Anda di halaman 1dari 25

FEASIBILITY STUDY (FS)

PEMBANGUNAN BUNDARAN JALAN


JENDERAL SOEDIRMAN BARAT
(UNDERPASS)

DINAS PEKERJAAN UMUM (DPU)


KABUPATEN BANYUMAS
2021

CV. PUSPITA KARYA


29 DESEMBER 2021
Latar Belakang

Jaringan jalan yang menghubungkan jalur dari arah barat sebelum underpass
stasiun purwokerto dan jalur dari selatan dan utara dari arah stasiun sering
mengakibatkan antrian dan kemacetan . Pertemuan tersebut mengakibatkan
volume kendaraan mengalami peningkatan yang drastis baik pada hari libur
maupun hari normal dan pada jam sibuk maupun jam normal. Adanya pasar porka
di deket persimpangan tersebut menambah parah tingkat kemacetan dan antrian
kendaraan yang berbelok dari masing masing ruas jalan.
Dari uraian diatas jelas kelihatan bahwa keberadaan jalan alternative pembuatan
bundaran seperti bundaran sebelum underpass dari arah timur menjadi prioritas untuk
mengatasi masalah tersebut. Pembuatan bundaran mutlak diperlukan untuk menjamin
kelancaran lalu lintas di masing masing ruas jalan.
Dengan adanya bundaran, perekonomian khususnya di Kecamatan
Purwoketo Barat Kabupaten Banyumas dapat tumbuh dan berkembang
serta menstimulasi pertumbuhan di bidang-bidang lainnya. Untuk
melaksanakan kegiatan pembuatan bundaran guna mengurangi
permasalahan tersebut diatas, diperlukan suatu kajian dalam bentuk
feasibility studi (Studi Kelayakan) dalam rangka mengidentifikasi
kebutuhan pembangunan , permasalahan yang timbul terhadap ruas-ruas
yang layak ditangani baik dari kelayakan teknik, sosial, ekonomi dan
lainya.
Rumusan Masalah
 

1.Bagaimana kondisi dan karakteristik lalu lintas sebelum dan sesudah ada
rencana pembangunan bundaran Jalan jenderal Soedirman Barat?
2.Berapa selisih nilai waktu adanya bundaran Jalan jenderal Soedirman
Barat dengan kondisi eksisting?
3.Berapa penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) setelah ada
bundaran Jalan jenderal Soedirman Barat?
4.Bagaimana kelayakan pembangunan bundaran Jalan jenderal Soedirman
Barat?
Maksud dan Tujuan
 

1.Menganalisa kondisi dan karakteristik jalan eksisting sebelum dan sesudah


ada rencana pembangunan bundaran Jalan jenderal Soedirman Barat?
2.Berapa selisih nilai waktu antara adanya bundaran Jalan jenderal Soedirman
Barat dengan kondisi eksisting?
3.Berapa penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) setelah ada bundaran
Jalan jenderal Soedirman Barat?

4.Menganalisa tingkat kelayakan pembangunan bundaran Jalan jenderal


Soedirman Barat.
Lokasi studi di Desa Bantarsoka persimpangan jenderal Soedirman Barat (Underpass) Kecamatan Purwoketo
Barat
LANDASAN TEORI
KINERJA RUAS JALAN

1. Volume Lalu Lintas

2. Derajat kejenuhan

3. Kecepatan arus kendaraan

4. Hambatan samping

5. Kinerja lalu lintas

6. Indikator Kelayakan ( NPV, IRR, BCR)


Kategori kinerja ruas jalan
No Los VCR Keterangan
Arus bebas, kontrol kecepatan oleh
1 A < 0,20 pengemudi/ peraturan/ kondisi fisik jalan.
kecepatan operasi lebih dari 95 km/jam
Arus stabil, kecepatan mulai dibatasi oleh
2 B 0,20<VCR<0,45 kondisi lalu lintas. Kecepatan operasi antara
90-95 km/jam
Arus stabil, kecepatan mulai dibatasi oleh
3 C 0,45<VCR<0,70 kondisi lalu lintas. Kecepatan operasi antara
80-90 km/jam
Arus tidak stabil, kecepatan yang ditoleransi
bias dipertahankan, hamper sangat
4 D 0,70<VCR<0,85
dipengaruhi oleh perubahan pada kondisi lalu
lintas.kecepatan operasi antara 65-80 km/jam
Kecepatan rendah, volume mendekati atau
5 E 0,85<VCR<1,00 sama dengan kapasitas. Kecepatan operasi
antara 50-65 km/jam
Arus terpaksa (sangat terganggu) dengan
kecepatan rendah, volume lalu lintas di bawah
6 F > 1,00
kapasitas. Kecepatan operasi kurang dari 50
km/jam
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
 

Distribusi Lalu lintas Persimpangan Enderal Soedirman Barat (Underpass)

Jalan Jenderal Soedirman barat Jalan Jenderal Soedirman Timur


No Arah
SM KR KS/KB
    SM KR KS/KB

228 86 51 648 254 106


1 Lurus (kend/jam
118 115 69 1202 732 268
2 Kiri (kend/jam
1751 747 379 149 86 60
3 Kanan (kend/jam

Jalan Sokajati Saga Baru


No Arah SM KR KS/KB SM KR KS/KB

   

1279 347 167 608 215 125


1 Lurus (kend/jam)
227 88 52 161 76 44
2 Kiri (kend/jam
248 112 77 406 126 72
3 Kanan (kend/jam)
Distribusi rata rata volume kendaraan pada masing masing ruas

Jalan Jenderal Soedirman barat Jalan Jenderal Soedirman Timur


No Arah
SM (%) KR (%) KS/KB (%)
    SM (%) KR (%) KS/KB(%)

10.87 9.07 10.22 32.42 23.69 24.42


1 Lurus (kend/jam

5.63 12.13 13.83 60.13 68.28 61.75


2 Kiri (kend/jam
83.50 78.80 75.95 7.45 8.02 13.82
3 Kanan (kend/jam

Jalan Sokajati Saga Baru


No Arah SM (%) KR (%) KS/KB(%) SM (%) KR (%) KS/KB (%)
   

72.92 63.44 56.42 51.74 51.56 51.87


1 Lurus (kend/jam)
12.94 16.09 17.57 13.70 18.23 18.26
2 Kiri (kend/jam
14.14 20.48 26.01 34.55 30.22 29.88
3 Kanan (kend/jam)
Hasil analisis simpang Jenderal Soedirman Barat (Underpass)
Simpang Ruas jalan DS Panjang Peluang Jumlah Tundaan
pendekat antrian Antrian kendaraan lalu lintas
(meter) (PA,%) terhenti (skr/detik)
(skr/jam)
Enderal Jend. 0,74 20-60 40-60 1175 60
Soedirman Soedirman
Barat Barat
(Underpass)
Komposisi kendaraan pada masing-masing ruas jalan

No Nama Jalan Sepeda Kendaraan Kendaraan


Motor (SM) Ringan (KR) Berat
% % (KS/KB) %
1 Jenderal 59.12 30.64 10.24
Soedirman Barat
2 Jenderal 56.19 31.23 12.58
Soedirman Timur
3 Jalan Sokajati 68.26 20.18 11.56
4 Jala Saga Baru 65.98 23.71 10.31
Kinerja masing-masing ruas jalan

Ruas Jalan Kapasitas Vol. lalin V/C Kategori


(skr/jam) (skr/jam)
Jenderal 2263 1380 0,61 C
Soedirman Barat
Jenderal 2263 1513 0,67 C
Soedirman Timur
Jalan Sokajati 2494 1165 0,47 C
Jala Saga Baru 2494 565 0,23 B
Indikator Kinerja ruas jalan
No Los VCR Keterangan

Arus bebas, kontrol kecepatan oleh


1 A < 0,20 pengemudi/ peraturan/ kondisi fisik jalan.
kecepatan operasi lebih dari 95 km/jam

Arus stabil, kecepatan mulai dibatasi oleh


2 B 0,20<VCR<0,45 kondisi lalu lintas. Kecepatan operasi antara
90-95 km/jam
Arus stabil, kecepatan mulai dibatasi oleh
3 C 0,45<VCR<0,70 kondisi lalu lintas. Kecepatan operasi antara
80-90 km/jam
Arus tidak stabil, kecepatan yang ditoleransi
bias dipertahankan, hamper sangat
4 D 0,70<VCR<0,85 dipengaruhi oleh perubahan pada kondisi lalu
lintas.kecepatan operasi antara 65-80 km/jam

Kecepatan rendah, volume mendekati atau


5 E 0,85<VCR<1,00 sama dengan kapasitas. Kecepatan operasi
antara 50-65 km/jam
Arus terpaksa (sangat terganggu) dengan
kecepatan rendah, volume lalu lintas di bawah
6 F > 1,00
kapasitas. Kecepatan operasi kurang dari 50
km/jam
Distribusi kendaraan ruas Bundaran Jalan Jenderal Soedirman
Prediksi kinerja Jalan Jenderal Soedirman Barat sebelum ada pembangunan
bundaran Jalan jenderal Soedirman Barat

NO TAHUN Q (skr/jam) C (skr/jam) DS Kategoi


pelayanan

1 2021 1530 2039 0.75 <0.85


2 2022 1562 2039 0.77 <0.85
3 2023 1610 2039 0.79 <0.85
4 2024 1675 2039 0.82 <0.85
5 2025 1758 2039 0.86 >0.85
6 2026 1864 2039 0.91 >0.85
7 2027 1994 2039 0.98 >0.85
8 2028 2152 2039 1.06 >0.85
9 2029 2343 2039 1.15 >0.85
10 2030 2575 2039 1.26 >0.85
Prediksi kinerja Bundaran Jenderal Soedirman Barat setelah ada
pembangunan bundaran Jalan jenderal Soedirman Barat
NO TAHUN Q (skr/jam) C (skr/jam) DS Kategoi
pelayanan

1 2021 1178 2039 0.58 <0.85


2 2022 1203 2039 0.59 <0.85
3 2023 1240 2039 0.61 <0.85
4 2024 1289 2039 0.63 <0.85
5 2025 1354 2039 0.66 <0.85
6 2026 1435 2039 0.70 <0.85
7 2027 1536 2039 0.75 <0.85
8 2028 1657 2039 0.81 <0.85
9 2029 1804 2039 0.88 >0.85
10 2030 1983 2039 0.97 >0.85
Analisis Kelayakan Ekonomi
Analisis kelayakan ekonomi dan finansial dalam studi ini dilakukan dalam konteks
untuk mengetahui seberapa besar manfaat atau keuntungan yang diperoleh jika
dalam suatu jaringan jalan akan dibangun. Sesuai dengan sifatnya, maka
pembangunan yang direncanakan harus ditinjau kelayakannya dari sisi manfaatnya
kepada masyarakat atau lebih dikenal sebagai analisis ekonomi (economic
feasibility).
Tabel kelayakan ekonomi Pembangunan Bundaran jalan Jenderal Soedirman Barat
(Underpass)

No Kelayakan Nominal Syarat

1 Present Worth Benefit Rp. 4,780,540,047 >0

2 Present Worth Cost Rp. 1,428,888,452 >0

3 BCR 4,22 >1

4 NPV Rp3,351,651,594 (NPV > 0),

5 IRR 23,55% > 15%-20% ..OK!

6 BEP Rp. 657,487,363 Tahun ke 9


Kesimpulan

a. Berdasarka analisis kondisi ruas jalan eksisting sebelum ada pembangunan bundaran Jalan jenderal
Soedirman Barat adalah sebagai berikut:
 Ruas jalan Jenderal Soedirman Barat memiliki kapasitas kendaraan 2263 (skr/jam), volume arus lalu lintas
1380 (skr/jam), nilai Derajat Kejenuhan 0,61 dan kinerja jalan dengan kategori C.
 Ruas jalan Jenderal Soedirman Timur memiliki kapasitas kendaraan 2263 (skr/jam), volume arus lalu
lintas 1513 (skr/jam), nilai Derajat Kejenuhan 0,67 dan kinerja jalan dengan kategori C.
 Ruas jalan Sokajati memiliki kapasitas kendaraan 2494 (skr/jam), volume arus lalu lintas 1165 (skr/jam),
nilai Derajat Kejenuhan 0,47 dan kinerja jalan dengan kategori C.
 Ruas jalan Jala Saga Baru memiliki kapasitas kendaraan 2494 (skr/jam), volume arus lalu lintas 565
(skr/jam), nilai Derajat Kejenuhan 0,23 dan kinerja jalan dengan kategori B.
 Simpang Jenderal Soedirman Barat (Underpass) memiliki kapasitas
kendaraan 2039 (skr/jam), Derajat Kejenuhan 0,74.
a. Berdasarka analisis kondisi simpang eksisting setelah ada pembangunan
bundaran Jalan jenderal Soedirman Barat adalah sebagai berikut:
 Simpang Jenderal Soedirman Barat (Underpass) memiliki kapasitas
kendaraan 1773 (skr/jam), Derajat Kejenuhan 0,58.
a. Biaya Operasional Kendaraan (BOK) pada kondisi jalan eksisting
tanpa Bundaran Jalan jenderal Soedirman Barat dari tahun 2021-
2030 adalah sebesar Rp. 160,112,077,668-, sedangkan BOK pada
kondisi jalan eksisting dengan Jalan Lingkar dari tahun 2021-
2030 adalah sebesar Rp. 156,595,416,800-, Dari perbandingan
total BOK tersebut, menunjukkan bahwa terdapat penghematan
BOK sebesar Rp. 3,516,660,867-, pada kondisi jalan eksisting
dengan Jalan Lingkar.
Saran
Berdasarkan hasil parameter kelayakan jalan yang ditinjau dari segi teknik lalu lintas
dan ekonomi, Bundaran Jalan jenderal Soedirman Barat Kabupaten Banyumas
tersebut layak dibangun pada saat ini. Hal ini dikarenakan jalan eksisting dan
simpang eksisting sudah mengalami kepadatan arus lalu lintas yang ditunjukkan
dengan nlai DS yang sudah lebih dari 0,6 atau mendekati titik jenuh yaitu 0,75. Oleh
karena itu, Pembangunan Bundaran lingkar sangat perlu dilakukan untuk
memberikan akses yang lebih baik dan lebih mudah bagi para pengguna jalan serta
sebagai sarana untuk pengembangan wilayah yang berdampak pada peningkatan
pendapatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai