Anda di halaman 1dari 22

LINGKUNGAN HIDUP dan

PELESTARIANNYA

Oleh:
Puspita Wikanandha XI IPS I / 18
Rivan Dwi Adityo XI IPS I / 20
Stefi Yunia Suwarlan XI IPS I / 23
LINGKUNGAN HIDUP

PERMA
PENGE KOMP PELEST
SALAH
RTIAN ONEN AN
ARIAN
PENGERTIAN
LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian lingkungan hidup menurut Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaah Lingkungan Hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia, serta
makhluk hidup lain.
u a n
j a n
Tu lola n
g e ga Tujuan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan
e n un
P gk p a. Tercapainya keselarasan, keserasian dan
UU No.23 Tahun 1997 adalah sebagai berikut :

i
L Hin d u keseimbangan antara manusia dan lingkungan
hidupnya
b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan
lingkungan hidup yang memiliki sikap dan
tindakan melindungi serta membina lingkungan
hidup
c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan
generasi masa depan
d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana
f. Terlindunginya NKRI terhadap dampak usaha atau
kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
pencemaran atau perusakan lingkungan hidup
KOMPONEN
LINGKUNGAN HIDUP
1. Lingkungan Biotik
Semua makhluk hidup yang menempati bumi.
Terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen
(hewan dan manusia), dekomposer (pengurai).
2. Lingkungan Abiotik
Benda-benda mati yang ada di bumi yang
berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup.
Seperti: tanah, air, udara, sinar matahari
3. Lingkungan Budaya
Karakteristik:
- Terbentuknya pada lahan buatan manusia
- Muncul karena adat istiadat, sistem, nilai, dan
norma kehidupan masyarakat
- Berkaitan dengan lingkungan sosial dan sistem
nilai budaya
- Setiap daerah mempunyai lingkungan budaya
tertentu yang berbeda dengan daerah lain
Komponen-komponen lingkungan hidup
antara satu dengan yang lainnya saling terkait.
Kerusakan pada satu komponen akan
mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan
ekosistem. Jadi, lingkungan hidup merupakan
suatu sistem yang didalamnya terbagi menjadi
beberapa subsistem yang menyusun
lingkungan hidup.
PERMASALAHAN
LINGKUNGAN HIDUP
ARTI PENTING
LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan memiliki peranan
yang penting dalam kehidupan.
Lingkungan yang ada mengalami
eksploitasi secara terus menerus
seiring dengan pertumbuhan manusia.
Populasi manusia yang semakin
bertambah menyebabkan peningkatan
kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.
Sumber pemenuhan kebutuhan tersebut
adalah lingkungan.
KERUSAK- Berdasarkan faktor penyebabnya,
bentuk kerusakan lingkungan hidup
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
AN 1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup
Akibat Peristiwa Alam
LINGKU- Berbagai bentuk bencana alam yang
akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia
NGAN telah menimbulkan dampak rusaknya
lingkungan hidup. Dahsyatnya
HIDUP gelombang tsunami yang memporak-
porandakan bumi Serambi Mekah dan
Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang
meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,
merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk
muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan
hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi
yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan,
dan lain-lain.
b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama
sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung
terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung,
di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pasang).
c. Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra
Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah
di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan
Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi
Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan
bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan
oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan
keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah,
dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam


menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan
sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun
sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran
akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih
oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan
air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan
hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak
langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara
lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di
luar batas.
Keterbatasan Ekologis
Lingkungan hidup menjadi tempat keberadaan sumber daya alam
bagi manusia, baik sumber daya alam yang tak terbatas maupun yang
terbatas. Sumber-sumber daya alam tersebut merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari suatu ekosistem, yaitu lingkungan tempat
berlangsungnya interaksi, interelasi, dan interdependensi. Ketiga
rantai atau siklus penting yang menentukan daya dukung lingkungan
hidup bagi berlangsungnya pembangunan.
Berbagai macam kegiatan pembangunan kemungkinan dapat
menimbulkan perubahan yang merusak atau menimbulkan
oencemaran di aliran dalam proses ekosistem. Gangguan masih dapat
diatasi dengan teknologi lingkungan. Namun kerusakan yang
mendasar pada sebuah ekosistem sangat sulit bahkan tidak mungkin
diatasi oleh kemampuan manusia. Padahal kerusakan lingkungan
menjadi gangguan terhadap kelangsungan hidup manusia.
Bagaimanapun juga sesungguhnya alam memiliki keterbatasan-
keterbatasan tertentu yang perlu dijaga oleh manusia.
Eksploitasi terhadap sumber daya alam tanpa memikirkan sifat
keterbatasannya merupakan perilaku yang harus dihindari. Hal
ini dimaksudkan juga agar struktur dasar ekosistem tidak
terganggu.
Berdasarkan kondisi tersebut, setiap pemanfaatan sumber daya
alam perlu memperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Daya guna dan hasil guna dari sumber daya alam yang
dikehendaki harus dilihat dalam batas-batas yang optimal
sehubungan dengan kelestarian sumber daya alam yang
mungkin dicapai.
2. Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam
lain yang berkaitan dengan sebuah ekosistem
3. Memberikan kemungkinan untuk mengadakan pilihan
penggunaan dalam pembangunan di masa depan
PELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP
• Pelestarian Tanah
• Pelestarian Sumber
daya air
• Pelestarian Hutan
• Pelestarian Udara
• Pelestarian Flora dan
Fauna
• Dan Pelestarian
kawasan pesisir
A. PELESTARIAN TANAH
Dapat dilakukan dengan cara
• Menghijaukan kembali lahan gundul
• Menggunakan pupuk organik
• Bercocok tanam dengan pola bergilir

B. PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR


Dapat dilakukan dengan cara
• Menetapkan daerah resapan air
• Menghijaukan daerah hulu sungai
• Melakukan pengelolaan limbah cair industri
• Mempertahankan hutan lindung
• Membuat sumur resapan
• Menjaga kebersihan sungai
C. PELESTARIAN HUTAN
Dapat dilakukan dengan cara
• Reboisasi hutan gundul
• Melakukan sistem tebang pilih
• Menyadarkan masyarakat pentingnya hutan
• Mempertahankan hutan lindung, taman nasional dan cagar alam
• Melaporkan kegiatan perusakan hutan kepada yang berwajib

D. PELESTARIAN UDARA
Dapat dilakukan dengan cara
• Menggunakan kendaraan dengan gas buang yang aman
• Menggunakan kendaraan ramah lingkungan
• Mewajibkan pabrik menyaring asapnya
• Tidak menggunakan benda yang mengandung CFC
• Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
• Menanam pohon pada lahan terbuka dan taman kota
• Reboisasi hutan gundul
E. PELESTARIAN FLORA FAUNA
Dapat dilakukan dengan cara
• Mempertahankan cagar alam, suaka margasatwa dan taman nasional
• Melarang perburuan hewan langka
• Mengembangbiakkan flora dan fauna langka
• Memperhatikan dunia flora dan fauna

F. PELESTARIAN KAWASAN PESISIR


Dapat dilakukan dengan cara
• Tidak membuang sampah ke laut
• Tidak membuang limbah industri ke laut
• Tidak menggunakan peledak atau pukat harimau untuk menangkap ikan
• Mempertahankan hutan mangrove
• Mencegah dan mengatasi tumpahan minyak
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai