Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 3

RINGKASAN MATERI

JUDUL SESUAI TOPIK DISKUSI

Nama : AZIZAHTUL WAHDA AFRIANTI


NIM : A1C219108
Kelas : B/2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
(Sesuaikan Dengan Topik Diskusi)
Permasalahan kesehatan lansia pada umumnya terjadi karena adanya perubahan normal pada
fisiknya. Perubahan normal (alami) tersebut tidak dapat dihindari, karena cepat atau lambatnya
perubahan dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, sosial, ekonomi dan medik. Mundurnya kondisi
fisik tersebut menyebabkan penurunan peran sosial lansia dan dapat menjadikan mereka lebih
tergantung kepada pihak lain. Peran sosial yang menurun menyebabkan berkurangnya integrasi
sosial pada lansia. Hal ini berpengaruh negatif pada kondisi sosial psikologis mereka yang
merasa sudah tidak diperlukan lagi oleh masyarakat lingkungan sekitarnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Oatley dalam Abraham dan Shanley (1997), menyatakan
bahwa seseorang mempertahankan kesejahteraan, mungkin secara kuat dipengaruhi oleh
dukungan sosial yang ia terima. Seseorang menemukan kembali pada kondisi sejahtera juga
dipengaruhi oleh dukungan sosial. Penemuan mereka menunjukkan bahwa rata-rata lama
tinggal pasien di rumah sakit dua hari lebih pendek pada pasien yang mendapatkan dukungan
sosial daripada mereka yang tidak mendapat dukungan.Jenis dukungan sosial yang paling
membantu seseorang tergantung pada masalah kesehatan mereka dan dukungan orang lain. Bagi
lanjut usia, keluarga merupakan sumber kepuasaan.

Dukungan sosial bagi lanjut usia sangat diperlukan selama lansia sendiri masih mampu
memahami makna dukungan sosial tersebut sebagai penyokong atau penopang kehidupannya.
Namun dalam kehidupan lansia seringkali ditemui bahwa tidak semua lansia mampu memahami
adanya dukungan sosial dari orang lain, sehingga walaupun ia telah menerima dukungan sosial
tetapi masih saja menunjukkan adanya ketidakpuasan, yang ditampilkan dengan cara
menggerutu, kecewa, kesal dan sebagainya (Kuntjoro, 2002)

Menurut Friedman (1998), dukungan keluarga adalah sikap, tindakan danpenerimaan keluarga
terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat
mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Menurut Cutrona
dalam Thohirun dan Yuliati (2000), menyatakan bahwa individu yang memperoleh reward
dalam suatu hubungan sosial akan menampakkan tingkat kesehatan lebih baik tanpa
memperhatikan derajat tekanan yang dialami. Selain itu, bantuan yang diberikan dengan penuh
kasih sayang (affectionate assistance) dari orang lain diakui dapat memberikan suatu tenaga
penyangga (buffer) melawan tekanan dan stres.
BAB II
PEMBAHASAN
(Sesuaikan Dengan Topik Diskusi)

A. Konsep Teori (Sesuaikan Dengan Topik Diskusi)

B. Review Jurnal
NO DIMENSI PENELITIAN HASIL TELAAH JURNAL

1 JUDUL JURNAL Dukungan Keluarga Pada Kemandirian Lansia


Dalam Melakukan Aktifitas Sehari-Hari
2 NAMA PENELITI Mulyadi, Yossy Utario

3 LOKASI PENELITIAN Di wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kabupaten


Rejang Lebong Bengkulu
4 WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November
tahun 2020
Hasil Penelitian diperoleh empat tema yaitu:
1. Bentuk ungkapan emosional
5 HASIL PENELITIAN
2. Perawatan kesehatan lansia
3. Membantu memenuhi kebutuhan lansia
4. Penilaian keluarga kepada lansia
Kesesuaian dari isi jurnal serta topic dari diskusi
ialah dukungan keluarga terhadap lansia. pada
umumnya disini sama-sama membahas tentang
ANALISIS KESESUAIAN ISI dukungan social bagi para lansia, dimana lansia
6
JURNAL DENGAN TOPIK sangat membutuhkan dukungan baik dari keluarga
DISKUSI maupun masyarakat, selama seorang lansia tersebut
masih mampu memahami makna dari dukungan
social yang diberikan sebagai penyokong atau
penokang keehatan dan kesejahteraan hidupnya.

(Lampirkan jurnal asli di bagian lampiran atau bisa dengan file terpisah)
Dukungan Keluarga pada Kemandirian Lansia dalam Melakukan
Aaktivitas Sehari-Hari: Studi
Kualitatif

1* 2
Mulyadi , Yossy Utario
1,2
Prodi Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Curup, Indonesia
*indramulyadi779@yahoo.co.id

ABSTRACT

The elderly experience various health problems that can decrease independence in carrying out daily
activities. Optimal family support can encourage increased independence of the elderly. This study
aims to determine the experience of families providing support to the elderly in carrying out daily
activities. The research method used in this research is a qualitative study with a phenomenological
approach. Sampling using purposive sampling. Participants in this study were 10 elderly family
members. The criteria for participants are family members or people who are closest to the elderly at
home, willing to be participants and willing to tell their experiences, and the age of the elderly is in
the range (of 66-75 years). The data was collected in recordings and field notes and analyzed using
the Collaizi technique. The results of this study obtained four themes, namely 1) Forms of emotional
expression, 2) Health care for the elderly, 3) Helping to meet the needs of the elderly, and 4) Family
assessment for the elderly. Family support for the elderly appears in various forms of different
responses. It is recommended for families to increase support for the elderly to maintain or maintain
their independence of the elderly as much as possible.

Keywords: Daily activities, family support, elderly Independence

ABSTRAK

Lansia mengalami berbagai masalah kesehatan yang dapat menyebabkan menurunnya kemandirian
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Dukungan keluarga yang optimal dapat mendorong
peningkatan kemandirian lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman keluarga
memberikan dukungan pada lansia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah 10 orang anggota
keluarga lansia. Adapun kriteria partisipan yaitu anggota keluarga atau orang yang terdekat dengan
lansia di rumah, bersedia menjadi partisipan dan bersedia menceritakan pengalamannya, usia lansia
dalam rentang (66-75 tahun). Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman dan catatan lapangan dan
dianalisis menggunakan teknik Collaizi. Hasil Penelitian diperoleh empat tema, yaitu 1) Bentuk
ungkapan emosional, 2) Perawatan Kesehatan lansia, 3) Membantu memenuhi kebutuhan lansia, 4)
Penilaian keluarga kepada lansia. Dukungan keluarga kepada lansia muncul dalam berbagai bentuk
respon yang berbeda. Disarankan kepada keluarga untuk dapat meningkatkan dukungan kepada lansia
untuk menjaga atau mempertahankan kemandirian lansia semaksimal mungkin.

Kata Kunci: Aktivitas sehari hari, Dukungan Keluarga, Kemandirian Lansia,

Jurnal Keperawatan Raflesia, Volume 4 Nomor 1, Mei 2022


ISSN: (p) 2656-6222, (e) 2657-1595 DOI 10.33088/jkr.v4i1.746
Available online: https://jurnal.poltekkes-kemenkes-bengkulu.ac.id/index.php/jkr
51
52 | Jurnal Keperawatan Raflesia, Volume 4 NomorMulyadi
1, Mei dkk, Dukungan Keluarga Pada Kemandirian |
2022 52

PENDAHULUAN kepada lansia dapat meningkatkan


kemandirian lansia dalam pemenuhan
Lansia merupakan bagian dari kelompok kebutuhan aktivitas sehari-hari (Rohim et
umur pada manusia yang telah memasuki al., 2013). Studi yang dilakukan oleh
tahapan akhir dari fase kehidupannya. Syarif (2021) mengidentifikasi bahwa
Pada kelompok lansia ini akan terjadi dukungan keluarga mempunyai hubungan
suatu proses perubahan yang disebut yang signifikan pada kemandirian lansia
proses menua yang alami dengan berbagai melakukan aktifitas sehari-hari terutama
tantangannya. Proses menua ini ditandai pada masa pandemik Covid-19, dimana
dengan berbagai perubahan pada fisik lansia merupakan salah satu kelompok
maupun mental lansia. Lansia mengalami yang rentan terkena Covid-19. Dukungan
penyakit kronis, ketidakmampuan fisik, yang berhubungan dengan kemandirian
penyakit mental dan komorbid lainnya lansia dapat berupa dukungan emosional,
(Shrivastava et al., 2013). informasi, instrumental, dan penghargaan
(Abdurrahman, 2013). Keluarga
Perubahan fisiologis pada lansia akan mempunyai peranan penting dalam
mempengaruhi tingkat kemandirian lansia mewujudkan kesejahteraan lansia, karena
dalam melakukan Activity of Daily living lansia memerlukan perhatian dan
(ADL). Studi yang dilakukan Aminuddin penanganan serta pelayanan khusus dari
et al. (2020) menggambarkan bahwa keluarga (Padmiyati & Diyanayati, 2015).
tingkat kemandirian lansia dalam
melakukan ADL seperti ke toilet, makan, Keluarga adalah lingkungan terbaik dalam
berpakaian, mandi dan berpindah tempat memenuhi kebutuhan setiap lansia.
menunjukan bahwa sebagian besar lansia Keluarga merupakan kelompok sosial yang
dalam kategori mandiri (63,33%) paling penting di mana lansia biasanya
ketergantungan moderat (30%) terikat oleh ikatan emosional yang kuat
ketergantungan berat (3,33%) dan (Świderska, 2014). Namun disisi lain,
ketergantungan ringan (3,33%). Studi terdapat lansia yang tinggal di panti.
lainnya menunjukkan bahwa tingkat Berdasarkan pengalaman lansia dalam
kemandirian lansia sebesar 38,2% adalah mendapatkan dukungan keluarga selama di
ketergantungan sedang (Widiastuti et al., panti, teridentifikasi lansia memilih tinggal
2021). Bertambahnya usia, keadaan di panti karena tidak ingin membebani
malnutrisi dan stroke di kalangan lansia keluarga apabila secara terus menerus
menyebabkan aktivitas kehidupan sehari- lansia tinggal bersama dengan keluarga
hari lansia memerlukan ketergantungan baik anak ataupun saudara (Jafar et al.,
yang lebih tinggi (Wahyuni et al., 2021). 2011).

Lansia memiliki ketergantungan dengan Dalam perawatan lansia, keluarga


orang lain. Ketergantungan lansia terutama dihadapkan pada tuntutan pemenuhan
pada keluarga sebagai orang terdekat kebutuhan lansia. Pemenuhan nutrisi
untuk memberikan bantuan dalam bentuk seperti lansia yang tidak suka makan, sulit
pemenuhan aktivitas sehari-hari ataupun makan, melanggar pantangan makan serta
perawatan. Dukungan dari keluarga lupa aktivitas makannya. Tuntutan
pemenuhan istirahat contohnya lansia yang fenomenologi deskriptif. Pemilihan
tidak mau tidur dan pola tidur yang tidak metode ini dikarenakan peneliti ingin
teratur. Tuntutan pemenuhan eliminasi mendapatkan gambaran mendalam dan
seperti penggunaan pampers, BAK dan luas mengenai pengalaman keluarga dalam
BAB sembarangan, serta pemenuhan memberikan dukungan kepada lansia.
kebersihan diri seperti mandi (Prabasari et
al., 2017). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-
November tahun 2020, di Wilayah Kerja
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang Puskesmas Perumnas Kabupaten Rejang
dilakukan peneliti di kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Wawancara dilakukan
Lebong terdapat beberapa lansia yang selama ±30-60 menit menggunakan alat
menderita penyakit kronis seperti stroke, perekam dan membuat catatan-catatan
rematik, asam urat, dermatitis, asma, lapangan. Sebelum dilakukan wawancara,
diabetes melitus. Lansia tersebut masih peneliti memberikan penjelasan tentang
memerlukan bantuan dalam melakukan pelaksanaan penelitian dengan bahasa
aktivitas sehari-hari seperti berpindah dari yang mudah dimengerti oleh partisipan.
tempat tidur, berjalan, personal higiene Partisipan yang bersedia menjadi
(mandi, berpakaian, BAB dan BAK), responden diminta untuk menandatangani
menyiapkan makan sesuai dengan lembar informed consent. Pertanyaan
kebutuhan, melaksanakan perawatan dan dalam penelitian ini meliputi: bagaimana
pengobatan. Kebanyakan dari lansia masih perasaan keluarga dalam memenuhi
tinggal dengan keluarganya. Berdasarkan aktifitas lansia, bentuk dukungan yang
hasil wawancara dengan salah satu diberikan dalam memenuhi aktivitas
anggota keluarga lansia mengatakan lansia, serta bentuk dukungan keluarga
bahwa kurang pedulinya kepada lansia dalam penilaian aktivitas lansia.
dengan alasan kesibukan karena pekerjaan,
tidak tahu cara merawat lansia, dan Pengambilan sampel menggunakan
penyakit yang diderita lansia merupakan purposive sampling. Partisipan dalam
hal biasa karena penyakit tua. penelitian ini adalah anggota keluarga atau
orang yang terdekat dengan lansia di
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis rumah. Partisipan yang terlibat pada
melakukan penelitian yang bertujuan untuk penelitian ini berjumlah 10 orang. Hal ini
mengetahui gambaran pengalaman berdasarkan saturasi data tercapai pada
dukungan keluarga pada kemandirian partisipan ke sepuluh. Adapun kriteria
lansia dalam melakukan aktivitas sehari- partisipan yaitu anggota keluarga atau
hari. Hal ini diperlukan untuk perawat dan orang yang terdekat dengan lansia di
keluarga dalam menyusun suatu intervensi rumah, bersedia menjadi partisipan dan
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bersedia menceritakan pengalamannya,
lansia. usia lansia dalam rentang (66-75).
Pemilihan partisipan dilakukan dengan
METODE mengidentifikasi nama-nama calon
partisipan sesuai dengan kriteria
Penelitian ini menggunakan rancangan partisipan, yang diperoleh peneliti melalui
penelitian kualitatif dengan pendekatan data dari Puskesmas.
dengan S1. Sebagian besar partisipan
Metode analisis data yang digunakan bekerja sebagai ibu rumah tangga,
dalam penelitian ini adalah metode wiraswasta dan buruh. Agama partisipan
Colaizzi (Polit & Beck, 2012). Tahapan seluruhnya Islam. Jumlah anak yang
analisis meliputi membaca transkrip dimiliki partisipan sekitar 1 sampai 4
berulang ulang untuk dapat merasakan orang dan jumlah keluarga yang tinggal
pengalaman partisipan secara utuh, serumah berjumlah 4 sampai 7 orang.
mengambil pernyataan-pernyataan Suku Partisipan terdiri dari Jawa, Rejang,
signifikan atau bermakna yang sesuai dan Padang.
dengan fenomena yang diteliti, membuat
formulated meaning selanjutnya 2. Tema Hasil Penelitian
dikelompokkan dalam kategori-kategori, Hasil analisis data menghasilkan 4
sub tema, dan tema. Validasi hasil temuan tema yang menggambarkan pengalaman
kepada partisipan juga dilakukan untuk keluarga terhadap kemandirian lansia
mengklarifikasi dan memastikan apakah dalam memenuhi aktivitas sehari-hari.
hasil deskripsi peneliti telah sesuai dengan Tema-tema tersebut antara lain: 1) Bentuk
pengalaman partisipan. ungkapan emosional, 2) Perawatan
Kesehatan lansia, 3) Membantu memenuhi
Penelitian ini telah lolos kaji etik dari kebutuhan lansia, 4) Penilaian keluarga
Komite Etik Poltekkes Kemenkes kepada lansia.
Bengkulu dengan No. KEPK/115/12/2020.
Tema 1: Bentuk ungkapan emosional
HASIL a. Emosional bersifat positif
Keluarga merasakan berbagai macam
1. Data Demografi emosional/ perasaan positif ketika merawat
dan tinggal bersama orang tua. Emosional
Tabel 1. Karakteristik Partisipan bersifat positif antara lain menasihati,
Kode Usia Pendidi- Peker- Agam Jml Jumlah Suku merasa senang, menghibur menenangkan.
a
(thn
)
kan jaan Anak
(orang)
Keluarga
Serumah
“Kadang ya diberi nasihat kadang dia
(orang) sering nangis…” (P1)
P1 44 SD IR T Islam 4 7 Jawa
P2 52 SD IR T Islam 2 6 Jawa “Ya kita hibur, kita tanya ada masalah
P3
P4
44
42
MAN
SD
IR T
Wiras-
Islam
Islam
2
2 4
5 Jawa
Jawa
apa ….” (P2)
Wasta "Alhamdulillah karena dia orangtua saya
P5 32 SD IR T Islam 1 4 Jawa
P6 31 S1 IR T Islam 1 4 Jawa sendiri jadi sudah kewajiban saya untuk
P7 37 SMP IR T Islam 2 6 Rejang mengurusnya sebagai anak" P(10)
P8 42 SMA PKL Islam 3 7 Padang
P9 45 SMK Buruh Islam 3 6 Rejang
P10 58 SMA Wiras Islam 1 4 Jawa
b. Emosional bersifat negatif
-
wasta
Emosional bersifat negatif antara lain
Berdasarkan tabel 1 diatas partisipan merasa kesal.
keluarga yang berpartisipasi berjumlah 10 “….kesalnya ya kadang kalau kita pikiran
orang, yang semuanya adalah anak dari suntuk agak kesel….”(P4)
lansia. Rentang usia partisipan adalah 31 “…dukanya lebih ke apa ya dengan fase
sampai dengan 58 tahun. Pendidikan usia lansia lanjut usia itu kan kata orang
partisipan mulai dari tamat SD sampai
lebih balik ke secara emosional seperti pencernaanyo udah beda dari kito yang
anak kecil lagi…”(P6) mudo” (P3)

Tema 2: Perawatan kesehatan lansia b. Memfasilitasi kebutuhan tidur lansia


a. Dukungan informasi mengenai Dalam pemenuhan kebutuhan waktu tidur
kesehatan lansia, bentuk dukungan yang diberikan
Dalam merawat lansia yang berhubungan kepada keluarga pada lansia berupa
dengan gangguan kesehatan yang dialami memfasilitasi waktu tidur lansia.
keluarga memberikan dukungan kepada “….kira-kira jam 9 lah, sudah shalat isya
lansia dengan cara memberikan informasi kadang ibu tidur” (P1)
pencegahan terhadap penyakit.
c. Memenuhi kebutuhan mandi
“Semenjak corona ko idak kami suruh
Dalam pemenuhan kebutuhan mandi
keluar lagi….” (P7)
lansia, bentuk dukungan yang diberikan
“Dinasehati saja secara baik-baik kalau
kepada keluarga pada lansia berupa
tidak boleh makan makanan seperti itu
menyediakan air.
(karena mempunyai penyakit sendi)” (P8)
“Kalau mandi ke belakang bisa sendiri
b. Perawatan untuk lansia yang sakit dan air sudah tersediakan” (P4)
Keluarga memberikan dukungan kepada
lansia berupa merawat ketika lansia sakit d. Memenuhi kebutuhan peralatan ibadah
serta memberikan obat tradisional. Dalam pelaksanaan ibadah, dukungan
“….palingan kita itulah anaknya ngurutin, yang diberikan keluarga pada lansia
apa panggilkan tukang urut atau gimana berupa mengingatkan dan menyiapkan
berobat gitu misalkan”(P2) peralatan untuk beribadah.
“…kalau darahnyo naik aku carikan itu “Ya kadang bu sholatlah bu, ibu kan sudah
apo daun kelor sayurkan kates…” (P4) tua nanti untuk diakhirat nanti kata
saya…” (P1)
Tema 3: Membantu Memenuhi “Disiapkan…(alat sholatnya).” (P7)
Kebutuhan Lansia
a. Memenuhi kebutuhan makan lansia e. Memenuhi kebutuhan finansial lansia
Dalam pemenuhan kebutuhan makan Dalam pemenuhan kebutuhan finansial
lansia, dukungan yang diberikan keluarga lansia, dukungan yang diberikan keluarga
pada lansia berupa menjaga makanannya, pada lansia berupa membiayai lansia
memenuhi keinginannya, menyiapkan berobat serta memenuhi kebutuhan lansia.
makanan, membedakan cara memasakan, “Ya kadang dia kan itu pak ya anaknya
membatasi jenis makanannya. kan banyak, kadang ada anaknya yang
“…..ya dijaga pak makanannya” (P1) ngasih” (P1)
“……tidak boleh makan (makanan “….Alhamdulillah anak-anak setiap
pantangan)…tapi kadang kalau dia selera lebaran itu ada yang pada ngasihlah ingat
makannya sedikit aja tidak boleh banyak” sama orang tua kadang dibelikan
(P1) pakaian” (P2)
“….cara memasak juga kan beda kalau
kito agak masih agak keras yo kalau f. Memenuhi kebutuhan komunikasi
mbahnyo tu yo yang lembut kareno dio kan lansia
Dalam pemenuhan kebutuhan komunikasi emosional seperti anak kecil. Keluarga
lansia, bentuk dukungan yang diberikan sebagai tempat membantu penguasaan
kepada keluarga pada lansia berupa terhadap emosi yang meliputi aspek
memfasilitasi untuk bertemu dengan dukungan ekspresi, rasa simpati, dan
keluarga lainnya, keluarga menemui lansia perhatian terhadap seseorang sehingga
malam minggu serta seminggu sekali membuatnya menjadi lebih baik.
bertemu dengan keluarga lainya.
“…..sekarang ini kan sudah canggih pak Lansia sebagai bagian dari keluarga
ya video call….” (P2) terkadang mempunyai masalah kesehatan
“Mencari duit untuk membelikan mereka yang terkadang tidak menjadi
tiket supaya bisa ke Padang” (P8) perhatiannya, sehingga keluarga menjadi
“….kalau adik-beradik malam minggu bagian yang utama untuk itu. Hal yang
pada datang ngelihatin mamak….” (P2) dapat dilakukan seperti membawa ke
pelayanan kesehatan mengingatkan lansia
Tema 4: Penilaian keluarga pada lansia tentang kesehatannya, menganjurkan untuk
Keluarga memberikan penilaian kepada makan dan sarapan, dan memberikan
lansia dalam melakukan aktifitas. informasi layanan. Lansia merasakan
“….dia tu rajin pak kadang tidak disuruh kesenangan lebih jika mendapatkan
bersih-bersih dia bersih-bersih sendiri” dukungan keluarga (Jafar et al., 2011).
(P1) Lingkungan keluarga mempengaruhi
“…tapi mamak sih orangnya rajin sudah kesehatan individu melalui berbagai cara.
itu juga jalannya masih cepet kerja Dukungan keluarga dapat memotivasi
merumput apa saja masih kuat”(P2) lansia untuk rutin mengikuti Posyandu
Lansia (Herlina, 2017). Keluarga dapat
PEMBAHASAN berbagi faktor positif yang berkontribusi
terhadap kesehatan yang baik (Sharma,
Pada penelitian ini keluarga 2013). Pada penelitian ini keluarga
mengungkapkan perasaan emosional yang mengingatkan makan atau diet untuk
positif dan negatif. Studi sebelumnya mencegah kekambuhan penyakit sendi
sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa pada lansia, sebagai bentuk dukungan pada
keluarga mempunyai respon positif dan lansia untuk menjaga kesehatannya.
negatif dalam merawat lansia (Widyastuti
et al., 2011). Keluarga mempunyai respon Keluarga pada penelitian ini menunjukkan
positif dikarenakan mengganggap merawat perhatian dan dukungannya dalam hal
lansia adalah kewajiban, kebanggaan dan membantu aktivitas sehari-hari lansia
kepuasan sedangkan respon negative seperti makan, istirahat tidur, mandi dan
dikarenakan lansia menjadi beban fisik, berpakaian, beribadah, kebutuhan
psikologis, ekonomi dan sosial (Widyastuti finansial, dan kebutuhan komunikasi.
et al., 2011). Pada penelitian ini respon Sehubungan dengan biaya atau finansial
positif keluarga didukung oleh pernyataan keluarga pada umumnya membantu
bahwa kewajiban anak untuk merawat membiayai masalah kebutuhan lansia.
orang tua, sedangkan respon negatif Sebagian besar lansia pada penelitian ini
muncul saat keluarga sedang merasakan termasuk dalam ketergantungan sebagian.
suntuk dan saat menghadapi lansia dengan Studi lainnya oleh Rohaedi (2016)
menggambarkan bahwa lansia yang dan pujian serta memberikan kesempatan
mandiri adalah keadaan dimana seluruh untuk melakukan aktivitas yang dapat
kegiatan dalam memenuhi kehidupan dilakukan lansia. Keluarga juga
harian dilakukan semuanya secara mandiri memberikan support, penghargaan dan
atau tanpa membutuhkan bantuan orang perhatian. Dukungan penghargaan
lain. Pada lansia dengan ketergantungan merupakan suatu bentuk yang diberikan
sebagian kegiatan dalam pemenuhan keluarga dalam bentuk umpan balik untuk
kebutuhan harian yang membutuhkan memberikan support, perhatian dan
bantuan seperti mencuci pakaian dan naik memberikan reward.
turun tangga. Serta pada lansia dengan
ketergantungan total seluruh kegiatan Keterbatasan penelitian ini adalah masih
pemenuhan kebutuhan hariannya ada kecendrungan bias karena sangat
membutuhkan bantuan tergantung kepada interpretasi peneliti
tentang makna yang tersirat dalam
Dalam memberikan dukungan ataupun wawancara. Untuk mengurangi bias
perawatan kepada lansia, kemampuan peneliti telah melakukan member check
utama yang harus dimiliki keluarga adalah atau pengecekan kembali kepada
kesiapan fisik dan mental pengasuh partisipan tentang tema yang ditemukan
keluarga (Hayati & Astari, 2020). Kondisi apakah sudah sesuai dengan apa yang
keluarga dapat mempengaruhi kondisi partisipan sampaikan.
lansia yang tinggal bersama dalam satu
rumah, sehingga jika terjadi masalah KESIMPULAN
dalam keluarga, maka tidak hanya
perawatan atau pendampingan lansia Gambaran pengalaman dalam dukungan
menjadi terganggu, tetapi juga kondisi keluarga pada kemandiriaan lansia dalam
keluarga secara keseluruhan akan pemenuhan aktivitas sehari-hari dalam
terpengaruh. Keluarga juga memerlukan penelitian ini tampak pada tema yang
dukungan dari anggota keluarga maupun muncul sebagai hasil temuan penelitian ini,
masyarakat sekitar dalam merawat lansia yaitu yaitu Tema-tema tersebut antara lain:
dalam memenuhi kebutuhan fisik, 1) Bentuk ungkapan emosional, 2)
psikologis, sosial dan finansial lansia Perawatan Kesehatan lansia, 3) Membantu
(Riasmini, NM; Sahar, J; Resnayati, 2013). memenuhi kebutuhan lansia, 4) Penilaian
Lansia dapat mengalami rasa kesepian keluarga kepada lansia. Anggota keluarga
baik emosional, situasional dan sosial atau orang yang terdekat dengan lansia di
(Septiningsih & Na’imah, 2010). Pada rumah telah memberikan berbagai
penelitian ini dukungan dari anggota dukungan pada kemandirian lansia dalam
keluarga lain yang tidak tinggal serumah melakukan aktivitas sehari-hari.
dengan lansia sangat diperlukan untuk Disarankan kepada keluarga dapat
memenuhi kebutuhan komunikasi. Hal ini meningkatkan dukungan terhadap lansia
juga dapat mengatasi rasa kesepian pada untuk menjaga atau mempertahankan
lansia. kemandirian lansia semaksimal mungkin.
Bagi profesi keperawatan disarankan untuk
Keluarga sebagai tempat lansia bersama dapat meningkatkan pelayanan bagi lansia
menunjukkan perhatian berupa penilaian dan keluarga. Untuk penelitian selanjutnya
dapat dilakukan dengan memberikan
intervensi baik kepada lansia ataupun Prabasari, N. A., Juwita, L., & Maryuti, I. A.
(2017). Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5,
keluarga untuk meningkatkan kemandirian
No. 1, Maret 2017 Pengalaman Keluarga
lansia. Dalam Merawat Lansia di Rumah
(STUDI FENOMENOLOGI). Jurnal
Ners Lentera, 5(1), 56–68.
DAFTAR PUSTAKA
Riasmini, NM; Sahar, J; Resnayati, Y. (2013).
Abdurrahman, T. (2013). Hubungan Pengalaman keluarga dalam penanganan
Dukungan Keluarga Dengan lanjut usia di masyarakat dari aspek
Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan budaya indonesia. Jurnal Berkala
Aktifitas Sehari-Hari Di Rt 03 / Rw 04 Epidemiologi, 4(2), 213–224.
Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Jatiasih
Kota Bekasi. Rohaedi, S., Putri, S.T., & Karimah, A.D.
(2016). Tingkat kemandirian lansia
Aminuddin, M., Kapriliansyah, M., & dalam activities daily living di panti
Nopriyanto, D. (2020). The Level Of sosial tresna werdha senja rawi. Jurnal
Independence Of The Elderly In The Pendidikan Keperawatan Indonesia,
Activity Of Daily Living ( ADL ) At 2(1).
Tresna Werdha Nirwarna Puri Samarinda
Social Home Using The Barthel Index Rohim, A., Saprudin, A., & ... (2013).
Method. Kesehatan Pasak Bumi Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap
Kalimantan, 3(1), 14–20. Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Aktivitas Sehari-Hari di Desa
Hayati, Y. S., & Astari, A. M. (2020). Ciwaru Kecamatan Ciwaru Kabupaten
Phenomenology Study : Family …. Jurnal Ilmu Kesehatan …, 90–97.
Experience in Elderly Care In Depok https://ejournal.stikku.ac.id/index.php/sti
Jawa Barat. Research Journal of Life kku/article/view/22
Science, 7(3), 177–185.
https://doi.org/10.21776/ub.rjls.2020.007. Septiningsih, D. S., & Na’imah, T. (2010).
03.8 Kesepian Pada Lanjut Usia: Studi
Tentang Bentuk, Faktor Pencetus dan
Herlina. (2017). Hubungan dukungan keluarga Strategi Koping. Jurnal Psikologi, 11(2),
dengan kunjungan lansia ke Posyandu 9.
Lansia. Jurnal Keperawatan &
Kebidanan - Stikes Dian Husada Sharma, R. (2013). The family and family
Mojokerto, XII(2), 81–86. structure classification redefined for the
current times. Journal of Family
Jafar, N., Wiarsih, W., & Permatasari, H. Medicine and Primary Care, 2(4), 306.
(2011). Pengalaman Lanjut Usia https://doi.org/10.4103/2249-
Mendapatkan Dukungan Keluarga. 4863.123774
Jurnal Keperawatan Indonesia, 14(3),
157–164. Shrivastava, S. R. B. L., Shrivastava, P. S., &
https://doi.org/10.7454/jki.v14i3.62 Ramasamy, J. (2013). Health-care of
elderly: Determinants, needs and
Padmiyati, E., & Diyanayati, K. (2015). services. International Journal of
Pelayanan sosial lanjut usia dalam Preventive Medicine, 4(10), 1224–1225.
keluarga. Jurnal PKS, 14(3), 329-342.
Świderska, M. (2014). The importance of
Polit, D.F., & Beck, C.T. (2012). Nursing family support in old age. Pedagogika
research: Generating & assesing Rodziny, 4(1), 15–22.
evidence for nursing practice. https://doi.org/10.2478/fampe-2014-0002
Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins
Syarif, I. (2021). The Relationship of Family
Support with Elderly Independence in
Fulfillment of Daily Living Activity in
the Middle of the COVID-19 Outbreak in
Pangkep District. International Journal
of Science and Healthcare Research,
6(3), 35–40.
https://doi.org/10.52403/ijshr.20210707

Wahyuni, S., Effendy, C., Kusumaningrum, F.


M., & Dewi, F. S. T. (2021). Factors
Associated with Independence for
Elderly People in Their Activities of
Daily Living. Jurnal Berkala
Epidemiologi, 9(1), 44.
https://doi.org/10.20473/jbe.v9i12021.44
-53

Widiastuti, N., Sumarni, T., & Dwi


Setyaningsih, R. (2021). Gambaran
Tingkat Kemandirian Lansia Dalam
Pemenuhan Activity of Daily Living
(Adl) Di Rojinhome Thinsaguno Ie
Itoman Okinawa Jepang. Jurnal Ilmiah
Pamenang, 3(2), 15–20.
https://doi.org/10.53599/jip.v3i2.82

Widyastuti, R. H., Sahar, J., & Permatasari, H.


(2011). Pengalaman Keluarga Merawat
Lansia dengan Demensia. Jurnal Ners
Indonesia, Volume 1 N, 49–57.
https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JNI/
article/view/63
BAB III
PENUTUP

tugas3_Kep.gerontik@unimerz_2022
DAFTAR PUSTAKA

Nama belakang penulis buku, inisial nama depan. (tahun publikasi). Judul buku: sub judul
buku. Kota publikasi: Penerbit.

Inisial nama pertama. (tahun publikasi). Judul jurnal artikel. Nama jurnal – ketik miring,
volume (nomor issue/ dikeluarkan), nomor halaman. Diakses dari halaman
website http://www.xxxxxxxxxxxx/8989/%20jhdsakjdka.pdf

tugas3_Kep.gerontik@unimerz_2022
LAMPIRAN JURNAL

tugas3_Kep.gerontik@unimerz_2022

Anda mungkin juga menyukai