Si
• Ketelitian
prediksi lokal menunjukkan seberapa akurat prediksi penaksir
untuk menaksir nilai tiap blok dalam deposit.
Penaksir takbias mempunyai rata-rata kesalahan sama dengan nol. Jika
z*(v) adalah suatu taksiran dan z(v) adalah nilai blok sebenarnya pada
deposit. Kesalahan penaksir takbias yang diharapkan adalah nol.
E[z(v) - z*(v)] = 0
Syarat suatu penaksir linier takbias adalah jumlah bobot harus sama
dengan satu.
= 1,0
Dari kedua persamaan diperoleh E[z(v) - z (xᵢ )]= 0
•
Ekspektasi penjumlahan menjadi E[z(v) - E[z (xᵢ )]= 0
Ekspektasi E[z(v) sama dengan mean (m).Berdasarkan batasan bahwa jumlah bobot
sama dengan satu : m - (m)= 0
= 1,0
Sifat penting dari penaksir adalah sifat takbias.
Contoh pada pekerjaan tambang adalah menambang blok demi blok yang kadarnya
ditaksir diatas cut of grade. Kadar yang ditaksir pada blok tersebut seharusnya tak bias.
Taksiran kadar pada blok dibawah COG kemungkinan juga takbias. Suatu penaksir yang
memiliki kriteria ini disebut kondisional takbias.
Contoh suatu penaksir kondisional takbias adalah taksiran terlalu tinggi pada kadar yang
tinggi, dan taksiran terlalu rendah pada kadar yang rendah. Penaksir kondisional takbias
didefenisikan sbb E[z(v)|z*(v) = z] = z
Poligon & Inverse Distance
Weighting (IDW)
Metode Poligon
• Ada dua macam metode poligon Yaitu :
1.Poligon Tradisional (poligon daerah pengaruh)
2.Poligon contoh terdekat (nearest neighbor poligon,NNP)
Poligon daerah pengaruh
• Perhitungan pada metode poligon hanya berdasarkan
daerah pengaruh dan ketebalan overburden serta lapisan
batubara dianggap datar. Daerah pengaruh batubara adalah
daerah yang menyatakan sumberdaya berada pada
klasifikasi sumberdaya terukur, tereka atau terunjuk.
Inverse Distance Weighting (IDW)
• Metode
Inverse Distance merupakan kombinasi linier atau harga
rerata tertimbang (weighted everage) dari kadar komposit disekitar
blok. Prinsipnya adalah menentukan bobot conto (wᵢ) sebagai fungsi
dari jarak conto terhadap blok yang ditaksir.
Z* = zᵢ
Keterangan :
Z* = kadar yang ditaksir
wᵢ = bobot conto
zᵢ = kadar conto
• Pembobotan Inverse Distance dapat dikelompokkan sbb (berlaku untuk n > 0) :
2.Inverse Distance square (IDS). Pada pembobotan ini, conto dengan jarak paling dekat
membobot lebih besar.Didefinisikan sbb:
•
Z₀ =
Z₀ =
Z₀ = = 88,4%
Kriging Titik (Point Kriging)
Kriging titik merupakan kasus spesial dari kriging blok dengan ukuran blok direduksi ke titik,
sehingga tahapan untuk kriging titik sangat sederhana jika dibandingkan dengan banyak kasus pada
kriging blok. Gambar disamping memperlihatkan dua grid
sampel yang berbeda masing-masing dengan tiga lubang bor.
Nilai titik X₀ akan ditaksir pada masing-masing grid. Diasumsikan
Model variogram adalah variogram transitif yang dideskripsikan
dengan persamaan berikut.
ɣ(h) = 1.0 + 0,01h untuk h ≤ 300 m
ɣ(h) = 4,0 untuk h > 300 m
ɣ(h) = 0,0 untuk h = 0
Kriging Titik (Point Kriging)
Tahapan perhitungan untuk grid pertama (1) adalah sbb :
1. Hitung kovarian antar titik sampel
C(h) = C(0) - ɣ(h)
σ(1,1) = σ(2,2) = σ(3,3) = C(0) = 4,0 – 0,0 = 4,0
σ(1,2) = σ(2,1) = σ(1,3) = σ(3,1) = C(200) = 4,0 – [1,0 + 0,01(200)] = 1,0
σ(2,3) = σ(3,2) = C(20) = 4,0 – [1,0 + 0,01(20)] = 2,8
2. Hitung kovariansi antara titik sampel dan titik yang ditaksir.
σ(1, X₀) = σ(2, X₀) = σ(3, X₀) = C (100) = 4,0 – [1,0 + 0,01(100)] = 2
Latihan:
Coba hitung grid kedua (2) pada gambar dengan cara yang sama.