Anda di halaman 1dari 10

RESEPSI SASTRA

Ulitananda Zila Irawan (20144800009)


Nurul Dwi Arfiani (20144800036)
Evi Ayu Setyaningsih (20144800041)

1
Pengertian Resepsi Sastra

Resepsi berasal dari bahasa latin yaitu recipere yang diartikan sebagai penerima
atau penyambutan pembaca.
Istilah resepsi sastra berasal dari kata REZEPTIONEASHETIC, yang dapat
disamakan dengan literary response (penerimaan estetika) sesuai dengan
aestehetic of reception (junus, 1984:2) dan disebut estetika resepsi oleh pradopo
(2002:23).
Resepsi sastra merupakan aliran sastra yang meneliti teks sastra dengan
mempertimbangkan pembaca selaku pemberi sabutan atau tangapan (Ratna
dalam Rahmawati 2008:22).
Menurut Pradopo (2007:218) yang dimaksud resepsi adalah keindahan yang
didasarkan pada tanggapan-tanggapan pembaca terhadap karya sastra.

2
Sejarah Resepsi Sastra

Sejarah teori sastra dimulai dari antologi mengenai teori resepsi sastra oleh
Rainer Warning (1975) yang memasukkan karangan sarjana – sarjana dari
Jerman. Sarjana pertama yang karangannya dimuat oleh Warning adalah
penelitian Leo Lowenthal sebelum Perang Dunia Kedua yang mempelajari
penerimaan terhadap karya-karya Dostoyevski di Jerman. Tujuan
penelitiannya adalah untuk mengetahui pandangan umum di Jerman ketika
itu, dan bisa dikatakan bahwa ini juga merupakan pandangan dunia.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan kompetensi pembaca mulai timbul
di kalangan strukturalis praha, dengan adanya pergeseran pandangan dari
analisis unsur menuju ke aspek-aspek di luarnya yang dikenal sebagai
strukturalisme dinamik, yang dikemukakan oleh mukarovsky sekitar tahun
1930, dilanjutkan oleh felix vodicka,muridnya jusz.

3
Tokoh-tokoh Dalam Resepsi Sastra

1. Hans Robert Jauss


Hans Robert Jauss adalah tokoh utama dalam ilmu
sastra yang menekankan peranan pembaca. Jauss
merupakan seorang ahli dalam bidang sastra perancis
abad pertengahan dari Universitas Konstanz. Ia lahir
pada tanggal 21 Desember 1921, di Goppingen,
Jerman. Dan meninggal di Konstanz, Jerman pada
tanggal 1 Maret 1997. Jauss memperkenalkan
konsep “Horizon Harapan”.

4
2. Wolfgang Iser
Wolfgang Iser adalah seorang sarjana sastra Jerman.
Iser lahir pada tanggal 22 Juli 1926, di Marienberg,
Jerman dan meninggal di Konstanz, Jerman pada
tanggal 24 Januari 2007. Iser mementingkan
pelaksanaan teorinya pada efek dan kesan (wirkung).

5
3. Umar Junus

Umar junus merupakan seorang kritikus sastra


Indonesia. Ia lahir pada tanggal 2 Mei 1934, di
Silungkang, Sumatra Barat dan meninggal di
Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 8 Maret
2010. Bukunya “Resepsi Sastra : Sebuah
Pengantar” (1985).

6
Konsep Resepsi Sastra

1. Konsep Horizon Harapan


Konsep Horizon Harapan menjadi dasar teori Jauss. Horizon Harapan ini
merupakan interaksi karya sastra dengan pembaca secara aktif.
2. Konsep Efek (Wirkung)
Konsep ini dikemukakan oleh Wolfgang Iser dalam karangannya yang
berjudul Die Appel Struktur der Texte (1975). Konsep efek (wirkung) ialah
cara sebuah teks mengarahkan reaksi pembaca terhadapnya.

7
Penerapan Resepsi Sastra

1. Metode Resepsi Sinkronis


Metode ini merupakan metode penelitian yang menggunakan tanggapan
pembaca sezaman, artinya pembaca yang digunakan sebagai responden
berada dalam satu periode waktu.
2. Metode Resepsi Diakronis
Metode ini merupakan metode penelitian yang dilakukan terhadap
tanggapan-tanggapan pembaca dalam beberapa periode.

8
Kelebihan dan Kelemahan
Resepsi Sastra

Kelebihan Penelitian Sinkkronis :


1. Responden dapat ditentukan Kelemahan Penelitian sinkronis :
tanpa harus mencari artikel kritik 1. Penelitian sinkronis hanya dapat
sastrannya terlebih dahulu digunakan untuk mengetahui
2. Dapat dilakukan secara langsung tanggapan pembaca pada satu
tanpa menunggu kemunculan kurun waktu atau periode
ulasan mengenai karya sastra
3. Dapat dilakukan pada karya
sastra popular

9
Kelebihan Penelitian Diakronis: Kelemahan Penelitian Diakronis :
1. Peneliti dapat menerapkan teori 1. Peneliti pemula akan merasa
lain, seperti teori kesulitan dalam menentukan
intertekstualitas, teori sastra karya sastra yang dijadikan objek
bandingan, teori filologi, dan penelitian
beberapa teori yang mendukung
penelitian resepsi diakronis
2. kemudahan peneliti untuk
mencari data, yaitu tanggapan
para pembaca yang ideal
terhadap suatu karya sastra.

10

Anda mungkin juga menyukai