Anda di halaman 1dari 8

Operasi pergantian kelamin

z
z

kelompok

 Juniva namlaun nikmah

 Kamilatul Jannah

 Kamilatus zahro

 Karina aulia Nabila

 Mochammad ermawan
z
Definisi operasi pergantian kelamin(sex
reassignment surgery)

 Sex reassignment surgery merupakan suatu prosedur operasi medis


pengubahan organ kelamin antar jenis kelamin
 Pada hakikatnya, masalah kebingungan jenis kelamin atau yang lazim
disebut juga sebagai gejala transseksualisme ataupun transgender merupakan
suatu gejala ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan
antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya
ketidakpuasan dengan alat kelamin yang dimilikinya. Ekspresinya bisa
dalam bentuk dandanan, make up, gaya dan tingkah laku, bahkan sampai
kepada operasi penggantian kelamin (Sex Reassignment Surgery).
z
Jenis operasi ganti kelamin

 Operasi penggantian jenis kelamin, yang dilakukan terhadap


orang yang sejak lahir memiliki kelamin normal;
 Operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin yang dilakukan
terhadap orang yang sejak lahir memiliki cacat kelamin, seperti
alat kelamin yang tidak berlubang atau tidak sempurna;
 Operasi pembuangan salah satu dari kelamin ganda, yang
dilakukan terhadap orang yang sejak lahir memiliki dua
organ/jenis kelamin.
z
Faktor faktor penyebab pergantian jenis
kelamin

 perasaan tidak nyaman dan tidak puas dengan salah satu anatomi seksnya;
berharap dapat berganti kelamin dan hidup dengan jenis kelamin lain
 mengalami guncangan yang terus menerus untuk sekurangnya selama dua
tahun; adanya penampilan fisik interseks atau genetik yang tidak normal
 dapat ditemukannya kelainan mental semisal schizophrenia yaitu menurut
J.P. Chaplin dalam Dictionary of Psychology (1981) semacam reaksi
psikotis dicirikan di antaranya dengan gejala pengurungan diri, gangguan
pada kehidupan emosional dan afektif serta tingkah laku negativisme.
z
.  Konsekuensi Hukum Dari Pergantian
Kelamin

 Masalah hukum yang paling umum timbul atau dipermasalahkan adalah


mengenai hukum waris. Dengan adanya pergantian kelamin yang dilakukan oleh
seseorang, maka secara langsung akan mempengaruhi kedudukannya dalam
pembagian harta warisan, terutama jika orang yang bersangkutan adalah seorang
muslim. Dengan bergantinya jenis kelamin seseorang dari pria menjadi wanita
ataupun sebaliknya maka kedudukan dan haknya sebagai penerima waris juga
akan berganti. Dalam hal ini, kejelasan mengenai jenis kelamin seseorang sangat
diperlukan. Jika terjadi kasus seperti yang telah disebutkan di atas (seseorang
yang memiliki alat kelamin ganda), maka akan sulit ditentukan apakah ia
memperoleh bagian warisan seperti layaknya bagian pria atau wanita. Maka agar
tidak terjadi kekeliruan, operasi penggantian kelamin sebaiknya tidak dilakukan.
z
kesimpulan
 Operasi penggantian jenis kelamin dapat dilakukan dengan catatan untuk
memberikan penegasan status kepada subjek yang bersangkutan dalam hal
terjadi jenis kelamin ganda. Namun jika hanya untuk menuruti kemauan
dan hasrat seseorang, maka sebaiknya tidak dilakukan karena pada
dasarnya dengan melakukan hal itu berarti  yang bersangkutan telah
menyalahi kodrat yang dianugerahkan Tuhan YME kepadanya.
 Masalah hukum yang pada umumnya timbul karena pergantian jenis
kelamin ini adalah mengenai masalah waris, Karena biasanya tidak dapat
ditentukan apakah subjek yang bersangkutan berhak untuk memperoleh
bagian warisan seperti pria atau wanita. Karena itulah dalam hal ini, operasi
penggantian jenis kelamin dianjurkan untuk dilakukan demi kepastian
hukum subjek yang bersangkutan.
z

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai