Anda di halaman 1dari 30

RESUSITASI

NEONATUS

DR. Dr. Fx. Wikan Indrarto, SpA


Senin, 2 November 2015
pk. 10.15 – 11.00
Ruang Overview Lantai 5 Gedung Logos
PENDAHULUAN
• Kematian Neonatus di Indonesia
masih tinggi, masih perlu dilakukan
upaya penurunan kematian neonatus.
• Kasus kegawatan bayi banyak terjadi
di ruang neonatus, kamar
bersalin/kamar operasi, dan unit
gawat darurat, yang memerlukan
resusitasi neonatus.
DEFINISI
• Resusitasi neonatus merupakan
suatu prosedur yang diaplikasikan
untuk asfiksia neonatus (gagal
bernapas spontan dan adekuat).
RESUSITASI BERHASIL
• Menilai dengan benar
• Mengambil keputusan dengan tepat
• Melakukan tindakan dengan tepat
dan cepat
• Mengevaluasi/menilai kembali hasil
tindakan
LANGKAH RESUSITASI
Apakah bayi memerlukan resusitasi :
1. Apakah bayi lahir cukup bulan?
 Prematur lebih memerlukan
2. Apakah cairan amnion bersih?
– Bila terdapat mekonium dalam
cairan amnion dan setelah lahir
ternyata bayi tidak bugar
 penghisapan mekonium sebelum
melakukan langkah lain
LANGKAH RESUSITASI
3. Apakah bayi bernapas/menangis?
– Perhatikan dada bayi
– Tidak ada usaha napas  perlu
intervensi
– Megap-megap  perlu intervensi
4. Apakah tonus otot baik?
– Tonus otot baik : fleksi & bergerak
aktif
LANGKAH RESUSITASI
• Berikan kehangatan
• Posisikan kepala setengah ekstensi
• Bersihkan jalan napas (bila perlu)
• Keringkan, rangsang, perbaiki
posisi
POSISI KEPALA
LANGKAH AWAL
LANGKAH AWAL
Langkah awal dalam 30 detik,
kemudian nilai :
Pernapasan
Frekuensi denyut jantung
Warna kulit
Bila bayi tidak bernapas/megap-
megap, atau FDJ < 100/menit 
VTP (ventilasi tekanan positif)
WARNA KULIT
RANGSANG TAKTIL
VTP
Membantu usaha napas bayi
Menggunakan balon, sungkup resusitasi
dan oksigen (21%vs100%)
Frekuensi 40-60 x/menit
Setelah 30 detik VTP secara adekuat,
lakukan penilaian FJ
Bila FJ < 60 / menit, lanjutkan dengan
kompresi dada dan VTP
Kontra indikasi: hernia diafragmatika
BALON
Syarat :
• Ukuran balon 200-750 ml
• Dapat memberikan oksigen kadar
tinggi
• Mempunyai alat pengaman untuk
mencegah tekanan yang terlalu
tinggi
• Ukuran sungkup wajah harus tepat
BALON
SUNGKUP

Harus
menutupi :
• Ujung
dagu
• Mulut

• Hidung
POSISI PENOLONG
KOMPRESI DADA
Dilakukan untuk membantu sirkulasi
kompresi/penekanan dada sambil
tetap melakukan VTP
Kompresi : ventilasi  3:1
Dilakukan selama 30 detik secara
adekuat
Nilai frekuensi denyut jantung
PENILAIAN
Penilaian frekuensi denyut jantung:
• Bila < 60 / menit  beri obat
(epinefrin) melalui vena umbilikal atau
pipa endotrakeal. Obat2 lain sesuai
indikasi.
• Bila > 60 / menit  kompresi dada
dihentikan.
• VTP dilanjutkan sampai FDJ > 100 /
menit dan bayi bernapas spontan
OBAT
Epinefrin
• Indikasi: denyut jantung tetap <60
kali/menit setelah dilakukan VTP dan
kompresi dada secara terkoordinasi,
selama 30 detik
• Dosis: intravena: 0,1-0,3 mL/kg,
larutan 1:10.000
• Dosis melalui pipa endotrakeal: 0,3-
1,0 mL/kg
OBAT
Cairan penambah volume (volume
expanders)
• Indikasi: hipovolemia
• Cairan salin normal, Ringer Laktat
atau darah golongan O Rh negatif
• Dosis: 10 mL/kg BB, 5-10 menit IV
Nalokson
INFUS
SKEMA RESUSITASI
SKEMA RESUSITASI
INTUBASI
Tindakan intubasi endotrakeal dapat
dilakukan sesuai keadaan dan
kebutuhan.
• Laringoskop: daun lurus no.0
(prematur) atau 1 (aterm)
• Pipa endotrakeal: ukuran sesuai
berat badan/ usia
PIPA ENDOTRAKEAL
LARINGOSKOP
LOBANG LARING
POSISI PIPA ET
sekian dan terima kasih

Info lebih lanjut :


sms : 081227280161
e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai