“MANAJEMEN LOGISTIK”
KELOMPOK VI
IKA ANGGRIANI 101414453042
FITRIYAH KUSUMAWATI 101414453032
DEFINISI
• Definisi manajemen logistik menurut para ahli :
1. Tjandra Yoga Aditama (2002)
• Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan atau seni serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran, dan pemeliharaan serta penghapusan material / alat-alat.
2. Martin (1998) dalam Tunggal (2010)
• Manajemen Logistik merupakan proses pengelolaan yang secara strategis
mengatur pengadaan bahan (procurement), perpindahan dan penyimpanan
bahan, komponen dan penyimpanan barang jadi (dan informasi terkait)
melalui organisasi dan jaringan pemasarannya dengan cara tertentu sehingga
keuntungan dapat dimaksimalkan baik untuk jangka waktu sekarang maupun
waktu yang akan datang melalui pemenuhan pesanan dengan biaya yang
efektif..
3. Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004),
• Manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan
pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan
penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efidiensi
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
4. Indriyi G dan Agus Mulyono (1998),
• Kegiatan logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu dari
kegiatan pengadaan atau pengumpulan bahan, pengangkutan atau
transportasi, penyimpanan, pembungkusan maupun pengepakan
pendistribusian, dan pengaturan terhadap kegiatan tersebut.
Jadi, Manajemen logistik adalah
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap kegiatan pengadaan
pencatatan, pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan dan penghapusan terhadap
bermacam- macam material agar material selalu
tersedia kapanpun dan dimanapun dibutuhkan
Tujuan Manajemen Logistik
1. Tujuan Operasional
• Agar tersedia barang serta bahan dalam jumlah yang tepat
dan mutu yang memadai
2. Tujuan Keuangan
• Upaya operasional dapat terlaksana dengan biaya yang
serendah-rendahnya. Nilai persediaan yang sesungguhnya
dapat tercermin di dalam sistem akuntansi
3. Tujuan Pengamanan
• Agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan,
pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian , dan
penyusutan yang tidak wajar lainnya
Fungsi Manajemen Logistik
1. Fungsi perencanaan dan penentuan
kebutuhan
2. Fungsi penganggaran
3. Fungsi pengadaan
4. Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran
5. Fungsi Pemeliharaan
6. Fungsi Penghapusan
7. Fungsi Pengendalian
CONTOH SOAL
FOFCASTING
2. Metode Kualitatif
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif.
a.Juri dari Opini Eksekutif
b.Gabungan Tenaga Penjualan
c.Metode Dhelphi
d.Survai Pasar (market survey)
LANGKAH LANGKAH FORCASTING
GR
OH
NR
PORec
PORel
Keterangan :
a) GR: Gross Requirement (kebutuhan kotor) adalah keseluruhan
jumlah item (komponen) yang diperlukan pada suatu periode.
b) OH: On Hand (persediaan di tangan) adalah jumlah persediaan
akhir suatu periode dengan memperhitungkan jumlah persediaan
yang ada ditambah dengan jumlah item yang akan diterima.
c) NR: Net Requirement (kebutuhan bersih) adalah jumlah
kebutuhan bersih dari suatu item yang diperlukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan kasar pada suatu periode yang akan
datang.
d) PORec: Planned Order Receipts (rencana penerimaan
pemesanan) adalah jumlah item yang akan masuk sesuai dengan
pemesanan.
e) PORel: Planned Order Release (rencana pemesanan) adalah
jumlah item yang direncanakan untuk dipesan agar memenuhi
perencanaan masa datang.
Contoh soal
BULLWHIP EFFECT
• Pengertian Bullwhip Effect menurut para ahli:
a) Bullwhip Effect merupakan suatu fenomena dimana
permintaan kepada supplier memiliki variansi yang besar
daripada penjualan yang dilakukan kepada buyer dan
terjadi distorsi kepada level suppy chain yang lebih tinggi.
(Christer Carlsson dan Robert Fuller,2001)
b) Bullwhip Effect merupakan peningkatan variability dari
level bawah menuju level atas dan dalam suatu network
supply chain.(Davids Simchilevi, Dkk, 2000)
c) Bullwhip effect merupakan suatu fenomena dimana satu
lonjakan kecil di level konsumen akan mengakibatkan
lonjakan yang sangat tajam di level yang jauh dari
konsumen. (Baihaqi)
Penyebab terjadinya Bullwhip Effect
• 1. Demand Forecasting
Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan
produk -produk yang diharapkan akan terealisir untuk
jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
• 2. Lead Time
Lead time adalah tenggang waktu antara saat
dilakukannya pemesanan dengan saat barang (pesanan)
itu datang. Dengan keadaan lead time yang lebih panjang,
maka akan mengakibatkan perubahan secara signifikan
pada safety stock, reorder level, dan order quantities
• 3. Batch Ordering
Batch ordering ialah terjadinya penumpukan sejumlah
order yang berjumlah relatif kecil, kemudian setelah
beberapa waktu sekumpulan order tersebut diberikan
ke pemasoknya.
• 4. Fluktuasi Harga
Jika harga sedang turun, maka pembeli akan membeli
dalam jumlah banyak sampai menumpuk stock.
• 5. Perubahan Pemesanan
Jika permintaan melebihi supply yang ada, maka
permintaan tersebut akan dijatah dengan perbandingan
yang sama dengan jumlah produk yang mereka pesan.
Pengukuran Bullwhip Effect
• Keterangan :
• BE= Bullwhip Effect
• CVo = Koefisien variasi order
• CVd = Koefisien variasi demand
• So = Standar deviasi order
• Sd = Standar deviasi demand
• Xo = nilai rata – rata order
• Xd = nilai rata – rata demand
• Berdasarkan hasil perhitungan nilai Bullwhip Effect (BE),
• maka diperoleh amplifikasi permintaan) pada kedua
pelaku supply chain .
• Besarnya nilai dari hasil perhitungan BE ini diperoleh
dari hasil bagi dari koefisien variansi order dengan
koefisien variansi penjualan.
• Apabila nilai BE > 1 berarti terjadi amplifikasi
permintaan untuk produk tersebut dan sebaliknya
apabila nilai BE < 1 berarti permintaan masih stabil atau
terjadi penghalusan pola permintaan.
Contoh Soal