Anda di halaman 1dari 11

Aplikasi Komunikasi Terapeutik Islam

Kelompok 13
ULLIN NIKMAH
( 20210910170024 )
WIWIK PUJI RAHAYU
( 20210910170087 )
CUT ROSSY AGUSTINI
( 20210910170065 )
Pengertian komunikasi Islam

Dalam tata bahasa Arab, kata komunikasi merujuk pada kata “tawashul”dan
ittishal. Kata tawashul memiliki akar kata washala, yang artinya sampai. Dari
kata ini tawashul dimaknai sebagai proses pertukaran informasi yang
dilakukan oleh dua belah pihak unutk dapat dipahami pesan-pesannya.
Adapun kata ittishal dimaknai sebagai aspek ketersambungan pesan meskipu
tidak terjadi komunikasi dua arah. Dalam Islam komunikasi memiliki etika,
kaidah bahkan sampai pada prinsip dasar komunikasi. Biasanya berguna bagi
kalangan praktisi dakwah, penceramah, guru, dan setiap Muslim.
Dalam komunikas Islam, terdapat tiga objek
kajian, yaitu :
1. komunikasi manusia dengan Allah
2. komunikasi manusia dengan dirinya sendiri
3. komunikasi manusia dengan lainnya

Komunikasi Islam memiliki 3 (tiga) sumber


utama, yaitu:
1. Al-Quran
2. As-Sunnah
3. Kitab-Kitab Para Ulama
Ada enam prinsip dasar yang dimiliki oleh komunikasi Islam sebagai ciri
khas pembeda dengan komunikasi umum, yaitu:

1. Qulan sadida (berkata baik dan benar);


2. Qaulan baligha; perkataan yang tepat sasaran, mudah dimengerti dan membekas di
jiwa
3. Qaulan masyura; yaitu perkataan yang ringan. Penggunaan bahasa yang mudah,
ringkas, dan tepat sehingga mudah dipahami, baik dalam komunikasi lewat tulisan
maupun lisan
4. Qaulan karima; yaitu perkataan/ ucapan yang mulia.
5. Qaulan layinan; ialah komunikasi/berbicara dengan lemah lembut
6. Qaulan Ma’rufa, yaitu bertutur kata/ ungkapan yang pantas. Kata ini juga dapat
diterjemahkan sebagai perkataan yang baik.

Hubungan antara tenaga kesehatan dengan pasien secara Islami memiliki karakter
hubungan dengan konsep ketuhanan dan kemanusiaan. Pada dasarnya hubungan
tersebut dilandasi atau bersumber dari al-Qur’an dan hadits.
Adapun dasar-dasar hubungan tersebut, diantaranya yaitu:
1. Sesama muslim atau mukmin itu bersaudara
2. Tidak boleh mencelah dan tidak boleh memanggil dengan panggilan yang buruk
kepada orang lain.
3. Tidal saling su’udzan (berprasangka buruk), mencari-cari kesalahan, dan
menggunjing orang lain.
4. Jangan melakukan kegiatan tolong menolong dalam hal keburukan, maksiat, serta
permusuhan. Tetapi tolong menolonglah dalam hal-hal kebajikan dan kebaikan.
5. Tidak saling menghina.
prinsip-prinsip dalam komunikasi terapeutik
islami dalam dunia kesehatan

Tim kesehatan harus dapat memahami dasar-dasar hubungan dan adab-adab


dalam bergaul maupun menjalin komunikasi.
Tim kesehatan harus senantiasa berusaha untuk mengamalkan dasar-dasar
hubungan tersebut.
Senantiasa harus muhasabah (introspeksi) diri.
Senantiasa melayani dan memabntu pasien dengan sepenuh hati dan hanya
berharap ridha Allah.
Tim kesehatan harus dapat memahami dan menghargai tingkat pemahaman
dan perilaku beragama pasien.
Tim kesehatan harus mampu menguasai perasaan sendiri (mengontrol emosi)
dan Manahan amarah. Hal ini sebagainama tercantum dalam Q.S. Ali Imran
ayat 134
Tim kesehatan harus konsisten dan selalu menepati janji.
Tim kesehatan harus senantiasa jujur, terbuka, dan bertanggung jawab.
Adab dalam Komunikasi
Islam
 Salam islami • Beri nasehat jika perlu dengan cara
 Panggil klien dengan panggilan yang baik
• Pujilah klien pada saat yang tepat dan
yang baik
jangan terlalu banyak memuji karena
 Beri perhatian dan dengarkan
pujianyang banyak hanya milik Allah
terhadap apa yang (Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah)
dikomunikasikan klien baik secara • Jangan berbohong dan terlalu banyak
verbal atau nonverbal bersenda gurau (Al-Hadits)
 Mengenalkan diri jika belum • Saling menjaga rahasia
kenal • Selalu mencari kelebihan-kelebihan
 Validasi suasana hati klien klien. Ibnu Mubarak berkata:”Orang
 Memulai kegiatan dengan mukmin itu selalu mencari kelebihan
saudaranya, sedangkan orang munafik
“basmalah” dan mengakhirinya
selalu mencari setiap kekurangan
dengan “alhamdulillah” saudaranya”
 Hindari pertanyaan yang kiranya • Perlakukan klien dengan cara yang
sulit dijawab klien disukai klien dari hal-hal yang baik.
 Tidak banyak menilai buruk dan • Berdiamlah jika tidak bisa berkata
menggunjing orang lain dengan baik (al-hadits).
LANJUT
AN

• Menjaga keikhlasan, kesetiaan dan


ketawadzuan (Minhajul Qasidin, Ibnu
Qudamah)
• Tidak membebaninya dengan hal-hal yang
sulit
• Berjiwa pemaaf dan tidak menjadikan satu
lebih mulia dengan yang lainnya (Minhajul
qasidin, Ibnu Qudamah)
• Buatlah kesepakatan / kontrak agar bias
menindak lanjuti dan saling nasehat
menasehati.
Fase Interaksi Terapeutik Islami

Tahap Pre Interaksi: : Tahap orientasi : Tahap kerja :


• Mengumpulkan data- • memberikan salam dan senyuman Islami, • Memberikan waktu
data tentang pasien berjabat tangan kepada klien untuk
• Mengekplorasi • Melakukan Validasi (kognitif, psikomotorik, bertanya
perasaan afektif) • Menanyakan keluhan
• Menyusun rencana • Bersikap tawadzu’ saat memperkenalkan diri klien untuk kelancaran
pertemuan dengan klien • Mengutarakan panggilan yang baik dan pelaksanaan kegiatan
(waktu, tempat, dan diskuai klien dan mendengarkan
kegiatan). • Memberitahukan tanggung jawab tim keluhan klien dengan
kesehatan dan klien penuh antusias dan
• Menjelaskan peran tim kesehatan dan klien perhatian
• Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan • Memulai kegiatan
• Menjelaskan tujuan dengan ucapan
• Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk “basmallah”
melakukan kegiatan • Melaksanakan kegiatan
sesuai dengan rencana
TAHAP TERMINASI
• Menyimpulkan hasil kegiatan, berupa evaluasi
proses dan hasil
• Memberikan reinforcement positif
• Menyusun rencana tindak lanjut dengan klien
• Menyusun rencana kontrak untuk pertemuan
selanjutnya (waktu, tempat, dan topik)
• Menjelaskan kerahasiaan dan salng menjaga
rahasia

Anda mungkin juga menyukai