NIM : 041023135
PKBJJ UT MATARAM
1. Alasan apa yang membuat dipilihnya pendekatan substantif utama dan alasan
apa yang membuat keputusan dipilihnya pendekatan risiko pengendalian
tertaksir berlevel rendah sebagai strategi audit awal
2. Dasar yang digunakan oleh auditor untuk mendapatkan dasar opini pada
laporan keuangan klien dalam uji substantif dan berikan penjelasannya
Uji substantif menjadi bagian penting dari proses mendapatkan bukti yang
memadai dan kuat sebagaimana diharuskan oleh standar kerja lapangan ketiga.
Uji substantif menyediakan bukti tentang kewajaran dari tiap asersi laporan
keuangan yang signifikan serta mengungkap kesalahan moneter atau salah saji
dalam pencatatan atau pelaporan transaksi dan saldo.
Auditor harus membuat keputusan tentang karakteristik, pemilihan waktu,
luasan, dan pemilihan staf uji substantif agar mempunyai dasar yang rasional
untuk opini pada laporan keuangan klien. Jika risiko deteksi yang dapat
diterima berlevel rendah, auditor harus menggunakan prosedur yang lebih
efektif. Jika risiko deteksi yang dapat diterima berlevel tinggi, dapat digunakan
prosedur yang kurang efektif dan murah. Untuk asersi risiko bawaan yang
tinggi, prosedur analitis substantif dianggap kurang efektif daripada uji detail.
Pada kasus lain, meskipun demikian, dapat terjadi sebaliknya. Beberapa jenis
prosedur awal dikerjakan sebelum proses uji substantif yang lain, pertama
auditor harus memahami hakikat ekonomi dari transaksi yang menjadi subjek
audit. Prosedur awal penting lainnya meliputi penelurusan saldo awal di buku
besar sampai saldo yang diaudit pada laporan keuangan tahun sebelumnya. Hal
tersebut penting untuk menguji kelengkapan dan akurasi data yang mendasari
catatan akuntansi. Penggunaan prosedur analitis pada perencanaan audit
untuk mengindentifikasi risiko salah saji yang lebih besar telah dijelaskan
sebelumnya. Prosedur analitis dapat digunakan pada audit fase pengujian
sebagai uji substantif untuk mendapatkan bukti tentang asersi tertentu.
Dalam beberapa kasus prosedur analitis digunakan untuk melengkapi uji detail.
Serta uji substantif utama jika risiko bawaan berlevel moderat atau rendah.
Namun prosedur analitis substantif tidak boleh digunakan sebagai uji utama
untuk asersi dengan risiko bawaan yang signifikan. Untuk banyak aserti
prosedur analitis substantif yang membandingkan hubungan yang rasional
antara data finansial dan non finansial mungkin merupakan uji substantif yang
efektif.
3. langkah penyampelan audit pada uji pengendalian dan pada uji substantive
Penyempelan audit adalah penerapan prosedur audit pada kurang dari 100%
item – item populasi, seperti saldo rekening atau kelas transaksi, yang bertujuan
untuk mengevaluasi beberapa karakteristik populasi tersebut.
Uji pengendalian
1. menentukan tujuan uji pengendalian
2. menentukan prosedur untuk mengevaluasi pengendalian internal
3. membuat keputusan tentang teknik penyempelan audit
4. membatasi jumah populasi dan sampel
5. menggunakan penilaian professional untuk menentukan ukuran sampel
6. memilih sampel yang representative
7. menerapkan prosedur audit
8. mengevalusi hasil sampel
9. mendokumentasikan kesimpulan
Uji substantif
1. Menentukan tujuan uji substantif
2. Menentukan prosedur audit substantif untuk dikerjakan
3. Membuat keputusan tentang teknik penyampelan audit
4. Menentukan unit populasi dan penyampelan
5. Menggunakan penilaian professional dan metode statistic untuk menuntukan
ukuran sampel
6. Memilih sampel representative
7. Menerapkan prosedur audit
8. Mengevaluasi hasil sampel
9. Mendokumentasikan kesimpulan
Sumber :
BMP EKSI4310/Modul 1-3