Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR PALIATIF &

MENJELANG AJAL
SURYADI
 Salah satu kemajuan utama dalam perawatan
kesehatan modern adalah perbaikan perawatan akhir
hayat pada pasien yang mengalami penyakit terminal.
 Sebagian besar pasien terminal akan sangat
menderita, penderitaan berupa fisik, mental dan atau
spiritual
 pasien dengan penyakit yang sulit disembuhkan
seperti penyakit kanker, penyakit degeneratif,
penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis, stroke,
Parkinson, gagal jantung/ heart failure, penyakit
genetika, dan HIV/AIDS juga memerlukan perawatan
paliatif
 Setelah terjadi kemajuan-kemajuan dalam teknologi
kedokteran, paliatif care terpinggirkan dan diabaikan. Hal ini
disebabkan oleh anggapan bahwa kemajuan teknologi
kedokteran itu mampu memperpanjang hidup dan kehidupan
manusia, meskipun tanpa mempertimbangkan kualitas hidup
penderita akibat penerapan teknologi tersebut.

 preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Hampir tidak


pernah tercamtum “paliatif”. Meskipun pada kenyataannya
sering Perawatan Paliatif dibutuhkan dalam implementasi
kebijakan tersebut.
 oleh tim dokter dinyatakan sulit sembuh atau tidak ada harapan
lagi, bahkan mungkin hampir meninggal dunia atau yang
dikenal pasien stadium terminal (PST) tentunya membutuhkan
pelayanan yang spesial. Maka, disinilah perawatan paliatif
menjadi aspek penting pada pengobatan
PENGERTIAN PALIATIF
 Definisi Perawataan Paliatif yang diberikan oleh WHO pada
tahun 2005 bahwa perawatan paliatif adalah sistem perawatan
terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup, dengan
cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan
dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa
ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga
yang kehilangan/berduka.

 Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu


yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan
multidisiplin yang terintegrasi
Klik ikon untuk
menambahkan gambar

Apalagi kebijakan untuk paliatif care telah dicanangkan oleh


Pemerintah Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor
604/MENKES/SK/IX/1989, dan telah lebih jelas lagi dengan
terbitnya  Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 812/MenKes/SK/VII/2007 dengan
penjelasannya yang terdapat di dalam lapiran surat keputusan
tersebut
 Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien,
memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia
Tujuan paliatif care sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta
tidak stres menghadapi penyakit yang
dideritanya.Jadi, tujuan utama perawatan paliatif
bukan untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang
ditangani bukan hanya penderita, tetapi juga
keluarganya.
 Istilah "perawatan paliatif" umumnya mengacu pada setiap
perawatan yang meredakan gejala, apakah ada atau tidak ada
harapan penyembuhan dengan cara lain.
 Pengobatan paliatif bermaksud mengurangi nyeri dan
mengurangi symptom selain nyeri seperti mual, muntah dan
depresi.

Sejarah paliatif  Perawatan bagi mereka yang akan segera meninggal pertama
care didirikan di Inggris melalui lokakarya cicely Saunders di RS
Khusus St. Christopher, RS khusus tersebut pindah ke AS pada thn
1970an.
 RS khusus pertama di AS adalah RS New Haven yang kemudian
menjadi RS khusus Connecticut. RS tersebut kemudian menyebar
ke seluruh Negara
 Sedangkan di Indonesia sendiri, perawatan paliatif baru dimulai
pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr. Soetomo (Surabaya),
disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker Dharmais
(Jakarta), RS Wahidin Sudirohusodo (Makassar), RS Dr. Sardjito
(Yogyakarta), dan RS Sanglah (Denpasar).Pelayanan yang
diberikan meliputi

Rawat inap

Rawat jalan

Rawat rumah

Day care

Respite care
Tahu status kesehatannya
ikut serta merencanakan perawatan
Dapat informasi tindakan invasif
Pelayanan tanpa diskriminasi
Hak-hak Dirahasiakan penyakitnya
penderita Dapat bekerja dan dapat produktif
Berkeluarga
Perlindungan asuransi
Pendidikan yang layak
1) Menghargai setiap kehidupan
2) Menganggap kematian sebagai proses yang normal
3) Tidak mempercepat atau menunda kematian.
Prinsip-prinsip 4) Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan
dalam Perawatan 5) Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu
Palliatif Care 6) Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam
perawatan pasien dan Keluarga
Menurut dr. Maria A. Witjaksono,
7) Menghindari tindakan medis yang sia-sia
8) Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap
aktif sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat
9) Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita
Penatalaksanaan nyeri

Penatalaksanaan keluhan fisik

Asuhan keperawatan
Lingkup
kegiatan Dukungan psikologis

perawatan Dukungan sosial


paliatif
Dukungan kultural & spritual

Dukungan persiapan & duka cita


1. Pelaksana perawat : pemberi asuhan
keperawatam, penddikan kesehatan,
koordinator, advokasi, kolaborator,
fasilitator, modifikasi lingkungan.
Peran Fungsi 2. Pengelola : manajer kasus, konsultan,
Perawat pada koordinasi
Asuhan 3. Penddik : Di pendidikan / dipelayanan.
Keperawatan Paliatif 4. Peneliti
Melakukan pengkajian
dengan cermat,
Menetapkan diagnosa
mendengarkan keluhan
dengan sungguh-sungguh

Prinsip Asuhan Merencanakan asuhan


keperawatan
Melaksanakan tindakan
Perawatan
Paliatif
Mengevaluasi
perkembangan pasien
secara cermat
Menurut Prof. R. Sunaryadi Tejawinata dr.,
SpTHT (K), FAAO, PGD.Pall.Med (ECU) –
Kepala Pusat Pengembangan Paliatif & Bebas
Nyeri RSU Dr. Soetomo periode – salah satu
aspek penting dalam perawatan paliatif adalah
kasih, kepedulian, ketulusan, dan rasa syukur.
Begitu pentingnya aspek ini, sampai melebihi
pentingnya penanganan nyeri yang mutlak harus
dilakukan dalam perawatan paliatif.
Sekian & terimah
kasih

Anda mungkin juga menyukai