Anda di halaman 1dari 21

HORMON

TUMBUHAN
FITOHORMON
HORMON TUMBUHAN
Zat pengatur tumbuh
tumbuhan
Pengertian Hormon Tumbuhan
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang
dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain
yang dipengaruhinya.

5 kelompok/grup hormon tumbuhan


1. Auxin
2. Gibberellin (Asam giberelat, GA)
3. Cytokinin
4. Asam Absisat (Abscissic Acid)
AUKSIN

Auksin merupakan senyawa


asam asetat dengan gugusan
indol dan derivat-derivatnya.
Dimana “auksin” disintesis ?

Auksin banyak disintensis pada : Jaringan


meristem (pucuk) tumbuhan : tunas, kuncup
bunga, kuncup Daun, dan ujung akar kemudian
didistribusikan ke daerah lain bagian tumbuhan
AUKSIN

A B
Fungsi auksin, yaitu: 
Merangsang perpanjangan sel.
Merangsang pembentukan bunga dan buah.
Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
Mempengaruhi pembengkokan batang.
Merangsang pembentukan akar lateral.
Merangsang terjadinya proses diferensiasi.

Tanpa Dengan
auksin Pembentukan akar auksin
Giberelin (Asam giberelat, GA)
PENGARUH GIBERELIN (GA)

• Pemanjangan sel
• GA menginduksi pembelahan dan pemanjangan sel. auksin hanya
menginduksi pemanjangan sel. 
• GA-menstimulasi pemanjangan sel tapi tidak termasuk asidifikasi dinding
sel, yang merupakan sifat dari auksin auxin-dalam menginduksi
pemanjangan sel.
• Memecah dormansi tunas dan biji.
Merangsang pembungaan.
Giberelin (Asam giberelat, GA)

Pembentukan Buah - Anggur "Thompson Tanpa Biji" yang ditanam


di California diperlakukan dengan GA untuk meningkatkan ukuran.
SITOKININ (CYTOKININ)
PENEMUAN SITOKININ
Gottlieb Haberlandt 1913 melaporkan senyawa
yang belum diketahui yang mampu menstimulasi
pembelahan sel.  
1940an Johannes van Overbeek, mencatat
bahwa embrio tanaman tumbuh lebih cepat
ketika diberi air kelapa.
1950an Folke Skoog dan Carlos Miller mempelajari
pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tembakau
pada kultur jaringan.
Pengaruh Sitokinin
 Pertama kali ditemukan pada tembakau .
 Merangsang pembelahan sel, pertumbuhan tunas.
 menghambat pembentukan akar, oleh karenanya sitokinin sangat berguna pada proses kultur
jaringan dimana dibutuhkan pertumbuhan yang cepat tanpa pembentukan perakaran.
 secara umum konsentrasi sitokinin yang digunakan antara 0.1 to 10 mg/L.
 Merangsang pembelahan sel.
 Morfogenesis.
 Perkembangan tunas lateral.
 Menunda penuaan.
INTERAKSI CYTOKININ DAN AUXIN PADA
JARINGAN CALLUS TEMBAKAU

Organogenesis: Cytokinin dan auxin mempengaruhi organogenesis


Bila rasio cytokinin/auxin tinggi cenderung pembentukan tunas
Bila rasio cytokinin/auxin rendah cenderung pembentukan akar.
Asam Absisat (Abscissic Acid)
Asam Absisat (Abscissic Acid)

Pada 1940an, para scientist mulai mencari hormon yang menghambat pertumbuhan dan
perkembangan, disebut dormin.
1960an, Philip Wareing menegaskan bahwa aplikasi dormin ke kuncup akan
menyebabkan dormansi.
F.T. Addicott menemukan bahwa zat ini merangsang absisian buah kapas. ia menamai
zat tersebut absisin. (Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa ethylene dan bukan
absisin yang mengontrol absisi).
Abscisin terbuat dari karotenoid dan bergerak nonpolar melalui jaringan tanama
Asam absisat

Pengaruh asam absisat


Penghambat pertumbuhan.
Menyebabkan menutupnya stomata
Diproduksi untuk merespon stres
Asam absisat diproduksi pada daun dan buah yang tua.
Menekan/mencegah pertumbuhan tunas dan penuaan daun.
Berperan penting dalam mengontrol membuka dan
menutupnya stomata
Etilen (Ethylen)
H H
\ /
C = C
/ \
H H
Penemuan etilen
(Ethylen)

• 1800-an, diketahui bahwa lampu jalan yang membakar gas, dapat menyebabkan tanaman di
sekitarnya tumbuh pendek, batangnya tebal dan menyebabkan daunnya rontok.
• Pada tahun 1901, Dimitry Neljubow mengidentifikasi bahwa produk sampingan dari
pembakaran gas adalah gas etilen dan gas ini dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
• Dalam R. Gane menunjukkan bahwa gas yang sama ini diproduksi secara alami oleh tanaman
dan menyebabkan pematangan lebih cepat dari banyak buah.
• Sintesis etilen dihambat oleh karbon dioksida dan membutuhkan oksigen.
Fungsi dan sifat etilen
Berbentuk gas
(ethylen)
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua
Merangsang pemasakan/ pematangan buah.
Menyebabkan epinasty – melengkungnya daun ke bawah.
Merangsang penuaan.
Menghambat pembungaan pada hampir semua spesies, kecuali pada nenas, mangga
dan bromeliad.
Tunas mentimun yang diberikan ethylen meningkatkan bunga betina, sedangkan yang
diberikan gibberellin menjadi bunga jantan. 
Tanaman sering meningkatkan produksi etilen sebagai respon terhadap stress dan sebelum
mati.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai