Prosedur Analitikal
Prosedur analitikal sebagai prosedur penilaian risiko membantu mengidentifikasi
hal-hal yang mempunyai implikasi terhadap laporan keuangan dan audit.
Sebagai contoh, segala sesuatu yang bersifat luar biasa, seperti transaksi atau
peristiwa luar biasa, angka-angka yang terlalu tinggi, rasio-rasio yang
melenceng dan tren yang ganjil.
Disamping sebagai prosedur penilaian risiko, prosedur analitikal juga dapat
digunakan sebagai prosedur audit selanjutnya dalam :
Bandingkan
Evaluasi Hasilnya
Bagaimana Melakukannya
Kembangkan ekspektasi mengenai hubungan yang
sangat mungkin (plausible relationship) di antara
berbagai informasi. Sedapat mungkin gunakan
informasi independen/eksternal.
Informasi keuangan dan nonkeuangan antara lain
terdiri atas :
Laporan keuangan dengan pembanding
tahun-tahun yang lalu;
Budget, prakiraan (forecast), dan ekstrapolasi
(termasuk ekstraporasi dengan data interim
dan data tahunan); dan
Informasi tentang industry di mana entitas
beroperasi dan kondisi ekonomi pada saat ini.
Bandingkan ekspektasi dengan jumlah yang dicatat
atau rasio berdasarkan jumlah yang dicatat.
Evaluasi hasilnya.
Jika ditemukan hubungan luar biasa atau tak terduga
(usual or unexpected relationship), pertimbangan
potensi salah saji yang material.
Penjelasan
Sangat efektif
Cukup efektif
Terbatas
Apakah data yang digunakan cukup andal untuk mencapai tujuan audit?
Untuk memastikan hal ini, auditor harus menjawab pertanyaanpertanyaan yang berikut :
Apakah data diperoleh dari sumber-sumber data entitas atau
sumber-sumber independen di luar entitas? Pada umumnya,
keandalan data eksternal lebih tinggi dibandingkan dengan data
internal.
Apakah data diperoleh dari sumber di dalam entitas, dibuat oleh
karyawan yang tidak bertanggung jawab langsung mengenai
akurasinya? Jika demikian halnya, cek lebih lanjut akurasinya.
Apakah data diolah dalam sistem yang andal dengan pengendalian
internal yang memadai?
Apakah data industry tersedia, sebagai pembanding dengan data
entitas?
Apakah data industry merupakan hasil audit?
Apakah ekspektasi auditor mengenai angka yang dicatat dalam
laporan keuangan, dikembangkan dari berbagai sumber?
Dalam hal-hal tertentu, data nonkeuangan (seperti kuantitas dan jenis
barang yang diproduksi) digunakan untuk melaksanakan prosedur
analitikal. Auditor harus memastikan bahwa data nonkeuangan ini
merupakan dasar yang tepat untuk melaksanakan prosedur analitikal
tersebut.
D. Perbedaan dengan Ekspektasi
Ketika ditemukan perbedaan antara angka dalam laporan keuangan
(recorded amounts) dengn ekspektasi auditor, auditor akan
mempertimbangkan tingkat asurans yan diharapkan dari prosedur
tersebut dan materialitas pelaksanaan yang diterapkan auditor. Perbedaan
yang dapat diterima, tanpa melakukan investigasi lebih lanjut, harus lebih
kecil dari materialitas pelaksanaan.
Prosedur untuk menginvestigasi lebih lanjut perbedaan amounts dengan
auditors expectation dapat terdiri atas :
Pertimbangan kembali metode dan faktor yang digunakan untuk
merumuskan ekspektasi
Tanya atau minta penjelasan dari manajemen tentang kemungkinan
sebab-sebab perbedaan. Nilai jawaban atau tanggapan manajemen,
dengan memperhatikan pemahaman auditor mengenai bisnis
entitas tersebut; dan
Lakukan prosedur audit lainnya untuk menguatkan penjelasan yang
diberikan manajemen.
Butir Pertimbangan
Penggunaan data nonkeuangan dalam prosedur analitikal substantive
sering kali meningkatkan mutu yang dihasilkan prosedur ini. Data
nonkeuangan dapat berupa kamar terjual/tingkat hunian (occupancy rate)
dalam bidang perhotelan, jumlah kepala (head counts) misalnya di kantor
kelurahan yang mengurus KTP atau e-KTP, luas lantai (square footage)
untuk gerai ritel, produk yang dikapalkan untuk perusahaan manufaktur
dan tambang, dan lain-lain.
Dalam prosedur analitikal substantive, harus ekspektasi misalnya
hubungan antara saldo dengan data tertentu (seperti dalam upaya
apartemen di atas; perubahan dibandingkan hasil tahun lalu, dan
seterusnya), dan kemudian bandingkan ekspektasi tadi dengan informasi
laporan keuangan. Hindari pendekatan terbalik, yakno memulai dari
informasi laporan keuangan dan kemudian mencoba menjelaskan
perbedaan itu berdasarkan pengetahuan mengenai entitas dan
lingkungannya.
Prosedur analitikal akan lebih ampuh ketika ekspektasi didasarkan atas
pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya. Namun keandalan data
nonkeuangan harus dipastikan sebelum prosedur analitikal substantive
digunakan.