setengah periode pertama, Th1 dan Th2 firing karena diberi signal triger
pada gate nya. Arus mengalir dari sumber tegangan positif ke negatif seperti pada
gambar 2.4 :

•Dari positif lewat Th 1, Cs, Ls, Rs terus lewat Th2 terus ke Negatif. Terjadi
pengisian Kondenstor Cs hingga penuh.

•Karena rangkaian oscilator membangkitkan arus balik setelah setengah periode,


maka arus balik ini mengalir lewat V2, Rs, Ls dan V1 terus ke terminal positif
seperti pada gambar 2.4.

•Arus bailk ini digambarkan arah negatif seperti pada gambar 2.5. Pada saat ini
kondenstor Cs discharge hingga kosong (t2). Dan arus balik ini berfungsi juga
untuk mematikan firingnya Th 1 dan Th2.
3.Rangkaian tegangan tinggi

•Cara kerja rangkaian tangangan tinggi.

Cara kerja rangkaian tegangan tinggi.1.Trafo tegangan tinggi Tr1 dan Tr 2 bekerja
secara bersamaan karena dihub ungkan paralel.2.Pada setengah periode
pertama : A positif dan B negatif.Arus dari A terus ke V1, C1, B dan kembali ke A.
Kondensator C1 diisi tegangan.3.Pada setengan periode berikutnya : A negatif dan
B positif. Arus dari B mengalir lewat C2, V2, A dan kembali ke B. Kondensator C2
diisi tegangan.

Pengisian kondensator C3 dan C4 bersamaan dengan pengisian C1 dan C2.C1 , C2,


C3 dan C4 dihubung seri menjadi tegangan tinggi. Kutub positif C1 di hubungkan
ke Anode dan kutub negatif C4 dihubungkan ke katode untuk memberikan beda
potensial tabung rontgen hingga elektron2 ditarik dari katode ke anode yang
kemudian akan terproses terjadinya sinar-x.

4.Rangkaian pengatur tegangan tinggi

Pengaturan tegangan tinggi tabung rontgen dikerjakan dengan cara


membandingkan tegangan referensi (kV soll) sebagai pengaturan tegangan tinggi
yang diminta, dengan tegangan feedback ( kV ist) tegangan tinggi yang dihasilkan.

CARA KERJA PENGATURAN TEGANGAN TINGGI.

1. Tegangan tabung rontgen yang diinginkan (kV) disebut kV soll, dibandingkan


dengan tegangan tabung rontgen yang ada (kVist) di regulator. Hasilnya
merupakan tegangan dc yang kemudian diubah menjadi pulsa frekwensi tinggi
oleh VCO .
2. Pulsa frekwensi tinggi untuk mentriger inverter sehingga trafo tegangan tinggi
primer mendapat tegangan bolak-balik frekwensi tinggi dan diubah menjadi
tegangan tinggi.

3. Setelah tegangan tinggi mencapai nilai yang diminta, atau kV ist sama dengan
kVsoll, tegangan tinggi berhenti naik dan menjadi konstan.

5. Rangkaian pemanas filamen

Pada waktu standby heating sama dengan Fluoroscopi Heating.

•Arus tabung besarnya berdasarkan pembagian Kapasitas Power Pesawat rontgen


dengan tegangn tinggi (kV) yang dipergunakan. ( P soll per ksoll = I.)

•Filamen mendapat tegangan dari Trafo filamen frekwensi tinggi yang mendapat
tegangan dari inverter yang ditriger oleh VCO . Pulsa VCO ini diatur oleh regulator.

•CARA KERJA RANGKAIAN PEMANAS FILAMEN DAN ARUS TABUNGNYA

1. Iro soll untuk fluoroscopi diberikan ke regulator kemudian ke VCO yang


mengubah tegangan dc menjadi pulsa frekwensi tinggi .

2. Pulsa dari VCO diberikan ke Gate inverter sehingga filamen trafo mendapat
tegangan bolak-balik frekwensi tinggi dan tegangan out punya diberikan ke
filament tabung rontgen dan filamen menyala.

3. Karena tabung rontgen belum mendapat tegangan tinggi maka belum ada arus
tabung Iro.Untuk menggantikan arus tabung ini tegangan filamen diberikan ke
lampu kecil . Melalui photo transistor sinar lampu diubah menjadi tegangan dan
dibandingkan dengan Iro soll. Hsilnya dipergunakan untuk mengatur tegangan
filament sehingga pada saat standby heating, tegangan filament konstan.

3. Pada waktu preparation, Iro soll pindah dari standby heating ke Iro soll
exposure yang didapat dari perhitungan otomatis yaitu Power Max (Psoll) dibagi
dengan tegangan tabung kVsoll .
I = P soll / kVsoll.

Iro ist belum ada dan tetap diambil dari lampu kecil tadi. Karena tegangan filamen
naik maka lampu kecil menjadi terang ( boosting ).

• Pada saat exposure dimulai arus tabung ini diberikan ke Regulator melalui
switch S1 yang pindah saat start exposure dan dibandingkan dengan Isoll.

Setelah Iro ist = Iro soll, maka arus tabung berhenti sesuai dengan kebutuhan.

Wiring diagram pengaturan arus tabung rontgen.

Anda mungkin juga menyukai