Anda di halaman 1dari 20

TUGAS UAS MATA KULIAH MSDM

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI DI DINAS


KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh :
Rindha Mareta Kusumawati
101414453051
Outline
Pendahuluan
Tinjauan
Pustaka
Pembahasan

Penutup

Daftar Pustaka
Pendahuluan
A. Latar Belakang

• Budaya terbentuk dari kebiasaan - kebiasaan yang dilakukan


secara turun temurun oleh sekelompok orang yang mempunyai
visi dan tujuan yang sama di tempat tertentu.

• Pada Dinas Kesehatan Provinsi terdapat pegawai yang melakukan


tindakan indisipliner

• Tahun 2014 Dinas Kesehatan mendapat rapor merah dari


penilaian Ombudsman terhadap pelayanan public yang tidak
transparan dan sebagian besar terkait dengan perizinan di bidang
Sumber Daya Kesehatan (SDK) yang rumit menurut masyarakat.
B. Masalah
Masalah yang terjadi di Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur adalah budaya
organisasi yang baik belum dipahami
sepenuhnya oleh Pegawai Negeri Sipil
sehingga menyebabkan tidak optimalnya
kinerja pegawai tersebut.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Menganalisis Budaya Organisasi terhadap kinerja
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur

2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis Budaya Organisasi Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur.
b. Merekomendasi Budaya Organisasi Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.
Tinjauan Pustaka
A. Budaya Organisasi
• Menurut Peter F. Drucker
Budaya organisasi adalah pokok penyelesaian
masalah eksternal dan internal yang
pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh
suatu kelompok yang kemudian mewariskan
kepada anggota baru sebagai cara yang tepat
untuk memahami, memikirkan dan merasakan
terhadap masalah-masalah terkait seperti diatas.
• Menurut Edgar H. Schein
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang
diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh
kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk
mengatasi masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal yang resmi dan terlaksana
dengan baik dan oleh karena itu diajarkan atau
diwariskan kepada anggota baru sebagai cara
yang tepat memahami, memikirkan dan
merasakan terkait dengan masalah-masalah
tersebut.
• Menurut Robbins dan Judges
Budaya Organisasi sebagai suatu system makna
bersama yang dianut oleh para anggota yang
membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya.
System pemaknaan bersama merupakan seperangkat
karakter kunci dari nilai organisasi.

• Kesimpulan
Budaya organisasi adalah pola terpadu perilaku
manusia di dalam organisasi termasuk pemikiran,
tindakan, pembicaraan yang dipelajari dan diajarkan
kepada generasi berikutnya.
B. Karakteristik Budaya Organisasi

• Menurut Robbins ada 7 elemen penting yaitu:

1. Inovasi dan pengambilan resiko; tingkat daya pendorong


karyawan untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
2. Perhatian ke rincian; tingkat tuntutan terhadap karyawan untuk
mampu memperlihatkan ketepatan, analisis dan perhatian
terhadap detail.
3. Orientasi hasil; tingkat tuntutan terhadap manajemen untuk
lebih memusatkan perhatian pada hasil, dibandingkan
perhatian pada teknik dan proses yang digunakan untuk meraih
hasil tersebut.
4. Orientasi orang; tingkat keputusan manajemen dalam
mempertimbangkan efek-efek hasil terhadap individu yang ada
di dalam organisasi.
5. Orientasi tim; tingkat aktivitas pekerjaan
yang diatur dalam tim, bukan secara
perorangan.
6. Keagresifan; tingkat keputusan terhadap
orang-orang agar berperilaku agresif dan
bersaing dan tidak bersikap santai.
7. Kemantapan; tingkat penekanan aktivitas
organisasi dalam mempertahankan status
quo berbanding pertumbuhan.
C. Fungsi Budaya Organisasi

• Menurut Robbins sebagai berikut:


1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu
organisasi dan yang lain
2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu
yang lebih luas daripada kepentingan individual
4. Budaya merupkan perekat social yang membantu
memersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-
standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan, dan
5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
D. Tipe-tipe Budaya Organisasi

• Menurut Muchlas tipe umum budaya


organisasi :
1. Budaya Terbuka
2. Budaya Tertutup
• Menurut Horrison, desain organisasi:
1. Budaya Kekuasan (Power Culture)
2. Budaya Peran (Role Culture)
3. Budaya Pendukung (Support Culture)
4. Budaya Prestasi (Achievemenr Culture)
Pembahasan
• Studi Pendahuluan:
1. Pada penelitian menurut Koesmono Staf Penjajar Fakultas
Ekonomi, Universitas Katholik Widya Mandala, Surabaya
 Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan
Kepuasan kerja serta kinerja pada karyawan.
 Penelitiannya tersebut memberikan informasi pada
manajemen dalam mengelola Sumber daya manusia,
artinya bahwa mengelola Sumber daya manusia tidak
terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kinerjanya.
2. Penelitian menurut Ida Ayu Brahmasari dan Agus
Suprayetno dari Pasca Sarjana Universitas 17 Agustus
Surabaya :
 Budaya organisasi mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya budaya
organisasi yang merupakan hasil dari interaksi
 Ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi kelompok-
kelompok orang dalam lingkungan organisasinya, akan
membentuk suatu persepsi subyektif keseluruhan
 Budaya mampu mendukung dan mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan dan kinerja perusahaan serta
dampak yang lebih besar pada budaya yang lebih kuat.
Kendala
• Budaya organisasi yang baik belum menyatu dan
dipahami sepenuhnya dalam diri pegawai setempat.
• PNS masih ada yang melakukan tindakan
indisipliner.
• Tahun 2014 Dinas Kesehatan mendapat rapor merah
dari penilaian Ombudsman terhadap pelayanan
public yang tidak transparan dan sebagian besar
terkait dengan perizinan di bidang Sumber Daya
Kesehatan (SDK) yang rumit menurut masyarakat.
Solusi
• Rekomendasi yang diusulkan adalah
membentuk budaya yang terbuka di lingkungan
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.
• Rekomendasi selanjutnya adalah penetapan
target dan standar operasional prosedur (SOP)
mengingat disemua bidang terutama di bidang
SDK terkait perizinan belum ada alur yang jelas
sehingga membingungkan bagi masyarakat
awam.
Penutup
A. Kesimpulan
• Budaya organisasi adalah pola terpadu perilaku manusia di dalam
organisasi termasuk pemikiran, tindakan, pembicaraan yang
dipelajari dan diajarkan kepada generasi berikutnya.
• Pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, budaya
organisasi belum menyatu dalam diri pegawai setempat sehingga
mendapat nilai merah dari penilaian Ombudsman terhadap
pelayanan public yang tidak transparan dan sebagian besar
terkait dengan perizinan di bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK)
yang rumit menurut masyarakat.
• Diusulkan beberapa rekomendasi untuk mengataasi maslah
tersebut dengan menanamkan budaya yang terbuka dan
partisipasi serta membuat standar operasional prosedur (SOP)
pada setiap bidang.
B. Saran
• Diharapkan rekomendasi ini menjadi masukan
untuk Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Timur.
• Diharapkan terdapat perubahan yang
mendorong optimalisasi kinerja dengan
tumbuhnya budaya organisasi yang kuat di
kalangan pegawai Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur.
Daftar Pustaka
CHATAB, Nevizond. 2007. Profil Budaya Organisasi, Mendiagnosis Budaya dan
Merangsang Perubahannya. Bandung: CV. Alfabeta.

DEAL & KENNEDY. 1982. Corporate Culture. Addison-Wesley: Reading MA.

KENNA. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusai. Yogyakarta: Andi.

ROBBINS, S. 1993. Organizational Behavior (Sixth Edition). New Jersey: Pretince Hall
International.

SCHEIN, Edgar H. 1992. Organizational Culture and Leadership. San Francisco: Jossey
Bass.

SOPIAH. 2008. Perilaku Organisasi Edisi I. Yogyakarta: Andi.

SP ROBBINS & TA JUDGE. 2008. Perilaku Organisasi, Organizational Behavior (terjemah


Bahasa Indonesia) Edisi 12. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai