Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISTIK K A P

• Dalam K A P terjadi Komunikasi Intrapersona (KIP).


• Merupakan proses interaksi (komunikasi) antara
dua orang atau lebih.
• Dilakukan secara sadar, langsung dan situasi
dialogis (sharing) ada pergantian fungsi (tatap
muka?).
• Dalam jarak fisik kelima indera dapat digunakan.
• Terjadi efek dan feed back langsung, meskipun
menggunakan media umum (telepon, telex dsb.)
1. Berkomunikasi tidak disesuaikan dengan tingkatan bahasa para
pendengarnya.
2. Tidak mengerti keinginan arah pembicaraan dari para pendengarnya.
3. Tidak memahami kelas sosial para pendengarnya.
4. Tidak memahami latar belakang serta nilai-nilai yang dipegang teguh
para pendengarnya.
5. Adanya saling tidak percaya.
Saling percaya dibangun lewat resiko dan penguhan, serta dihancurkan
lewat resiko dan penolakan. Kepercayaan tidak mungkin timbul tanpa
resiko, dan relasi tidak akan mengalami kemajuan tanpa kepercayaan.
Oleh sebab itu, kepercayaan itu penting dalam komunikasi antarpersona.
Bila kepercayaan mulai pudar, ini berarti ia telah menjadi salah satu
penghambat dalam proses komunikasi antarpersona. Sebab yang terjadi
adalah belum berlangsungnya proses komunikasi tetapi sudah dilandasi
rasa tidak percaya maka akan bisa menimbulkan efek psikologis yang
lain dalam komunikasi.
6. Tidak membalas pembukaan diri orang lain/lawan bicara kita.
Berdasarkan sifat hambatan, secara umum
hambatan komunikasi ada dua macam :
1. Hambatan yang bersifat obyektif
 Kurangnya kemampuan berkomunikasi,
penyajian pesan yang kurang baik, waktu
penyampaian tersebut yang kurang tepat.
2. Hambatan yang bersifat subyektif.
 Disebutkan karena orang tersebut tidak setuju
bahkan menentang dengan apa yang akan
dikomunikasikan. Contoh : mencemooh,
menyesatkan pesan komunikasi.
 Pada dasarnya hambatan komunikasi subyektif
disebabkan adanya pertentangan kepentingan,
prasangka, apatis, atau adanya perbedaan
kerangka referensi.

HAMBATAN KAP BERDASAR SIFAT


HAMBATAN KAP BERDASAR JENIS
 Pertama, akibat gangguan semantik. Hal ini, dikarenakan
pengetahuan mengenai kata-kata atau bahasa yang tidak
tepat seperti yang dimaksud oleh komunikator. Karena orang
–orang yang terlibat dalam komunikasi menginterpretasikan
kata/bahasa yang digunakan untuk menyalurkan pesan
dengan berbagai cara, maka dapat terjadi mereka
mempunyai pengertian yang berbeda.

 Kedua, adanya kepentingan-kepentingan yang ingin


diperoleh baik oleh komunikator/komunikannya. Kepentingan
akan menentukan seseorang selektif dalam mengartikan dan
menanggapi suatu pesan. kepentingan akan menentukan
daya tangkap, perasaan, pikiran dan tingkah laku seseorang.
 Ketiga, kurangnya motivasi. Dalam
berkomunikasi, motivasi orang akan
menentukan intensitas tanggapan
seseorang terhadap pesan yang
dikomunikasikan
 Empat, adanya prasangka juga menjadi
penghambat dalam proses Komunikasi
Antarpersona. Prasangka seseorang
terhadap sesuatu masalah/ terhadap
seseorang biasanya ditentukan oleh
term of reference orang tersebut.
PERSPEKTIF HUMANISTIK
• Menekankan pada keterbukaan (openess),
empati (empathy) suportif (supportive), saling
mengerti (equality), kejujuran (possitiveness).
• Orang-orang yang membentuknya : Maslow,
Gordon Allfart, Carl Rogers.
Characteristic Definition

Openess reaksi pengaturan penyingkapan diri pada orang

lain melalui pikiran dan perasaan

Empaty perasaan seperti orang lain rasakan

Supportiveness menjelaskan dan menyanjung atau mendukung

Possitiveness ekspresi diri dalam menilai perilaku positif

terhadap diri, orang lain dan situasi.

Equality pengakuan, antar bagian ( komunikator -

komunikan) dalam membagi fungsi komunikasi,

ada pergantian fungsi (simultan)


PERSPEKTIF PRAGMATIK/BEHAVIOUR/
COMPETENCE MODEL
Perspektif ini menekankan pada manajemen interaksi (interactive
management), menunjukkan pada kualitas yang seimbang guna
mencapai tujuan yang diinginkan. Tokohnya : Paul William, Don
Jackson, Watzlawik.
1. Confidence
• Kepercayaan pada apa yang dibicarakan, karena mempunyai
keterampilan, kemampuan dan kepercayaan sosial.
2. Immediacy
• Kesediaan untuk berkomunikasi (mau mendengar dan berbicara)
dengan bahasa verbal maupun non verbal.
3. Interactions Management
• menunjukan kualitas yang seimbang, pergantian fungsi, sehingga
tujuan tercapai.
4. Ekspresiveness
• menggunakan lambang-lambang verbal dan non verbal dalam
berinteraksi.
5. Other Orientation
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI
ANTARPERSONA
Keefektifan Hubungan Antarpersona
 Keefektifan hubungan antarpersona adalah taraf seberapa
jauh akibat-akibat dari tingkah laku kita sesuai dengan
yang kita harapkan.
 Keefektifan kita dalam hubungan antarpersona ditentukan
oleh kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara
jelas apa yang ingin kita sampaikan, menciptakan kesan
yang kita inginkan/mempengaruhi untuk orang lain sesuai
dengan kehendak kita.
 Dalam proses KAP tentunya ada umpan balik.
1. Respect
 Yaitu sikap menghargai setiap individu yang menjadi
sasaran pesan.
2. Empathy
 Adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada
situasi/kondisi yang dihadapi orang lain.
3. Audible
 Pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan.
4. Clarity
 Adalah kejelasan dari pesan yang disampaikan
5. Humble
 Dalam membangun komunikasi yang efektif perlu adanya
sikap rendah hati.
1. kita harus mengusahakannya agar pesan-pesan
yang kita kirimkan mudah dipahami.
2. pengirim harus memiliki kredebilitas dimata
penerima.
3. kita harus berusaha mendapatkan umpan balik
secara optimal tentang pengaruh pesan kita itu
dalam diri penerima.
Komunikasi dikatakan efektif jika dapat menimbulkan
lima hal, yaitu:
1. Pengertian
 Pengertian adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan
oleh komunikator
2. Kesenangan
 Komunikasi dilakukan untuk mengupayakan agar mereka sama-sama merasa senang.
Sebagaimana disebut pada Analisis Transaksional (Eric Berne, 1982) sebagai “saya oke
- kamu oke”. Komunikasi ini lazim disebut komunikasi Fatis (phatic communication),
dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan.
3. Mempengaruhi Sikap
 Mempengaruhi sikap misal, orang tua melakukan komunikasi dengan anaknya
bertujuan untuk mempengaruhi agar mau belajar, inilah contoh persuasif.
Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri orang
tua dan pesan yang menimbulkan efek pada remaja.
4. Hubungan Sosial Yang Baik
 Hubungan sosial yang baik artinya komunikasi ditunjukan untuk menumbuhkan
hubungan sosial yang baik. Manusia yang merupakan mahluk individu yang sosial
mempunyai kebutuhan sosial, yaitu ingin berhubungan dengan orang lain secara
positif.
 5. Tindakan

Anda mungkin juga menyukai