Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI UNTUK

ASURANSI
KELOMPOK:
1. J A S M I TA N AT Z A A F I FA 1 9 11 2 0 0 0 2 2 9 3
2. R I Z N A Y U L I A H E R AWAT I 1 9 11 2 0 0 0 2 3 2 8
A. Pengertian Asuransi
Menurut Abbas Salim mendefinisikan “asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan
kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti/substitusi kerugian-kerugian
besar yang belum terjadi.”

Menurut Ir. Ade Arthesa dan Ir. Edia Handiman “asuransi merupakan salah satu lembaga
keuangan bukan bank di Indonesia yang mempunyai aktivitas memberikan perlindungan atau
proteksi atas kerugian keuangan yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak terduga”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa ada empat unsur yang terlibat dalam asuransi
yaitu:
1. Penanggung atau insurer adalah yang memberika proteksi
2. Tertanggung atau insured adalah si penerima proteksi
3. Peristiwa atau accident yang tidak diduga atau tidak diketahui sebelumnya atau peristiwa
yang dapat menimbulkan kerugian oleh peristiwa itu.
4. Kepentingan atau interest yang diasuransikan yang mungkin akan mengalami kerugian
disebabkan oleh peristiwa tersebut.
B. Fungsi Asuransi
Menurut Ir. Ade Arthwsa dan Ir. Edia Handirman (2006:237) manfaat asuransi bagi kehidupan
social dan dalam memproduktifkan kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan rasa aman dan perlindungan
2. Fungsi tabungan dan sumber pendapatan lain
3. Alat penyebaran risiko
4. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
C. Jenis – Jenis Asuransi
Bidang usaha asuransi biasanya dibagi menjadi:

Asuransi atas orang a. Kematian


(personal insurance) b. Kecelakaan &
sakit
Asuransi c. Pengangguran
d. Karena umur tua

Asuransi atas harta


(property insurance)
Selain dua usaha diatas juga terdapat usaha penunjang asuransi yang terdiri dari lima jenis usaha
yaitu:
1. Pialang asuransi
2. Pialang reasuransi
3. Penilai kerugian asuransi
4. Konsultan aktuaria
5. Agen asuransi
D. Jenis – jenis pendaptan pada
perusahaan asuransi
Jenis-jenis pendapatan pada perusahaan asuransi pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu:
(Pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan dan pendapatan yang bukan berasal dari
operasional perusahaan).
Pendapatan dari operasional pada dasarnya adalah pendapatan premi dari operasional
perusahaan. Perusahaan asuransi kerugian menyelenggarakan jasa dalam pengambil alih risiko
berarti perusahaan ini memperoleh premi, maka premi ini merupakan pendapatan operasional
perusahaan.
Lanjutan…..
Pendapatan yang bukan berasal dari operasional perusahaan pada dasarnya adalah pendapatan
yang berasal dari sumber lain, yaitu pendapatan dari:
1. Hasil investasi
2. Laba kurs transaksi
3. Laba penyesuaian kurs akhir tahun
4. Laba penyesuaian aktiva
5. Bunga jasa giro
6. Laba non operasional lainnya.
E. Pendapatan Premi
Setiap perusahaan dalam operasionalnya sehari-hari akan berusaha untuk dapat
meningkatkan jumlah penerimaan kas yang masuk dan meminimalisasi biaya operasional yang
harus dikeluarkan. Dalam perusahaan asuransi dalah satu sumber penerimaan kas adalah dari
penerimaan premi asuransi.
Didalam transaksi asuransi berlaku istilah “No Premium No Asurance” jadi apabila premi
belum dibayar lunas maka penanggung belum terikat dalam transaksi untuk membayar ganti rugi
kalau timbul risiko. Premi ini biasanya ditetapkan sekian persen dari jumlah yang
dipertanggungkan.
Lanjutan….
Dalam asuransi yang dimaksud dengan premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada
penanggung, sebagai imbalan jasa atas pengalihan resiko pada penanggung, dengan demilkian
premi asuransi merupakan:
1. Imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk
mengganti kerugian yang mungkin diderita tertanggung.
2. Imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung kepada
tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang tehadap resiko.
F. Pengakuan Pendapatan Premi
Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 36, pengakuan pendapatan premi
didefinisikan sebagai berikut:
1. Premi Kontrak Jangka pendek “diakui sebagai pendapatan dalam kontrak sesuai dengan
proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Jika periode resiko berbeda secara
signifikan dengan periode kontrak, premi diakui sebagai pendapatan selama periode risiko
sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan.
2. Premi kontrak jangka panjang “diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari
pemegang polis. Kewajiban untuk biaya yang diharapkan timbul sehubungan dengan kontrak
tersebuit diakui selama periode sekarang dan periode diperbaharuinya kontrak.
G. Pencatatan Pendapatan Premi
Pengertian pencatatan pendapatan premi adalah pengumpulan data secara teratur diterima
secara tahunan, setengah tahunan, triwulan, tunggal atau sekaligus berdasarkan tahunan yang
diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama
periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Pencatatan
pendapatan premi digunakan sebagai bukti bayar nasabah yang akan menyetorkan uang tiap
bulannya kepada bagian kasir tentunya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai