OLEH :
- SANDI KARTA PUTERA MUNDE
KASUS FRAKTUR PELVIS
KASUS :
Ny.R, umur 44 Tahun, masuk ICU RSD Bahteramas pada tanggal
20/07/2015 pukul 22.00 WITA dengan diagnosa fraktur pelvis. saat
pengkajian tanggal 23/07/2015 pukul 08.00, ku lemah, kesadaran
compos mentis, klien mengeluh nyeri pada bagian panggul, nyeri
karna adanya fraktur, nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri berifat
hilang timbul, skala nyeri 8 klien tampak meringis, klien tampak
gelisah, TD : 114/80 mmHg, N: 78 x/mnt, S: 36 C , RR : 22 x/mnit,
klien mengeluh susah bergerak, , klien tampak terpasang pengikat
elastis pada panggul, klien mengeluh tidak nyaman, klien
mengatakan susah untuk melakukan aktivitas, klien mengatakan
sejak jatuh susah untuk berjalan, klien tampak tidak dapat
melakukan aktivitas, klien tampak dibantu oleh keluarga
Analisis Data
Data Subjektif :
klien mengeluh nyeri
P: adanya fraktur pelvis
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: pelvis
S: 8
T: hilang timbul
klien mengeluh susah bergerak
klien mengeluh tidak nyaman
klien mengatakan susah untuk melakukan
aktivitas klien mengatakan sejak jatuh susah
untuk berjalan
Data Objektif :
DO:
KU lemah
Klien tampak meringis
Klien tampak gelisah
Klien tampak terpasan kateter
Klien tampak terpasang pengikat elastis pada
panggul
klien tampak tidak dapat melakukan aktivitas
Klien tampak di bantu oleh keluarga
TTV : TD: 100/60 mmhg S : 35,4®C
N : 72 x/m P : 18 x/m
Diagnosis keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan fraktur pelvis
2. Hambatan imobilitas fisik berhubungan
dengan fraktur velvis
3. Resiko infeksi dengan faktor yang
berhubungan
Klien tampak lemah
Klien tampak terpasan kateter
Klien tampak terpasang pengikat pada
panggul
INTERVENSI
27-07- berhubungan dengan Pain level Pain managemen :
15 fraktur pelvis Pain control 1.Lakukan pengkajian nyeri
ditandai dengan Confort level
secara komprehensif termasuk
•DS : Kriteria Hasil :
klien lokasi, karakteristik, durasi,
mengeluh 1.Mampu mengontrol nyeri (tahu
nyeri. penyebab nyeri, mampu frekuensi, kualitas dan faktor
P: fraktur pelvis menggunakan tehnik prepitasi.
Q:Seperti terusuk- nonfarmakologi untuk 2.Observasi reaksi nonverbal
tusuk mengurangi nyeri). dari ketidak nyamanan
R: pelvis 2.Melaporkan bahwa nyeri 3.Gunakan tehnik komunikasi
S: 8 berkurang dengan menggunakan
terapiutik untuk mengetahui
T:Hilang timbul manajemen nyeri.
3.Mampu mengenali nyeri (skala pengalaman nyeri klien
•DO : intensitas, frekuensi dan tanda 4.Kaji kultur yang
KU lemah nyeri). mempengaruhi respon nyeri
Klien tampak 4.Menyatakan rasa nyaman 5.Evaluasi pengalaman nyeri
meringis setelah nyeri berkuran. masa lampau
Klien tampak 6.Evaluasi bersama klien dan tim
gelisah
kesehatan lain tentang ketidak
Klien tampak
terpasang pengikat efektifan kontrol nyeri masa
pada panggul lampau
Klien tampak 7.Bantu pasien dan keluarga
dibantu keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan
Analgesic administrasion
1.Cek riwayat alergi
Senin Hambatan mobilitas NOC NIC
Exercise therapy: ambulantio
27-07- fisik berhubungan Joint movement: aktive
dengan fraktur pelvi 1.Monitor vital sing
15 Mobility level
ditandai dengan: 2.Konsultasikan dengan tera
Self care: ADLs fisik tentang rencana ambulasi
DS :
klien mengatakan Tranfer peformance 3.Kaji kemampuan klien dala
susah untuk Kriteria Hasil : mobilisasi
bergerak •Klien meningkat dalam aktivitas 4.Bantu klien dalam perubah
klien mengatakan mobilitas posisi
susah untuk berjalan •Mengerti tujuan dan peningkatan 5.Bantu klien dalam perawat
DO : diri
mobilitas
KU lemah
•Memverbalisasikan perasaan dalam
klien tampak
susah bergerak peningkatan kekuatan dan kemampuan
Klien tampak berpindah
terpasang pengikat •Memperagakan penggunaan alat.
klien tampak •Bantu untuk mobilisasi (walker)
dibantu oleh
keluarga
HARI/
TANGGA DIAGNOSIS Tujuan/ Kriteria Hasil (NOC) TINDAKAN (NIC)
L