PMK-86/PMK.03/2020
“
Tidak boleh pesimistis.
Kita harus tetap berikhtiar
dan bekerja keras dalam
upaya pemulihan-pemulihan
baik pemulihan kesehatan
maupun ekonomi.
LATAR BELAKANG
PMK-23/PMK.03/2020
01 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Corona
PMK-44/PMK.03/2020
02 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
PMK-86/PMK.03/2020
03 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
3. Pembebasan PPh Pasal 22 Impor • Sektor • Sektor tertentu (431 KLU) • Sektor tertentu (721 KLU)
manufaktur • WP KITE & KB • WP KITE & KB
tertentu • Insentif s.d. September 2020 • Insentif s.d. 31 Desember 2020
(102 KLU) • Pelaporan 3 bulanan • Pelaporan
• WP KITE April-Juni: paling lambat 20 Juli 2020
Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikutnya
4. Pengurangan Angsuran PPh Pasal • Sektor • Sektor tertentu (846 KLU) • Sektor tertentu (1.013 KLU)
25 sebesar 30% manufaktur • WP KITE & KB • WP KITE & KB
tertentu • Insentif s.d. September 2020 • Insentif s.d. Desember 2020
(102 KLU) • Pelaporan 3 bulanan • Pelaporan
• WP KITE April-Juni: paling lambat 20 Juli 2020
Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikutnya
5. Pengembalian pendahuluan PPN • Sektor • Sektor tertentu (431 KLU) • Sektor tertentu (716 KLU)
sebagai PKP berisiko rendah bagi WP manufaktur • WP KITE & KB • WP KITE & KB
yang menyampaikan SPT Masa PPN tertentu • Insentif s.d. September 2020 • Insentif s.d. Desember 2020
INSENTIF PAJAK
PENERIMA INSENTIF 21
Pegawai dengan kriteria sebagai berikut:
a. menerima/memperoleh penghasilan dari pemberi kerja yang:
memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)* tertentu
sebagaimana Lampiran A PMK;
telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE (Kemudahan Impor
Tujuan Ekspor); atau
telah mendapatkan izin terkait Kawasan Berikat
(Penyelenggara, Pengusaha, atau PDKB/Pengusaha di Kawasan
Berikat merangkap Penyelenggara di Kawasan Berikat)
b. memiliki NPWP
c. pada masa pajak yang bersangkutan menerima/memperoleh
Penghasilan Bruto yang bersifat tetap dan teratur yang
disetahunkan tidak lebih dari 200 juta rupiah
*) sesuai KLU yang tercantum & dilaporkan pemberi kerja dalam SPT Tahunan PPh Tahun 2018
atau Data Masterfile DJP untuk WP yang belum atau tidak memiliki kewajiban penyampaian
SPT Tahunan PPh Tahun 2018
PPh PASAL
PEMBERIAN INSENTIF 21
PPh Pasal 21 DTP harus dibayarkan secara tunai oleh
pemberi kerja pada saat pembayaran penghasilan
kepada Pegawai
21
memanfaatkan insentif PPh Pasal 21
DTP
PMK-23/PMK.03/2020
01 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Corona
PMK-44/PMK.03/2020
02 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
PMK-86/PMK.03/2020
03 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
tambahan
sumbangan yang penghasilan yang penghasilan berupa pembelian kembali
tambahan
dapat menjadi diterima/diperoleh kompensasi & saham yang
pengurangan
pengurang SDM di Bidang penggantian atas diperjualbelikan di
penghasilan neto
penghasilan bruto Kesehatan yang penggunaan harta bursa
mendapat penugasan
FASILITAS PPh
TAMBAHAN PENGHASILAN
YANG DITERIMA/DIPEROLEH
SDM DI BIDANG KESEHATAN
PEMBERIAN FASILITAS
Atas tambahan penghasilan dari Pemerintah berupa honorarium atau imbalan lain yang
telah dipotong PPh Pasal 21 mulai 1 Maret 2020 sesuai dengan ketentuan umum PPh
atau PPh Pasal 21 bersifat final dengan tarif sebagaimana dimaksud PP 80 Tahun 2010,
Pemotong Pajak dapat:
1. melakukan pembetulan bukti pemotongan PPh dan pembetulan SPT Masa PPh Pasal
21 Masa Pajak yang bersangkutan. Dalam hal kelebihan PPh Pasal 21 akibat pembetulan
tersebut, berasal dari:
a. PPh tidak final, maka dapat dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya; atau
b. PPh final, maka dapat diajukan permohonan pemindahbukuan oleh Pemotong
Pajak di KPP tempat pembayaran diadministrasikan; dan
2. mengembalikan PPh Pasal 21 yang telanjur dipotong kepada Wajib Pajak penerima
penghasilan.