Anda di halaman 1dari 38

Resep Dokter

@SukirSaDja
Rational Use Medicines
• Rational use of medicines requires that "patients receive
medications appropriate to their clinical needs, in doses
that meet their own individual requirements, for an
adequate period of time, and at the lowest cost to them
and their community“ (WHO, 1985).

KETERPENUHAN PENGOBATAN RASIONAL menghendaki proses peresepan yang


sesuai: ketepatan diagnosis; terapi yang aman dan efektif (obat dan non obat);
pemilihan obat yang sesuai, dosis dan durasi sesuai; pemberian informasi yang
tepat; serta rencana evaluasi respon pengobatan yang tepat. (WHO, 2004):
• pada suatu sabtu pagi farmasis menerima resep dokter berisi prednisolon. Resep
kurang jelas(qd atau qid) 80 mg prednisolon per hari atau 4X80 mg sehari.

• Singkat kata akhirnya pasien mendapatkan prednisolon 320 mg/hari. Dua hari
setelah minum obat pasien masuk ruang gawat darurat karena infeksi jamur pada
tenggorok. Terapi infeksi jamurpun diberikan. Pasien dipulangkan dan tetap
mendapat prednisolon 320 mg/hr. hari ke 23 pasien masuk RS: infeksi paru berat
dan infeksi otak berat(aspergilosis)beberapa operasi dilakukan untuk
menyelamatkan pasien, akhirnya pasien menderita gagal ginjal permanen dan
harus dialisis seumur hidup.

• Farmasis didenda oleh pengadilan di North Carolina sebesar U$S 2,5 jt atau sekitar
22 milyar lebih, karena terbukti menjadi penyebab medication error. (Brooks vs.
Wal-Mart Stores, 535 SE 2nd 55; 2000 NC App Lexis 1038 <August 29, 2000>)
Defining medication errors
"A medication error is any preventable event that may cause or
lead to inappropriate medication use or patient harm while the
medication is in the control of the health care professional,
patient, or consumer. Such events may be related to:

Such professional practice; health care products; procedures and


systems; product labeling, packaging, and nomenclature,
dispensing; distribution; administration; education; monitoring”
• A prescription is an order for medication by
physician, dentist, veterinarian or other
properly licenced medical practitioner.
Precriptions designite a spesific medication
and dosage to be administered to a
particular patient at a specified time( Howard
C. Ansel, PhD., )
• Resep adalah permintaan tertulis dari dokter,
dokter hewan, dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronic
untuk menyediakan dan menyerahkan obat
bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku
(PMK No 73 tahun 2016)
E- Prescription
Makna / Arti yg dikandung resep
1. Alat komunikasi (dokter,
apoteker, pasien): maka harus
lengkap dan jelas

2. Refleksi pengobatan (berisi


tulisan obat untuk
menyembuhkan pasien): maka
harus benar dan tepat
1. Alat Komunikasi
Harus Lengkap & Jelas
Klengkapan Resep
1. Inscriptio / alamat: data penulis
resep (nama, SIP, alamat, no telp,
tgl resep, tanda R/)
2. Prescriptio / isi resep (nama obat,
BSO, kekuatan sediaan, jumlah,
instruksi pembuatan)
3. Signatura / tanda: tanda yang
tertera pada etiket pasien (Nama Px,
aturan pakai)
4. Subscriptio/legalitas: paraf penulis
resep
2. Refleksi Pengobatan
Harus Tepat dan Benar
 Tepat Indikasi

- ada indikasi obat thd px yg diderita/

manfaat terapi

 Tepat Pemilihan Obat

- Efektif, kemanfaatan & keamanan terjamin

- Resiko pengobatan kecil

- obat yg diberikan bermutu & mudah didapat,

ekonomis

- sesedikit mungkin kombinasi

- dosis sesuai dg kondisi pasien


2. Refleksi Pengobatan
Harus Tepat dan Benar
 Tepat Dosis

- dosis sesuai dg kondisi pasien

- bila perlu lakukan individualisme dosis

 Tepat Rute & Cara Pemberiannya

- pertimbangan farmakokinetika obat

 Waspada Efek Samping Obat (ESO)

 Waspada Interaksi Obat


Macam & Fungsi Obat dalam resep
Macam Formula Macam Remedia
1. Formula Magistralis: Formula / hasil 1. Remedia Cardinale/obat
kreasi dokter sendiri berdasar pokok/utama: Antibiotik, antivirus,
pengalaman antifungi etc
2. Formula Officinalis: Formula yang 2. Remedia Adjuvantia/obat penunjang:
telah ada di buku-buku pedoman analgesik, antiinflamasi, antiemetik
pembuatan obat, dokter tinggal 3. Remedia Corigensia/bahan tambahan
mengikuti untuk memperbaiki (bukan khasiat
obat): warna, rasa, bau, aksi
3. Formula Spesialite: formula yang
sudah disediakan / dibuat pabrik, 4. Remedia Constituen/bahan
tambahan: pengisi, pengikat, pelarut
dokter tinggal menuliskan
etc
Tata Cara Penulisan Resep
 Masing-masing profesi harus menjaga kerahasiaan resep (dokter dan apoteker)
 Dokter tak menjual obat pada client
 Client bebas mengambil obat diapotek manapun
 Tata cara menulis resep benar;
1. Identitas dokter harus lengkap
2. Nama kota jangan disingkat
3. Nama obat dimulai dengan huruf kapital
4. Singkatan latin diakhiri tanda titik
5. Paraf dan tanda tangan harus tetap

34
Con’t
6. R e s e p harus ditulis dg tinta (tdk blh pensil)  legalitas dlm
kedokteran

7. P e n u l i s a n r e s e p m i n i m a l h r s d p t d i b a c a o / a p o t e k e r o r a s i s t e n
a p o t e k e r.

8. H i n d a r k a n p e n u l i s a n r u m u s k i m i a o b a t , t u l i s d g n a m a l a t i n u t k z a t
kimia atau dg nama generiknya

9. H i n d a r k a n p e n u l i s a n s i n g k a t a n y g m e r a g u k a n

10.B o l e h m e n u l i s l e b i h d a r i s a t u t a n d a R / p d s a t u k e r t a s r e s e p d g
memperhatikan: tiap resep dilengkapi signatura, tiap resep diparaf
or tanda tangan
35
Con’t
11. I d e a l n y a d o k t e r m e n y i m p a n s a l i n a n / k a r b o n r e s e p

12.S e d a p a t m u n g k i n m e n u l i s r e s e p d i h a d a p a n k l i e n , d g
tenang tanpa ragu-ragu (efek psikologis)

13.S e b e l u m d i s e r a h k a n k p d k l i e n s e b a i k n y a d i b a c a u l a n g
utk memperbaiki kemungkinan kekeliruan

14.D o k t e r b i j a k s a n a a k a n m e m e p e r h a t i k a n k e a d a a n e k o n o m i
klien, pilihan utk menulis obat paten or generik
36
Dampak RUM yang tidak baik
• Dampak pada Biaya kesehatan
• Dampak pada Psikososial
• Dampak pada kualitas terapi pengobatan dan
layanan kesehatan
• Dampak pada kejadian resistensi antibiotika

Anda mungkin juga menyukai